NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Diam-Diam Cinta / Gadis nakal
Popularitas:18.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ceyra Azaya

Liburan yang menyenangkan berakhir hancur tersapu ombak akibat hal kecil. Membuat dua orang sahabat terjebak di pulau pribadi dengan cinta penuh misteri.

Bagaimana bisa gadis miliarder yang super tengil mendadak bangkrut karena ulahnya sendiri. Dan di masa sulitnya ia bertemu pun dengan kuli kampung yang mampu memalingkan dunia penuh masalahnya.

Namun apakah dia benar-benar kuli kampung? Atau hanya bermain di atas panggung sandiwara dibalik dunia gelapnya.





••••

Novel ini pernah dibikin komik dengan judul berbeda tapi gak dilanjut lagi, kalau pernah liat itu ada di akun lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

[Dipermalukan Oleh Ulahnya Sendiri]

.

.

"Nona Kane, apakah saya telah membuat Anda mengingat sesuatu yang buruk?" Tanya Ella, sembari mengurai pelukan.

"Tidak, hanya terbayang sekilas, tapi aku sudah berdamai dengan masa lalu." Sahut Kane, mengusap air mata kirinya.

"Maaf, saya tidak tahu kalau nona juga memiliki konflik yang sama."

"Tidak apa-apa, hidupku benar-benar sudah tenang sekarang. Aku sudah bebas, sama sepertimu, Ella."

"Jangan pikirkan aku! Lebih balik kita mulai menyiapkan makanan sekarang!" Ajak Kane sambil menyiapkan gelas untuk jus buah.

Keduanya mulai menata hidangan panas di atas meja bersama kue manis sebagai makanan penutup.

...----------------...

Tak lama Chai Tea dan Cherry datang ke taman sambil membawa barang belanjaan yang begitu banyak, terlihat juga Chai Tea sudah tak kuat berjalan dengan wajah pucat sedang digendong oleh Cherry.

Melihat begitu banyak cinderamata yang dibeli oleh mereka, Kane pun menyesal karena tak ikut pergi berbelanja hari ini. Pasar itu memang terkenal karena menjual berbagai macam barang buatan tangan berkualitas yang banyak digemari, termasuk dirinya.

Chai Tea membelikan souvenir untuk semua, lalu ia pun menyerahkan kantong belanjaan itu pada mereka semua. Sebelum sempat membuka oleh-oleh, Cherry yang sudah kelaparan bergegas duduk ke kursi untuk makan siang, terdengar suara keroncongan dari perutnya.

Kane segera memulai makan siang bersama, dengan mukul lembut gelas kaca. Segera anak-anak berdatangan. Semua orang sudah lengkap duduk di kursi, mulai menyantap hidangan.

...----------------...

Sesudah makan siang bersama, para pelayan mulai berdatangan untuk membersihkan meja, sementara yang lain berbicara santai sembari menikmati makanan penutup manis.

Chai Tea menyadari bila temannya tengah bersiap-siap membawa keranjang berisi ayam itu. Cherry yang tidak terbiasa basa-basi lalu pergi tanpa suara meninggalkan meja, dia juga tidak berpamitan pada semua orang.

Karena itu tak ada yang menyadari selain Chai Tea yang ada di sampingnya. Pergi tanpa alasan begini, Chai Tea pun semakin keheranan dengan tingkah Cherry yang mencurigakan.

Sebenarnya Chai Tea ingin tahu dan berniat untuk mengikuti Cherry secara diam-diam, tapi karena dirinya masih kelelahan, terlebih lagi perutnya pun terasa penuh setelah makan siang. Daripada mengikuti dia yang entah pergi ke mana lebih baik, ia tidur siang.

...----------------...

Di desa.

Cherry berjalan menelusuri jalanan dan juga masuk ke gang-gang kecil yang diapit oleh rumah-rumah warga. Ia datang kemari karena mendapat kabar bahwa di desa ini terdapat banyak peternak ayam.Dan benar saja tak jauh berjalan ia melihat di depan sana ada seseorang tengah memberi pakan di sebuah kurungan ayam.

Cherry segera menghampirinya. Dari belakang perawakan orang itu terlihat sangatlah muda dengan rambut pirang cerah, mungkin baru berkisar 20 tahun, tapi bukan itu yang Cherry pikirkan. Dengan antusias ia berjalan mendekat.

"Hei! Nak! Ayo kita sambung ayam!" Sapa Cherry dengan semangat.

Begitu si pemuda menoleh kebelakang, sontak keduanya terkejut sampai-sampai terpaku sejenak memandang selama beberapa saat. Pemuda itu tersenyum lebar kepada Cherry seakan ia sudah lama menunggu kedatangannya.

"Tukang galon!" Cherry berteriak sambil menunjuk wajah si pemuda.

"Kamu memanggil aku dengan sebutan itu lagi. Namaku Dylan, orang-orang sering menyebutku sebagai si Pecinta Laut." Dylan menepis lembut tangan Cherry dari depan wajahnya.

"Dangg itt! Aku tidak peduli siapa kamu. Aku datang kemari hanya ingin menyambung ayam. Mari bertaruh sebesar 5 juta denganku!"

"Uang kecil aja dulu, siapa tau kamu nggak sanggup buat bertaruh."

Dylan awalnya sedikit ragu menerima, tetapi setelah melihat ayam yang dikeluarkan oleh Cherry dari dalam keranjang, ia langsung menolaknya begitu saja. Dylan tak mau bukan karena nominal uang taruhan, melainkan ayam yang dibawa Cherry adalah berkelamin betina.

Sekilas memang terlihat seperti ayam jantan karena postur tubuhnya yang besar dan tinggi, wajar saja jika Cherry yang tak tahu apapun perihal ayam tak bisa membedakannya.

"Sepertinya tidak bisa." Tolak Dylan.

"Hah? kok gitu? Kenapa?"

"Kamu bisa datang kembali saat kamu sudah punya ayam jantan petarung!" Ucap Dylan, menahan senyum.

"Wtf? Yang benar aja?" Bentak Cherry, kebingungan.

"Kayaknya aku tertipu sama si abang penjual itu, mana harganya mahal banget. Sialan dia!" Gumam pelan Cherry, mengernyit tajam.

"Tidak peduli apapun jenisnya aku tetap ingin bertaruh denganmu, jika menolak berarti kamu hanyalah loser, sok pintar."

"Duh... Bagaimana ya?"

Sambil menggaruk-garuk kepala, Dylan kebingungan dengan wanita itu karena bagaimana bisa mengadu kedua ayam yang memiliki jenis kelamin berbeda. Dirasa tak ada salahnya, ia pun setuju daripada ribut-ribut dan didengar warga sekitar.

Dylan mengeluarkan seekor ayam jantan miliknya dari dalam kandang dengan jenis yang sama dari ayam milik Cherry, keduanya disatukan dalam arena.

Ayam jantan itu tampak tinggi dan gagah dengan tatapan mata tajam, dia juga mengepakkan sayapnya yang lebar. Sementara si betina terlihat ketakutan dan mencoba berlari untuk mengindar.

Dengan gerakan gesit dan lincah bagaikan kilat menyambar, ayam jantan menyerang si betina hanya dengan kedipan mata. Si jantan menunggangi badan ayam betina lalu mencengkram bagian leher dengan paruh tajamnya hingga membuat si betina berkokok keras.

Bukannya terhibur setelah kemauannya dituruti untuk melihat pertarungan antar ayam, Cherry malah kebingungan melihat pertunjukan yang sedang berlangsung, tampak membosankan dan berbeda sekali dari yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Hei! Mereka ngapain? Kenapa tidak bertarung?" Tanya Cherry pada Dylan yang hanya santai-santai saja sambil berkacak pinggang.

"Jangan bilang kamu juga tidak tahu kalau kedua ayam itu sedang kawin." Sahut Dylan, alisnya menukik.

"Apa? Kawin? Aku maunya pertarungan antar ayam, bukannya mau bikin acara perjodohan."

"Oh dear! Apakah kamu tidak tahu sedikitpun tentang ayam, nona?" Tanya Dylan sambil menepuk tangan ke dahi.

Meski kalut menghadapi kepolosan Cherry, dalam satu sisi Dylan merasa senang dengan perkembangbiakkan ini, karena ayam jantan yang tak pernah mau kawin meski dihadapkan dengan banyak betina montok yang membahana, tetapi akhirnya dia memilih si betina yang terlihat maskulin.

Sementara di lain sisi. begitu tahu akan kebenaran, Cherry menjadi kecewa. Dirasa ayam betina itu akan segera bunting Cherry pun akan meninggalkannya kepada pemuda itu karena baginya ayam itu sudah tak berguna lagi.

"Ahh... Aku menyerah!"

"Ambil aja ayam waria itu buat kamu. Aku mau pulang aja."

"Jangan pulang dulu! Kamu yakin membuang ayam milikmu begitu saja buat aku? Mubazir jika tidak dinikmati." Bujuk Dylan, kali aja Cherry berubah pikiran.

"Berisik! Ambil aja, aku udah muak! Ayam di restoran lebih nikmat dan lezat dengan harga yang murah, tidak enak rasanya memakan kebodohanku sendiri."

Setelah mengucapkannya dengan sedikit malu, Cherry segera meninggalkan Dylan dan berharap agar mereka tak bertemu lagi selamanya. Rona merah terpampang jelas diwajahnya, ia terus berlari sambil juga mendengus kesal.

1
Jemiiima__
ga expect anak geng mtr Cher 🙏
Jemiiima__
jgn jengkel2 nanti naksir cher
Jemiiima__
mantap kewaspadaan nya cherry
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
ya kam jones tamu mama kamu sky masak kmu lupaa
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
nah kan, sky cemburuan orgnya 🤭
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
aduh malah diajakin, awas sky ntni marah
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
lah kok persis tingkahnya ama ke cewk skrng
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
lah kan chai gk nyusahin kalian berdua, kok sewot
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
mau ikut ya? sorry ya pik up itu cuma punya dua kursi 🤭
╣⁠[⁠-⁠_⁠-⁠]⁠╠(⁠●⁠’⁠3⁠)⁠♡
nohh dengerin chai, masih mo ikut gak/Sly/
Jemiiima__
kamu yg agak laen Dylan /Facepalm/
Jemiiima__
nah loh sebenarnya siapa Dylan?
Jemiiima__
Dylan modus deh
sjulerjn29
move on atuh navy kan masih banyak,atau ana dylan ajh🤣
Ceyra Heelshire: Dylan pun tak sudi 😂
total 1 replies
sjulerjn29
jelas sky nolak kan udah ada yang isi hatinya yaitu ayang chai tea🤭
Nurika Hikmawati
kesialan yg keempat buat sky. sabar ya sky, wkwkwk
Nurika Hikmawati
kdg buah jatuh jauh dari pohonnya. anomali sih tp ada 😳
Nurika Hikmawati
hohoho, musuhnya chai tea
Dasyah🤍
aku akui nyali mu Karena ngak semua cwek bisa tapi kalo di tolak malu nya ada sama Kamu
Dasyah🤍
kalo ngak ngerti bahasa sini gue translate buat Lo , DIA NGAK MAU NGOMONG ATAU NGOBROL SAMA LO
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!