NovelToon NovelToon
PULAU HANTU

PULAU HANTU

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Horror Thriller-Horror / Iblis / Keluarga / Tumbal / Tamat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: ilalangbuana

Pak jono seorang pedagang gorengan yang bangkrut akibat pandemi.
menerima tawaran kerja sebagai nelayan dengan gaji besar,Namun nasib buruk menimpanya ketika kapalnya meledak di kawasan ranjau laut.
Mereka Terombang-ambing di lautan, lalu ia dan beberapa awak kapal terdampar di pulau terpencil yang dihuni suku kanibal.
Tanpa skill dan kemampuan bertahan hidup,Pak Jono harus berusaha menghadapi kelaparan, penyakit,dan ancaman suku pemakan manusia....Akankah ia dan kawan-kawannya selamat? atau justru menjadi santapan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilalangbuana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

akhir dari petualangan

Deburan ombak masih terdengar samar di telinga Pak Jono.

Tapi ia tahu betul, kali ini bukan ombak yang menggetarkan jiwanya, melainkan detak jantungnya sendiri yang memukul-mukul dada, keras, tak beraturan.

Tubuhnya tergeletak di antara lumpur yang mulai mengeras pasca hujan badai semalam. Nafasnya tersengal, bibirnya pecah, dan luka bakar di lengan kirinya seolah menjadi bara yang tak kunjung padam.

Kaki kanannya terasa mati rasa,patah, tak lagi bisa digerakkan.

Ia masih hidup.Entah bagaimana, entah dengan daya apa, ia masih bertahan. Pulau itu telah melahap nyawa puluhan orang, ratusan mungkin, termasuk sahabat-sahabatnya di KM Laut Jaya 08. Namun ia,Pak Jono, seorang penjual gorengan,pernah juga menjadi kuli bangunan dan tukang ojek harus banting setir menjadi nelayan,yang tak punya keahlian lebih selain sedikit bisik untuk bekerja kasar,tanpa keahlian survival apapun justru menjadi satu-satunya yang paling kuat bertahan di pulau itu.

Langit mulai cerah.

Kabut perlahan tersibak, memperlihatkan keheningan pulau yang baru saja merayakan kehancurannya sendiri.

Pohon-pohon tercabut, tanah lembah runtuh, dan sungai yang biasanya tenang kini berubah menjadi arus liar. Semua tampak hancur, seolah pulau itu ingin menghapus jejak siapa pun yang pernah menginjakkan kaki di sana.

Di kejauhan, terdengar dengung aneh. Bukan suara burung, bukan gemuruh hujan, melainkan suara mekanik yang asing di tengah rimba,drone.

Pak Jono membuka matanya lebar-lebar, berusaha memastikan.Sebuah titik hitam berputar di udara, semakin lama semakin dekat. Lampu merah dan hijau berkedip di bawahnya.

“Ya Allah… tolonglah…” bisiknya, suara yang nyaris tak terdengar karena serak dan kering.

Drone itu melayang rendah, kameranya menyorot wajah Pak Jono yang berlumuran lumpur.

Seolah mesin dingin itu bisa merasakan derita manusia, ia berhenti melayang tepat di atas tubuh renta itu, menandai koordinat yang kemudian dikirimkan ke kapal induk operasi gabungan.

Beberapa jam kemudian, deru helikopter terdengar memecah langit...

Pak Jono nyaris tak punya tenaga untuk mengangkat kepala,tapi ia tahu suara itu nyata. Angin kencang menyapu pepohonan ketika sebuah helikopter militer India mendarat di area yang paling aman.

Beberapa tentara melompat turun, lengkap dengan peralatan medis darurat.

“Survivor ditemukan! Masih hidup!” teriak seorang tentara dengan logat asing, sambil memberi aba-aba pada tim medis.

Tubuh Pak Jono segera diangkat ke tandu.Ia merintih pelan, tapi tak mampu melawan. Dalam kondisi setengah sadar, ia melihat wajah-wajah asing berseragam, mendengar suara-suara terburu-buru, lalu merasakan dinginnya jarum infus menembus kulit.

Helikopter segera lepas landas kembali. Dari udara, pulau itu tampak seperti rahang monster yang baru saja menutup mulutnya, menyisakan satu korban selamat yang berhasil dicuri kembali dari kematian.

Pak Jono terbangun di ruangan serba putih. Bau obat-obatan menusuk hidungnya, suara mesin monitor jantung berdetak pelan di telinganya. Pandangannya buram, tapi cukup untuk melihat dirinya terbaring dengan perban di sekujur tubuh. Tangan kirinya hitam, hangus, sebagian jari hilang. Kaki kanannya dibalut gips besar.

Dua dokter berseragam militer berdiri di samping ranjangnya, berbicara dalam bahasa asing. Seorang penerjemah berdiri tak jauh darinya, lalu mendekat.

“Pak Jono…syukurlah perjuangan anda tidak sia-sia,anda selamat!”

ujar si penerjemah dalam bahasa Indonesia. “Anda sekarang di rumah sakit militer. Jangan khawatir, Anda dalam perlindungan kami.”

Pak Jono mencoba bicara, tapi hanya keluar bisikan serak.

“Teman… teman saya…”

Penerjemah itu menunduk.

“Kami… tidak menemukan yang lain. Hanya Bapak.”

Air mata menetes di sudut mata Pak Jono. Ia memejamkan mata rapat-rapat, ingin menolak kenyataan itu, tapi tubuhnya tak mampu. Semua sahabatnya, kru kapal yang selama ini menjadi keluarganya di laut,lenyap, hanya meninggalkan dirinya yang cacat.

Hari-hari berikutnya, Pak Jono tidak ditempatkan di bangsal umum. Ia dipindahkan ke ruang isolasi.

Tidak ada jendela, hanya lampu putih yang tak pernah padam. Ia dijaga ketat oleh dua prajurit bersenjata di depan pintu.

Awalnya ia mengira perlakuan itu semata untuk melindungi dirinya. Namun lama-kelamaan, ia menyadari sesuatu yang lebih ganjil, setiap kali dokter datang, mereka selalu memakai pakaian hazmat lengkap. Seolah tubuhnya membawa penyakit menular mematikan.

Ia teringat jenazah Gilang.Tubuh sahabatnya itu membusuk dari dalam, organ-organnya hancur meski kulit luarnya masih utuh.

Apakah dirinya juga membawa kutukan yang sama? Apakah pulau itu telah menanam sesuatu di dalam dirinya?

Suatu malam, ia terbangun karena mendengar bisikan.

Bukan dari luar ruangan, tapi dari dalam kepalanya sendiri. Suara-suara sahabatnya, bercampur dengan jeritan orang-orang yang mati di pulau itu.

“Kau seharusnya mati bersama kami, Jono…”

“Kenapa kau yang keluar, bukan kami?”

“Kau bawa pulau itu bersamamu…”

Pak Jono menutup telinganya, mengguncang kepalanya sendiri hingga perban terlepas sedikit. Tapi suara itu tetap ada, terus menempel, seperti parasit yang tak bisa dipisahkan.

Berita tentang ditemukannya Pak Jono segera menjadi tajuk utama di televisi. “Satu-Satunya Korban Selamat Kapal KM Laut Jaya 08 Ditemukan Hidup!” tulis headline media internasional.

Keluarganya di kampung menangis bahagia saat melihat wajahnya di layar televisi, meski dalam kondisi yang mengenaskan.

Tetangga-tetangga berbondong-bondong datang, membacakan doa, dan berharap Pak Jono bisa segera dipulangkan.

Namun kenyataannya berbeda. Pemerintah Indonesia, India, dan Amerika Serikat duduk di meja yang sama.

Mereka tidak membahas tentang kepulangan Pak Jono, melainkan tentang apa yang telah ia bawa dari pulau itu.

Apakah racun? Apakah penyakit baru? Atau sesuatu yang lebih berbahaya,kutukan yang tidak bisa dijelaskan dengan ilmu kedokteran?

Pak Jono menjadi bukan hanya korban, tetapi subjek penelitian.

Suatu sore, seorang dokter perempuan masuk ke ruang isolasi.

Ia tidak memakai hazmat, hanya jas putih biasa. Wajahnya teduh, matanya lembut, berbeda dari semua orang yang pernah ditemui Pak Jono sejak ia dirawat.

“Pak Jono…” suaranya lembut, hampir seperti suara anaknya sendiri. “Apakah Bapak masih mendengar suara-suara itu?”

Pak Jono terkejut. “Kamu… tahu?”

Sang dokter tersenyum samar.

“Saya juga pernah ke sana.”

Pak Jono membelalakkan mata. “Kamu… kamu maksudnya… pulau itu?”

Dokter itu tidak menjawab. Ia hanya menatap Pak Jono dengan tatapan yang membuat bulu kuduk merinding. Lalu ia berbisik:

“Selamat datang kembali, Pak Jono. Kamu pikir sudah bebas? Pulau itu… tidak pernah melepas siapa pun.”

Seketika, monitor jantung Pak Jono berbunyi kencang.Tubuhnya bergetar, matanya terbelalak. Dokter itu menghilang begitu saja, seperti bayangan yang tidak pernah ada.

Dan Pak Jono kembali terjebak dalam pertanyaan yang sama...

Apakah ia benar-benar selamat, atau pulau itu hanya memindahkan neraka ke dalam dirinya?

Pulau itu mungkin runtuh, tetapi misterinya tetap hidup di tubuh, pikiran, dan jiwa Pak Jono. Dunia menyebutnya “korban selamat”, tetapi ia tahu, di dalam dirinya ada sesuatu yang tidak pernah benar-benar pulang.

1
Mega Arum
Luar biasa
Mega Arum
trmksh Thor.. ceritanya bagus,
Mega Arum
apa kabar Kapten Rahmat dan si Bule thor..
Mega Arum
ikut deg2 n bacanya....terasa ikut dlm alur cerita
juwita
makasih Thor cerita nya bagus tentang betapa besarnya perjuangan seorg ayah buat keluarganya. dn betapa kuatnya doa dr keluarganya hingga pak jono bisa selamat dn berkumpul bersama keluarga kembali
juwita
alhamdulillah akhirnya pak jono bisa berkumpul dgn keluarga nya. pak rahmat gmn Thor?
juwita
ini kemana tim SAR ko blm bisa menemukan pak jono?
juwita
ngeri mgkn org" yg di jadikan persembahan disitu
juwita
ya Alloh smoga pak jono selamat bisa cpt plg
juwita
untung g gila pak jono
juwita
kasihan pak jono msh terjebak di hutan hantu
juwita
pak jono kapa bisa di temukan?
juwita
harusnya ada transelit biar tau apa artinya. krn g semua pembaca ngerti bahasa Inggris
juwita
kapan mrk bisa keluar dr pulau setan itu
juwita
lepas dr caniball sm pulau perempuan terdampar di lembah hantu
juwita
bacanya deg"an
juwita
ih ngeri jg klo ky gitu
juwita
semoga mrk selamat bisa kumpulan lg bersama keluarga
juwita
bukanya jefri sm Gilang ya. ko bahrul Thor?
ilalangbuana: iya kak😅 mohon maaf sebelumnya.. ada kesalahan penulisan nama karakter.. kebiasaan mimin nulis gak pernah pake outline, yang mengakibatkan lupanya nama karakter atau sering juga nama karakter tertukar dengan nama karakter dari judul buku lain🙏
total 1 replies
juwita
kasihan pak jono demi keluarga jd terdampar di pulau hantu. smoga bisa cpt kembali ke keluarganya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!