NovelToon NovelToon
Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Suami Misteriusku Ternyata Seorang Dokter

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dokter / Menyembunyikan Identitas / Kekasih misterius
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: dira.aza07

Nadira Keisha Azzura pertama kali co-ass di rumah sakit ternama, harus mengalami nasib buruk di mana Bapaknya masuk UGD tanpa sepengetahuannya akibat tabrakan, lalu tak lama meninggal dan sebelumnya harus mendengar ijab kabul mengatasnamakan dirinya di kamar Bapaknya di rawat sebelum meninggal. Pernikahan itu tanpa di saksikan olehnya sehingga dia tidak mengetahui pria tersebut.

Sedangkan dia hanya memiliki seorang Bapak hingga dewasa, dia tidak mengetahui keberadaan kakak dan Ibunya. Dia di bawa pergi oleh Bapaknya karena hanya sosok pria miskin dan mereka hanya menginginkan anak laki-laki untuk penerus.

Bagaimana nasib Nadira selanjutnya? akankah dia hidup bahagia bersama suaminya? akankah Nadira bisa menerima siapa suami dan siapa yang telah menabrak Bapaknya? Akankah dia bertemu dengan keluarganya?

Yu saksikan ceritanya hanya di novel 'Suami Misteriusku ternyata seorang Dokter'

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dira.aza07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 30 - Penjelasan

Setibanya di rumah besar ....

"Selamat pagi Tuan ...," sapa art ketika Ken telah tiba di rumahnya.

"Pagi," jawab singkat Ken.

"Apakah akan kami buatkan sarapan?" tanya Art tersebut.

"Tidak usah saya sebentar," jawab ken sambil berjalan menuju kamarnya.

Setelah menemukan sesuatu Ken kembali melajukan kendaraannya menuju rumah RT.

Sesampainya di daerah Nadira Ken menuju rumah RT sesuai yang di arahkan RT tadi melalui aplikasi chat di selulernya.

Ketika telah sampai Ken pun hendak turun dari mobilnya namun selulernya berbunyi.

"Iya Ra ada apa?"

"Bapak di mana? ini ada pasien yang harus di urus,"

"Cari dokter lain pagi begini belum sibuk, saya sedikit terlambat," lalu telepon kembali di putuskan sebelah pihak oleh Ken.

Sungguh nyebelin. gerutu Nadira sambil menatap handphonenya.

Ken kembali hendak melangkah namun handphonenya kembali berbunyi.

"Iya ...," sapa Ken di balik teleponnya.

"Katanya ke rumah sakit, tapi lo belum sampai juga? ke mana lo? ini Nadira tadi nanyain lo," cecar Thomas.

"Bilang saja gue lagi ke bengkel," ucapnya singkat kemudian menutup telponnya dengan sepihak.

Ampun punya saudara gini amat. protes Thomas sambil menggelengkan kepalanya.

Ken tak memusingkan pekerjaannya dia kembali berjalan menuju rumah Pak RT.

Ken pun mengetuk pintu setibanya di rumah beliau.

"Oh iya silahkan masuk," ujar Pak RT dengan ramah.

Ken pun masuk dan duduk di sofa yang telah tersedia di ruang tamu itu.

"Bagaimana Nak? bisa jelaskan sekarang siapakah saudara untuk Nadira?" tanya Pak RT itu tanpa basa basi.

Ken menjelaskan dengan panjang lebar, siapa dirinya, dan apa alasannya. Namun Pak RT pun tidak dapat percaya begitu saja, akhirnya Ken memberikan selembar surat kepada Pak RT.

Pak RT itu menerima surat dari tangan Ken, kemudian membacanya.

Lalu setelah membaca surat tersebut Pak RT itu kembali menatap Ken dengan penuh tanda tanya.

"Maaf tadi saudara bilang jika Nadira tidak mengetahui perihal ini semua? kenapa bisa begitu?" tanya Pak RT tersebut.

Ken kembali menjelaskan segala perihal kejadiannya, dengan panjang lebar dan sejelas-jelasnya.

"Tapi jika seperti ini kesian Nadira Pak ... perlahan warga di sini akan mengetahuinya, dan dia akan menjadi omongan warga di sini, sedangkan dia adalah anak baik yang jelas-jelas tidak pernah membawa pria sekalipun memasuki rumahnya kecuali dahulu belajar kelompok selagi sekolah," papar Pak RT yang bernama Rudi.

"Itu dia Pak, kenapa saya sering memarkirkan kendaraan saya di depan rumahnya, semua hanya bermaksud untuk menjaga dari fitnah," papar Ken kemudian.

"Saya Paham tapi saya perhatikan jika malam saat saya sedang patroli keliling, saudara keluar dari rumahnya," ucap Rudi.

"Sekali lagi saya minta maaf Pak ... tapi saya memiliki tanggung jawab dan itu di karenakan ada suatu hal yang membuat saya harus menemaninya," jawab Ken lantang.

"Kenapa ga jujur saja agar warga tahu," saran dari Rudi.

"Maaf Pak itu tidak mungkin karena saya memiliki alasan tersendiri," jawab Ken kembali.

"Kalau begitu cari cara agar Nadira bisa saudara bawa tanpa memberatkan dirinya agar tidak kena fitnah, kesian dia, sudah hidup sebatang kara harus kena fitnah padahal yang datang adalah saudara," ujar Rudi yang sudah cukup kesal dengan memberi saran namun pria di hadapannya tidak dapat menerimanya, dan semua tidak masuk ke dalam logika Rudi. Namun Rudi tidak dapat memaksanya karena masih menghargai Ken dan dia hanya ingin menjaga nama baik Nadira di warganya.

"Baik Pak ... terimakasih atas waktunya, akan saya pertimbangkan dan cari cara lain agar tetap bisa menjaganya, namun saya mohon untuk merahasiakan ini sampai waktunya saya memberitahukan Bapak dan warga," ucap Ken yang berniat baik ke depannya.

"Baik insyaa Allah akan saya jaga amanah saudara tentang hal ini, sama-sama," jawab Rudi.

Dan Ken pun berpamitan lalu kembali malajukan kendaraannya menuju rumah sakit. Dan Setibanya di parkiran rumah sakit, Ken hanya mampu terdiam.

"Pak Rudi Benar, gue mesti ambil tindakan agar Nadira tidak menjadi pembicaraan orang - orang, tapi bagaimana caranya?" gumam Ken.

"Alah nanti saja gue pikirkan," keluh Ken sambil membuka seatbelt.

Ken dengan gagah dan berwibawa juga berkharismatiknya berjalan di antara lorong-lorong rumah sakit.

"Selamat pagi Pak ...," sapa beberapa orang yang setiap berpapasan dengan Ken.

"Pagi ...," jawabnya lalu berjalan menuju meja resepsionis.

"Vina saya minta laporan bulan kemarin dan sekarang tentang pasien yang masuk dan keluar beserta data penyakitnya, kirim ke ruangan saya secepatnya!" Titah Ken dengan tegas.

Membuat Vina menganggukkan kepalanya tanpa sedikitpun berbicara, namun lain dengan oliya yang berada di sampingnya dia begitu semangat dan tersenyum bahagia.

Tanpa sedikit pun melirik Oliya dia kembali berjalan ke arah ruangannya. Kemudian melawati meja Nadira.

"Nara ... jika selesai tugasmu di sini, saya tunggu kamu di ruangan saya!" kembali Ken menyuruh Nadira lalu pergi begitu saja setelah selesai mengucapkannya.

"Kamu lihat sis? nyebelin bukan main bukan dia?," gerutu Nadira.

"Sudah-sudah Pak Ken memang begitu, tapi ucapannya bagus ko, setelah selesai di sini, berarti paham kamu sedang mengerjakan sesuatu betul?" jelas Siska mencoba mencerna ucapan Ken.

"Hmm betul juga," sahut Nadira yang langsung berjibaku dengan pekerjaannya.

"Jangan bilang Lo suka sama Pak Ken," tebak Nadira pada Siska.

"Ye ... iya kali gue suka sama tu orang, dingin gitu meski banyak yang suka, tapi gue itu lebih suka sama dokter Rayhan," ucap Siska dengan mata berbinar-binar teringat akan setiap ekspresi Dokter Ray.

Di sisi lain Ken telah sampai beberapa menit di ruangannya dan sibuk dengan segala berkas di tangannya.

"Ah kenapa bokap ga nambah orang buat kerjaan Administrasi sih? kenapa laporan begini gue juga yang harus tangani, ga mikir apa kalau gue lagi sibuk tangani pasien mana ada waktu buat beginian," keluh Ken dengan membuka lembaran tiap lembaran kertas.

Ken yang sedang asik terlebih fokus dengan lembar demi lembarnya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, tanpa melirik sedikitpun Ken menyuruh orang itu masuk.

Lalu seseorang itu berjalan menuju meja Ken, lalu menyimpan berkas-berkasnya di meja Ken.

"Terimakasih kamu boleh kembali ...," sahut Ken tanpa melirik sedikitpun.

"Mas Ken sedang apa? ada yang bisa aku bantu?" tanya Oliya dengan berjalan mendekati Ken.

Ken yang mendengar suara itu langsung terperanjat kaget langsung seketika menatap Oliya yang telah berdiri di sampingnya.

"Kenapa kamu yang ke sini? bukannya aku menyuruh Vina?" tanya Ken dengan muka menatap tajam Oliya.

"Mba Vina itu sibuk ya jelas aku bantu, lagian aku magang kan mas, wajarkan jika aku yang ke sini," timpal Oliya dengan santai, bahkan tangannya mengambil tisu di atas meja Ken.

Dengan santai Oliya mengelap wajah Ken dengan tisu tersebut, membuat badan Ken mundur namun kalah cepat dengan kelihaian tangan Oliya dan juga badannya dengan secepat kilat berada di hadapan muka Ken.

Tanpa di sadari mereka di luar ada seseorang yang hendak masuk ... karena pintu terbuka begitu saja.

Bersambung ...

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
dira rahmi: sekedar info, novel baru saya yang lain
"Sang Penerus yang tersembunyi"/Chuckle/
total 3 replies
Hesty
kpn bwrsatunya.... bikinortu ken tau thoooor
dira rahmi: penasaran ya bersatunya? hehe sabar ya ... bikin cintanya bermekaran dulu kaya bunga2 di taman /Grin/
total 2 replies
dira rahmi
keren ni
dira rahmi
orang miskin yang pinjam dari pinjol untuk menafkahi Nadira hehe🤔✌🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!