Suamiku Ternyata Seorang Bos

langit sudah berubah menjadi warna keemasan, matahari mulai terbenam,

air laut sudah mulai pasang, mereka memutuskan untuk berhenti bermain air.

dan berjalan ke arah gazebo yang terdapat di bibir pantai...

" kamu tunggu disini...aku akan memesan air kelapa muda" kata Dave , Maura mengangguk... Maura membersihkan pakaiannya yang banyak terdapat pasir putih yang menempel. Barulah dia naik ke gazebo, menunggu sang suami datang.

Tidak lama kemudian, Dave datang. dia melakukan hal yang sama... membersihkan pakaian juga kakinya yang banyak terdapat pasir putih di sana...

"tunggu sebentar... nanti pesanan akan diantar" ucap Dave....

"Bagaimana perasaanmu hari ini...?" tanya Dave pada istri kecilnya itu yang wajahnya berbinar cerah...

"Hari ini aku sangat bahagia... belum pernah sekalipun aku merasakan kebahagiaan yang menenangkan seperti ini..."jawab mau maura jujur...

" kak ... menurutmu... Bagaimana kelanjutan pernikahan ini...?"tanya Maura tiba-tiba... karena dia merasa kalau laki-laki di sampingnya ini terlihat sangat baik. dan tentunya tidak pantas untuk hidup bersama dirinya yang mempunyai masa lalu kelam.

Dave menoleh, menatap kedua manik mata istrinya yang teduh itu, terlihat banyak luka di sana...

"pernikahan adalah suatu ibadah... kalau kamu mau, kita bisa menjalaninya bersama-sama" kata Dave yang menyentuh hati Maura...

"Kakak adalah laki-laki baik... sementara aku adalah perempuan kotor, Kakak bisa mendapatkan perempuan baik-baik seperti kakak" ucap maura menunduk... tadinya dia merasa kalau suaminya itu adalah laki-laki biasa-biasa saja bahkan, seperti laki-laki pada umumnya, tetapi setelah melihat kesehariannya, melakukan ibadahnya dengan sempurna, bahkan memiliki keponakan yang begitu sangat tertutup, sangat berbeda dengan dirinya yang liar, Maura merasa sangat rendah.

 Dave merasa kasihan dengan perempuan di sampingnya ini... bagaimanapun juga sekarang dia adalah suaminya...jadi harus menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya...

"sekarang Kamu adalah istriku. tanggung jawabku di dunia dan di akhirat, Aku tidak akan pernah mengakhiri pernikahan ini, kecuali Tuhan yang menentukan untuk kita berpisah, jadi mulai sekarang... kita menjalani pernikahan ini dengan sesungguhnya, aku tidak peduli tentang masa lalumu... setidaknya... kamu sudah berusaha untuk berubah menjadi lebih baik... itu sudah sangat cukup untukku, begitupun juga... kamu yang mau menerima kekuranganku yang hanya orang biasa yang tidak memiliki apa-apa untuk dibanggakan" ucap Dave panjang lebar.

Maura mendongak melihat tatapan dalam suaminya itu, " aku memiliki segalanya, tetapi hidupku hampa... lebih baik sepertimu... hidup apa adanya tetapi bahagia" itulah yang Maura lihat apalagi setelah melihat Om dan keponakan itu saling bercanda dan tertawa...

"kalau kakak menginginkan pernikahan ini untuk kita jalani, Aku mau menjadi istri yang sesungguhnya, dan akan berubah menjadi lebih baik sesuai keinginanmu" kata Maura mantap, tetapi Dave malah menggelengkan kepalanya.

"berubah itu bukan untuk diriku... tetapi untuk dirimu sendiri, untuk kebahagiaanmu... tetapi yang perlu diketahui, mencari kebahagiaan itu bukan hanya untuk di dunia saja... melainkan kita perlu bekal untuk bahagia di akhirat nanti." ucap Dave yang membuat Maura terdiam seketika... Lalu mengangguk, setelah meresapi perkataan dari suaminya itu.

"terima kasih, atas dukungannya, sesungguhnya aku ini rapuh, aku sudah memantapkan hatiku untukmu, jadi tolonglah aku, bimbing aku untuk menjadi lebih baik" ucap maura dengan berkaca-kaca, karena dia menyadari, saat ini... di dunia ini... dia hanya seorang diri...dan saat ini, hanya kepada suaminya lah tempat dirinya bergantung"

Dave tersenyum, mengelus rambut sang istri yang berantakan karena tertiup oleh angin pantai, yang berhembus semakin kencang.

"kita akan melakukan ibadah panjang ini bersama-sama, kuharap... Kita selalu sabar untuk menghadapi segala ujian di masa mendatang" kata-kata Dave sangat menyentuh hatinya....

"Permisi...."mereka mendengar seseorang menyapanya... lalu menoleh ke arah sumber suara, dan ternyata seorang pelayan yang sedang membawa nampan yang berukuran cukup besar, dan di atasnya ada dua buah kelapa yang sudah dilubangi bagian atasnya,

" ini pesanan Anda, tuan dan nona" ucap pelayan perempuan itu dengan ramah, apalagi itu adalah Bos mereka sendiri. tetapi mereka pura-pura tidak mengenalnya.

"terima kasih Mbak...!" jawab Maura sopan...

sang pelayan meletakkan nampan tersebut di gazebo karena kebetulan gazebo itu tidak ada mejanya, hanya ada sebuah tikar untuk meletakkan barang-barang juga untuk lesehan,....

pelayan itu menunduk lalu pergi dari pasangan suami istri itu. Dave sudah menjelaskan kepada karyawannya bahwa dia sudah memiliki seorang istri dan akan membawa ke pantai hari ini.

" Ayo diminum... ini segar sekali..." ucap Dave mengangkat kelapanya untuk diminum menggunakan sedotan yang sudah tersedia di atas nampan.

Maura mengikuti apa yang suaminya lakukan...

" ini sangat segar... rasanya begitu enak, " kata Maura berbinar setelah meminum air kelapa muda itu... minuman yang baru pertama kali ia rasakan seumur hidupnya.

"tentu saja... air kelapa murni terasa begitu segar juga sangat menyehatkan" kata Dave tersenyum.

Maura menganggukkan kepalanya, dan tidak membutuhkan waktu yang lama... Dia menghabiskan air kelapa muda itu hingga tandas...

"kenyang sekali... padahal hanya meminum air kelapa, belum juga cemilannya masuk ke perut" ucap Maura terkekeh.

Lalu matanya mengedarkan pandangannya ke arah lautan yang membentang sangat luas...

" indah sekali.... lihatlah, matahari nya mulai terbenam....dan ternyata sangat besar" ucap Maura sumringah, seperti anak kecil yang baru dikasih mainan...

" tolong.... bisakah kau memotretku...ini adalah pemandangan yang paling indah" maura menyerahkan ponselnya kepada suaminya untuk memotret dirinya saat matahari terbenam.

Dave tersenyum mengangguk, lalu menerima ponsel yang diulurkan dari istrinya itu...

Maura sudah bergaya sesuka hatinya, Dave dengan sabar mengikuti arahan dari sang istri.

semua fotonya terasa gelap, tetapi tidak dipungkiri pemandangan matahari yang terbenam itu terlihat sangat indah.

Maura mengambil kembali ponselnya dan melihat hasil jepretan sang suami" indah sekali... aku akan membagikannya di media sosial" kata maura dengan sumringah.

tetapi Dave mencegahnya..." sebaiknya jangan... pakaianmu terlalu ketat walaupun sudah memakai pakaian panjang... lebih baik sebagai koleksi pribadi saja" ucap Dave yang membuat Maura mengerti seketika... ia tahu apa yang ada di pikiran suami saat ini.

"baiklah... terima kasih sudah mengingatkanku" ucap Maura tulus.

" Ayo kita mencari pakaian dulu untuk ganti, tidak mungkin kan kita pulang dengan pakaian yang kotor seperti ini" kata Dave menjelaskan...

Mereka berjalan ke penjual pakaian yang berada di pinggiran pantai.

Dave memilih kaos polos juga celana jeans sederhana yang tersedia di toko pakaian tersebut. lalu menyerahkannya kepada pelayan yang sejak tadi mengikuti dirinya.

sedangkan Maura masih memilah-milih pakaian yang menurutnya harganya sangat murah, bahkan pakaian yang maura pakai saat ini bisa untuk membeli 50 pakaian yang ada di sini....