ZEA GEBBY WILLIAM , itulah nama gadis cantik yatim piatu yg meninggal akibat kecelakaan beruntun di jalan tol ..
akan kah ZEA langsung menghadap sang pencipta atau justru menjalani kehidupan lain ...
nantikan kisah ZEA di cerita ini
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon astiana Cantika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22
Kim dan Zea saat ini sudah berada di ujung kampung di bawah bukit, terdapat beberapa rumah warga yg masih berpenghuni, terlihat anak anak kecil berlari masuk ke dalam rumah nya masing-Masing setelah melihat keberadaan zea dan Kim.
Seorang Kakek tua dan sepuh keluar dari rumah nya, di ikuti oleh pemilik rumah lain nya.
Zea dan Kim pun turun dari kuda nya sembari menyapa mereka yg terlihat heran melihat keberadaan Kim dan Zea.
"Nona dan Tuan muda, ada apa gerangan yg membawa kalian ke desa seperti ini.? Tanya Kakek tua bertongkat dan rambut yg tampak sudah memutih itu.
"Kami seorang pengembara tetua." Dan kami tidak sengaja melihat desa ini, kami kira tidak ada penghuninya sama sekali, ternyata di ujung sini masih ada penduduk nya." Ucap Zea dengan sopan kepada tetua desa itu.
" Tidak perlu seperti itu nona muda, panggil saja kakek Wen." Ucap kakek Wen dengan tertawa kecil.
"Nona dan Tuan ini terlihat seperti bukan pengembara, Apakah Nona dan Tuan dari kerajaan naga emas.? Ucap salah satu warga di desa itu.
"Bukan, kami bukan dari sana, kami memang berencana baru menuju ke sana tuan." Ucap Zea kepada warga itu.
"Jangan sungkan Nona muda panggil saja saya paman Wu." Ucap paman Wu.
Warga yg tadi nya berkerumun sudah kembali ke rumah nya masing-Masing.
"Mari Nona silahkan mampir ke gubuk kecil kami." Ucap kakek Wen yg di angguki paman Wu mempersilahkan mereka masuk.
" Baiklah kakek, paman." Ucap Zea di ikuti Kim di belakang nya yg tampak dingin dan datar kalau berhadapan dengan orang lain.
"Mari silahkan duduk Nona, Tuan muda." Ucap kakek Wen yg di angguki Zea dan Kim.
" Li mei .!" Panggil kakek Wen sembari melihat ke arah dalam rumah nya.
"Ya kakek." Terdengar suara halus dan lembut dari dalam, dan tampak lah seorang gadis cantik dengan hanfu sederhana nya membawa nampan berisi minuman dan kudapan.
" Haha haha, anak baik anak baik." Ucap kakek Wen dengan tawa nya yg khas, kepada gadis itu.
"Ini cucu ku satu-satunya, Li mei." Ucap kakek Wen memperkenalkan Li mei Kepada Zea dan Kim.
"Salam Nona muda, Tuan muda." Ucap Li mei sopan dan di angguki Zea dan Kim.
" Saya Zea dan ini adik saya Kim." Ucap Zea memperkenalkan dirinya dan Kim .
Li mei tampak melihat malu malu ke arah Kim dan itu di sadari oleh kakek wen dan Zea yg kebetulan melihat ke arah Li mei.
"Ehem....
"Kalau boleh tahu nama desa ini apa kek.? Tanya Zea.
"Nama desa ini adalah desa bunga, kenapa di katakan desa bunga, dulu sebelum hancur nya desa ini , hampir seluruh rumah penduduk di penuhi bunga bermekaran yg tumbuh liar, semenjak kejadian 10 tahun lalu, tidak ada satu pun bunga lagi yg bermekaran di daerah sini, entah apa sebab nya." Ucap kakek Wen.
"Memang nya pernah ada kejadian apa kek, apakah itu penyebab nya puluhan rumah di depan sana hancur tak berbentuk.? Ucap Zea yg padahal dia sudah tau cerita nya sebagian, hanya saja Zea masih penasaran cerita detail dari kakek Wen.
" itu...."
Tak sempat kakek Wen melanjutkan cerita, tiba-tiba paman Wu datang mengagetkan mereka.
"Tetua, ada kejadian aneh di desa kita!" mari ikut saya." Ucap paman Wu dengan tergesa gesa dari depan rumah kakek wen, mereka pun mengikuti paman wu dari belakang termasuk Zea, Kim dan Li mei yg berjalan malu malu di samping Kim.
...........................
Terlihat lah hamparan bunga-bunga di sepanjang jalan desa bunga yg tadi nya layu dan rusak parah tiada kehidupan bahkan bisa di bilang kering dan mati, kini bunga itu terus tumbuh dari pucuk ke pucuk hingga memuncul kan bunga dari tangkai ke tangkai seperti awal mula bunga itu hidup jaman dulu nya.
" Ini....
Ini....
Bagaimana mungkin....
Bersambung.