Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.
Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rekaman CCTV
Arthur menatap layar ponsel yang diberikan Adel. Wajahnya semakin mengeras, rahangnya mengencang, dan napasnya semakin memburu membaca komentar-komentar jahat itu.
“Aku bersumpah, mereka sudah melampaui batas,” desis Arthur seraya mengambil ponsel Adel, menyimpannya di meja, lalu memeluk wanita itu erat-erat.
"Sudah Sayang, jangan lihat itu semua, mereka itu pengecut hanya bisa menyerangmu lewat akun palsu saja, dan kamu tidak usah ragu, selama ada aku mereka semua akan ku pastikan mendekam di balik jeruji besi," ucap Arthur sambil memeluk tubuh Adel dengan erat.
Adel masih diam, wajahnya menyender di dada Arthur. Ketakutan masih membayang di matanya apalagi dengan sengaja ia mulai menghapus beberapa akun antonim yang mulai menyerangnya.
“Aku takut, Arthur. Takut kamu berubah pikiran setelah semua ini. Mereka menyerang bukan cuma aku, tapi juga Dalton… bahkan mengungkit masa lalu aku," sahut Adel dengan nada yang bergetar.
“Sssttt…” Arthur menangkup wajah Adel lembut, menatap mata wanita itu dalam-dalam. “Aku tidak peduli masa lalumu, masa lalunya, atau masa lalu siapa pun. Yang aku pedulikan adalah kamu dan Dalton. Aku tahu siapa kamu, dan aku tahu siapa mereka. Jangan biarkan suara-suara kecil itu menghancurkan kebahagiaan kita, Sayang.”
Air mata mulai mengalir dari pelupuk mata Adel. Ia mengangguk, mencoba tersenyum meski hatinya masih bergetar. Dan Adel yakin pasti ini ada hubungannya dengan vidio syurnya dia dengan Bima pada waktu itu, Adel yakin kalau mantan suaminya itu masih menyimpan salinan video itu.
"Aku takut mereka masih menyimpan video salinan itu aku takut semua orang tahu tentang tubuhku," ucap Adel.
"Kau jangan takut Sayang, aku tidak akan membiarkan itu terjadi, dan kalaupun mereka masih nekad, maka aku akan tetap memilihmu tidak akan aku lepaskan dirimu," tekad Arthur sudah bulat.
“Kamu yakin… nggak akan nyesel?” tanya Adel memberanikan diri sambil mendongakkan wajahnya.
“Aku justru akan menyesal kalau melepasmu,” jawab Arthur cepat. “Aku akan hadapi keluargaku. Aku akan buktikan, kamu bukan perempuan sembarangan.”
☘️☘️☘️
Di sebuah rumah mewah di kawasan elit Jakarta, Josef dan Sinta duduk dengan wajah muram. Pasangan ini baru saja tiba sejak pagi tadi. Mereka baru saja menonton ulang video lamaran Arthur yang tersebar di media sosial. Di samping mereka, Angel duduk dengan ekspresi sok prihatin.
“Papa, aku benar-benar hanya khawatir. Bagaimana kalau perempuan itu hanya memanfaatkan Arthur? Aku dengar dia mantan istri orang dan… ya, aku nggak ingin nama keluarga kita rusak karena dia itu berasal dari keluarga bawah,” ujar Angel dengan nada penuh drama.
Sinta menarik napas panjang. “Kita akan segera datang ke sana sore ini. Dan Arthur, kalau dia tidak bisa menjelaskan semuanya dengan baik… maka dia harus mempertimbangkan kembali keputusannya," ucap Sinta ibu sambung Arthur alias ibu kandung Angel.
Josef mengangguk pelan. “Aku tidak membesarkan Arthur untuk menikahi wanita tanpa latar belakang yang jelas, dan di dalam keluarga besar kita semua ada aturannya, bukan hanya masalah ibu susu saja dia langsung menaruh hati dan melupakan peraturan keluarga," tegas Josep.
Angel tersenyum puas dalam hati. Sebentar lagi, semua akan berantakan. Dan Adel akan tahu, siapa yang seharusnya mendampingi Arthur sejak awal, wanita itu benar-benar tidak sabar menginginkan kehancuran Arthur dan Adel yang sudah di depan mata.
"Kali ini aku tidak akan gagal," gumam Angel, dengan seringai licik di wajahnya.
☘️☘️☘️
Malam harinya ....
Malam mulai merangkak keatas saat ini Dalton rewel. Tubuhnya demam ringan dan ia terus menangis meski sudah digendong Bik Jumi. Sementara Adel wanita itu masih mengisi perutnya karena sedari tadi belum bisa makan karena Dalton tidak bisa lepas dari dirinya. Selesai makan dengan cekatan Adel menggendong bayi itu, mengusap pelan punggungnya.
“Dalton Sayang, tenang ya… Ibu di sini…”
Sejenak tangis kecil itu mulai berhenti ketika Adel mulai mendekatinya, memberikan sumber makanannya, dan apa yang terjadi ketika bayi mungil itu mulai menyesap daging mentah itu, suara tangisnya hilang dalam sekejap.
"Anak ... Ibu diam ya Sayang, menyusulah yang banyak biar demamnya cepat turun, ibu tahu ini benar-benar membuatmu tidak nyaman, tapi kau harus melawannya," ucap Adel sambil menasehati anak susunya, layaknya sudah mengerti dengan ucapannya.
Arthur memperhatikan dari kejauhan. Matanya masih penuh beban, tapi kini dengan pandangan yang lebih dalam. Ia tidak mengatakan apa-apa, hanya diam… mengamati, kesabaran pria di dalam kamar sana.
Tanpa terasa ponselnya bergetar, ia tahu pesan ini dari asistennya yang memang sudah ia perintahkan untuk menyelidiki masalah ini.
> "Tuan coba cek CCTV depan rumah tiga hari yang lalu, kemungkinan ada hal yang menarik, dan bukan hanya Angel saja," tulis Raihan di dalam pesan itu.
Hujan turun pelan malam ini suara tangis Dalton sudah nampak tenang mungkin dia sudah merasa aman berada di dekat Adel. Sementara Arthur duduk di ruang kerjanya, hanya ditemani lampu meja dan suara detik jam dinding yang seperti berdetak langsung.
Dihadapannya, rekaman CCTV Arthur mulai memutar. matanya mulai fokus dengan Gambar yang sedikit buram, tapi cukup jelas menunjukkan halaman depan rumahnya, dua malam sebelum lamaran. Seorang wanita tampak berdiri cukup lama di depan pagar. Wajahnya tertutup masker dan hoodie. Namun saat ia menoleh sedikit ke arah kamera, jantung Arthur berdegup lebih kencang.
“Ini... nggak mungkin,” gumamnya.
Siluet itu terlalu mirip Angel, dan Arthur yakin jika wanita yang di dalam rekaman itu sosok yang ia kenal dan tidak asing.
"Aku tidak menyangka jika kamu akan melakukan kesalahan yang sama, baiklah Angel jika ini maumu maka jangan berharap aku akan menganggap mu sebagai adik lagi!" desis Arthur sambil mengepalkan tangannya.
Bersambung ...
Maaf ya Kak kemarin gak up karena terlalu sibuk padahal nyesel gak up sehari saja. Semoga kalian suka ya 🥰🥰🥰🙏🙏🙏
vote pun udah meluncur lho