NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

setelah makan malam Leon langsung masuk kamar. Iya duduk di tepi ranjang dengan tangan bertumpu pada kedua paha. cicak Dapat telepon dari orang itu hatinya jadi tak tenang. pikirannya kalut. perutnya diaduk oleh perasaan takut dan cemas.

" kamu harus bertanggung jawab!"

Leon berdiri kalah ingatan Itu muncul, ia bergerak gelisah Seraya menyugar rambutnya kasar.

" fuck!! "

laki-laki itu Menendang kursi belajarnya penuh emosi, kemudian kembali duduk di ranjang sambil menggigit kuku.

Tok! Tok! Tok!

suara ketukan di kamar mandi. Leon menoleh, tapi Iya abaikan karena kepalanya terasa akan meledak akibat masalah yang sedang dihadapinya.

semua akan baik-baik saja.

sebentar lagi dia akan melakukan sidang dan setelah itu berangkat ke Singapura. Selesai.

Tok! Tok! Tok!

suara itu ada lagi. Leon yang kesal beranjak untuk melihat suara ketukan Apa itu. namun langkahnya terhenti ketika melihat genangan darah yang terserah di arah kamar mandi, bau amisnya pun tercium di hidung Leon.

What's the hell- darah siapa ini?

Leon mendekati kamar mandi, dengan gerakan pelan dan awas, dia membuka pintunya.

Betapa terkejutnya ia melihat seorang wanita tergeletak di lantai kamar mandi dengan darah memenuhi kaki, wajah sebelah kirinya hancur dan yang lebih menyeramkannya lagi wanita itu menyodorkan janin di tangannya kepada Leon.

"AAAAA!!!! "

sontak saja Leon lari terbirit-birit keluar dari kamar hingga tak sengaja menabrak Aris yang kebetulan lewat.

"ANJING!! " Aris tergencet di dinding, lalu mendorong Leon.

"bangsat! ngapain sih lari-lari. dikejar Anjeli lo? "

" itu itu... " Leon menunjuk-nunjuk kamarnya.

" apaan?" Aris malah ikut takut, dia mepet-mepet ke Leon. ketakutan tanpa sebab. pasti ada hantu di dalam.

jangan-jangan kuntilanak itu lagi.

" lihat sendiri di kamar mandi gue ada apa" Leon mendorong arus untuk memeriksa kamarnya.

" Ih anjing Kenapa gue yang didorong! Bang! yang bener aja lo!" Aris memberontak. namun dorongan Leon terlalu kuat jadi mau tak mau Aris membuka pintu kamar Leon.

tiba-tiba saat mengintip ke dalam, Aris spontan berbalik menatap Leon dan menjerit.

"AAA!! "

Leon ikut juga.

"AAAAA!!! apa apa kenapa, ada apa?"

" Ada Apa Denganmu?" Aris malah bernyanyi.

" di dalam nggak ada apa-apa brother. lo halu!" Dia menepuk-nepuk kakaknya Seraya tertawa geli.

Leon bergeming dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

" emang gitu, Bang. kalau kita lagi nyembunyiin sesuatu yang fatal, pasti hidup kita jadi nggak tenang. mending lo ngaku aja. daripada terus dihantui rasa bersalah" Aris tersenyum Sok bijak.

" nggak usah sok tahu lo!" sentak Leon mendorong Aris kemudian pergi dari sana.

" loh kok ngambek? kan gue cuma bercanda. baperan anak mami"

tanpa Aris sadari ocehan ngasalnya menyinggung Leon.

Iya Pun melanjutkan langkah menuju lantai 1 untuk menemui Mama dan Papa di ruangan televisi. Si Manja Leonardo DiCaprio jadi-jadian Tengah tiduran di pangkuan mama. wajahnya pucat, seperti trauma berat.

" kalian ini kenapa sih teriak-teriak di atas?" katanya Papa.

Aris duduk di samping papa.

" Bang jek Lihat setan hahaha... mampus kan lo. sekarang lo ngerasain apa yang gue rasain"

Leon melirik Aris kesal.

" Kamu ngapain bawa-bawa sarung?" katanya mama see it, masih kesel pada Aris perkara sore tadi.

" hehe Aris mau ikut ronda, ma. di Blok B"

" ngapain?" Ketus mama.

" nggak usah aneh-aneh kamu"

" aneh-aneh Apa sih, ma? orang ikut ngeronda kok aneh-aneh. boleh kan Pa" Aris menoleh pada papa.

"gak! jangan dibolehin, Pa. kamu ini ada-ada aja" Sebenarnya Mama melarang karena khawatir. anak bungsunya ini super bandel itu gampang masuk angin kalau kena angin malam.

Aris berdiri.

" pokoknya Aris tetap mau ikut. Assalamualaikum" lalu melangkah pergi.

" Aris, berani kamu nggak nurut sama mama!! Pa, anakmu itu loh!" Adu mama dengan manja.

" Biarin aja, Mah. ini juga bukan pertama kalinya Aris ikut ngeronda. Biarin dia bergaul sama banyak orang, jangan di rumah terus" Sindir Papa Seraya melirik Leon.

yang disindir tak memberikan reaksi apapun. Leon Masih kepikiran dengan yang di kamar mandi.

Aris sudah sampai di luar tapi perdebatan orang tuanya masih bisa ia dengar. Hehehe. Halo papa sudah bilang yes, maka tidak ada yang bisa menghalanginya.

Aris menunggu jemputan Adnan di depan pagar rumahnya. banyak anak-anak lajang di kompleknya yang pada pergi ngapelin mbak Pacar.

sementara Aris, malah pakai sarung dan bawa balsem untuk persiapan ngeronda.

nasib jomblo.

lama kemudian Adnan datang dengan mengendarai motor Legenda, lelaki itu membawa plastik berisi rokok, minuman dan cemilan.

" anjay, motor siapa nih?"

" motor Om Yono" Adnan nyengir.

Om Yono ayahnya Bang Wanda yang malam ini ke bagian jadwal ngeronda.

Adnan menurunkan gigi motor tersebut.

" Ayo naik udah ditungguin"

Aris melompat naik. Astaga lucu banget.

" tempat duduknya Empuk banget anjirr "

" limited edition Bro" Adnan tertawa, menekan gigi satu, lalu menjalankan motornya.

Aris cengar-cengir, seru juga naik motor Legenda. asoy. hingga atensinya mengarah ke balkon kamar Leon. kuntilanak itu duduk di pagar pembatas balkon, menatap Aris bengis sembari menimang bayi setengah jadi digendongannya.

pos ronda Blok B terletak di dekat gerbang belakang Komplek, berhadapan dengan tanah kosong yang hanya ditumbuhi Ilalang dan pohon pisang. tapi di belakang pos ronda ada pohon beringin cukup besar.

kabarnya pohon itu tidak bisa ditebang karena sudah lama menjadi sarang berbagai jenis dedemit.

Ais melompat dari motor begitu sampai di Pos. di sana sudah ada Ridho, Wanda, Om Yono dan Om Salim, ayahnya Juwita.

"Kimbeklah, om. bensinnya abis tadi di tengah jalan" kesal Adnan Seraya menyodorkan motor Om Yono.

mereka semua ngakak, termasuk si pemilik motor.

" Jadi gimana? itu bisa hidup?" tanya Om Yono.

Adnan menyerahkan kunci motor Om Yono, lalu duduk di samping Aris yang tetap selow walaupun harus dorong motor cukup jauh.

" terpaksa dorong sampai rumahnya Bu Yuli, beli bensin eceran di sana"

" Hahaha Emang sengaja nggak Om isi bensinnya biar kalau ada yang pakai, beli bensin sendiri" Kata Om Yono tanpa rasa bersalah.

Kimbek sekali Pak Tua satu ini.

" Lah ini kok ada anak blog sultan yang nyasar ke sini?" Ridho nunjuk Aris.

" yang Sultan Om danuar, Bang. gue mah masih miskin, masih numpang hidup"Aris mencomot keripik pisang bumbu balado di depannya.

" kalau ngomong sok bijak" cibir Adnan.

" nggak ngapel Ris?" tanya Wanda tanpa mengalihkan fokusnya dari game online.

Aris senyum-senyum.

" yang mau di apelin belum resmi, bang"

" waduh, ya diresmikan segera nanti diambil orang" sahut om Selim.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!