Tiba tiba seorang laki laki datang meminta Arumi Bunga Cantika menjadi istrinya. Sebagai balas budi karena Arumi sudah mendapatkan kornea mata dari mendiang adiknya.
Arumi menolak karena sudah memiliki kekasih hati yang bernama Michael. Akan tetapi masalah timbul saat Armellya teman Arumi mengirim foto pengkhianatan Michael.
Orang tua Arumi pun menerima lamaran Ernastan Alfred Warren, kakak dari pendonor kornea mata Arumi.
Apakah Ernastan tulus mencintai Arumi atau ada motivasi lainnya? Apakah Arumi akan mendapatkan kebahagiaan dengan pernikahannya? Jika tidak bagaimana cara Arumi untuk meraih kebahagiaannya?
Yukkk guys kita ikuti kisah Arumi..🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 13.
“Iya Tuan..” suara seorang perempuan di balik hand phone milik Ernestan.
Ernestan kini sedang menghubungi kepala pelayan. Orang kepercayaan nya di rumah.
“Kamu ambil jam tanganku yang mahal yang ada di kamar dan kamu taruh ke kamar dua orang yang dibawa oleh Arumi. Ingat jangan sampai orang orang tahu.” Ucap Ernestan dengan nada serius.
“Ditaruh di mana Tuan?” tanya pelayan yang belum paham maksud Ernestan.
“Taruh di bawah bantal. Ingat jangan sampai ada orang yang tahu. Nanti malam kalau aku pulang aku akan mencari jam tanganku itu. Dan kamu pura pura kebingungan mencari dan kita geledah semua kamar. Setelah kita mendapatkan jam tangan itu di kamar dua orang itu. Akan aku usir mereka berdua malam ini juga. PAHAM!” ucap Ernestan dengan penuh penekanan.
“Ooo iya iya Tuan. Saya paham.” Suara ibu kepala pelayan dan sambungan telepon pun diakhiri oleh Ernestan.
Ernestan memasukkan lagi hand phone ke dalam saku kemejanya. Dia menatap ke arah Viona yang tersenyum menatap dirinya..
“Sudah Vi.” Ucap Ernestan singkat.
“Semoga saja sukses Bos. Kalau Jhon yang menjadi menejer Arumi. Pasti akan semakin memberi sentimen positif pada harga saham kita. Dan Arumi bisa kita atur atur kerja nya lewat Jhon. Dan penghasilan dari Arumi akan masuk ke rekening kita.” Ucap Viona dengan senyum lebarnya..
Sedangkan Ernestan yang mendengar tersenyum miring. Lalu Ernestan bangkit berdiri dari sofa di ruang kerjanya.
Sementara itu di rumah Ernestan. Arumi masih menemui Jhon yang sudah siap siap akan pulang..
“Okey Arumi, aku mengucapkan terima kasih atas bantuan kamu. Aku akan bekerja sama dengan Chynthia dengan baik.” Ucap Jhon dengan senyum di bibirnya.
Arumi yang baik hati dan tidak tegaan, juga tidak tahu jika kedatangan Jhon karena skenario dari Viona. Akhirnya menerima Jhon sebagai menejernya yang harus bekerja sama dengan Chynthia.
“Sama sama Jhon. Hari Senin aku sudah mulai bekerja. Chynthia sudah mengatur jadwal ku satu minggu depan. Kamu bisa koordinasi dengan Chynthia.”
“Okey, aku akan cari apartemen di dekat dekat sini.” Ucap Jhon lagi.
Jhon mengambil gelas yang berisi air minum yang tinggal sedikit. Dia tegak hingga habis. Lalu dia segera pamit pulang.
Setelah kepergian Jhon. Arumi kembali bersedih karena ingat berita tentang Armellya dan Michael yang baru saja dia dengar dari Jhon.
“Kalau Armellya sudah hamil, berarti mereka sudah lama berkhianat di belakangku.” Gumam Arumi di dalam hati sambil melangkah meninggalkan ruang tamu.
“Aku begitu mempercayai Michael...” Gumam Arumi lagi di dalam hati. Tujuh belas tahun lebih dia kenal dengan sosok Michael, dia sudah begitu percaya pada Michael.
Leher dan dada Arumi begitu sakit. Kedua matanya kembali berkaca kaca. Benar benar dia tidak menyangka. Kebahagiaan yang sudah dia raih dalam tujuh belas tahun terakhir, kini berubah menjadi kesedihan.
“Aku kenapa begitu bodoh, dan kenapa keluarga pendonor kornea mata muncul dan semakin menambah masalah di hidup ku.. Aku akan membalas sakit hatiku pada Michael dan Armellya.. tetapi kenapa aku justru semakin sakit... “ gumam Arumi di dalam hati lagi..
Arumi terus melangkah tidak menuju ke kamarnya di lantai dua tetapi menuju ke kamar Bu Supri dan Chynthia. Selain akan memberi tahu Chynthia tentang Jhon, dia juga akan menumpahkan isi hati nya pada Chynthia dan Bu Supri.
Di saat Arumi melewati di dekat tangga yang menuju ke kamarnya. Dia melihat sosok ibu kepala pelayan yang turun dari tangga. Ibu kepala pelayan sudah mengambil jam tangan mewah Ernestan. Jam tangan itu dia taruh di dalam saku baju seragamnya.
Ibu pelayan itu tersenyum ke arah Arumi, yang dia kira akan menaiki anak tangga.. Akan tetapi dia melihat Arumi terus saja melangkah tidak menaiki anak tangga.
“Mau ke mana dia?” gumam ibu kepala pelayan di dalam hati.
Ibu pelayan itu melangkah pelan pelan menuruni anak tangga sambil mengamati Arumi yang masih terlihat dari anak tangga yang dia pijak.
Sedangkan Arumi kini sudah berada di kamar Bu Supri dan Chynthia yang letaknya tidak jauh dari tangga..
TOK
TOK
TOK
Arumi mengetuk ngetuk pintu kamar itu pelan pelan.
Arumi menunggu beberapa saat akan tetapi tidak juga pintu dibuka..
“Apa Chynthia ke kamar mandi?” gumam Arumi sambil memutar handel pintu pelan.
Chynthia memang disuruh Arumi untuk sementara berkantor di kamar. Sedangkan Bu Supri memang diizinkan oleh Arumi keluar kamar membantu pelayan Ernestan jika tidak dimintai tolong oleh Arumi.
Akan tetapi pintu tidak bisa dibuka karena terkunci..
“Dikunci dari dalam apa ya?” gumam Arumi lagi..
Namun sesaat telinga Arumi mendengar suara Ibu kepala pelayan yang berdiri tidak jauh dari diri nya..
“Nyonya Muda mencari siapa? Ibu dan Nona pelayan dari Indonesia itu sedang keluar.” Ucap ibu kepala pelayan itu dengan sangat santun.
“Ke mana mereka kenapa tidak pamit aku?” tanya Arumi yang menoleh ke arah Ibu pelayan itu.
“Mereka hanya di teras samping dan dapur saja Nyonya.” Ucap ibu kepala pelayan itu.
“Nona itu bekerja di teras samping sedang Ibu bekerja di dapur.” Ucap ibu kepala pelayan itu lagi memperjelas informasinya.
Arumi pun membalikkan tubuhnya akan menuju ke teras samping untuk menemui Chynthia..
Ibu kepala pelayan itu tersenyum senang. Karena dia sudah membawa duplikat kunci kamar itu di dalam saku bajunya.
Akan tetapi senyuman itu tiba tiba sirna di saat dia mendengar suara Arumi..
“Bu tolong panggilkan Nona Chynthia sekarang juga. Aku tunggu dia kamarnya.” Titah Arumi yang kembali melangkah menuju ke kamar Bu Supri dan Chynthia.
“Baik Nyonya.” Ucap ibu kepala pelayan itu dengan santun meskipun di benak hatinya agak kesal dan kecewa. Karena tugas dari Ernestan belum bisa dia kerjakan secara tuntas, pagi ini.
“Hmmmm masih ada waktu. Bisa nanti siang saat mereka istirahat makam siang..” gumam Ibu kepala pelayan sambil terus melangkah menuju ke teras samping.
Arumi masih berdiri menunggu di depan pintu kamar.
Beberapa menit terdengar suara langkah kaki di telinga Arumi dan sesaat kemudian...
“Mbak Arumi ada apa?” Suara Chynthia sambil terus melangkah menuju ke kamarnya.
“Kenapa kamu bekerja di luar kamar?” tanya Arumi sambil menatap Chynthia yang melangkah sambil membawa lap top dan hand phone nya.
“Ooo tadi kamar disemprot disinfektan kata Ibu pelayan biar kamar steril. Saya disuruh ke luar dulu saat kamar disemprot.” Jawab Chynthia apa adanya.
“Ooo kalau kamar masih bau ya kita di sini saja. Aku hanya akan memberi tahu kamu..” ucap Arumi sambil menatap Chynthia yang mengambil kunci pintu dari sakunya.
“Mungkin sudah hilang baunya Mbak.” Ucap Chynthia sambil memasukkan anak kunci..
“Chyn, kamu kerja sama dengan Jhon ya, dia juga menjadi menejer ku sekarang.” ucap Arumi saat Chynthia sudah membuka pintu kamar.
“Pengalaman dia sudah banyak.” Ucap Arumi lagi.
Chynthia menoleh ke arah Arumi , dengan ekspresi wajah nya tampak kaget. Bukan kaget karena kamar masih beraroma disinfektan. Tetapi kaget karena harus kerja sama dengan Jhon.
“Mbak Arumi belum mendengar berita tentang Jhon yang terkini ya?” tanya Chynthia
“Jhon mengundurkan diri dari Michael.” Ucap Arumi.
“Itu berita yang nara sumber nya Jhon dan yang di akun Jhon. Tetapi kata Michael, Jhon dikeluarkan oleh Michael.”
Jhon & Armeliya selamat atas di tangkapnya kalian berdua... Nikmatilah hadiah buat kalian menginap di 🏨 prodeo gratis buat kalian