NovelToon NovelToon
Stuck With You

Stuck With You

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Tamat
Popularitas:6.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: RizkiTa

Resta adalah seorang pemimpin sekaligus pemilik salah satu perusahaan percetakan terbesar di kota Jakarta. Memiliki seorang kekasih yang sangat posesif, membuat Resta harus mengganti sekretarisnya sesuai kriteria yang diinginkan sang kekasih. Tidak terlihat menarik, dan tidak berpenampilan menggoda, serta berpakaian serba longgar, itu adalah kriteria sekretaris yang diinginkan kekasihnya dalam mendampingi pekerjaan Resta.

Seorang gadis berpenampilan culun bernama Widi Naraya hadir, Resta menganggapnya cocok dan sesuai dengan kriteria yang diinginkan kekasihnya. Hari-hari yang mereka lalui berjalan dengan aman dan profesional, sebagai bos dan sekretaris. Sampai ada satu hal yang baru Resta ketahui tentang Aya, dan hal itu berhasil membuat Resta merasa terjebak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizkiTa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sahabat yang berguna

Aya bernapas lega saat ternyata sore mulai menghampiri. Sedari tadi, dia berada di ruangan itu seperti tidak bisa bernapas apalagi bergerak. Nadine memang tidak mengatakan apapun selama berada di ruangan Resta. Hanya saja, dalam diamnya, Aya menyadari sesekali wanita itu memperhatikannya. Nadine melebihi cctv pemantau, menurutnya.

“Pak, saya pulang duluan ya.” Aya memberanikan diri pamit pulang karena memang sudah waktunya dan tidak ada lagi pekerjaan yang mendesak.

“Oh ya, hati-hati,” sahut Resta, dia yang sedang mengetik sesuatu, langsung mengalihkan pandangannya pada Aya yang tengah bersiap-siap.

“Laporan keuangan bulan lalu, apa bisa kamu siapkan dalam minggu ini?” tanya Resta sebelum sekretarisnya itu keluar.

Aya mengangguk yakin, “Saya usahakan ya, Pak.”

“Oke.”

Selepas kepergian Aya dari ruangan itu, tinggalah mereka berdua. Nadine langsung bersorak riang entah apa sebabnya. “Dia itu kaku banget ya sayang?” tanya Nadine, dia yang dimaksudnya tidak lain adalah Aya.

“Ya bagus, terus kamu mau dia gimana? genit dan banyak omong?” sindir Resta.

“Ya enggak dong. Baguslah kalau begitu. Cuma aku kan yang boleh genit sama kamu…” ucap Nadine dengan nada manja.

“Jangan dekat aku dulu, lagi buru-buru.” Resta mengingatkan saat wanita itu melangkah mendekatinya. “Kamu nggak capek, dan pingin istirahat?” lagi-lagi, secara tak langsung Resta ingin wanita itu pergi dari ruangannya.

“Kamu ngusir aku?”

“Cuma nggak mau kamu kelelahan.”

Resta mengusap kasar wajahnya saat itu. Harus bagaimana mengendalikan rasa yang benar-benar sudah memudar, harus bagaimana mengakhiri ini semua?

***

Aya tengah menyeduh mi instan di dalam cup. Malam ini, makan malamnya cukup sederhana, hanya satu cup mi instan dan seperti itu saja sudah membuatnya kenyang sampai besok. Dia membuka laptopnya. Agak gugup karena bingung, harus memulai dari mana mengerjakan laporan keuangan yang diminta Resta. Mengingat sudah berbulan-bulan lamanya dia tidak bergelut dengan angka.

Baru saja dia ingin mempelajari, setiap rincian pemasukan dan pengeluaran perusahaan, Aya dikagetkan dengan suara dentuman yang cukup hebat dari pintu kamar kosnya.

“Keluar nggak lo?” teriak suara lelaki dari luar kamarnya, bersamaan dengan ketukan pintu yang sangat kuat dan kasar.

“Ya ampun mereka lagi, padahal aku udah setor dua puluh juta kemarin?” Aya yang awalnya duduk di lantai, kini beridiri. Terlihat ragu hendak membuka pintu atau tidak. Masalahnya, dia tidak punya uangnya sekarang.

Aya mengambil jaketnya yang super tebal, membalut tubuhnya dengan itu, mengancingkan rapat-rapat. Tidak lupa dia memakai penutup kepalanya hingga tubuhnya tidak terlihat sedikitpun, hanya wajah saja. Memberanikan diri membuka pintu, menghadapi dua orang debt cllector suruhan itu.

“Apa lagi?” tanya Aya sinis.

“Cantik, jangan lupa sepuluh juta lagi malam ini-“

“Duitku habis.” tegas Aya. “Bukannya kalian kasih aku waktu satu bulan lagi, untuk melunasi sisanya?” tanya Aya memastikan. Memang dia terlihat sangat santai, tapi debaran jantungnya tak keruan, bagaimana jika mereka melakukan hal yang menakutkan padanya.

“Satu bulan? kata siapa? lo harus lunasi dalam minggu ini. Lo pikir utang bapak lo itu udah berapa lama? udah hampir lima tahun-“

“Ya aku tau. Dua minggu bisa nggak?” tanya Aya lagi tanpa berpikir entah dari mana dia akan mendapatkan uang sebanyak delapan puluh juga dalam tempo dua minggu. Yang penting, malam ini dia selamat terlebih dahulu.

“Paling nggak malam ini sepuluh juta dulu. Bos kita maunya begitu!!” tegas salah satu dari mereka.

“Kalian tunggu di sini, ya? aku ke atm dulu.” Aya mundur beberapa langkah, mengambil tas dan ponselnya.

“Beneran ke atm atau mau kabur?” preman itu menatap curiga padanya.

“Ke atm, tunggu sebentar.” Aya masih berusaha sesantai mungkin, padahal lututnya sudah lemas dan gemetar. “Mau kabur ke mana, cuma bawa tas sama pakai sandal jepit.” Aya meyakinkan mereka, dia mengunci pintu kamar kosnya. “Tunggu ya.”

“Kami tunggu, awas lo kalau nipu!”

Menahan rasa takut, Aya berakting sebisa mungkin seakan-akan dia tidak berbohong. Padahal, dia tidak berniat ke atm sama sekali karena saldonya hanya tersisa sekitar satu jutaan.

keluar dari lingkungan kosnya. Aya berjalan kaki, sejauh mungkin. Berulang kali menoleh ke belakang memastikan kalau dua orang preman itu tidak mengikutinya. Aya juga berjalan di jalan pintas, masuk ke jalan-jalan kecil, agar jejaknya tidak diketahui.

Sampai di tempat yang menurutnya aman dan sudah jauh dari kosnya, Aya memberhentikan taksi yang melintas di dekatnya. Jika memesan taksi online, Aya takut jejaknya diketahui mereka dan tidak sempat kabur. Dia tidak mungkin terus-terusan meladeni mereka. Aya berniat mencari tempat tinggal baru setelah ini, agar hidupnya lebih aman dari para penagih utang.

***

Dentuman suara musik terdengar jelas, riuh tawa para muda mudi yang sedang bercengkerama melepas penat pun terasa. Di bawah pencahayaan remang-remang, Resta, Endri dan beberapa teman mereka yang lain, tampak menikmati suasana dengan beberapa hidangan di meja mereka. Kelab malam, sebenarnya bukan tempat yang asyik untuk memgobrol. Namun, selalu saja mereka memutuskan tempat ini untuk berkumpul.

“Res.” Endri menyenggol lengan Resta. “Itu tuh, bodynya wow.” lelaki itu mengarahkan matanya pada seorang wanita yang sedang duduk sendirian, sambil menikmati minumannya.

Resta hanya melirik selikas, tidak terlalu menanggapi. Ini bukan saat yang tepat untuk memikirkan hal-hal seperti itu. “Bosan,” sahut Resta.

Di sambut gelak tawa oleh Endri. “Gimana nggak bosan, tiap hari disuguhi daging dan susu terus.”

“Gue mau putus dari Nadine,” tutur Resta tegas.

“Serius?” Endri terbelalak mendengar pernyataan sahabatnya itu.

“Tapi lo tau, gue masih berkaitan dengan keluarganya karena kejadian setahun lalu.”

“Emang berapa sih? lo pakai duit bokapnya Nadine?”

“Tiga ratus juta, dan karena itu Nadine selalu menjadikan senjata tiap kali gue mau udahan sama dia,” keluh Resta. ”Lo bisa bantu gue nggak? sebenarnya gue lagi nabung pelan-pelan untuk itu. Tapi rasanya makin nggak sabar, tingkahnya semakin hari semakin bikin gue muak.”

“Resiko lo pacaran sama cewek hyper.” Endri kembali menertawakannya. “Tapi asyik sih sebenarnya. Bayangin ya kayaknya lo kalau main sama dia, nggak perlu kerja keras ya? tinggal diam dan menikmati.”

Resta berdecak kesal. Dia sedang dilanda kebingungan. Endri malah mengajaknya bercanda. “Bro, gue ngomong serius. Tolong gue.” Resta menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa, menatap lampu kelap kelip di atasnya yang cahaya sesekali berubah menjadi redup.

“Lo punya berapa sekarang?” tanya Endri.

“Udah terkumpul sekitar dua ratus.”

“Lo butuh seratus lagi?”

“Ya, sebenarnya kalau gue paksakan bisa aja, tapi nanti perusahaan jadi nggak punya anggaran tak terduga.”

Endri mengangguk. “Gue transfer sekarang, sisanya?”

“Lo beneran mau bantu?” Resta kembali menegakkan tubuhnya, menatap Endri serius dan penuh harap. Berharap kali ini Endri benar-benar bisa menjadi sahabat yang berguna.

***

Likenya jangan lupa ❤️

1
meimei
mampir thor
Widya Febrina
cerita nya menarik dgn alur yang rapi dan sistematis..
⋆.˚mytha🦋
otline ceritanya buaguuuss bgt tapi sayang dikit bgt bab nya... aku blm rela udahan dari aya resta 🥹
sehat selalu yaa thor, selalu ciptain karya² yg luar biasa ❤️
⋆.˚mytha🦋
iyaa pak... saya yg wakilin aya buat kawab/Facepalm/
Surati
Bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪🙏🏻
Esih Mulyasih
cakep ceritanya, happy ending dan tidak berbelit-belit alur ceritanya 👍🏼🥰
Fina Fitriani
bagus ceritanyaa......
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
aduh dri, kok sama bekas temen sendiri 😨
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
promo bu😂
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤪
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
baca ulang tapi tetep ngikik🤣🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
ngeles aja terus 🤣
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
🤣🤣🤣🤣😘
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
dasar kadal😏😏
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
gueendenge 🤣🤣😭
🦋🦋 Lore Cia 🦋🦋
😂🤣
Kurnaesih
mampir'
Alma Zhienot
ngu gebrakan MLM pertama thor 🤣💕
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!