NovelToon NovelToon
Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Gadis Malang Masuk Ketubuh Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Sistem / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sandri Ratuloly

Seharusnya Aluna tahu kalau semesta tak akan sudi membiarkan kebahagiaan singgah bahkan jika kebahagiaan terakhirnya adalah m*ti di bawah derasnya air hujan. la malah diberikan kesempatan untuk hidup kembali sebagai seorang gadis bangsawan yang akan di pe*ggal kep*lanya esok hari.
Sungguh lelucon konyol yang sangat ia benci.
Aluna sudah terbiasa dibenci. Sudah kesehariannya dimaki-maki. la sudah terlanjur m*ti rasa. Tapi, jika dipermainkan seperti ini untuk kesekian kali, memang manusia mana yang akan tahan?!
Lepaskan kemanusiaan dan akal sehat yang tersisa. Ini saatnya kita hancurkan para manusia kurang ajar dan takdir memuakkan yang tertoreh untuknya. Sudikah kamu mengikuti kisahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sandri Ratuloly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

23

"Duke Blance, aku kira kau tidak akan datang kemari." Raja Reinhart terkekeh pelan melihat pria itu muncul di istana. Dia sudah menebak tujuan kedatangan Duke Blance kemari. Ini menjadi kesempatan baginya untuk memperoleh banyak keuntungan.

Apakah kalian ingin bertanya mengapa seorang Raja tidak menegakkan keadilan? Hahaha, hal itu tidak penting sama sekali. Selagi bisa mendatangkan keuntungan, persetan dengan hati nurani.

Duke Blance dengan senyum khasnya membungkuk pelan. Baru setelah Raja menyuruhnya duduk, dia mengangguk dan duduk di hadapan Sang Raja.

"Apakah kau belum menemukan pelaku yang menyebarkan rumor seluruh ibukota ini, Duke? Aku bisa membantumu menyelidikinya." Duke Blance menggelengkan kepalanya. Semakin banyak bantuan, semakin banyak pula ia kehilangan nantinya.

Duke Blance memilih untuk berbohong. Berharap bisa menurunkan nilai bantuan yang ia minta sebanyak mungkin.

"Saya sudah menemukannya, Yang Mulia. Saya disini hanya ingin meminta bantuan Yang Mulia untuk meluruskan hati rakyat agar berhenti salah paham terhadap saya," kata Duke Blance. Dengan kekuatan kerajaan, rakyat pasti akan memilih untuk bungkam.

"Berapa banyak yang bisa kau tawarkan?" tanya Raja Reinhart terus terang. Inilah inti pembicaraan mereka yang sebenarnya. Semuanya tergantung uang dan uang.

"Dua tambang di barat daya dan timur laut wilayah saya." Duke Blance menggertakkan giginya.

Dua tambang itu cukup berharga untuk mendukung satu kota agar langsung makmur penduduknya. la menyia-nyiakan, banyak uang hanya untuk rumor menyebalkan semacam ini.

"Oh biji besi atau emas?" Raja tahu sedikit perihal tambang itu. Dia sadar Duke Blance langsung menunjukan ketulusannya.

"Biji besi di tambang pertama dan emas untuk tambang kedua, Yang Mulia," jelas Duke Blance.

"Ah, ini berat untukku Tuan Duke—"

"Tiga, saya akan memberikan satu tambang lagi." Sial, Raja Reinhart sangat tamak. Duke Blance ingin sekali memen-ggal kepala pria tua di hadapannya ini.

"Dengan berat hati aku akan menyetujui permintaan anda, Duke Blance." Raja Reinhart memasang wajah muram. Sedangkan dalam hatinya ia bersorak gembira. Kapan lagi ia dapat menguras uang dari Duke paling kaya di kerajaan?

"Kalau begitu saya akan pergi dan berhenti mengganggu waktu istirahat anda, Yang Mulia." Duke Blance ingin segera bangkit lantas pergi dari sini. Melampiaskan emosinya kepada para bawahan tidak becus yang membuatnya kehilangan banyak uang.

"Kenapa terburu-buru, Duke? Tadi Leander datang kemari dan menyerahkan sebuah laporan. Anda ingin tahu itu laporan apa?" Raja Reinhart menaik turunkan alisnya menggoda. Senyum main-main tersungging di bibirnya.

Bahu Duke Blance menegang. Firasatnya mengatakan keadaan yang terjadi sekarang lebih buruk dari yang ia pikirkan. "Apa yang Duke Lucarion laporkan, Yang Mulia?"

"Dirimu." Raut wajah Duke Blance berubah muram. Senyumannya tidak bisa ia pertahankan. "Dia menemukan beberapa informasi dan memintaku untuk menghukummu."

Raja Reinhart sangat menikmati wajah Duke Blance yang tidak berhasil menjaga ekspresinya. Ini sangat langka. "Ah, anak muda memang punya semangat tinggi untuk mengurusi hal semacam ini. Sayang sekali Duke Lucarion selalu menjaga tangannya selalu bersih. Perilakunya memang menyebalkan sekali. Sudah banyak orang berteriak untuk memberinya kesempatan bersaing memperebutkan tempat duduk di tahta ini."

Keluarga Duke Lucarion selalu dikenal sebagai pahlawan sejak pendirian kerajaan. Gengsinya hampir menyaingi keluarga kerajaan. Namun, semua anggota keluarga itu sangat setia kepada Raja dan sering menjadi kaki tangan terpercaya. Waktu yang berlalu memudarkan kepercayaan di antara dua keluarga itu sedikit demi sedikit.

"Berapa yang anda minta untuk menolak Duke Lucarion?"

Raja Reinhart menyeringai. Ini yang dia inginkan. Duke Blance sungguh terlatih untuk memahami pikirannya.

•••

"Saint Eugene, apakah semua yang tertulis disini benar?" Lelaki paruh baya itu tidak bisa mempercayai fakta bahwa seorang Duke mampu melakukan kejahatan sekejam ini pada rakyatnya. Duke Blance menjual manusia serta melatih seseorang untuk melalukan pemb-unuhan dan tindakan kotor.

"Sayangnya, itu semua benar." Eugene tersenyum miris. Sorot matanya begitu sedih hingga siapapun yang melihatnya ikut teriris hatinya. Pemuda yang selalu tersenyum cerah itu bahkan tidak bisa menahan kesedihannya.

Beberapa orang di hadapan Eugene tidak mampu menatap pemuda itu. Mau tidak mau mereka percaya atas semua bukti ini. Seorang Saint tidak akan membohongi mereka. Dia begitu tulus hingga mendatangi mereka dan menjelaskan masalah ini sendiri. Bagaimana mungkin mereka tidak tersentuh dengan kerja keras ini.

"Pasti Raja akan memberikan hukuman yang setimpal atas semua kejahatan ini kan? Aku yakin Yang Mulia Raja tidak akan membiarkan penjahat sekejam ini memerintah sebagai Duke!" seru seseorang dengan penuh emosi. Dia masih mempercayai pihak kerajaan.

"Saya juga berharap hal ini terjadi. Yang Mulia sudah pernah melakukan kesalahan saat menghukum Saintess. Jika kekuatan suci tidak melindunginya, kita semua tahu apa yang akan terjadi." Eugene secara sengaja mengingatkan mereka soal kejadian yang terjadi belum lama ini.

Seseorang yang tadi berseru tidak bisa menahan kekhawatirannya. Dia takut pihak kerajaan akan mengecewakannya sekali lagi.

"Saya mendengar Duke Lucarion sudah mengajukan permohonan untuk menghukum Duke Blance hari ini. Jika pihak kerajaan tidak segera menghukum Duke Blance, kita semua akan tahu."

"Syukurlah, Yang Mulia Raja pasti akan menghukumnya!" Lady Agatha yang dituduh melukai Calon Putri Mahkota dijatuhi hukuman pen-ggal.

Kejahatan Duke Blance pasti akan dihukum lebih kejam.

"Benar! Duke Blance pantas untuk dihukum ma-ti!"

"Dia harus mendapatkan balasan yang setimpal!"

Eugene diam-diam tersenyum miring. Apapun keputusan Raja, itu akan menguntungkannya. Jika Raja menghukum Duke Blance, mereka tidak perlu bersusah payah melakukan protes. Ketika Raja melindunginya, kepercayaan rakyat akan runtuh.

"Jika seandainya Duke Blance tidak dihukum, apa yang harus kita lakukan? Kita tidak bisa membiarkan menjual mereka yang tinggal di gang-gang sempit ataupun orang lainnya." Ini perkataan yang Eugene harapkan. Dia menahan diri untuk tidak mengacungkan jempol dan memuji.

"Kita bisa datang ke istana dan meminta penjelasan pada Raja. Jika Yang Mulia tidak mau menghukumnya, biar kita rakyat biasa yang menghukum bangsawan busuk itu dengan tangan kita sendiri!" Eugene ingin bertepuk tangan. Benar, teruslah marah dengan kejadian ini.

"Ya! Hukum penjahat itu! Dia tidak diizinkan untuk hidup di kerajaan ini setelah apa yang dia lakukan!" Teriakan serupa mulai terdengar dimana-mana. Kemarahan, kesedihan, rasa tidak percaya, ketidakberdayaan, semua terpancar dari sorot mata mereka yang membara.

Eugene mengangkat tangannya. Meminta mereka untuk tenang. "Mari kita percayakan masalah ini kepada Yang Mulia Raja terlebih dahulu. Dia pasti juga ingin menghukum bangsawan yang tega melakukan semua itu kepada rakyatnya sendiri. Yang Mulia bukanlah orang yang pilih kasih apalagi membela kejahatan."

Semua orang segera diam mendengarkan Eugene. Mereka mengangguk setuju. Namun, tiba-tiba seorang pendeta mendatangi Eugene dengan tergesa. Jejak kekhawatiran nampak jelas di wajahnya.

"Saint Eugene, Yang Mulia Raja menolak permohonan Duke Lucarion untuk menghukum Duke Blance!" Seketika, semua orang mematung tidak percaya. Apakah ini masih Raja mereka?

1
Putri Ana
lanjutannya thorrrr
Putri Ana
thor kok belum ada lanjutannya
Putri Ana: yaahhh usahakan yaah kak🤭
total 2 replies
Cindy
👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Sandri Ratuloly
jangan lupa bintangnya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!