NovelToon NovelToon
Membuang Suami Sampah

Membuang Suami Sampah

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Fantasi Wanita / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: Lily Dekranasda

Jessy, 30th seorang wanita jenius ber-IQ tinggi, hidup dalam kemewahan meski jarang keluar rumah. Lima tahun lalu, ia menikah dengan Bram, pria sederhana yang awalnya terlihat baik, namun selalu membenarkan keluarganya. Selama lima tahun, Jessy mengabdi tanpa dihargai, terutama karena belum dikaruniai anak.

Hingga suatu hari, Bram membawa pulang seorang wanita, mengaku sebagai sepupu jauh. Namun, kenyataannya, wanita itu adalah gundiknya, dan keluarganya mengetahui semuanya. Pengkhianatan itu berujung tragis—Jessy kecelakaan hingga tewas.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua. Ia terbangun beberapa bulan sebelum kematiannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18 keatas....

Bram menatap Fina yang masih berdiri di hadapannya dengan ekspresi penuh kekecewaan. Ia tahu wanita itu tidak puas dengan jawabannya, tetapi ia juga tidak bisa memberikan lebih.

Fina menggigit bibir bawahnya, matanya masih berkaca-kaca. "Aku nggak suka diperlakukan seperti ini, Mas," ucapnya dengan suara lirih. "Aku bukan hanya sekadar selingan."

Bram menghela napas, tangannya di pinggang Fina, menariknya lebih dekat. Ia bisa merasakan tubuh wanita itu menegang sesaat sebelum akhirnya menyerah dalam genggamannya.

"Fin, aku menikahimu karena aku ingin bersamamu," ucap Bram, suaranya rendah dan dalam. "Bukan karena aku ingin bermain-main."

Fina menatapnya tajam, mencari kepastian dalam mata lelaki itu. Namun, yang ia lihat hanyalah ketegasan yang membuatnya semakin frustasi.

"Aku nggak mau hanya jadi bayangan, Mas."

Bram tidak menjawab. Sebagai gantinya, ia menundukkan wajahnya, mendekat ke arah Fina. Jarak di antara mereka semakin tipis, hingga akhirnya bibirnya menyentuh milik Fina.

Fina terkejut, tetapi ia tidak menolak. Sebaliknya, tangannya terangkat, melingkar di leher Bram, membalas ciuman yang semakin dalam dan menuntut.

Bram menariknya lebih erat, jemarinya menelusuri punggung Fina, membuat wanita itu mendesah pelan. Ia melumat bibir wanita itu dengan penuh gairah, seolah ingin menegaskan bahwa Fina memang miliknya—meskipun bukan satu-satunya.

Dengan satu gerakan, Bram meraih tangan Fina dan menggiringnya ke ruangan pribadi yang tersembunyi di balik rak buku besar di sudut kantornya. Ruangan itu tidak terlalu luas, tetapi cukup nyaman, dengan kasur empuk dan sofa serta meja kecil di sudut.

Begitu mereka masuk, Bram menutup pintu dengan perlahan, lalu kembali menarik Fina ke dalam pelukannya. Ciumannya mendarat di bibir wanita itu lagi, lebih lembut kali ini, seakan ingin menenangkannya.

Fina mengusap dada Bram melalui kemejanya, jari-jarinya bergerak perlahan, menikmati setiap lekuk tubuh pria itu. "Mas..." bisiknya di sela ciuman mereka.

Bram hanya menjawab dengan menariknya lebih dekat, membiarkan kehangatan di antara mereka semakin terasa. Ia menyusuri wajah Fina dengan jemarinya, mengusap lembut pipi dan rahangnya, lalu menatapnya dalam-dalam.

"Aku tahu kamu ingin lebih," ucapnya dengan suara serak. "Tapi bersabarlah sedikit lagi, Fin."

Fina menggigit bibirnya, lalu menyandarkan kepalanya di dada Bram. "Aku capek menunggu, Mas..."

Bram tersenyum kecil, mengusap rambut panjang Fina dengan lembut. "Aku tahu."

Mereka kembali berciuman, lebih dalam kali ini, seakan ingin melupakan sejenak segala masalah yang menggantung di antara mereka. Tangannya bergerak menyusuri punggung Fina yang masih menggunakan pakaiannya dengan penuh kelembutan, sementara wanita itu membiarkan dirinya tenggelam dalam momen itu.

Bram yang gairah nya sudah di puncak gunung tertinggi di dunia, mencium Fina dengan ganas. Fina juga membalas nya saling melumat bahkan mereka bermain dengan lidah mereka. Fina melingkarkan tangannya di leher Bram.

Sesekali, kepala mereka miring kanan, miring kiri menikmati aksi mereka berdua. Bram menelusuri punggung Fina, bahkan tangannya sudah berada di bukit kembar Fina yang masih terbungkus pakaian ketat nya. Ia meremas nya, membuat Fina mengeluarkan kata "Aaaaaaah" melenguh dengan nikmat.

"Kau membuatku tegang sayang, sekarang kamu harus bertanggung jawab." ucap Bram di sela sela ciumannya.

"Baiklah." jawab Fina.

Bram membuka satu persatu pakaian Fina, Fina juga membantu Bram melepaskan pakaiannya.

"Cepat sekarang, puaskan aku dengan mulutmu," ucap Bram dengan nada tegas, menyuruh Fina memuaskan kejantanannya.

Fina mengangguk, ia berjongkok dan memasukkan batang Bram ke dalam mulutnya. Sesekali lidah nya menjilati setiap bagian nya.

Bram mendesah, "Oughhh... Kau selalu melakukannya dengan baik, sayang!"

Fina juga menggerakkan tangannya naik turun memijat, sesekali mengelus bagian pucuknya.

"Oughhh sayang... Tanganmu sangat lembut!" Bram mendongakkan kepala nya keatas Dnegan mulut ke atas, menikmati sensasi yang ia rasakan.

"Aaahhh Fina...." Bram merem melek. Tangannya kini berada di kepala Fina. Satu tangannya mengumpulkan rambut Fina. Mendorong secara perlahan kepala Fina maju mundur hingga miliknya terpuaskan oleh mulut hangat Fina.

"Oughhh terus sayang, ini sangat nikmat. Aaahhh terus lebih cepat."

Fina mendongak, tersenyum melihat Bram yang menikmati service nya, hingga milik Bram masuk hampir ke kerongkongannya.

"Aaahhh aku ingin sampai, lebih cepat lagi, sayang!" Bram lebih mempercepat gerakan mendorong kepala Fina maju mundur.

Fina sampai kuwalahan, tapi ia menikmatinya, hingga ia merasakan milik Bram mulia lebih membesar, keras, dan mulai berdenyut.

"Aaahhh aku sampai~." Bram menenggelamkan seluruh miliknya hingga seluruh cairannya masuk kedalam mulut Fina.

Fina menghabiskan seluruh cairan milik Bram, hingga ia menjilati nya dan tak tersisa.

Bram sangat puas, nafas keduanya memburu. Bram masih menatap Fina yang berjongkok.

"Sekarang giliranmu, sayang!" Bram membopong Fina ke kasur hingga Fina terlentang.

Bram mulai mencium dan melumat bibir Fina itu dengan lembut, sesekali lidahnya ikut bermain. Fina melingkarkan tangannya di leher Bram

"Mmmmmph, Bram~" Fina mendongakkan kepalanya ketika Bram mencium, menjilat dan menggigit lehernya sambil meremas salah satu gundukan miliknya.

"Apakah nikmat, sayang?" tanya Bram.

"Yeeeaaah~" Fina sambil merem-melek. Inilah yang selalu ia sukai, ia berharap Bram hanya miliknya.

Bram mulai turun ke bawah, menghisap salah satu gundukan Fina, sesekali memelintir pucuk salah satunya lagi.

"Aahhh sayang~" tangan Fina meremas dan menekan kepala Bram. Melupakan kenikmatan yang ia rasakan.

Salah satu tangan Bram turun ke bawah, dimana lembah kenikmatan Fina berada.

Bram membelai bagian luar lembah itu, "Sudah basah sayang~"

"Ya~ cepat lakukanlah" Fina tak tahan.

"No no no. Belum sayang, biarkan kamu menikmati ini dulu, sebentar lagi akan lebih nikmat." Bram sambil memasukkan salah satu jarinya ke dalam lembah Fina.

Awalnya Bram melakukannya lembut, tapi lama kelamaan bertambah cepat bahkan lebih kasar, hingga ia juga menambahkan dua jarinya ke dalam.

"Terus sayang, aku.... Aaaahhhhh lebih cepat~" Fina mengerang menikmati permainan Bram. "Aku mau keluaaaar."

Bram bahkan mempercepat tempo nya hingga mengeluarkan bunyi yang sangat khas. "Keluarkan untukku Fina~" sambil tersenyum bangga.

"Aaahhh aku keluaaaaar!" Fina mendesah panjang saat pelepasannya sudah selesai.

Bram tersenyum dan mengeluarkan ketiga jarinya, tak lupa ia juga memasukkan ketiga jari nya satu persatu ke dalam mulutnya, menikmati cairan milik Fina.

Fina masih terlentang, nafas nya masih memburu setelah pelepasan itu, "Sayang, kau selalu melakukan ini terhadap istrimu, Jessy."

"Tentu saja~" Bram tersenyum, namun dalam hati berkata lain, "Tentu saja, tapi tidak sekadar yang aku lakukan kepadamu. Jessy masih istimewa di depanku. Lagipula, punya Jessy lebih menggigit."

Bram mulai mengarahkan junior nya ke dalam lembah milik Fina, ia bahkan tak peduli jika Fina masih nampak kelelahan.

Bram melakukannya dengan sangat kasar, bahkan ia tak peduli dengan ucapan Fina. "Pelan-pelan Bram... Sakit, berhenti dulu.."

"Kenapa harus berhenti, kita baru saja memulai!" Bram sangat menikmati sendiri permainan kasarnya, bahkan ia juga meremas gundukan milik Fina dengan keras.

"Aaah saaakiiit!" Fina merasakan nikmat, tapi sesekali ia merasakan sakit.

Bram memacu pinggulnya naik turun dengan kasar, bahkan sesekali ia menatap ke junior nya. "!Kau nikmati saja, sayang~"

Lama kelamaan Fina merasakan kenikmatan, bahkan Bram melakukan banyak gaya, dan sesekali menampar pant*t Fina hingga memerah.

"Aku ingin keluaaaaar!" Fina yang hampir melepaskan cairannya.

"Bersamaaaaa~" Bram semakin menggila hingga ia mempercepat lebih cepat tempo nya.

"Braaaam~"

Bram menekan junior nya di dalam lembah Fina lebih dalam, bahkan sampai tumpah keluar.

"Kita lanjut ya..." Bram mulai gila, mungkin karena perubahan sikap Jessy yang tadi pagi mulai berubah, membuatnya stress hingga kesesalannya ia tumpahkan bermain dengan Fina.

Di dalam ruangan kecil itu, mereka berbagi kehangatan, membiarkan waktu sejenak berhenti saat kedekatan mereka mencapai puncaknya. Tak ada lagi kata-kata, hanya bisikan lembut dan sentuhan penuh makna yang menjadi bukti bahwa di antara mereka, ada perasaan yang lebih besar dari sekadar keinginan sesaat.

Di lantai, pakaian mereka terserak begitu saja—kemeja Bram tergulung di dekat kaki sofa, sementara gaun Fina tergeletak tak beraturan di ujung kasur.

Bram berbaring menyamping, lengannya melingkari tubuh Fina yang masih menyandarkan kepala di dadanya. Jari-jarinya dengan lembut membelai rambut panjang wanita itu, sesekali menyelipkannya ke belakang telinga. Fina menghela napas pelan, membiarkan kehangatan yang masih tersisa di antara mereka perlahan mereda.

1
Cicih Sophiana
luh yg akan menyesal Fina...
Cicih Sophiana
knp yg dituduh Jessy? jelas" si Fina heran tuh orang... minuman yg si Fina kasih kok gak di curiagai
Cicih Sophiana
persahabatan yg keren...
Cicih Sophiana
Jessy orang pintar orang hebat... sahabat" jg orang" hebat tp kok dia jadi bodoh di kluarga nya si Bram... di jadikan pembantu di perintah" di hina kok gak mikir gitu loh... apa bener klo krn cinta orang pinter jadi bodoh yah... hadeh
Cicih Sophiana
Bram tolong dong ceritain ke aq... rasanya seperti apa sih racun teh hijau🤭🤣🤣🤣
Cicih Sophiana
buaya dan ulet keket...
Nor Azlin
sangat puas thor kerana pengorbanan jessy terbalas dengan sempurna nya.. keluarga mantan mertuanya berantakan begitu juga dengan hubungsn nya dengan jalang Fina terungkap sudah dengan kenyataan yang pahit buat Bram sekeluarga ...sekarang lagi satu kenyataan yang tidsk disangkakan bahawa Eve itu adalah jessy dari singkstan nama panjang nya yah ...nanti2 tunggu dulu apa dulu masa nikah jessy hanya menguna kan nama awal nya kah atau nama penuh nya buat nikah sama si Bram yah 🤔🤔🤔sudah pasti nama penuh kan kenapa di Bram pada tidsk tau Eve itu jessy yah aahh dudah lag lagian mereka udah cerai 😂😂😂 itu enggsk penting pun lanjutkan thor
Nor Azlin
sangat2 puas deh melihat satu keluarga di nalukan denfan kenyataan yang sanat pahit untuk ditelan yah...akhirnya dendam mu terbayar sudah & rasa sakit hati mu berkurangan walau pun tidak banyak tetspi itu udah lumaysn bagus deh ...semoga cepat di lamar pak jason yah😄😄lanjutkan thor
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣🤣asik deh rasakan itu lihat baik2 gimana rasa percaya diri mu itu udah jatuh kan ...mana suara nya yang mengatakan orang lain mandul 😆😆😆😆terlalu percaya diri kamu lupa kali kalian berdua sebelum nya memeriksa kesihatan kesuburan lho Bram atau kamu udah terlena dengan anak orang lain lalu melupakan tes kesuburan mu yah ck ck ck sangat menyedihkan deh ...lanjutksn thor
Nor Azlin
bukan nya si Fina yang ada di rumah yah bukan nya menyapu habuk atau nisa psnggil tukang bersih2 yang kerja pake beberapa jam buat bersih2 yah ...bisakan di panggil seminggu seksli atau satu minggu dua kali datang kerumah buat bersih2 ...waktu memberi hafiah masa mula darang rumah bisa beli baju yanh harga beribu bust molly juga donat buat si mama nya Bram itu juga bulan murah kan😂😂😂 bisa kamu bagi cuma2 mau mengambil hati kataksn ini buat manggil orang buat bersih2 tidak mau apa selama tiga hari si Fina buksn nya kerja tapi bertemu sama ayah anak nya itu yah 🤔🤔🤔🤔 bisa jadi tu ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
Bram gak tau yah klo Jessy uang nya banyak... Jessy kerja dari rumah berarti dia punya keahlian yg orang lain tdk tau
Nor Azlin
sebentar lagi kamu pake topi hijau deh Bram topi hijau yang akan membust mu mslu sampsi tidak bisa mengangkat muka mu pada tamu2 mu nanti yah bahkan kamu juga Fina nya ...kamu banggakan memberikan penerus buat si mandul Bram kan jadi nikmati lah pesta perusahan si mandul itu yah berbahagia lah kalian semuanya sebentar lagi kalian akan jatuh sejatuh jatuh nya yah ...ayo jessy tunjukan siapa diri mu yang sebenarnya yah biar mata keluarga toxic si Bram terjatuh melihat siapa diri mu ...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
pasangan Bram dan si Fina... pasangan yg men ji ji kan
Cicih Sophiana
keren Jessy pelakor yg berwajah malaikat sedang bertingkah... blm nanti hamil nya ketauan klo itu bukan anak si Bram... hamil sama siapa yah?
Cicih Sophiana
🤣🤣🤣🤣🤣 Jessy ikut senang rada nya... aq jahat yah krn senang mereka sakit... rasain kalian sekarang yg sakit bukan Jessy...
Cicih Sophiana
ternyata Jessy orang hebat... teman" nya pun orang" hebat
Cicih Sophiana
qta lihat Jes apa yg akan terjadi...
Nor Azlin
🤣🤣🤣🤣 kamu tidak paham boy kerana orang yang lagi jatuh cinta itu memang anih2 iyah kan nanti juga kamu merasakan apa yang bos mu rasakan bila udah ketemu dengan orang yang tepat buat mu ...semoga rencana,jessy nya berjalan mulus tampa ada hambatan & ganguan lain nya yah Aaammmiiinnn...lanjutkan thor
Cicih Sophiana
santai Jes kamu lebih segala nya dari ulet keket murahan itu...
Cicih Sophiana
ohh rencana nyamau membunuh Jessy dgn cara meracuni atau mencelakai dgn mobil yg di rusak rem nya... bia dab sekali kalian ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!