Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 21
Beberapa minggu kemudian
Pagi itu di kantor pusat Garda Utama, suasana ruang rapat investasi dan saham terasa tegang.
Layar besar di tengah ruangan menampilkan grafik saham perusahaan yang bergerak tak stabil.
Selama beberapa minggu terakhir, Garda Utama berjuang keras mempertahankan anak perusahaannya setelah diakuisisi sebagian oleh Sanjaya Group.
Meski posisi keuangan mereka sempat goyah, semangat tim tidak pernah padam.
“Kita masih bisa bertahan, Pak” ujar salah satu staf investasi dengan nada mantap.
“Divisi pendapatan masih mencatat laba, walau tipis"
Okan, yang kini membantu ayahnya di Garda Utama, mengangguk serius.
“Selama proyek inti kita hidup, Garda Utama tidak akan jatuh. Kita sudah pernah kehilangan, tapi bukan berarti menyerah" ucap Okan masih terus menatap layar lebar di hadapannya.
Pak Adam duduk di ujung meja, wajahnya tegas tapi tenang.
“Benar.. Kita bertahan bukan untuk bersaing, tapi untuk membuktikan bahwa Garda Utama lahir dari kerja keras, bukan dari uang besar" ucapnya mantap.
Tiba-tiba, alarm sistem keuangan di layar menyala tanda ada pergerakan saham besar.
Seorang karyawan bagian analis menatap layar dengan dahi berkerut.
“Pak… ini aneh" ucapnya.
“Ada apa?” tanya Okan mendekat ke arah karyawan.
“Saham minoritas yang sempat diambil Sanjaya Group nilainya berubah”.
Seluruh ruangan langsung fokus. Tanpa terkecuali Pak Adam.
Analis itu mengetik cepat, lalu menampilkan data transaksi di layar utama. Tulisan besar muncul disana.
Transfer Saham Pengalihan Kepemilikan Kembali ke Garda Utama.
Ruang rapat langsung hening. Hanya suara detik jam yang terdengar.
“Tunggu… ini artinya saham kita kembali?” tanya Okan dengan nada tak percaya.
“Iya, Pak.. Semua saham yang dulu diambil Sanjaya Group sekarang resmi kembali tercatat atas nama Garda Utama" ucap analis itu.
Pak Adam berdiri perlahan. "Tampilkan detailnya"
Data transaksi terbuka. Di kolom keterangan, tertulis satu kalimat pendek.
Pengembalian tanpa kompensasi finansial. Disetujui oleh: Kevin Sanjaya
Suasana berubah total. Semua mata menatap layar dengan ekspresi tak percaya. Beberapa staf bahkan saling berbisik pelan.
“Sanjaya Group… benar-benar mengembalikannya?”
“Tanpa minta apa-apa?”
"Yakin?"
Okan terdiam. Di kepalanya, hanya ada satu nama, Olivia.
“Jadi ini alasan dia diam selama ini…” gumamnya pelan.
Pak Adam menghela napas panjang, matanya menatap data di layar.
“Anak itu… ternyata lebih terhormat dari yang Papa kira.”
Okan pun menoleh ke arah Pak Adam. Ia mengangguk mantap dengan menarik sudut bibirnya.
***
Kediaman Adam Wijaya Utama
Olivia baru pulang kuliah ketika mendapati keluarga berkumpul di ruang tengah. Bu Martha memanggilnya dengan nada penuh haru.
“Liv, sini sayang. Ada kabar besar" ucap Bu Martha membetulkan posisi duduknya.
Oliv meletakkan tasnya dan duduk di samping Okan.
“Ada apa, Bu?”
Pak Adam menatapnya lembut.
“Saham Garda sudah kembali" ucap Pak Adam.
Olivia terdiam.
“Apa… maksud Ayah?”
Okan tersenyum, lalu menunjukkan ponselnya.
“Kevin ngembaliin semuanya, Liv. Tanpa minta apa pun. Bahkan tanpa kabar" ucap Okan kepada adiknya.
Wajah Olivia berubah antara kaget, terharu, dan tak percaya. Matanya perlahan memanas.
"Beneran Mas?" tanya Olivia masih tidak percaya.
Ayahnya mengangguk pelan.
“Mungkin dia ingin menebus kesalahannya" ucap Bu Martha menambahkan.
“Okan kira dia cuma main-main, tapi kalo dia melakukan ini benar tanpa syarat apa pun, dia jauh lebih bijak dari yang Okan duga" balas Okan.
Bu Martha tersenyum kecil.
"Mungkin karena dia benar-benar tulus pada adikmu"
Olivia menoleh ke arah Ibunya. Suasana hening beberapa saat. Lalu sang ayah menghela nafas panjang.
"Ayah tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Kevin, Liv.. Jika ini terjadi saat kamu sekolah dulu, kamu sudah mencurangi Ayah.. kamu tidak mengindahkan pesan Ayah saat itu, jika kamu jangan dulu punya pacar" ucap Pak Adam dengan suara lembut namun tetap tegas.
Olivia masih terdiam.
"Tapi.. Satu hal, setelah kejadian ini pasti Kevin memiliki niat baik, dunia bisnis jarang memberi ruang untuk hati, tapi.. Kevin membuktikan sebaliknya.. "susul Ayah tersenyum tenang.
***
Kamar Olivia malam itu terasa lebih hangat dari biasanya.
Lampu meja belajar menyala lembut, menyoroti tumpukan buku kuliah dan sketchbook yang terbuka di sisi ranjang.
Namun, fokus Olivia bukan pada tugas atau desainnya malam ini melainkan pada kabar yang baru ia terima.
Ia duduk di tepi tempat tidur.
“Saham Garda Utama resmi dikembalikan, kamu menepati janji kamu Kak" gumamnya.
Jantungnya berdegup pelan. Lalu, perlahan senyum muncul di sudut bibirnya samar, tapi nyata.
Olivia menunduk, menatap kedua tangannya. Beberapa waktu lalu, ia sering memohon dalam hati agar Kevin mau memahami betapa pentingnya perusahaan itu bagi keluarganya.
Dan sekarang, tanpa diminta lagi, pria itu benar-benar mengembalikan semuanya.
“Kamu… selalu membuatku bingung, Kak... Lagi-lagi dalam diam" gumamnya pelan, suaranya nyaris bergetar.
Air mata menggenang di sudut matanya. Ia tak tahu apakah itu air mata bahagia atau rasa lega yang akhirnya keluar setelah berbulan-bulan menahan semuanya sendiri.
Matanya tertuju pada cangkir teh di meja kecil, yang biasa Mbok Tut siapkan untuk Olivia. Teh tawar, yang biasa ia siapkan selama beberapa bulan ini untuk Kevin.
Ia teringat bagaimana saat pertama kali ia bekerja di Sanjaya Group, lantai masih basah, lupa membuat kopi dan teh untuk presdir, salah membeli makan siang, selalu di ingatkan Cassandra jika lupa membuat kopi atau teh.
“Siapa sekarang yang membuatkan kopi dan teh untuk kamu, Kak?” bisiknya sambil menatap langit-langit.
Olivia menarik napas panjang. Baginya sekarang Kevin bukan lagi sekadar bos atau cinta lama. Namun, ia seseorang yang perlahan belajar menebus kesalahan dengan cara yang tidak banyak orang mampu lakukan.
"Terima kasih Kak, kamu sudah mengembalikan jantung Garda Utama" ucapnya sekilas lalu memejamkan mata.
🌹🌹🌹
Jangan lupa untuk dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??