Kisah dua sahabat bernama Clara Adelin dan Intan Nuraini..
Kisah mereka dimulai dari persahabatan masa SMA namun sebuah konflik membuat persahabatan mereka putus .
Akan kah kisah mereka kembali seperti dulu lagi...
yuk ikuti terus kisah.... 😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Cassandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
***
HAPPY READING 🌺
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Chiko membawa Clara menuju Rooftop dan duduk di sebuah bangku panjang.
Nafas Clara masih memburu karena kesal ulah Reva sepupu nya.
"Minum dulu." Chiko menyodorkan sebotol minuman dingin yang ia beli di kantin
Clara menerima dan meminum air itu, Clara meneguknya sedikit.
"Sudah tenang hm..?"ucap Chiko dan clara mendengus
"Ngapain loe bawa gue kesini?" tanya Clara
"Boleh aku tanya sesuatu ke kamu Ra?" Clara menoleh heran
"Tentang?"
"kemana kamu selama seminggu ini dan apa kamu sakit serta siapa Reva apa kalian sudah lama saling kenal? Maaf pertanyaan ku banyak tapi terserah kamu mau jawab semua atau tidak." Clara terdiam sejenak
"Itu... dia..." Clara gugup dan sedikit menunduk
Chiko menggenggam tangan Clara lembut, "Tak perlu dijawab jika kamu tak nyaman ,maaf aku lancang." Clara menggeleng
"Tidak papa ,aku juga butuh seseorang untuk mendengarkan ceritaku. Reva dia sepupu ku anak dari Om ku sendiri dia memang tidak menyukai ku dari dulu karena omah dan Opah lebih perhatian padaku." Clara menjeda, "mengenai izinku satu Minggu ini sebenarnya...aku ke psikiater!" Clara menunduk
Chiko menatap dalam setelah mendengar kejujuran Clara.
"Psikiater? Kamu...?"
"Apa loe juga anggap gue aneh Chiko...ya aku memang aneh, jadi berhentilah peduli padaku lebih baik Loe jauhi gue seperti intan. dia juga sepertinya sudah jauhi gue karena selama satu Minggu pesanku bahkan tidak ia respon." kata Clara sendu
Chiko bukannya menjauh malah memeluk tubuh Clara lembut dan mengusap kepala nya serta berbicara lirih.
"Kamu tidak aneh ra..., justru kamu unik gadis satu-satunya yang tak melirikku sama sekali cuek dari awal dan dingin."
"Kepribadian mu yang misterius yang membuat ku menyukai mu."
Clara melepas pelukan Chiko ia sadar intan menyukai pria yang baru saja memeluknya.
"No Chiko... seperti yang gue ucapkan lupakan rasa itu dari Loe...ada wanita yang lebih pantas dapat itu dan itu bukan gue.."
"kenapa Ra ..? Apa yang salah dari perasaan ku? Kamu sudah punya kekasih?" Clara menggeleng
"Maaf Chiko .., tapi sungguh aku ga bisa. Maafkan aku."
Clara beranjak dan meninggalkan Chiko sendiri di Rooftop.
Tepat saat Clara turun ia bertabrakan dengan Roy sebab ia kembali ke psikiater.
Keduanya terdiam saling menatap tapi Roy melihat mata Clara mengembun.
"Ra...?"
"Maaf kak.. bisakah Kaka minggir kumohon." lirih Clara dan itu membuat Roy bingung
Roy menghela nafas dan minggir dia menghargai keinginan Clara.
Skip
Clara berada di Perpustakaan sekarang tak kembali ke kelas.
Dia bersandar disebuah kursi di sudut perpustakaan diam disana menunduk di meja.
Cahaya redup sehingga tidak ada yang menyadari ada siswa di dalam perpustakaan.
Clara duduk di sudut dan tertutup satu rak ia memilih tempat itu agar ia bisa tenang untuk beberapa saat.
"Maaf Chiko ..aku tak mungkin bersaing dengan intan sahabat ku sendiri dan tak mungkin juga aku menyakiti perasaan nya."
"Aku tidak bisa Chiko...dia mencintaimu dan lebih dari rasa yang kumiliki."
"Intan...aku rindu kamu yang selalu ada untukku,aku butuh kamu yang intan aku mau curhat...hiks hiks..." tangisan Clara lirih sekuat apapun Clara ia tetap seorang gadis muda yang labil
"Aku takut...aku bingung aku sendirian intan...aku sendiri."
Clara tetap disana diam terisak lirih menelungkup kan wajahnya.
****
Sementara di kelas Chiko sudah kembali namun ia heran tidak ada Clara dikelas dan juga intan terlihat cuek tak mencari.
"Apa benar yang Clara ucapkan intan berubah, huft...ada apa dengan mereka."
"Clara kamu Dimana?"
Intan melihat Chiko datang namun mengernyit tidak ada Clara bersama nya.
Chiko melangkah dan duduk di kursinya diam karena guru masuk kedalam kelas.
Jam pelajaran pun dimulai dengan tidak kehadiran Clara di kelas.
Beruntung guru tidak mengabsen langsung memulai pelajaran.
Satu jam kemudian....
Bell istirahat berbunyi
Clara masih tetap diam di perpustakaan hingga beberapa siswa masuk ke perpustakaan seperti biasa membaca serta meminjam buku.
Clara mulai mendongak dan menatap siswa yang mulai berdatangan.
Ada beberapa siswa kelasnya juga namun Clara tak menyapa hanya diam di tempatnya.
Clara mengambil 3 buku dan tak ada satupun yang ia baca hanya untuk ia letakkan saja.
Namun tiba-tiba perutnya berbunyi nyaring karena lapar dan ia merutuki perutnya itu.
Ia ingin tenang malah para cacing diperut berdemo dan tak bisa diajak kerjasama.
"Huft sudahlah, aku pun lapar."
Clara beranjak dan menaruh buku di rak secara acak.
Ia berjalan keluar dan menuju ke luar gerbang tak ke kantin.
Clara ingin makan gorengan dan nasi uduk di depan sekolahnya ada warung kecil.
"Bu nasi uduknya satu , gorengan nya 2 sama es teh ya Bu ."
"siap neng ditunggu ya."
"Ok Bu Sari."
Bu Sari pun menyiapkan pesanan Clara dan membawa ke meja Clara.
"Ga beli makanan di kantin neng, ga dimarahin gurunya?"
"Ga Bu lagi pengin disini... nasi uduk ibu the best kebetulan juga saya belum sempat sarapan pagi."
"Aduh neng ...ya sudah makan neng."
"hehe iya Bu..mari Bu Sari"
"Silahkan neng Clara."
Clara pun mulai makan tanpa ia sadari seseorang memperhatikan nya dari jauh dan orang itu tak lain Roy yang melihat Clara keluar dari Perpustakaan.
Roy hanya mengikuti namun tak dekat membuat jarak namun dahi nya berkerut saat Clara tetap melangkah tak berbelok ke arah kantin.
"Apa yang kamu lakukan disana sweetie...kapan aku bisa kamu maafkan, tolong katakan padaku, hukum aku sweetie hukum saja aku."
"Melihat mu tersenyum membuat ku ingin kembali bersama mu seperti dulu."
Roy tetap diam di tempatnya berdiri bersandar di pilar.
Warung Bu Sari tepat di seberang sekolah terlihat dari gerbang bahkan satpam pun berada di warung yang sama dengan Clara.
Satpam memesan kopi dan gorengan untuk sekedar istirahat.
"Neng ..kok makan disini, bosen neng makan dikantin?"
"Iya pak...kangen juga nasi uduk Bu Sari hehe."
"Silahkan atuh neng..."
"iya pak."
"Bu Clara sudah selesai, ini Bu uangnya Clara pamit masuk lagi ya Bu."
"iya neng hati-hati saat menyeberang."
"Siap Bu."
"mau bapak seberangi neng?"
"Tak perlu pak .. bapak enjoy saja ngopi." saut Clara
Pak Rohim hanya menggeleng kepala terkekeh dengan sikap bar-bar murid sekolah tempat ia bekerja.
"Neng .. neng...beda banget memang ramah namun bar-bar ."
"Lucu juga kan pak neng Clara itu."
"Iya...lucu ."
Clara menoleh kanan dan kiri sebelum menyeberang.
Setelah sepi Clara berlari masuk ke sekolah kembali namun lagi-lagi Clara tak ke kelas malah berjalan ke Rooftop.
Roy yang sempat bersembunyi pun heran dengan Clara yang malah kembali ke arah lain bukan ke kelasnya.
bell sekolah sebentar lagi berbunyi Roy yang tak sempat makan siang pun hanya membeli roti dan minuman teh botol.
Roy membiarkan Clara keatas dan ia menuju kelas IPS nya.
.
.
. BERSAMBUNG