Olivia adalah seorang Desainer terkenal di abad ke-21, saat acara penghargaan dirinya dia tidak sengaja mengalami insiden kecelakaan di tempat acara sampai akhirnya dirinya meninggal dunia. Namun, bukannya dia pergi ke alam baka arwahnya justru terlempar ke zaman di era 80-an, memasuki tubuh istri seorang tentara yang Antagonis. Di komplek militer dia sering membuat onar sampai membuat banyak orang yang tidak menyukai dirinya. Lantas bagaimana jika Olivia masuk kedalam tubuh wanita tersebut, apakah Olivia akan bertahan? atau justru sebaliknya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rs_31, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terluka karenamu Jendral.
Tes
Putri Ayu menyeka ujung katanya, berusaha menahan sisa air mata yang hampir jatuh. Ia memalingkan wajah tidak sanggup melihat bayangan Jendral Rakha berjalan keluar bersama dokter Novi
"Ayu, kok kamu di sini?" tanya Beni saat melihat Putri Ayu yang berdiri tidak jauh dari ruangannya.
Suara Veni membuatnya terkejut. Ia cepat menggeleng, memaksa tersenyum yang tidak sampai kepada matanya. Namun, warna merah di matanya lebih jujur dari pada warna di bibirnya.
"Ayu jangan berpura-pura." Beni berjalan mendekat suaranya pelan. Namun, mantap." Kalau kamu nggak bisa bercerita kepada kakak ,tidak apa. Tapi, setidaknya kamu jujurlah pada dirimu sendiri dulu Yu, karena hanya kamu yang tahu isi hatimu yang sebenarnya."
Putri Ayu yang mendengar ucapan Beni begitu terharu. Kata- kata itu pecah seperti sesuatu yang sudah Ayu tahan sejak lama. Ia spontan menubruk dada Beni, menahan tangis yang akhirnya pecah begitu saja.
"Kak... Sakit," ucap Putri Ayu dengan nada bergetar diiringi dengan isak tangisnya.
Beni begitu terkejut. Namun, segera memeluknya dengan erat. Mengelus punggungnya dengan lembut sampai dia tenang. Setelah beberapa menit kemudian ia melapaskan pelukan Ayu perlahan.
"Ayo l." Beni menggenggam tangannya lembut." Kita ke taman sekarang, kakak tahu kamu butuh udara segar."
Di bangku rumah sakit, Ayu duduk lemas, menyenderkan kepalanya pelan di pundak Beni. Ia tidak berkata apa-apa apa. Namun, getaran kecil di bahunya cukup menjelaskan semuanya.
" Ayu, " panggil Beni sembari tatapan matanya lurus kedepa." Jika kamu butuh tempat bercerita kakak siap mendengarkan keluh-kesahmu," kata Beni kepada Putri Ayu.
Entah kenapa Beni dia tidak tega melihat Putri Ayu seperti ini. Selama Jendral Rakha pergi Beni lah yang menggantikan peran suami untuk Putri Ayu. Dia selalu melakukan apa yang Ayu mau memenuhi masa ngidam Putri Ayu yang begitu Ekstrem.
Keheningan jatuh beberapa detik sebelum akhirnya Ayu membuka suara.
" Kak Ayu ingin cerai saja dari Jendral Rakha," kata Putri Ayu.
Beni sontak langsung menoleh dengan cepat.
"Apa?" Suaranya meninggi kaget bukan main.
Beni begitu sangat syok saat mendengar ucapan Putri Ayu apakah dia tidak salah mendengar barusan. Tangannya mencoba mengorek telinga siapa tahu dia hanya salah dengar saja.
"Ayu, Kamu yakin?" tanya Perwira Beni kepada Putri Ayu dengan serius.
"Ayu capek, kak." Kali ini matanya basah. Namun, suaranya justru tenang, pertanda bahwa luka itu sudah terlalu dalam.
"Ayu, kenapa kamu ingin cerai dengan Jendral Rakha, jangan karena dia belum pulang kam. Berbicara seperti ini. Kamu ini istri perwira. Resiko memang—"
" Kalau hanya soal dinas." Ayu memotong ucapan Beni." Ayu tidak pernah protes. Itu tugasnya dan ayu tahu itu. Tapi, kalau dia bermain api terus membohongi Ayu untuk apa dia mempertahan rumah tangga ini?"
Beni terdiam kata-kata Putri Ayu menabrak hatinya lebih keras dari dugaannya.
"Maksud kamu?" tanya Beni dengan tatapan tidak percaya. Iya Beni memang tidak percaya ucapan Ayu barusan.
Ayu tersenyum miring senyum yang terlihat lebih seperti luka daripada tawa. Aku sudah tahu kalau Jendral Rakha sudah Pulang. Tapi semua orang menyembunyikannya dariku. Tapi tadi aku melihatnya sendirian. Dia baru saja pergi dari rumah sakit ini bersama dengan dokter Novi.
Deg
Mata Beni melotot sempurna, tubuhnya langsung menegang
"Ayu apakah kamu...." Putri Ayu menganggukan kepalanya dengan yakin, Beni tidak melanjutkan ucapannya dia bingung harus bagaimana.
Beni tercekat Informasi itu seharusnya sangat rahasia. " Semua orang mengatakan kalau Jendral Rakha suamiku hilang dalam menjalankan misi." lanjut Ayu." Apa aku kelihatan sebodoh itu sampai saat dia berpikir aku tidak tahu?
Beni menghela nafas panjang. Dia ingin menyangkal, ingin membela
Tapi dia tidak mempunyai alasan apapun.
Beni membuka mulutnya. Namun tidak ada kata yang keluar. Ayu tersenyum getir senyum yang lebih mirip luka yang di paksakan tersenyum.
" Bodoh Ya kak, Ayu bertahan sejauh ini, padahal di sudah membohongi Ayu berkali-kali."
Beni menundukkan wajahnya. Merasa dadanya ikut sesak " Ayu...."
Ia mencoba merangkai kata dengan hati-hati untuk berbicara hati ke hati dengan Ayu." Ayu, terkadang orang yang sangat sayang sama kita Justru yang paling pandai menyakiti hati kita." kata Beni pelan." Dan kita baru sadar semuanya ketika luka itu sudah dalam.
" Ayu, mengagumi seseorang yang sangat sulit di jangkau itu memang perjalanan sunyi. Apalagi takdir dirimu dan dirinya tidak pernah saling bersinggungan. Kamu melihat dia bersinar, tapi justru kamu sendiri yang tenggelam." Beni berbicara panjang lebar kepada Ayu, bukan untuk menambah luka di hatinya tapi Beni ingin membuat Putri Ayu sadar.
"Jadi selama ini Aku hanyalah penonton dalam kisah cinta antara Jendral Rakha dengan Dokter Novi, tapi kenapa Kak Ben, kenapa dia tidak pernah jujur, kenapa dia malah membohongi dan membodohi Ayu seperti ini bahkan sampai membuat Ayu Hamil seperti sekarang ini, Jika memang Ayu tidak diinginkan kenapa Ayu masih di pertahankan?"
Beni memejamkan matanya. Dia tidak tahu harus bagaimana menjawab semua pertanyaan Putri Ayu, karena bagaimana pun ia sendiri tidak pernah tahu isi kepala Jendral Rakha.
Yang Beni tahu hanya satu hal jika Jendral Rakha tidak kembali putri Ayu akan jatuh dan Beni dengan segala kesadarannya. Di saat waktunya tiba nanti dia ingin menjadi orang pertama tempat Ayu berlabuh.
" Aku pernah tulus mencintaimu Jendral," gumam Ayu dengan lirih. Bukan kepada Beni tapi melainkan kepada dirinya sendiri." Tapi kau balas rasa cintaku dengan luka dan bohongan."
Beni menoleh menatap Ayu yang menggenggam perutnya dengan hati yang hancur.Dalam hati Beni mengucapkan sumpah yang tidak boleh di dengar siapapun.
" Ayu," gumam Beni dalam hati.
" Kembalilah, Jendral. sebelum semuanya terlambat. Sebelum Ayu benar- benar pergi darimu. Karena kalau itu terjadi, aku tidak yakin aku bisa melepaskannya lagi untukmu."
Beni dengan perlahan menggenggam tangan Ayu." Kak Beni tidak tahu alasan Jendral Rakha, tapi kakak tahu satu hal."
Ayu menatap Beni dengan mata penuh air.
" Kamu pantas di cintai tanpa di sembunyikan. Tanpa di bohongi bahkan tanpa menjadi pilihan kedua."
Putri Ayu terisak pelan. Dan di sampingnya ,Beni menundukkan wajahnya menyembunyikan perasaan yang selama ini dia tahan. Beni tahu ini salah tapi hati siapa yang bisa terkendali jika setiap hari mereka berdua selalu berinteraksi bersama. Beni Akui dia sudah naksir Putri Ayu sejak semenjak Jendral Rakha pergi dinas kebersamaannya menumbuhkan benih-benih cinta di dalam hati Beni kepada Putri Ayu.
" Jendral jika kamu sudah tidak mencintainya, maka ceraikanlah , kamu harus pilih salah satu di antara Putri Ayu atu dokter Novi siapa yang kamu cintai?"
