NovelToon NovelToon
Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Penguasa 9 Hukum: Bangkitnya Mata Dewa.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:281.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: Jin kazama

Di dunia kultivasi, Lin Chen, seorang pemuda dari Desa Hutan Bambu yang dianggap cacat karena tidak memiliki Dantian, menemukan sebuah kristal misterius di danau dekat rumahnya. Kristal itu menyatu dengan mata kanannya, memberinya kekuatan Mata Dewa—artefak ciptaan Sang Maha Pencipta yang mampu mengendalikan sembilan hukum di alam semesta.

Dengan kekuatan barunya, Lin Chen perlahan bangkit dari posisi terendah menuju puncak kekuasaan, menjadi sosok yang berpengaruh besar dalam menjaga keseimbangan alam semesta.

Namun, warisan ini membawa tanggung jawab besar, menempatkannya di tengah takdir yang akan mengubah dunia, juga dirinya, selamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23. Menjalankan Misi.

Bab 23. Menjalankan Misi.

Keesokan paginya, dengan penuh semangat, Lin Chen pergi ke Gedung Misi untuk menjalankan misi pertamanya dan menghadapi monster demi memperdalam pemahamannya tentang seni bela diri.

Kini, ia berdiri di depan sebuah gedung megah bernama Gedung Shiming, sebuah tempat khusus yang menyediakan berbagai misi bagi para murid Sekte Pedang Surgawi.

Gedung itu megah dan luas, dipenuhi murid-murid yang berdesakan di depan papan misi. Beberapa dari mereka berdiskusi, memilih tugas yang sesuai dengan tingkat kultivasi mereka.

Lin Chen berjalan ke arah papan misi dan mulai membaca deretan gulungan yang tertempel di sana. Dengan tenang, ia menyilangkan tangan di dada dan bergumam,

"Baiklah, mari kita lihat misi yang cocok dengan tingkat kultivasiku."

Setiap gulungan memiliki tanda khusus yang menunjukkan tingkat kesulitannya. Tembaga untuk pemula. Perak untuk tingkat menengah. Emas untuk tingkat tinggi. Selain itu, setiap misi memberikan poin prestasi, yang dapat digunakan untuk menukar pil, bahan herbal, hingga buku teknik seni bela diri di dalam sekte.

Setelah membaca beberapa tugas, ia menemukan beberapa misi yang menarik

Misi yang dipilih Lin Chen

1. Mengambil Akar Langit Hijau (Tingkat Perak)

Lokasi: Wilayah Rawa Gelap sebelah utara, Lembah Pedang Menggigil

Ancaman: Ular Bercula Level 3 bintang 9.

Keperluan Herbal: Bahan utama untuk meramu Pil Penyegar Qi, yang berguna bagi murid tingkat awal untuk mempercepat pemulihan energi dalam.

Batas Waktu: Satu bulan untuk mengumpulkan dan menyerahkan herbal ke Gedung Shiming.

Hadiah: 50 Poin Prestasi.

2. Mengamankan Konvoi Dagang(Tingkat Emas.)

Lokasi: Lembah Awan Berkabut.

Ancaman: Serangan bandit di sepanjang jalur perjalanan. Tingkat kekuatan Bos Bandit di perkirakan sudah mencapai ranah Pendirian Fondasi level 4 tahap menengah.

Detail: Konvoi harus dikawal menuju Ibukota kerajaan dengan selamat. Perjalanan jauh ini diperkirakan memakan waktu lama.

Batas Waktu: Dua bulan.

Catatan: Sebelum memulai misi ini, Lin Chen harus menempuh perjalanan 15 km dari sekte untuk menemui pedagang tersebut, karena ia berasal dari kota kecil yang terletak di luar wilayah utama sekte.

Hadiah: 120 Poin Prestasi

3. Mengambil Teratai Ungu Petir (Tingkat Emas)

Lokasi: Danau Guntur, Lembah Pedang Menggigil.

Ancaman: Harimau Petir Level 5 bintang 6.

Keperluan Herbal: Komponen utama dalam meracik Pil Petir Ungu, yang meningkatkan afinitas elemen petir bagi pengguna dan meningkatkan kekuatan serangan berbasis petir.

Batas Waktu: Tidak ada batas waktu.

Hadiah: 200 Poin Prestasi

Lin Chen mempertimbangkan misinya dengan serius. Misi memetik herbal akan berguna untuk kultivasi, tetapi misi pengawalan dan pemberantasan bandit juga penting untuk melatih pengalaman bertarungnya.

Setelah mantap dengan pilihannya, Lin Chen mengambil ketiga gulungan misi itu dan menuju konter penerimaan.

Di konter, seorang pria tua berjubah abu-abu menatapnya dengan tajam saat melihat gulungan yang Lin Chen serahkan.

"Nak, kau yakin ingin mengambil semua misi ini?" tanyanya dengan kening berkerut. "Harimau Petir Level 5 dan Bandit Tengkorak Hitam bukan lawan yang bisa diremehkan, terlebih lagi kultivasimu baru berada di ranah Pengumpulan Qi." ucapnya dengan nada penuh perhatian.

Lin Chen tetap tenang. Dengan nada hormat, ia menjawab, "Aku menghargai peringatan Tetua, dan aku sangat berterima kasih atas nasihatnya."

Ia menangkupkan tangan dan membungkuk dengan hormat. "Namun, keputusanku sudah bulat."

Pria tua itu menatapnya dalam-dalam, lalu menghela napas. "Ambisi itu bagus, tapi jangan sampai menjadi kesombongan. Banyak murid berbakat yang terlalu percaya diri dan akhirnya tak pernah kembali."

Lin Chen tetap teguh pada pendiriannya. "Aku tahu risikonya, tapi aku tidak akan bertindak gegabah. Jika situasi tidak menguntungkan, aku akan mundur."

Pria tua itu terdiam sesaat sebelum akhirnya menyerahkan kembali gulungan-gulungan itu. Sambil menghela napas pasrah sekali lagi. Ada akhirnya dia hanya bisa berkata,

"Baiklah… Jika kau sudah memutuskan, maka aku hanya bisa berharap semoga kau kembali dengan selamat."

Lin Chen menerima gulungan-gulungan itu dengan mantap, lalu berbalik dan berjalan keluar dari Gedung Shiming.

Namun, dalam hati, ia sudah menyusun rencananya sendiri.

"Aku akan menyelesaikan misi pengambilan Herbal Teratai Petir Ungu di akhir," pikirnya. "Namun sebelumnya, aku akan meningkatkan kultivasiku agar lebih percaya diri saat menghadapi Harimau Petir."

"Untungnya, misi ini tidak memiliki batas waktu. Tetapi yang terpenting sekarang adalah menyelesaikan misi pertama, yaitu mengambil Akar Langit Hijau dan memberikan hasil misi ke sekte. Setelah itu, aku akan langsung mengerjakan misi pengawalan." Ucapnya.

Karena kebetulan misi pengawalan baru saja dipajang di papan misi, dan pengawalan itu dimulai satu bulan ke depan dari hari ini, tepat setelah Lin Chen mengambil misi.

Dengan 370 poin prestasi yang bisa diperoleh dari ketiga misinya, ia sudah memikirkan apa yang bisa ia tukarkan jika berhasil menyelesaikannya.

Tiba tiba Lin Chen teringat bahwa di sekte terdapat sebuah gedung pagoda sembilan lantai dengan tekanan gravitasi yang tinggi.

Saat itu juga matanya langsung berbinar, Lin Chen sangat ingin mencobanya dan merasakan efeknya untuk meningkatkan kultivasinya.

Dengan tekad yang bulat dan semangat yang membara, Lin Chen melangkah menuju Lembah Pedang Menggigil, siap menghadapi tantangan yang menantinya.

...◦~●❃●~◦...

Saat Lin Chen memasuki hutan saat itu jugalah Lin Kong segera mendekat dan langsung melompat ke bahu Lin Chen.

Kemudian terdengar gerutuan Lin Kong yang bertanya dengan nada tidak puas,

"Tuan, kenapa kau lama sekali? Aku sangat bosan harus menunggumu terlalu lama."

Mendengar itu, Lin Chen hanya bisa terkekeh, tetapi dia tidak mengatakan apa pun.

Sebelumnya, Lin Chen ingin membawa Lin Kong masuk ke sekte. Namun, dia menyadari bahwa saat ini dirinya masih terlalu lemah dan belum mampu melindungi Lin Kong dengan baik.

Terlebih lagi, dia telah membuat seorang tetua dari kelas emas membencinya dan menjadikannya musuh. Siapa lagi kalau bukan si tua Gu Yang? Hal ini semakin membulatkan tekadnya untuk tidak membawa Lin Kong masuk ke dalam sekte sebelum dirinya menjadi lebih kuat dan memiliki pijakan yang mantap di dalamnya.

Lin Chen khawatir bahwa saat dia sedang menjalankan misi di luar, Lin Kong akan diganggu, atau lebih buruk lagi, diam-diam ditangkap dan disiksa oleh orang-orang suruhan Tetua Gu Yang.

Dia ingin setidaknya mencapai ranah Pembangunan Fondasi sebelum membawa Lin Kong masuk ke dalam sekte. Dengan kemampuannya yang bisa meningkat hingga sembilan kali lipat, membuatnya setara dengan seorang kultivator di ranah Pembentukan Inti dan itu setidaknya membuatnya memiliki kepercayaan diri lebih.

Kembali Ke Cerita.

Saat menjalankan misi, Lin Chen bertemu dengan beberapa monster tingkat rendah level 2 bintang 3 dan bintang 5 yaitu, kelabang Api, Belalang hitam dan sebagainya. Namun, dengan mudah Lin Chen membunuh mereka semua dan mengambil inti monsternya

Waktu demi waktu terus berlalu, tak terasa dua hari berlalu, ternyata untuk menuju lokasi Wilayah Rawa Gelap tempat Akar langit Hijau berada itu lumayan jauh.

Lin Chen pun bahkan sampai menggerutu dengan kesal.

"Sial, ternyata lokasinya jauh juga! Di papan misi hanya tertera arah utara, tapi bukankah lokasi Gempa Awan Menggigil itu sangat luas? Jika hanya disebutkan arah utara, apakah aku harus terus berjalan tanpa tujuan yang jelas?"

Dia menghela napas dan bergumam, "Huh... sudahlah. Yang penting, aku harus terus bergerak ke utara sambil memperluas jangkauan persepsiku. Cepat atau lambat, wilayah Rawa Gelap pasti akan terdeteksi." ucapnya sambil terus berjalan.

Saat malam menjelang, akhirnya dia memutuskan untuk beristirahat dan mencari sebuah gua untuk tempat istirahat sementara. Setelah mencari beberapa jam, Lin Chen akhirnya menemukan gua tersebut.

Keesokan paginya, Lin Chen kembali melanjutkan perjalanannya ke utara. Namun, di tengah perjalanan, ia dikejutkan oleh pemandangan yang membuat matanya membelalak.

Dengan ekspresi penuh keterkejutan, ia berseru,

"Hah?! Bukankah itu induk monster Ulat Sutra Emas?! Ya ampun, luka bakarnya parah sekali!"

Saat itu jaraknya dari Ulat Sutra Emas lumayan jauh sekitar 15 meter. Tapi dengan Mata Dewanya dia bisa melihat seolah itu sangat dekat.

Pandangan Lin Chen kemudian beralih ke arah seekor Serigala Api, yang berdiri tidak jauh dari Ulat Sutra Emas yang terluka parah. Saat itulah dia menyadari apa yang telah terjadi.

Kedua monster itu pasti baru saja bertarung sengit, dan pertarungan itu berakhir dengan Ulat Sutra Emas mengalami luka serius akibat serangan api lawannya.

Kedua monster tersebut memiliki tingkat kekuatan yang sama, yakni level 4 bintang 7, tetapi kondisi mereka jelas berbeda. Tubuh induk Ulat Sutra Emas tampak hangus di beberapa bagian akibat paparan api, menyebabkan luka yang tampak sangat parah.

Lin Chen mengingat apa yang pernah ia baca di perpustakaan sekte, bahwa Ulat Sutra Emas memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa tinggi, tetapi memiliki kelemahan fatal terhadap elemen api. Begitu terkena api, kemampuan regenerasinya akan menurun drastis.

Saat ini, kening Lin Chen berkerut. Ia bisa melihat bahwa monster Ulat Sutra Emas itu tubuhnya sudah terluka parah. Namun, sorot matanya masih menunjukkan ketegasan dan tekad pantang menyerah yang tak terbantahkan.

Hal ini membuat Lin Chen bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa ia bertarung begitu keras, padahal sudah tahu bahwa api adalah kelemahannya?

Melawan Serigala Api jelas merupakan pilihan yang buruk.

Namun, ketika Lin Chen mengalihkan pandangannya ke sekeliling, sesuatu menarik perhatiannya. Di sudut tertentu, ia melihat sekelompok anak Ulat Sutra Emas yang sedang berkerumun seolah sedang ketakutan dan gelisah.

Saat itulah Lin Chen akhirnya menyadari alasan sebenarnya.

Induk Ulat Sutra Emas itu bertarung mati-matian demi melindungi anak-anaknya dari Serigala Api yang hendak memangsa mereka.

Saat itu juga, sesuatu muncul dalam benaknya.

Lin Chen memahami mengapa Serigala Api begitu menginginkan mereka. Anak-anak Ulat Sutra Emas memiliki energi khusus yang mampu meningkatkan kekuatan api secara drastis—bahkan bisa membuat Serigala Api menerobos ke ranah kekuatan berikutnya.

Lin Chen bergumam pelan, "Jadi, ini alasannya…"

Seketika, ia merasakan déjà vu yang menusuk hatinya.

Ingatan tentang fakta menyakitkan itu kembali.

Ibu dan saudarinya.

Mereka pergi.

Mereka meninggalkannya.

Semua itu demi menyelamatkan dirinya.

Saat ini, ia melihat dirinya dalam anak-anak ulat sutra emas itu—dan ia melihat ibunya dalam Induk Ulat Sutra Emas.

Darahnya bergejolak. Tekad dalam hatinya membakar lebih kuat dari sebelumnya.

Ia tidak bisa diam saja.

Lin Chen mengepalkan tangan dan berbisik dalam hati,

"Aku akan membantu Induk Ulat Sutra Emas ini melindungi anak-anaknya. Dengan begitu, aku berharap dimana pun Ibu dan Saudariku berada mereka akan selalu dalam keadaan baik dan selalu sehat.

Tatapannya menjadi tajam. Sorot matanya penuh tekad.

"Aku bersumpah… aku akan tumbuh menjadi kuat. Sangat kuat. Sampai tak ada satu pun yang berani menatapku secara langsung. Setiap orang yang melihatku akan menundukkan kepala mereka. Hari itu pasti akan datang."

1
Naga Sakti
serruu..💪
Davide David
up lagi thor mantap
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangat thor 💪💪 🔥🔥🔥🔥🌹🌹🌹
Endro Budi Raharjo
lupa dg misinya ato dg penguasaan ruang dan waktu kembali lg ke semula....
Iskandar Yunaeni
mana nih lanjutannya
yos helmi
ngelantur terlalu jauh thor.. dah up asal inget.. ng niat up mending modar thor
Anwar Mbadasia
lanjut
eco cute
jozzz
Endro Budi Raharjo
wadoh....uda tegang.....
Nanang Supriyatna
update lagi thor semangaaaat thor 💪💪
Endro Budi Raharjo
penuh dg penghianat....
Endro Budi Raharjo
di awal biasanya ckp menghibur....tp di pertengahan ....
Endro Budi Raharjo
asyiiikk kayaknya....
Endro Budi Raharjo
asyiiikk kayaknya....
Durian Anget
pfttt
Durian Anget
sekedar, bukan sekadar
Nanang Supriyatna
mata mataku..lanjut thor...
maz tama
ditunggu update terbaru nya thor /Grin/
maz tama
bantai Thor bantaaaaiiiiiii
maz tama
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!