MOVE

Zishya yang merasakan hembusan nafas seseorang segera menatap ke arah pria di sampingnya yang masih berdiri setia menunggunya menyadari keberadaannya. Zishya hanya menatap tanpa berkata apapun dan menatap kembali ke arah foto yang di pelukannya.

"zishya"panggil seseorang membuat isha terkejut dan segera berlari menuju belakang dinding tembok

"sya sampai kapan kamu mau kaya gini?"

"mom,Stop caring about me, hasn't mom ever cared about me?"kata zishya kepada mamanya yang mengelus bahu zishya.

"mama tau mama salah selama ini udah telantarkan kamu tapi stop nak kamu kaya gini mama gak kuat liatnya, tata pasti udah tenang

"stop ma dia masih hidup dia yang ngelindungi aku pas di rumah saki dia masih hidup"teriak zishya bangkit dan berlari ke arah rumah meninggalkannya sang mama yang masih menangis menatapi nasibnya

"apa yang gw denger barusan? Dia benar benar masih hidup??"kata ishan lirih dan berlari menuju mobilnya untuk segera mencari tahu lebih jauh lagi setelah mendapatkan informasi dari zishya.

Antares yang baru pulang kerja dan melihat motor gaura yang sudah ada di garasi halaman depan membuatnya lega seharian anak itu tidak terlihat di sekolah hanya tas kosong yang dirinya tinggal. Antares masuk kedalam rumah berjalan menuju ruang tamu melihat gaura yang sedang duduk namun kepalanya di sandarkan di atas kepala sofa melamun menatap ke arah langit langit rumah

"kau baru pulang?"tanya antares membuat gaura terkejut dan menatap ke arah antares yang berdiri di hadapannya

"astaga gaura"kata antares spontan yang terkejut melihat wajah gaura yang sudah seperti zombie tak terawat berdarah di mana mana,luka memar dimana mana membuatnya segera berlari mengambil kotak p3k dan mengobati segera wajah gaura.

"abis berkelahi sama siapa?" tanya antares yang khawatir namun gaura hanya diam dan memejamkan matanya membiarkan antares mengobati setiap luka di wajahnya.

Entah kenapa dirinya amat sangat malas mengobrol dan berbicara banyak banyak bibirnya yang pecah robek sedikit membuatnya nyeri dan memilih untuk diam, antares dengan pelan pelan mengobati luka di wajah gaura,pindah ke area jari jari tangan gaura sambil menerka nerka apa yang terjadi dengan gaura?? Berkelahi?? Tapi sama siapa?? Dan kenapa sampe babak belur separah ini bahkan antares yakin tenaga tubuh gaura benar benar menghilang semua hanya tersisa lelah dan letihnya.

Perlahan antares membuka jaket kulit hitam yang membalut kulit lembut tubuh gaura dan segera mengobati luka memar di lengan gaura yang begitu merah dan biru, antares yang melihat semua luka gaura hanya merasakan ngilu dan sakit yang sama di rasakan oleh gaura.

Merasa sudah cukup antares membaringkan tubuh kecil gaura di sofa dan menelepon dokter untuk mengecek tubuh gaura takut jika akan terjadi sesuatu di bagian dalam tubuh gaura jadi mau tak mau antares memanggil dokter.

Antares menatap lekat wajah gaura seperti ada yang aneh meskipun gaura sedang memejamkan matanya entah sedang tertidur atau pingsan akibat rasa sakit yang dirinya tahan antares merasa ada yang berbeda dari gaura sebelumnya tak pernah antares menatap gaura sedalam ini sekali pertemuan di perpustakaan 3 tahun lalu tatapan dan perasaan itu tak seperti ini.

Dokter datang dan segera memeriksa keadaan gaura. Dengan wajah yang serius dokter segera meminta antares membawa gaura kedalam kamar agar bisa leluasa untuk berbaring dan di pasang infus di tangan gaura dan memberikan beberapa obat pereda sakit.

"bagaimana dok keadaan gaura?"tanya antares yang menatap gaura yang masih memejamkan matanya

"nona gaura sepertinya cukup sangat kelelahan sepertinya dia berkelahi beberapa kali sembab di kedua matanya membuatnya akan sulit untuk membuka matanya nanti dan untuk bibirnya yang sedikit robek sudah saya obati dan tolong berikan obat ini terus kepadanya agar tidak menjadi infeksi dan mungkin beberapa hari dia akan demam tinggi akibat luka dan nyeri di wajahnya"jelas dokter dan di anggukan oleh antares

"saya harap kamu bisa menjaganya dengan baik seperti ada yang bermasalah dari luka lukanya"

"baik dok terimakasih "

"kalo begitu saya pamit jika dalam kurung waktu 1 minggu demamnya masih belom turun atau masih ada luka di wajahnya yang basah segera bawa ke rumah sakit"

Antares hanya mengangguk dan berjalan beriringan mengantar dokter kebawah dan kembali ke kamar gaura meletakan beberapa obat dan duduk di pinggir ranjang tempat gaura tertidur pulas

"gw gak tau lagi harus ngejagain lu gimana?dengan cara apa?"kata antares lirih dan membelai rambut gaura

"gw harap segala rasa sakit yang lu rasain sekarang cepet cepet ilang deh ya biar cepet lu sembuh gak nyusahin gw"

"cepet sembuh cupu"

Antares segera keluar dari kamar gaura memilih untuk membaringkan tubuhnya di sofa dan memejamkan matanya menghilangkan segala rasa penat di hari ini.

Di sisi lain Johan yang sudah mulai beraksi melacak apartemen milik abhaya dan segera masuk untuk menggunakan komputer milik abhaya mencoba membobol sandi tapi nyatanya gagal entah dirinya yang terlalu bodoh atau memang sandinya yang tidak cocok berkali kali mencoba mengakses sama sekali tidak bisa masuk.

"aaaaaa sialan aya ku bener bener ya buat gw gila"teriak johan sambil mengacak rambutnya dan mengusap wajahnya dengan kasar.

"sesusah itu kode lu kenapa aya kenapa"

"gw gak mungkin keluar dengan tangan hampa kan"

Johan bangkit dari duduknya dan berjalan mengacak acak apartemen milik abhaya dan membuka laci laci dan lemari secarik kertas membuatnya tertarik dan mengambilnya membacanya perlahan

"cari apa kalian di sini?? Komputer?? Di sana tidak ada apa apa mau mencoba?? Baiklah ku kasih kodenya a6h87nm1 silahkan login,jika anda benar login makan anda adalah orang BODOH"

Emosi johan mulai menaik melempar secarik kertas di tanganya kedalam tong sampah dan berjalan keluar namun langkahnya terhenti ketika baru saja ia keluar datang beberapa orang yang nampak mencurigakan johan perlahan mengamati gerak gerik mereka mengamati dari balik tembok dan memasang telinga dengan baik

"yakin masuk?"

"kita udah disini mau gak mau kita pastiin dia masih idup atau beneran mati"

"tapi ini bukan ide yang bagus kalo om tau kita bisa habis"

"tugas kita cuman buat keluarga Maheswara pecah dan hancur bukan mengusik kehidupan salah satu keluarganya sama ajah kita udah bangunin macan tidur"

"came on disini cuman ada lu dan gw sama anak buah gw jadi cukup diem dan jalanin tugas masing masing"

"tugas gw eksekusi bukan jadi penguntit kaya gini"

"lu jadi ekseskusi ajah gak jelas gak bisa lu terlalu tolol untuk perkerjaan itu"

"bisa gak lu stop bahas itu,gw yang ngehabisin anak pandita bukan berarti gw juga yang buat mati abhaya,lu lu yang d

"stop kita gak ada waktu buat debat jadi jangan debat kita masuk ajah dulu denger apa kata gw"

Mereka masuk kedalam unit apartment abhaya sedangkan johan hanya tersenyum smirk dari kejauhan mengambil beberapa foto kedua orang itu yang diam diam masuk ketakutan.

"baguslah jika putri pandita sangga sudah mereka habiskan jadi tujuan ku selanjutnya adalah membunuh satunya lagi"kata johan dan pergi meninggalkan apartemen milik abhaya setidaknya juka dirinya sudah tak bisa mendapatkan apa apa di dalam apartemen Abhaya setidaknya dia dapat informasi bagus.

Bersambung