NovelToon NovelToon
Amarahmu Kekuatanku

Amarahmu Kekuatanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Sistem
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Ketika hidupnya diinjak-injak dan harga dirinya dihancurkan, Raka Wiratama menemukan sebuah kekuatan misterius—Sistem Upgrade Emosi.
Semakin besar amarahnya, semakin kuat pula dia menjadi.

Dari seorang pemuda biasa yang diremehkan semua orang, Raka Wiratama perlahan bangkit. Setiap penghinaan, setiap luka, dan setiap pengkhianatan… hanya membuatnya lebih kuat!

Dengan amarah sebagai bahan bakar, Raka Wiratama bertekad untuk membalikkan takdir.
Musuh yang dulu meremehkannya, kini gemetar ketakutan.
Dunia yang menertawakannya, kini dipaksa berlutut di bawah kekuatannya!

💥 Inilah kisah seorang pemuda yang menjadikan amarah sebagai senjata untuk menaklukkan dunia!

[Karya ini hanyalah ide yang muncul tiba-tiba. Jadi kalau tiba-tiba gak update, maaf banget ya]

[Jadwal Update: Setiap hari jam 0.00 WIB]

#Kalau telat berarti belum selesai dan sedang ada kendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20 - Buku Pil

Begitu bel berbunyi, Raka Wiratama masuk kelas lalu buka buku kuno yang dia bawa.

“Yui, kamu bisa tau nggak ini buku dari zaman apa?”

“Biar aku scan dulu!” jawab Yui dalam pikirannya Raka Wiratama.

Dua menit kemudian, suara Yui muncul lagi.

“Dari info yang aku cari di internet, ini seharusnya buku kuno peninggalan dari zaman kerajaan dulu banget!”

“Tapi gaya tulisannya kayaknya khas salah satu suku tertentu. Jadi di internet nggak ada catatannya. Tapi kalau diliat-liat, ini kemungkinan besar buku tentang ilmu pengobatan.”

“Buku medis?” Raka Wiratama langsung kaget.

Kalau dia bisa pelajarin sendiri… bukannya dia bakal jadi keren banget?

“Buka sistem!" pikir Raka Wiratama.

...****************...

[Ding! Sistem Upgrade Emosi terkuat]

[Level Host: 0]

[Kondisi Fisik: Kuat]

[Mental: Lemah… Pikiran kotor]

[Nilai Emosi: 300/10000]

[Kekuatan: 1,8]

[Kecepatan: 1,5]

[Otak terpakai: 0,04]

[Skill: Lidah Licin (Lv. 1)]

[Poin: 1230/10000]

...****************...

“Upgrade buku medis!”

[Ding! Upgrade membutuhkan 200 poin emosi untuk naik ke level pertama. Apakah Host yakin untuk upgrade?]

“Level pertama maksudnya apa?” Raka Wiratama bingung.

[Isi dari Kitab Pil ini terlalu banyak. Dengan nilai emosi Host sekarang, Host hanya bisa untuk upgrade satu level]

“Kitab Pil?” Raka Wiratama melotot.

“Jadi… gue beneran bisa bikin Alkimia dengan Kitab Pil ini, gitu? Seriusan nih?!”

Raka Wiratama masih nggak percaya. Masa iya buku yang dia pungut di jalan ternyata kitab Pil?

Akhirnya, tanpa ragu Raka Wiratama pencet konfirmasi.

Nilai emosinya langsung kesedot…

[Ding! Buku medis berhasil diupgrade, Host mendapatkan sebuah Kristalisasi Pengetahuan Alkimia Tingkat Pertama.]

Begitu sistem ngomong, segudang ilmu medis langsung masuk ke otak Raka Wiratama.

...----------------...

“Eh buset!” Raka Wiratama terkejut.

Baru aja dia mau mendalami, tiba-tiba ada aroma wangi menyeruak.

Dia mendongak, ternyata Maya Putri nongol seenaknya, langsung ngusir Aldi Pratama dan duduk di sebelahnya dengan gaya sok.

Sepertinya cewek ini mau nyari jawaban soal sendiri.

Raka Wiratama menguap, nyender santai di kursi, terus nanya datar, “Belum kelar juga?”

Maya Putri bukannya marah, malah senyum manis. “Gue emang bego, lu kan pinter orangnya. Pasti tadi aku salah catet.”

Padahal Raka Wiratama udah tau trik licik cewek ini, dia lagi pura-pura manja biar Raka Wiratama bantu.

Raka Wiratama nyengir, “Gini aja deh, kamu pijetin bahu gue, nanti gue kasih tau caranya.”

Maya Putri kesel setengah mati, tapi demi liat Raka Wiratama malu, akhirnya dia nurut.

Maya Putri mulai mijetin bahu Raka Wiratama. Untung Raka Wiratama cuma pake kaos tipis.

Sentuhan tangan Maya Putri bikin Raka Wiratama agak kesemutan. Dia sok-sokan jadi bapak-bapak, sesekali malah ngeluarin suara “Hmmm~ enak banget…”

Satu kelas langsung pada kaget, bengong ngeliat Raka Wiratama.

Siapa Maya Putri? Sahabat dekat Nabila Ayu. Kalau mereka bisa seakrab itu, jelas latar belakangnya nggak jauh beda. Apalagi mereka berdua sama-sama murid top.

Maya Putri risih diliatin orang-orang, langsung nyubit leher Raka Wiratama keras-keras.

“Aaa!” Raka Wiratama teriak kesakitan.

“Lu ngapain sih?!”

“Udah berasa belum?” Maya Putri nyengir jail.

Raka Wiratama menarik napas dalam. “Kalau mau ninggalin bekas cupang, ngomong aja dong!”

“Lu—!! Mana ada gue gituan sama lu!”

[Ding! Host mendapatkan 20 poin emosi]

Raka Wiratama mendesah dalam hati. 'Mantap, makin lama makin jago bikin orang benci nih.'

Akhirnya dia ambil buku catatannya dan sodorin ke Raka Wiratama.

“Nih! Udah gue tulis dari tadi. Bawa pulang, baca sendiri.”

Maya Putri ngedumel, “Nggak mau! Gue maunya lu jelasin langsung.”

Raka Wiratama geleng-geleng pasrah, lalu mulai nulis sambil jelasin.

Maya Putri nempel banget di sampingnya, jaraknya nggak sampai sepuluh senti.

Kadang, waktu Raka Wiratama nunduk, dia bisa liat wajah Maya Putri dari dekat. Ditambah aroma wangi khas gadis muda yang bikin pikiran Raka Wiratama agak buyar.

Maya Putri nangkep tatapan itu. Pas dia nengok, malah liat Raka Wiratama lagi melotot sambil buah salaknya turun-naik.

“Ahhh! Dasar mesum!”

Belum sempet bilang kata terakhir, Raka Wiratama buru-buru nyela, “Eh? Kalung lu beli di mana? Bagus banget, bulat sempurna. Eh maksud gue, indah banget.”

“Kayaknya Nabila juga punya yang mirip deh.”

Maya Putri cemberut, “Dasar mesum! Lu kira gue Nabila, ya? Mau nipu gue?”

Raka Wiratama langsung nutup mulutnya, “Astaga, lu kira gue ngintipin lu tadi? Mana mungkin! Gue ini anak pria terhormat, hidup di asrama, duit jajan cuma segitu doang, tapi masih sempat donasi ke proyek anak harapan tiap bulan.”

“Lu nuduh gue aneh-aneh? Sakit hati banget gue! Padahal gue serius nolongin lu.”

“Lagian, lu suka gue kan? Tinggal bilang aja, ngapain muter-muter. Cupang lah, ngintip lah…”

“Eh tapi… jujur aja, lu emang kalah gede sama Nabila.”

Raka Wiratama bahkan sempet ngelirik ke arah Maya Putri sambil bandingin.

Maya Putri bengong, kena bombardir kata-kata Raka Wiratama. Setengah percaya, setengah kesel.

Sementara Nabila Ayu di belakang cuma ketawa-ketawa nutup mulut.

...----------------...

Waktu cepet berlalu, sore pun datang.

Bagus Prakoso dan Adi Kuncoro makin akrab akhir-akhir ini, entah lagi mikirin ide gila apa.

Menjelang pulang, Maya Putri ngasih secarik kertas ke Raka Wiratama.

Pas dibuka, tulisan di situ ternyata dari Nabila Ayu. Isi suratnya… pengakuan cinta!

Dia ngajak ketemu di lapangan bola abis sekolah.

Raka Wiratama bengong, senyum lebar.

“Mungkin gara-gara ciuman waktu itu ya, dia jadi beneran jatuh hati?”

[BERSAMBUNG]

1
Anul
mau dong kekuatan itu🗿
Anul: apa itu?🗿
total 2 replies
Anul
Raja Sampah? wth😱
Anul: Ndak bahaya Tah 😱
total 2 replies
Anul
Jakut ga tuh🗿
Anul: City of Love aja 🤔
total 2 replies
mu bai
secara keseluruhan alurnya bagus ini, cuma nama mc dan tokoh didalemnya aj agak ke indo, kalau di bikin kek wuxia bagus lagi sih hehe
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Siap, dan makasih ya atas dukungannya 👍
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!