The Vampire Prince's Forbidden Love
"Darahnya membangkitkan sang pangeran malam. Cintanya bisa membunuhnya."
Saat Luna menyentuh peti mati itu, ia tak tahu bahwa hidupnya akan terikat oleh takdir kuno dan oleh cinta seorang vampir yang tak boleh mencintai.
Antara keabadian dan kematian, bisakah cinta tetap hidup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MUSTIKA DEWI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ada apa dengan cinta kami?
Di sebuah dunia yang tersembunyi di balik bayang-bayang malam, dimana cahaya bulan menjadi saksi bisu dari kisah cinta yang terlarang, terdapat dua jiwa yang terikat oleh takdir yang kelam. Luna, seorang gadis dengan hati yang tulus, dan Yong Jian. Yong Jian merupakan calon raja bangsa Vampir Hitam, yang menyimpan rahasia kelam sebagai vampir eksekutor, terjebak dalam jalinan cinta yang tidak seharusnya ada. Mereka berdua tidak menyadari bahwa cinta mereka telah mengaktifkan sumpah darah yang mengikat mereka lebih dalam dari sekadar perasaan.
Kisah mereka dimulai pada malam yang tenang, saat bintang-bintang bersinar cerah di langit. Luna, dengan senyum lembutnya, tidak pernah menyangka bahwa pertemuan takdir dengan Yong Jian akan mengubah hidupnya selamanya. Yong Jian, dengan pesona misterius dan aura yang menakutkan, menarik Luna ke dalam dunia yang tidak pernah ia bayangkan. Namun, cinta mereka adalah sebuah kutukan, sebuah pelanggaran terhadap hukum yang mengatur bangsa Vampir Hitam.
Ketika Yong Jian memanggil Luna untuk memilih, suasana menjadi tegang. Di hadapannya, Yong Jian berdiri dengan tatapan penuh harapan dan kesedihan.
"Luna," katanya lembut, "aku adalah vampir eksekutor. Jika kita melanjutkan cinta ini, konsekuensinya akan menghancurkan kita berdua. Aku tidak ingin kau menderita karena pilihanku."
Luna merasakan beban yang berat di hatinya. Dia tahu bahwa jika dia memilih untuk bersama Yong Jian, itu berarti mengorbankan hidupnya. Namun, jika dia memilih untuk melepaskan Yong Jian, dia akan kehilangan cinta sejatinya, dan Yong Jian akan terhapus dari dunia ini selamanya.
"Tapi, Yong Jian," suara Luna bergetar, "aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa dirimu. Apakah ada cara lain?"
Yong Jian menggelengkan kepala. "Tidak ada. Cinta kita adalah kutukan. Kita harus memilih antara cinta atau kematian. Jika kita bersatu, aku akan dihukum, dan tidak akan pernah bereinkarnasi lagi. Namun, jika kau memilih untuk pergi, aku akan selamat, meski hatiku akan hancur."
Luna menatap dalam-dalam ke mata Yong Jian, mencari jawaban di dalam jiwa yang penuh dengan misteri itu. Dia merasakan cinta yang tulus, cinta yang menembus batasan antara manusia dan vampir. "Aku tidak bisa membiarkanmu mati," katanya akhirnya, suaranya penuh tekad. "Aku akan memilih cinta kita, apapun konsekuensinya."
Dengan keputusan itu, mereka berdua merasakan aliran energi yang kuat mengikat mereka. Sumpah darah telah terjalin, dan takdir mereka telah ditentukan. Namun, saat mereka bersatu, bayangan gelap mulai menyelimuti mereka. Suara bisikan dari dunia vampir datang, memperingatkan mereka tentang malapetaka yang akan datang.
Malam itu, di bawah cahaya bulan purnama, Luna dan Yong Jian saling berjanji untuk melawan takdir. Mereka berdua tahu bahwa jalan di depan akan penuh dengan rintangan dan kesakitan, tetapi cinta mereka lebih kuat dari apapun. Mereka akan berjuang bersama, meskipun dunia di sekitar mereka berusaha memisahkan mereka.
Seiring waktu berlalu, cinta mereka yang tumbuh semakin dalam, meski ancaman selalu mengintai. Mereka berdua berusaha menemukan cara untuk mengubah takdir yang telah ditentukan. Dalam pencarian mereka, mereka menemukan bahwa cinta sejati dapat mengalahkan segala rintangan, bahkan yang paling gelap sekalipun.
Namun, saat mereka mendekati puncak dari perjalanan mereka, mereka harus menghadapi pilihan terakhir. Apakah mereka akan melawan hukum yang mengikat mereka, ataukah mereka akan menerima takdir yang telah ditentukan? Dalam hati mereka, satu hal pasti: cinta mereka akan selalu menjadi cahaya di tengah kegelapan, dan mereka akan berjuang untuk itu, apapun yang terjadi.
* * * * *
Di dalam kegelapan kamar pribadi yang dipenuhi dengan aroma lilin yang membara, Chen Yang menatap Yong Jian dengan intens. Suasana tegang, seolah-olah setiap kata yang diucapkan akan memecahkan keheningan yang menyelimuti mereka. Chen Yang, dengan segala kekuatannya sebagai seorang penyihir, tidak bisa menahan rasa khawatirnya terhadap sahabatnya yang terjebak dalam dilema antara cinta dan takdir.
"Yong Jian, kau harus mengerti. Darah suci adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan keabadian. Jika kau terus terjebak dalam cinta yang tidak berbalas, kau akan kehilangan segalanya. Bahkan hidupmu," Chen Yang mendesak, suaranya penuh dengan kepedihan.
Yong Jian menundukkan kepala, rambutnya yang hitam legam menutupi wajahnya. Di dalam hatinya, cinta itu seperti cahaya yang berkilau di tengah kegelapan, namun ia tahu bahwa cinta itu juga bisa menjadi penghalang. "Aku tahu, Chen. Tapi bagaimana mungkin aku bisa melupakan perasaanku? Dia adalah satu-satunya yang membuatku merasa hidup. Tanpa dia, aku hanyalah bayangan dari diriku yang sebenarnya," jawabnya, suaranya bergetar.
Chen Yang melangkah lebih dekat, meraih bahu Yong Jian dengan lembut. "Kau tidak sendiri. Aku di sini untuk membantumu. Kita bisa mengaktifkan kembali darah suci itu bersama. Kita bisa mengubah takdirmu. Jangan biarkan cinta yang membara ini menghancurkan masa depanmu."
Yong Jian mengangkat wajahnya, matanya berkilau dengan air mata yang tertahan. "Tapi jika aku memilih jalan ini, aku harus meninggalkan semua yang aku cintai. Apakah kau yakin aku bisa melakukannya? Apakah aku bisa mengorbankan cinta demi kekuatan?"
Chen Yang menghela napas, memahami betapa sulitnya keputusan ini. "Kekuatan bukanlah segalanya, tetapi tanpa kekuatan, kau tidak akan bisa melindungi orang-orang yang kau cintai. Cinta yang tulus tidak akan pernah hilang, bahkan jika kau harus memilih jalan yang berbeda. Kau bisa menjadi raja vampir hitam dan tetap mencintainya dari jauh."
Yong Jian terdiam, pikirannya berputar. Dalam hati, ia tahu bahwa Chen Yang berbicara dengan kebenaran. Namun, rasa sakit yang menggerogoti hatinya tidak bisa diabaikan.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya, suaranya kini penuh keraguan.
"Pertama, kita harus menemui guru besar, Hanya dia yang dapat membangkitkan darah suci dalam dirimu. Kita harus berangkat malam ini," jawab Chen Yang tegas. "Setelah itu, kau bisa memutuskan apa yang ingin kau lakukan. Namun, ingatlah, waktu tidak berpihak pada kita."
Yong Jian mengangguk perlahan, meskipun hatinya masih bergejolak. Ia tahu bahwa perjalanan ini akan mengubah segalanya. Dengan tekad yang baru, ia menatap sahabatnya, "Baiklah, mari kita lakukan ini. Untuk masa depan, dan untuk semua yang kita cintai."
* * * * *
Malam itu, di bawah langit yang dipenuhi bintang-bintang berkelap-kelip, dua bersaudara, Chen Yang dan Yong Jian, bersiap untuk mencari solusi yang bisa mematahkan takdir dan kutukan itu. Mereka Kegelapan menyelimuti mereka, tetapi di dalam hati mereka, harapan baru mulai berkilau, meskipun jalan yang mereka pilih dipenuhi dengan ketidakpastian.
Chen Yang, yang selalu menjadi pelindung bagi saudaranya, memandang Yong Jian dengan kekhawatiran. Ia tahu betul bahwa ayah mereka, Raja Vampir Hitam, pernah menanam pohon keabadian yang menjadi simbol kekuatan dan harapan bagi calon raja di kerajaan mereka. Pohon itu tumbuh seiring berjalannya waktu, dan Yong Jian adalah satu-satunya yang akan menjadi pewaris tahta kerajaan vampir hitam. Namun, ada satu hal yang tak boleh dilupakan oleh Yong Jian, larangan yang diturunkan dari generasi ke generasi, sebuah aturan yang harus dipatuhi oleh setiap pewaris.
“Jangan terjebak dalam perasaan jatuh cinta kepada manusia pemilik darah suci,” demikian peraturan itu berbunyi. Chen Yang mengingat betul betapa beratnya konsekuensi yang akan ditanggung jika aturan itu dilanggar. Cinta kepada manusia bisa membawa malapetaka, bukan hanya bagi Yong Jian, tetapi juga bagi seluruh kerajaan vampir hitam. Namun, cinta adalah sesuatu yang sulit untuk ditolak, dan Yong Jian, dengan hatinya yang penuh kerinduan, telah melanggar aturan itu lebih dari sekali.
Malam itu, saat mereka bersiap untuk menghadapi tantangan yang akan datang, Chen Yang merasakan ketegangan di udara. Mereka harus menghadapi beberapa hukuman dari leluhur kegelapan yang mengancam kerajaan mereka. Namun, di dalam hati Yong Jian, ada sesuatu yang lebih besar yang mengganggu pikirannya. Ia teringat akan sosok manusia yang telah mencuri hatinya, Luna seorang gadis dengan darah suci yang bersinar seperti bintang di malam gelap. Cinta mereka adalah sebuah rahasia yang harus dijaga, tetapi semakin sulit untuk ditahan.
“Yong Jian, kita harus fokus,” kata Chen Yang, berusaha mengalihkan perhatian saudaranya dari pikiran yang mengganggu. “Kita tidak bisa membiarkan perasaan itu menghalangi kita. Kerajaan kita membutuhkan kita.”
Yong Jian mengangguk, tetapi matanya yang dalam menunjukkan bahwa pikirannya masih melayang jauh. “Aku tahu, Chen. Tapi bagaimana jika cinta itu adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan kita? Bagaimana jika dia adalah kunci untuk mengakhiri semua ini?”
Chen Yang merasakan beban di hati saudaranya. Ia tahu bahwa cinta bisa menjadi kekuatan yang luar biasa, tetapi juga bisa menjadi kelemahan yang mematikan. “Kita harus menemukan cara lain. Kita tidak bisa mempertaruhkan segalanya hanya untuk cinta. Kita adalah vampir hitam, dan kita memiliki tanggung jawab.”