 
                            Hubungan yang di kira akan langgeng dan bisa bertahan lama, namun ternyata malah muncul ganguan yang sangat sadis, terutama untuk Lea karena dia setiap saat melihat arwah seorang wanita.
Dean juga semakin misterius, padahal Lea mengira sudah sangat mengenal sifat sang suami.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33. Di lihat Sadewa
Dean yang sudah sekarat hanya di berikan penangkal mirip dengan timah yang berwarna perak saja lalu di gantungkan pada perut yang membuncit besar itu, karena dukun tersebut sudah tidak bisa untuk mengobati sehingga dia hanya memberikan penangkal agar tidak ada rasa sakit yang bertambah di dalam diri pria satu ini.
Sebab sang dukun merasa kali ini dia memang sudah tidak sanggup untuk melawan santet yang di kirim oleh seseorang, namun dia berjanji akan melihat salah satu teman yang bisa di ajak kerja sama agar nanti bisa membantu pengobatan untuk Dean ini karena memang santet yang di kirim sangat aneh sekali.
Sudah lama menjadi dukun namun dia sama sekali tidak pernah melihat akan ada nya santet yang seperti ini di dalam hidup nya, baru sekarang dan itu membuat dia sangat syok juga, mau mencari obat tapi tidak tau obat nya apa sehingga memang benar bahwa dia butuh bantuan agar bisa mengobati Dean.
Bila di paksakan maka yang ada Dean akan lebih cepat mati di sini, tidak ada yang menyadari bahwa Kenzo begitu bahagia karena sudah berhasil membuat Dean sangat menderita seperti ini, mana dukun itu pun tidak sanggup mau mengobati sakit Dean yang di buat oleh Alisa si gadis Turki yang sangat kuat itu.
"Nanti kalau aku sudah ketemu dengan teman ku maka tidak perlu datang kesini." pesan dukun tua.
"Ini apa benar kena santet, Mbah?" Alvaro yang bertanya.
"Ya, ada yang tidak suka melihat dia sehingga melakukan guna guna." angguk dukun tua.
"Lagi pula siapa yang akan suka bila tau jelas kelakuan busuk Dean." batin Kenzo.
Saat ini Kenzo juga sangat puas karena Alisa jauh lebih unggul santet nya dari pada dukun ini, tapi ada juga rasa cemas karena takut nanti malah Alisa akan kalah ketika teman dukun tua datang untuk mengobati keadaan Dean yang terlihat sangat mengerikan sekali bentuk dan juga rupa nya.
Mobil mereka segera meninggalkan kawasan ini bersama dengan rintihan Dean yang masih terdengar di telinga mereka, namun kali ini Dean sudah bisa duduk dengan benar sehingga pasti rasa sakit bisa di katakan berkurang walau hanya sedikit saja dari rasa sakit yang sebelum nya dia rasakan ini.
"Dean, boleh tidak kalau aku mampir di warung Padang dulu?" tawar Alvaro karena dia kelaparan.
"Ya, belikan juga untuk aku." angguk Dean setuju.
"Mau pakai lauk apa? biar aku saja yang beli." Kenzo menghentikan mobil di rumah makan Padang.
"Rendang daging sama telur dadar." jawab Dean sambil memejamkan mata karena rasa sakit ini.
Kenzo dan Alvaro keluar dari mobil untuk membeli makan dulu, padahal ada rasa mual juga karena bau Dean sangat terasa di hidung mereka. itu adalah bau bekas nanah yang keluar, namun sekarang sudah tidak keluar lagi karena memang berhasil di hentikan oleh dukun tua tadi sehingga sekarang tinggal buncit saja.
"Ya Allah!" Sadewa yang baru mau makan justru melihat Dean di dalam mobil.
"Kenapa, Mas?" Quina menghampiri suami nya.
"Orang yang ada di dalam mobil itu sedang di siksa dengan sangat sadis." ujar Sadewa.
"Yang mana, aku tidak sempat melihat tadi." Quina penasaran juga.
"Sudah tidak usah di lihat, nanti kamu akan takut." Sadewa segera menarik tangan sang istri.
"Ini bau dari orang itu ya, sayang?" Quina menutup hidung.
"Iya, di dalam perut nya sudah banyak nanah dan darah sehingga buncit begitu." jelas Sadewa.
"Keterlaluan juga orang yang membuat santet, kenapa harus menyiksa seperti itu." Quina kasihan melihat Dean.
Tapi Sadewa segera menghentikan percakapan itu agar tidak semakin panjang dan nanti Quina malah semakin tidak tertahan ocehan tersebut, jadi lebih baik mereka diam karena tidak tahu juga apa yang sudah terjadi pada pemuda itu dan bagaimana kelakuannya sehingga mendapatkan santet yang sangat mengerikan dari pelaku tersebut.
Sebab kadang kala memang ada yang sakit hati lalu membuat sampai seperti itu agar bisa melampiaskan rasa dendam di dalam hati, tidak tahu saja bahwa apa yang sudah dialami oleh Alisa dan juga Julia sehingga mereka pun memutuskan untuk membuat santet, Alisa sangat marah karena bisa di bilang hampir seluruh harta sudah dikuasai oleh Dean sehingga dia mulai tidak terima.
Sebab harta itu adalah dari Alisa sendiri dan mereka memang bekerja sama dengan Julia, tapi semenjak menikah Julia malah memberikan seluruh aset pada Dean sehingga sekarang hampir seluruh harta milik Alisa dikuasai oleh pria itu dan di gunakan untuk menjerat para wanita.
"Tolong dia lah, sayang." Quina masih saja tetap kasihan.
"Kenapa harus menolong orang yang sama sekali tidak kita kenal dan kita juga tidak tahu sepak terjang dia bagaimana." Sadewa enggan untuk menolong.
"Kasihan aku melihat dia yang seolah sangat kesakitan seperti itu." Quina merinding.
"Tidak usah kamu pikirkan lagi karena itu belum tentu orang baik juga, banyak orang di kota ini yang memiliki sifat buruk dan kemudian masih ada yang memilih untuk melakukan santet." Sadewa berkata cuek.
Quina mengangguk paham karena memang banyak juga di kota ini yang masih menggunakan ilmu santet bila hati mereka di sakiti, Sadewa memang orang yang paham soal hal ghaib namun dia tidak ingin ikut campur urusan orang yang sama sekali tidak dia ketahui sehingga nanti malah membuat masalah saja
"Apa yang kita lihat kadang kala belum tentu benar, contoh nya pria itu tadi kan." Sadewa menasehati sang istri.
"Maksud kamu belum tentu dia adalah korban?" Quina sangat kepo setelah melihat Dean.
"Yups, bisa saja dia sudah melakukan kejahatan sehingga di balas dengan cara seperti ini." angguk Sadewa.
"Oke." Quina pun mengerti apa yang suami dia maksud.
Walau berkata demikian namun Sadewa ada juga rasa penasaran dan mata nya masih sempat melirik pada pria dua orang yang sedang antri untuk di bungkus, salah satu begitu menarik perhatian Sadewa sehingga terus saja menatap nya karena rasa penasaran yang sangat besar.
"Masa iya musuh dalam selimut, apa yang sudah korban itu lakukan pada pria ini?" batin Sadewa.
"Pasti ada sesuatu yang sudah membuat hati dia sangat sakit sehingga memutuskan untuk membuat santet." batin Sadewa lagi.
Mata mantan iblis ini bisa menilai kalau Kenzo memilki sesuatu yang berhubungan dengan hal ghaib, sehingga ada juga rasa curiga di dalam hati untuk memastikan, tapi masih ada ragu juga karena ini bukan urusan dia untuk ikut campur tentang orang lain.
Selamat siang besti.
oh mba Purnama ikut mengejar Julia ya...
semoga mba Purnama ga memusnakan Julia ya...
tpi hrus stop gk bleh dlnjutkn pa lg smpai mrush rumh tngg
yg kna bntingn pasti bengek