DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketakutan seorang Furkada
Pangeran Incaru yang mendengar penuturan Wang Lee pun sangat terkejut
"A- apa yang kau katakan, ayahanda berniat memilih seorang anak untuk di pilih sebagai pendonor jantung?"
"Benar yang mulia, itulah yang saya dengar"
Incaru terdiam, ia tidak bisa membayangkan jika itu sampai terjadi, hanya karena dirinya yang membutuhkan pendonor jantung, harus kah dia mengorbankan orang lain?
Sambil menggeleng Incaru pun menatap Wang Lee
"Wang, apa ayahanda masih berniat akan melakukan hal yang tidak berprikemanusiaan itu?" tanyanya
"Saya tidak tahu yang mulia, tapi sampai sekarang tidak ada kabar kematian dari anak anak"
"Apakah aku harus menunggu ada yang mati dahulu, baru aku bertindak haah!!" bentak nya
Dengan menggeleng cepat Wang Lee pun berkata
"Bukan begitu yang mulia"
Dan saat itu tiba-tiba Incaru merasakan sakit di dadanya ia pun memegang dadanya dan terlihat oleh Wang
"Yang. mulia! Apa anda merasa kesakitan lagi?" tanyanya khawatir
"Ti dak"
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Saat ini Ming Xi sedang bersama para dayang
"Yang mulia, apa yang anda pikirkan"
Ming Xi menggeleng "Tidak, Mira aku hanya merasa jika putra ku incaru tidak senang dengan gelar yang di sematkan oleh suami ku"
Mira adalah dayang kesukaan sang permaisuri, Mira sudah di anggap sebagai adik karena gadis itulah tempat sang permaisuri berkeluh kesah.
"Maksud yang mulia, maaf saya tidak mengerti"
Wanita cantik itu pun menerawang jauh "Entahlah aku merasa jika anak itu menyembunyikan sesuatu"
Saat itu terlihat pangeran Incaru berdiri memandang hamparan rumput
Tiba tiba terdengar suara "Yang mulia permaisuri tiba!"
Incaru yang mendengar itu pun menoleh dan ia pun menghampiri "Hormat ku pada ibunda"
Ming Xi tersenyum "Putra ku, bagaimana keadaan mu nak"
"Ananda sangat baik Ibunda, bagaimana kabar Ibunda semoga selalu bahagia"
Mendengar ucapan itu Ming Xi tersenyum sambil berkata "Aku tahu kau pasti sangat tertekan nak"
Degh!
Mendengar itu Incaru terdiam dan mengalihkan pandangannya dari sang ibu
Ming Xi pun menghampiri putra nya "Aku tahu apa yang kau rasakan"
"Ibunda, jika aku boleh memilih, boleh kah jika aku bukan anak seorang raja? Kau tahu hidup di istana ini seperti hidup di sebuah sangkar burung"
Degh
Shin Tang sangat terkejut dengan ucapan incaru
"Nak, apa yang kau katakan? Apa kau benar benar tidak ingin hidup di istana ini dengan Ibunda mu?"
"Bukan begitu ibunda, aku bukan tidak ingin bersama ibunda, aku hanya ingin hidup sederhana" sambil menatap kearah lain Incaru melanjutkan ucapannya
"Ibunda, apa kau tidak merasa jika ayahanda sifat nya sudah berubah?"
Ming Xi terdiam memang benar semenjak dia hamil lagi Furkada seakan tidak terlalu senang dengan kehamilan sang permaisuri.
Flashback
"Yang mulia! Yang. mulia! Selamat permaisuri telah mengandung seorang anak kedua" ucap penasehat
"Apa! Yang kau katakan Kang Fa, permaisuri hamil?"
Kang Fa mengangguk "Benar yang mulia"
Mendengar ucapan dari sang penasehat Furkada seakan tidak senang "Sial! kenapa permaisuri harus hamil sebelum pengangkatan pangeran Incaru"
Saat itu kebetulan Kang masih berada di sana otomatis dia mendengar apa yang dikatakan oleh Furkada.
Apakah yang mulia tidak suka mendengar kabar yang membahagiakan ini? ucapnya dalam hati
"Maaf yang mulia, apakah tidak senang dengan kehamilan yang mulia permaisuri"
Mendengar pertanyaan itu, Furkada menatap tajam
"PENASEHAT! Apa yang kau katakan, m-ma na mungkin aku tidak senang" ucapnya agak gugup
Tanpa mereka sadari seseorang mendengar pembicaraan mereka dengan tatapan terkejut
"Tapi yang mulia saya lihat, anda seperti memikirkan sesuatu seakan anda tidak senang dengan kehamilan yang mulia permaisuri"
"Susstt!, pelan kan suara mu Kang Fa, aku memang tidak senang dengan kehamilan istri ku itu" ucap sang raja
Mendengar itu orang yang tidak jauh dari tempat mereka berbicara, tanpa sadar mengeluarkan air matanya
Ternyata, kau tidak menginginkan kehamilan ku ini yang mulia hiks
Orang itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah permaisuri Ming Xi, karena sudah tidak kuat wanita itu pun. langsung pergi menuju kamar
"Hiks~ aku tidak mengira jika suamiku hiks~ akan berkata demikian, pantas saja saat mendengar berita kehamilan ku hiks dia seakan menahan amarahnya"
Flashback off
Mengingat kejadian itu Ming Xi pun tanpa sadar meneteskan air matanya dan itu membuat Incaru bingung "Ada apa Ibunda ? Mengapa kau menangis apakah aku melukai perasaan ibunda"
Ming Xi pun menggeleng sambil menghapus air matanya "Tidak nak, kau tidak melukai ku, kau benar ayah mu memang sudah berubah, dia sangat berambisi membuat mu sebagai putra mahkota agar kelak kau bisa menjadi raja"
.
"Itulah yang aku tidak suka Ibunda" ucap sang putra kesal .
"Kau tahu, aku ini penyakitan dan ayah tercinta ku itu terus memaksaku untuk berlatih ini dan itu , kau tahu orang penyakitan seperti ku ini bisa mati kapan saja"
Namun ucapan Incaru langsung di sela oleh sang ibu
"Nak, kenapa kau berkata seperti itu" sambil memegang pundak sang anak Shin Tang pun berkata
"Putra ku dengarkan ibunda, ibunda akan melakukan sesuatu untuk kesembuhan mu, bagaimana pun caranya kau harus sembuh. Ibunda tidak mau kau putus asa sayang"
Incaru terdiam Ming Xi pun melanjutkan ucapannya. "Kau tahu nak sebentar lagi kau akan memiliki seorang adik yang akan menemani mu"
Mendengar itu Incaru pun terkejut "Benarkah ibunda, aku akan memiliki seorang adik?" tanyanya antusias
"Iya putra ku, apa kau senang?"
"Tentu saja Ibunda aku sangat senang"
Tiba tiba Ming Xi mengarahkan telapak tangan Incaru untuk menyentuh perut nya
."Sekarang, sapa adikmu ya"
Incaru pun mengelus perut sang ibunda dengan lembut "Hai adikku tumbuh lah dengan baik di perut ibu kita yaa, aku menunggu mu"
Ming Xi yang mendengar itu tersenyum dan menjawab "Baik lah kakak, aku akan tumbuh dengan baik di perut ibunda asal kau selalu tersenyum dan bersemangat"
Mendengar itu membuat Incaru tertawa
"Apakah itu jawaban adikku atau ibunda?"
"Menurut mu nak?" Ming Xi malah bertanya sebaliknya
"Aku anggap itu adalah permintaan adikku ibunda"
"Hahaha, hahaha bagus lah kalau begitu"
Saat itu Furkada melihat interaksi Incaru dengan Ming Xi pun tersenyum miris
"Aku bukan tidak menerima anak yang kau kandung permaisuri, aku hanya takut jika anak itu memiliki tanda yang menobatkan dia adalah seorang putra mahkota yang sesungguhnya"
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰