NovelToon NovelToon
Cinta Naira

Cinta Naira

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nelis Rawati Siregar

Sudah di zaman kapan ini masih ada kata "dijodohkan"....
Wah.... ternyata orangtua ku masih sejadul itu, dan juga kenapa coba harus aku???
Abang dan juga kakak ku bahkan adik ku memilih pasangan hidupnya masing-masing...
"Ya Bu nanti aku pulang untuk makan malamnya''..." gitu dong anak ibu" jawab ibu diseberang telpon...
Bagaimana kisah cinta Naira apakah jadi berjodoh dan bahagia????
Yuk baca ceritanya.....
Maaf y masih karya pertama...
Mohon kritik yang membangun dan yang baik

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nelis Rawati Siregar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22 Naira POV

Setelah memastikan Ayah dan Bunda telah naik pesawat. Kami pun bergegas beranjak dari sana menuju parkiran untuk pulang ke rumah. Didalam mobil kami hanya diam tak ada perbincangan hanya suara radio pengisi kesunyian diantara kami. Sesampainya di rumah aku permisi untuk masuk ke kamar Mas Bima untuk mengambil koper yang semalam aku bawa dari rumah Ibu. Aku menundukkan pandangan ku dan berkata

" Mas Naira izin ya masuk ke kamar mas untuk ngambil koper Naira"

"Ya silahkan"

Aku menarik koper ku ke kamar yang sudah disiapkan oleh Mas Bima untuk ku. Aku memegang kenop pintu dan mendorong pintu agar terbuka lebar dan koper ku bisa masuk. Aku menelisik kamar yan disediakan untuk ku ada ranjang dan sofa. Ada lemari pakaian serta meja rias. Ada TV terpasang di dinding serta sofa bed.

Aku menyibak gorden dan membuka jendela agar udara dalam ruangan berganti. Ketika membuka jendela kamar maka pemandangan taman depan yang jadi suguhan. Aku melihat ada beberapa pekerja yang lagi membereskan taman. Ada sedikit ketenangan menjalari hatiku.

Ada sakit yang tak berdarah disana. Mengingat pernikahan ku ini terjadi karena perjodohan tentu bukan hal yang mudah untuk menjalaninya. Namun ternyata yang paling pahit dan sakit sebelum aku dan mas Bima menjalani kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya Mas Bima telah membentangkan jarak diantara kami.

Jarak yang ia ciptakan dengan batasan. Masih terngiang jelas ucapan yang keluar dari mulut Mas Bima sendiri "aku punya pacar Nai, dan aku berharap pacarku yang jadi pendamping hidup ku nanti".

Ada rasa berdenyut dihatiku ketika mas Bima mengatakannya. Belum lega dari rasa berdenyut dihatiku Mas Bima melanjutkan perkataannya "mari kita jalani pernikahan ini dengan jangka waktu tertentu tanpa harus mencampuri urusan pribadi masing-masing". Rpesss!!!! Seperti ada yang menggores di hati mendengar ucapannya. Aku menahan air mata ku agar tidak jatuh dihadapannya. Sungguh aku tidak mengira akan begini jadinya. Disaat aku sudah akan ikhlas menerima pernikahan ini tapi yang aku dapatkan tak sesuai harapan.

Aku jadi teringat kejadian 3 hari sebelum pernikahan aku terjadi. Aku yang sempat drop menjelang hari pernikahan karena terlalu stres menghadapi pernikahan yang sebentar lagi. Disaat aku sakit Mbak Rasti yang memeriksa keadaan ku memberikan nasehat.

"Naira kenapa sampe begini?"

"Entahlah Mbak mungkin aku kelelahan"

"Jangan memendam sesuatu yang gak bisa kamu pendam sendiri. Cerita lah"!!

Aku diam dan menarik napas perlahan. Tanpa permisi airmata ku sudah menetes. Mbak Rasti membiarkan aku menangis dahulu. Sedikit merasa lega aku pun mulai bicara

"Entah apa yang aku rasakan sekarang mbak. Ada semacam kekhawatiran yang entah apa aku sulit untuk menjabarkan. Tapi satu yang pasti aku merasa ragu untuk melangkah lebih jauh Mbak. Aku takut nggak bahagia Mbak".

Mbak Rasti mengelus punggung tangan ku seraya berkata "berusahalah untuk ikhlas menjalaninya, buang semua keraguan dan rasa takut yang kamu rasakan. Jika hal buruk sekalipun yang terjadi kelak dalam pernikahan kamu pasti kamu akan kuat karena kamu telah ikhlas menerima pernikahan ini sebagai ibadah. Ikhlaskan Nai agar hatimu tenang. Jalani semua hanya karena disana ada ibadah terpanjang dalam hidup kita sebelum menghadap Sang Khalik. Ngerti kan Nai maksud Mbak?".

"Ya mbak aku ngerti".

Dan sekarang yang ku alami seperti yang dikatakan oleh Mbak Rasti. Hal buruk dalam pernikahan yang akan aku lalui. Mungkin ini tak akan mudah namun aku akan bertahan sesuai keinginan mas Bima. Walau keinginan ku tentang pernikahan hanya ingin sekali seumur hidup namun jika kondisinya sudah begini tak menutup kemudian aku akan menikah lagi.

Biarlah aku dikatakan istri yang tak pandai meluluhkan hati suami aku akan terima daripada berusaha meluluhkan hati suami tapi yang kita dapat penolakan dan sakit hati itu akan lebih melelahkan.

Lebih baik aku tetap fokus dengan hidup ku sendiri. Hal ini yang aku tanamkan dalam diri ku semenjak mas Bima menawarkan kesepakatan pernikahan ini. Sekarang yang harus aku lakukan adalah mencari ojek langganan saja sebagai angkutan ku menuju tempat aku bekerja.

1
Isra
ini lagi proses
aLink sword
kok udah gak ada lanjutan nya
filzah
wah, jalan ceritanya bikin gue deg-degan 😱
Isra: saya juga
total 1 replies
Vivi imut i love you
Ceritanya bikin aku merasakan banyak emosi, bagus bgt thor! 😭
Isra: terimakasih atas atensinya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!