NovelToon NovelToon
ANA - Terlanjur Salah Pilih

ANA - Terlanjur Salah Pilih

Status: tamat
Genre:Slice of Life / Cerai / Keluarga / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Selingkuh / Konflik etika / Tamat
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Frans Lizzie

DISCLAIMER : Ini bukan kisah tentang sweet romance tetapi DARK ROMANCE...
Jadi bersiap-siap menjadi tegang dan gemas

Berawal dari kisah cinta semanis madu, pasangan Aris-Ana menikah. Dengan berjalannya waktu kisah manis cinta mereka berubah menjadi semakin pahit dan mencekam.

Ana dibuat hancur berkeping-keping karena pernikahannya. Semakin hari semakin mencekam dan tidak masuk akal.

Apakah yang harus Ana lakukan? Bertahan dia akan hancur. Berpisah ibu dan anaknya lah yang hancur. Adakah pilihan lain baginya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Frans Lizzie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 - Mau menginap di mana?

Baik Ana maupun Hendra yang sudah mau bergerak meninggalkan meja bundar tempat mereka menghabiskan santapan lezat tadi, menjadi terpaku mendengar perkataan Aris.

Ana bertanya dengan lembut dan hati-hati, “Kenapa Mas? Apa menurut Mas, kita akan merepotkan keluarga Hendra?”

Hendra langsung angkat suara. “Kalau soal itu, jangan kuatir. Aku sudah bilang ke Mamak dan Abahku. Mereka tidak keberatan. Sudah pernah ada beberapa teman dari hotel kita, laki-laki maupun perempuan yang menginap di rumahku sewaktu mereka tamasya ke sini. Bukan hal baru kalau ada temanku datang menginap.”

Ana tersenyum kepada Hendra. Ucapan Hendra selalu sejuk dan membuatnya yakin akan ketulusannya.

Tetapi Aris menggelengkan kepala. “Tapi besok siang atau paling lambat sore Hendra kan harus balik ke Batam. Sedangkan kami baru hari Minggu sore bertolak dari Tanjung Pinang. Rasanya canggung buat kami terus berada di rumah orang tuamu, sementara kamu sudah balik ke Batam.”

Sepi.

Semua diam selama beberapa detik.

Ana saling bertukar tatapan mata dengan Hendra.

“Betul juga,” desah Ana. “Aku tidak berpikir sampai ke sana.”

Hendra pun jadi ragu. “Aku bisa saja menjelaskan lagi kepada Emak dan Abah…”

Aris menggelengkan kepalanya. 

Aris berpaling menghadap Ana. “Kita nginep di hotel aja yuk. Kita cari hotel sekitar pelabuhan saja. Selain tidak merepotkan keluarga Hendra. Setiap malam kita jadi bisa menikmati suasana malam di pinggiran pelabuhan yang memang ramai. Iya kan, Hendra?”

Hendra tergagap untuk menjawab, “Iya sih, kalau nginap di hotel sekitar sini memang jadi sangat mudah kalau mau menikmati suasana malam. Tinggal jalan kaki saja. Pusat hiburan masyarakat yang halal ya di pinggir pantai ini sambil kulineran seafood.”

Ana hanya melongo mendengar pembicaraan mereka. Wah, rencana dirubah lagi?

Aris mendekat ke arah Ana lalu tiba-tiba memeluknya dari samping. “Nanti Ana akan lebih puas menikmati Tanjung  Pinang di malam hari, tanpa perlu kuatir harus cepat-cepat pulang karena angkot ada jam operasional nya, kan?”

“Ehmm.”  Hendra melegakan tenggorokannya melihat keintiman Aris kepada Ana.

“Angkutan umum di sini berakhir operasional jam 17.00. Makanya ini saatnya kalau mau ke rumahku. Aku sudah minta ijin ke kakak iparku untuk antar kalian pelabuhan nanti untuk makan seafood. Dia punya mobil. Dia sudah mau kok.”

Mendengar perkataan Hendra, Ana langsung berkesimpulan bahwa perkataan Aris jika mereka akan merepotkan keluarga Hendra adalah sangat benar. 

“Wah, aku sudah merepotkan keluargamu ya, Hendra,” tanya Ana dengan wajah sangat menyesal. “Kalau sampai merepotkan iparmu hanya untuk mengantar kami kuliner malam-malam. Janganlah.”

“Jadi kita putuskan untuk mencari hotel sekitar sini saja,” tanya Aris kepada Ana sambil menaik-turunkan alis berkali-kali.

Ana terpaku.

Wait a minute…

Menginap di hotel berdua? Dengan lelaki yang bukan kerabatnya? Bukan pula suaminya.

Wah!

Betul sekarang masyarakat sudah jauh lebih modern. Tentu pandangan masyarakat juga tidak  se kolot jaman mamanya muda.

Tapi masalahnya hasil didikan kolot mama dan keluarganya masih membekas pada dirinya.

Mengerti keraguan Ana, Aris berkata untung menenangkan, “Kita bisa sewa 2 kamar di hotel atau penginapan, yang penting bersih saja. Ana juga tak enak kan kalau kita terlalu merepotkan orang lain.”

Ana mengangguk.

Baiklah, putus Ana. Itu adalah keputusan terbaik untuk keadaan ini.

Aris bertanya, ”Hendra, kau ada saran hotel yang bersih dan ekonomis di sekitar sini? Agar kami bisa taruh bawaan kami dulu, sebelum lanjut lagi.”

Hendra menggaruk kepalanya sambil tertawa kecil. “Tolong dikasih tahu, kira-kira berapa budgetnya? Biar aku tahu, harus ku sarankan ke mana.”

Aris menatap Ana. Dari wajahnya, Ana bisa menebak kalau soal penginapan juga menjadi tanggung jawabnya.

Yah, tentu saja. Yang ingin ke Tanjung Pinang kan dia. Dan Aris itu baru sekedar teman baik yang mau meluangkan waktu menemani dan membantunya.

Ana mulai menyesali dirinya sendiri, kenapa saat itu ia berkoar-koar ingin traveling menjelajah keindahan Batam dan pulau sekitarnya. 

Dasar sok hebat, maki Ana dalam hati. Keuangan tipis, press habis-habisan. Bisa-bisanya pingin traveling. Ngaca, ngaca, woy!

Sambil berhitung dalam hati, berapa uang yang harus dikeluarkan untuk menginap dua malam untuk 2 kamar, akhirnya Ana bisa menjawab kepada 2 laki-laki yang sedang menunggunya.

“Maaf, kelamaan mikirnya,” senyum Ana sambil sedikit menundukkan kepalanya. “Saat ini keuanganku tidak longgar. Ada keluarga yang harus kutanggung. Jadi bisakah carikan yang 100 ribuan per kamar? Budget maksimal ku buat hotel, semua 500 ribu lah.”

Ana berhenti bicara untuk mengamati reaksi di wajah Hendra dan Aris. “Aku sungguh mohon maaf, tidak bisa membuat Mas Aris dan Hendra lebih nyaman. Jadi bisakah Hendra carikan penginapan seharga segitu untuk kami. Asal bersih saja cukup untukku. Ga apa-apa kan Mas Aris?”

Aris langsung menarik bahuku ke arahnya. “Jangan kuatirkan aku.” Aris sambil meremas pundakku yang dalam keadaan dirangkulnya. “Aku bahkan sudah terbiasa tidur di bangunan setengah jadi yang tanpa atap. Aku ini kan orang proyek. Kamar hotel, losmen, guest house dalam keadaan apa pun, sudah pasti lebih nyaman daripada tidur di lantai proyek belum jadi beratap langit. Ya kan?’

Kata-kata Aris menimbulkan kelegaan di hati Ana. Ternyata walau ia adalah seorang teman yang banyak permintaan, tanpa sanggup memberi timbal balik yang sepadan, tidak menjadi halangan buat Aris untuk terus berbuat baik kepadanya.

Hendra mulai menelpon ke beberapa orang untuk bertanya tentang hotel yang sesuai dengan budget ku. Terdengar juga ia menelpon kakak iparnya untuk menjemputnya jam 10 malam, di tempat makan seafood di pinggir laut.

Selesai menelepon, Hendra melanjutkan perbincangan dengan Aris.  Mereka berunding hotel mana yang terbaik untuk Ana sesuai dengan budget Ana tadi.

Ana tidak ikut campur dalam pembicaraan mereka. Ia mempercayakan keputusan terbaik kepada mereka, karena ia pun tidak mengenal baik kota Tanjung Pinang.

Sesaat kemudian mereka berhenti berdiskusi, Hendra kini mengarahkan badannya ke arah Ana. 

“Ada 3 hotel kecil di sekitar pelabuhan yang masuk ke dalam budget mu,” jelas Hendra.

“Ayo kita berangkat,” ajak Aris sambil berdiri dan menyandangkan ranselnya ke punggung. “Hen, naik taksi ya? Atau bisa hanya jalan kaki?”

“Hotel pertama masih bisa lah kita jalan kaki,” jawab Hendra setelah berpikir sejenak. “Namun jika ternyata tidak cocok, kita harus pakai taksi untuk ke hotel ke 2 dan ke 3. Terlalu capek jika memaksakan diri berjalan kaki dengan bawaan seperti ini.”

“Oke. Yuk bergerak.” 

Aris mengambil tas duffle Ana lalu mulai melangkah meninggalkan kedai makan itu. Ana bergegas menyusul. Hendra juga buru-buru berjalan mendahului mereka semua karena ia adalah penunjuk jalan.

1
strawberry 27
yahhh,,,,kok tamat, selalu di tunggu malah tamat/Cry//Cry/
strawberry 27
Ana tidak usah khawatir soal baby Keenan, pasti terurus dgn baik, soal Aris & Sulis daripada punya pikiran aneh² klo mrk begini begitu , lebih baik Ana fokus kerja , spy dpt uang yg banyak dan bisa bikin kos² an buat mami nya Ana
strawberry 27
Ana yg sabar ya ,,,,, baby Keenan masih kecil, kalau sudah agak besar pasti tau kalau Ana mama nya Keenan
strawberry 27
Rio kaget mgkn krn Ana nikah di kua
Frans Lizzie
terima kasih doanya
strawberry 27
cepat sembuh baby Keenan, jangan bikin mama Ana takut ya
strawberry 27
Waduh, kalau Ana nelpon Aris, sudah dapat di pastikan Aris marah² ni , orang seperti Aris yg royal sama orang lain tapi sama istrinya sendiri super pelit, pasti Ana akan kena marah ni, sebaiknya Ana atasi sendiri soal baby Keenan, berharap baby Keenan baik² saja, harusnya Ana tidak bilang kalau sisa sufor di buang, biar bgmn pun si Sulis pasti akan ngadu ke Aris gini gitu, lha wong Sulis suka / cinta ke Aris, & SDH pasti Sulis akan senang melihat Ana di marah i Aris
strawberry 27
seandainya harus pisah, Aris tentu tidak mau baby Keenan ikut Ana, dilema buat Ana, berat memang, ya seperti nya Ana harus merelakan baby Keenan dengan Aris, dan Ana lanjut bekerja spy bisa makan , mencukupi kebutuhan Ana juga Sherly mama Ana, karena si Aris ini royal hanya kpd teman² nya bukan kpd istri nya, karena niat awal si Aris hanya menaklukkan hati Ana, setelah Ana tekuk lutut ya sudah selesai, Aris kembali ke setelah pabrik yg mau menang dan enaknya sendiri, suka main perempuan dan masih banyak lagi, kini tinggallah Ana yg menyesal, Ana sebaiknya bangkit, jangan pernah menyerah, toh Ana kpn pun masih bisa ketemu baby Keenan
Frans Lizzie: Keren komentar Kakak👍
total 1 replies
strawberry 27
Wah ternyata si Sulis selain bantu momong baby Keenan , pingin merebut ayah Keenan juga rupanya , pertanyaannya apa Ana masih mencintai Aris, tentu kadar cinta Ana ke Aris tinggal,,,mgkn 60 persen saja, Ana harus siap² pisah nich ,,,
Frans Lizzie
Terima kasih pendapatnya, Kakak😍
strawberry 27
Ana sebaiknya tidak usah cerita ke Aris klo turun jabatan, gue yakin Aris tidak akan perduli, mau Ana turun jabatan atau nggak, Aris hanya perduli diri nya sendiri dan keluarga nya, sedangkan Ana tetap Aris anggap orang lain / orang luar meski sudah sah jadi istri Aris, dan mau apa yg Ana lakukan selalu salah ,gak ada bener nya di mata Aris, yg sabar ya Ana, mending cerai saja dari Aris , sebelum terlambat, KLO perlu cari kejar Mario
strawberry 27
kewajiban suami blum di laksanakan ngasih nafkah istri / ngasih uang , tapi istri nya harus ngasih nafkah batin ke suami nya, rugi donk
Frans Lizzie: 🤭 terima kasih supportnya kakak
total 1 replies
strawberry 27
Yudi kepingin Ana jadi langsing lagi e malah di kasih donat wkwkwk
strawberry 27: GPP juga sich, donat e enak🤭🤭🤣🤣
total 2 replies
strawberry 27
Ana beruntung punya kk ipar spt mbak Yati yg baik hati , biasanya kk ipar perempuan rata² pd jht
strawberry 27
seharusnya Ana jujur saja soal Aris tidak ngasih nafkah setahunan ini ke mbak Yati, bukan mau mempermalukan atau merendah kan Aris tapi kenyataan seperti itu, soal nanti mbak Yati menyanggah membela Aris adik nya begini begitu urusan blakang, yg penting Ana sudah jujur katakan apa ada nya ke mbak Yati
strawberry 27
Aris mulai kelihatan sifat asli nya, yg sabar ya Ana
Frans Lizzie
sendirian lagi. Makanya para lansia harus jaga kondisi agar tetap fit dan lincah di masa tua💪
strawberry 27
Jadi penasaran kisah selanjutnya Ana & Aris bgmn, mama Sherly pulang ke Jogja nya bgmn ya sendiri an lagi atau ada teman nya
strawberry 27
Mario orang baik, knp Ana ngga sama Mario saja
strawberry 27: sebetulnya masih ada waktu, hanya pihak Aris pasti marah besar, dan misal itu terjadi, Ana jadi tau bgmn sifat Aris yg sesungguhnya sebelum menikah, sebetulnya tanda dari Dita pun tidak Ana abaikan
total 2 replies
strawberry 27
lanjut author,seru nich
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!