NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22

[Dipermalukan Oleh Ulahnya Sendiri]

"Nona Kane, apakah aku telah membuat Anda mengingat sesuatu yang buruk?" Tanya Ella, sembari mengurai pelukan.

"Tidak, hanya terbayang sekilas, tapi aku sudah berdamai dengan masa lalu." Sahut Kane, mengusap air mata kirinya.

"Maaf, Saya tidak tahu kalau nona juga memiliki konflik yang sama."

"Tidak apa-apa, hidupku benar-benar sudah tenang sekarang. Aku sudah bebas, sama sepertimu, Ella."

"Jangan pikirkan aku! Lebih balik kita mulai menyiapkan makanan sekarang!" Ajak Kane sambil menyiapkan gelas untuk jus buah.

Keduanya mulai menata hidangan panas di atas meja bersama kue manis sebagai makanan penutup.

Tak lama Chai Tea dan Cherry datang ke taman sambil membawa barang belanjaan yang begitu banyak, terlihat juga Chai Tea sudah tak kuat berjalan dengan wajah pucat sedang digendong oleh Cherry.

Melihat begitu banyak cinderamata yang dibeli oleh mereka, Kane pun menyesal karena tak ikut pergi berbelanja hari ini. Pasar itu memang terkenal karena menjual berbagai macam barang buatan tangan berkualitas yang banyak digemari, termasuk dirinya.

Chai Tea membelikan souvenir untuk semua, lalu ia pun menyerahkan kantong belanjaan itu pada mereka semua. Sebelum sempat membuka oleh-oleh, Cherry yang sudah kelaparan bergegas duduk ke kursi untuk makan siang, terdengar suara keroncongan dari perutnya.

Kane segera memulai makan siang bersama, dengan mukul lembut gelas kaca. Segera anak-anak berdatangan. Semua orang sudah lengkap duduk di kursi, mulai menyantap hidangan.

--- 

Sesudah makan siang bersama, para pelayan mulai berdatangan untuk membersihkan meja, sementara yang lain berbicara santai sembari menikmati makanan penutup manis.

Chai Tea menyadari bila temannya tengah bersiap-siap membawa keranjang berisi ayam itu. Cherry yang tidak terbiasa basa-basi lalu pergi tanpa suara meninggalkan meja, dia juga tidak berpamitan pada semua orang.

Karena itu tak ada yang menyadari selain Chai Tea yang ada di sampingnya. Pergi tanpa alasan begini, Chai Tea pun semakin keheranan dengan tingkah Cherry yang mencurigakan.

Sebenarnya Chai Tea ingin tahu dan berniat untuk mengikuti Cherry secara diam-diam, tapi karena dirinya masih kelelahan, terlebih lagi perutnya pun terasa penuh setelah makan siang. Daripada mengikuti dia yang entah pergi ke mana lebih baik, ia tidur siang.

 

Di desa.

Cherry berjalan menelusuri jalanan dan juga masuk ke gang-gang kecil yang diapit oleh rumah-rumah warga. Ia datang kemari karena mendapat kabar bahwa di desa ini terdapat banyak peternak ayam.Dan benar saja tak jauh berjalan ia melihat di depan sana ada seseorang tengah memberi pakan di sebuah kurungan ayam.

Cherry segera menghampirinya. Dari belakang perawakan orang itu terlihat sangatlah muda dengan rambut pirang cerah, mungkin baru berkisar 20 tahun, tapi bukan itu yang Cherry pikirkan. Dengan antusias ia berjalan mendekat.

"Hei! Nak! Ayo kita sambung ayam!" Sapa Cherry dengan semangat.

Begitu si pemuda menoleh kebelakang, sontak keduanya terkejut sampai-sampai terpaku sejenak memandang selama beberapa saat. Pemuda itu tersenyum lebar kepada Cherry seakan ia sudah lama menunggu kedatangannya.

"Tukang galon!" Cherry berteriak sambil menunjuk wajah si pemuda.

"Kamu memanggil aku dengan sebutan itu lagi. Namaku Dylan, orang-orang sering menyebutku sebagai si Pecinta Laut." Dylan menepis lembut tangan Cherry dari depan wajahnya.

"Aku tidak peduli siapa kamu. Aku datang kemari hanya untuk menyambung ayam. Mari bertaruh sebesar 5 juta denganku!"

Dylan awalnya sedikit ragu menerima, tetapi setelah melihat ayam yang dikeluarkan oleh Cherry dari dalam keranjang, ia langsung menolaknya begitu saja. Dylan tak mau bukan karena nominal uang taruhan, melainkan ayam yang dibawa Cherry adalah berkelamin betina.

Sekilas memang terlihat seperti ayam jantan karena postur tubuhnya yang besar dan tinggi, wajar saja jika Cherry yang tak tahu apapun perihal ayam tak bisa membedakannya.

"Kamu bisa datang kembali kepadaku ketika memiliki ayam jantan petarung!" Ucap Dylan, menahan senyum.

"Hah? Yang benar saja?" Bentak Cherry, kebingungan.

"Sepertinya aku telah tertipu oleh si abang penjual itu, mana harganya mahal sekali. Sialan dia!" Gumam pelan Cherry, mengernyit tajam.

"Tidak peduli apapun jenisnya aku tetap ingin bertaruh denganmu, jika menolak berarti kamu pecundang yang sok pintar."

"Huh... Bagaimana ya?"

Sambil menggaruk-garuk kepala, Dylan kebingungan dengan wanita itu karena bagaimana bisa mengadu kedua ayam yang memiliki jenis kelamin berbeda. Dirasa tak ada salahnya, ia pun setuju daripada ribut-ribut dan didengar warga sekitar.

Dylan mengeluarkan seekor ayam jantan miliknya dari dalam kandang dengan jenis yang sama dari ayam milik Cherry, keduanya disatukan dalam arena.

Ayam jantan itu tampak tinggi dan gagah dengan tatapan mata tajam, dia juga mengepakkan sayapnya yang lebar. Sementara si betina terlihat ketakutan dan mencoba berlari untuk mengindar.

Dengan gerakan gesit dan lincah bagaikan kilat menyambar, ayam jantan menyerang si betina hanya dengan kedipan mata. Si jantan menunggangi badan ayam betina lalu mencengkram bagian leher dengan paruh tajamnya hingga membuat si betina berkokok keras.

Bukannya terhibur setelah kemauannya dituruti untuk melihat pertarungan antar ayam, Cherry malah kebingungan melihat pertunjukan yang sedang berlangsung, tampak membosankan dan berbeda sekali dari yang pernah ia lihat sebelumnya.

"Hei, apa yang sedang mereka lakukan, kenapa tak bertarung?" Tanya Cherry pada Dylan yang hanya santai-santai saja.

"Jangan bilang kamu juga tidak tahu kalau kedua ayam itu sedang kawin." Sahut Dylan, alisnya menukik.

"Apa? Kawin? Aku maunya pertarungan antar ayam, bukan membuat acara perjodohan." Tegas Cherry, menggeleng keras.

"Apakah kamu tidak tahu sedikitpun tentang ayam?" Tanya Dylan sambil menepuk tangan ke dahi.

Meski kalut menghadapi kepolosan Cherry, dalam satu sisi Dylan merasa senang dengan perkembangbiakkan ini, karena ayam jantan yang tak pernah mau kawin meski dihadapkan dengan banyak betina montok yang membahana, tetapi akhirnya dia memilih si betina yang terlihat maskulin.

Sementara di lain sisi. begitu tahu akan kebenaran, Cherry menjadi kecewa. Dirasa ayam betina itu akan segera bunting Cherry pun akan meninggalkannya kepada pemuda itu karena baginya ayam itu sudah tak berguna lagi.

"Aku berikan saja ayam itu untuk kamu. Aku ingin pulang sekarang."

"Jangan pulang dulu! Apakah kamu yakin membuang ayam milikmu begitu saja kepadaku? Mubazir jika tidak dinikmati."

"Ambil saja, aku sudah tidak tertarik lagi. Ayam di restoran lebih nikmat dan lezat dengan harga yang murah, tak enak rasanya jika memakan kebodohanku sendiri."

Setelah mengucapkannya dengan sedikit malu, Cherry segera meninggalkan si pemuda dan berharap agar mereka tak bertemu lagi selamanya. Rona merah terpampang jelas diwajahnya, ia terus berlari sambil juga mendengus kesal.

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!