NovelToon NovelToon
PELANGI DI UJUNG SENJA

PELANGI DI UJUNG SENJA

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:522.7k
Nilai: 5
Nama Author: 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒

Annisa Dwi Az Zahra gadis periang berusia 20 tahun yang memutuskan ingin menikah muda dengan lelaki pujaannya yang bernama Rian Abdul Wahab, namun kenyataan pahit harus diterima ketika sebuah tragedi menimpanya.
Akankah Nisa bertemu bahagia setelah masa depan dan impiannya hancur karena tragedi yang menimpanya?

"Kini aku sadar setelah kepergianmu aku merasa kehilangan, hatiku hampa dan selalu merindukan keberadaanmu, aku telah jatuh cinta tanpa kusadari" Fahri

"Kamu laki-laki baik, demi kebaikan kita semua tolong lepaskan aku, karena bertahan pun bukan bahagia dan pahala yang kita dapat melainkan Dosa" Nisa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 20

Terhitung Sebulan sudah setelah pertemuan keluarga Nisa dan Rian diacara tasyakuran ulang tahunnya Bu Widya terlewati, kedekatan Rian dan Nisa pun kini akhirnya menjadi sebuah hubungan, mereka resmi jadi sepasang kekasih dan berniat akan secepatnya melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Restu dari pihak keluarga masing-masing sudah dikantongi dan sang Kakak pun Arman tidak keberatan untuk dilangkahi malah mendukung penuh semangat, Karena Dia sendiri masih ingin menikmati masa-masa bebasnya sebagai seorang bujangan.

......................

Sinar mentari pagi mulai muncul diufuk timur memberikan kehangatan pada setiap insan yang berada dibawahnya. Menikmati hangatnya mentari pagi dengan aktivitas dan kesibukan masing-masing sungguh menjadi anugerah yang luar biasa.

Seperti Rian, Ia melewati hari-harinya dengan rutinitas seperti biasa.

Sehabis shalat Subuh Ia langsung joging keliling komplek setelah satu jam baru pulang ke rumah dan bersiap pergi ke kantor.

"Ri. Kapan kita akan melamar Nisa?" Baru saja Rian menarik kursinya hendak duduk sudah ditodong dengan pertanyaan sang ibu yang begitu bersemangat ingin segera melamar sang calon mantu, Nisa.

"Rencananya sih nanti akhir bulan depan Bu. Pas Nisa ulang tahun sesuai keinginannya." Rian menjawab pertanyaan sang ibu sambil mengisi piring kosongnya dengan nasi goreng.

"Iya pokoknya tidak boleh ditunda-tunda. Niat baik harus disegerakan lebih cepat lebih baik soalnya kalau niat ibadah itu suka banyak godaannya. Duh ibu sudah gak sabar ngebayangin kalian sudah nikah dan tinggal disini. Ibu gak akan kesepian lagi ada yang nemenin masak sama nemenin belanja."

Bu Widya tersenyum semringah membayangkan hari-hari kedepannya yang akan ditemani menantu kesayangannya, Nisa.

"Iya Bu. Do'a in semuanya lancar. Terimakasih banyak ibu selalu ada untuk Ri." Rian menyudahi obrolannya kemudian mencium tangan sang ibu penuh kasih. Pamit berangkat ke kantor karena waktu sudah menunjukkan hampir jam 7.

Kebiasaan pagi-pagi lainnya sebelum memulai aktivitas Ia selalu bertukar kabar dengan sang kekasih memastikan semuanya berjalan dengan baik. Mulai dari bangun tidur, sarapan dan memastikan sudah sampai ditempat kerjaan masing-masing.

Seperti sekarang sebelum berangkat dan menyalakan mesin kendaraannya Ia mengirimkan pesan terlebih dahulu.

"Mas berangkat duluan. Habisin sarapannya dan hati-hati nanti dijalan kalau sudah sampai kabarin ya, bye sayang."

Setelah mengirimkan pesan Rian langsung berangkat dengan hati penuh semangat. Jatuh cinta telah merubah hidup dan hari-harinya jadi penuh warna.

Pembawaannya yang kalem dan tenang kini luluh lantah tak tersisa, tidak ada lagi kata tenang dan santai apabila menyangkut nama Nisa.

......................

[Mas berangkat duluan. Habisin sarapannya dan hati-hati nanti dijalan kalau sudah sampai kabarin ya, bye sayang.]

Pesan rutin setiap pagi yang selalu masuk ke handphonenya selalu membuat Nisa melayang dan berbunga-bunga padahal ini bukan yang pertama karena Ia mendapatkannya setiap hari.

Tapi entah kenapa perasaannya masih tetap sama seperti pertama kali mendapat pesan. Melayang ditemani ribuan kupu-kupu.

Ia mendekap handphone didadanya sambil memejamkan mata dengan wajah merona penuh bahagia.

"Adek masih lama gak? Ayo sarapan sekarang sudah jam 7. Ayah sama Aa sudah nungguin." Panggilan Bu Ratna menyadarkan Nisa untuk kembali berpijak.

"Iya Bu. Ini on the way." Dengan cepat Nisa menyahuti sang ibu sebelum ada ceramah dadakan, kemudian Ia membereskan barang-barangnya kedalam tas dan memeriksa pashminanya depan cermin. astaghfirullah

Nisa tersentak kaget karena Ia kelupaan membalas chat dari sang pujaan, Walaupun Ia tau sekarang Rian pasti tidak sedang on WA karena pasti masih dalam perjalanan menuju kantornya. Tapi Ia tetap merasa bersalah karena merasa mengabaikannya.

"Ini baru mau turun sarapan. Mas udah sampai belum?"

Pesan terkirim dan langsung centang biru pertanda sang penerima sedang on. Perlahan Ia keluar dari kamar turun kebawah menuju ruang makan sambil tatapan fokus ke hp menunggu balasan chat yang ketahuan sedang diketik.

[Ini baru sampai, masih diparkiran. Sarapan yang banyak ya biar selalu ada tenaga buat menunggu dan merindukanku ♥️]

Blush

Wajahnya kembali memerah setelah membaca chat balasan dari Rian. Laki-laki yang Ia kenal pas pertama kali bertemu begitu cuek dan kalem tapi sekarang berubah seketika menjadi Raja gombal.

Kata-kata yang manis dan ungkapan cinta selalu mengalir deras tak urung membuatnya hampir hilang keseimbangan.

Ia selalu kehilangan kata-kata balasan untuk Rian, hanya kata semangat yang mampu Ia ketik dan kirimkan.

"Adek. Kebiasaan seperti sekarang nanti kalau sudah nikah harus ditinggalkan. Tidak boleh asyik dengan Dunia sendiri ada suami yang harus diprioritaskan." Akhirnya Pak Ahmad angkat bicara pada putrinya yang menurutnya suka lupa waktu kalau sudah dikamar.

Padahal tidak tau saja lupa waktu karena sedang jatuh cinta lagi mabuk-mabuknya.

"Iya Yah. Maaf tadi ada teman nelepon jadi kelupaan kalau udah pada nungguin mau sarapan."

"Teman apa calon teman tidur yang nelepon?" Bu Ratna melirik ke arah Nisa sambil menutup mulut menahan senyum.

"Bu. Kebiasaan kalau lagi serius malah bercanda." Lagi-lagi Pak Ahmad bicara tegas karena Ia sedang mode serius memberi wejangan pada sang putri. Ia berharap Nisa sang putri menjadi makmum dan Istri Shaleha untuk suaminya kelak.

"Iya Yah. Maaf." Akhirnya kata maaf keluar dari bibir Bu Ratna yang kemudian menutup mulut menyimak sang suami.

Sedangkan Arman tidak berkomentar sedikitpun, Ia fokus pada sarapannya dan sesekali memainkan hp yang disimpan disebelahnya.

"Ayah cuma mau berpesan, Nanti kalau sudah berumah tangga jadilah rumah yang nyaman tempat pulang untuk suamimu, yang kemanapun pergi pasti akan pulang kerumah apabila rumahnya nyaman.

Dan percayalah apabila seorang laki-laki memiliki rumah yang nyaman maka kemanapun Ia pergi akan selalu ingat rumah dan ingin segera pulang. Jadi penyejuk disaat panas, jadi penghangat disaat dingin. Jadikan kekurangan masing-masing sebagai acuan untuk saling melengkapi dan menyempurnakan rumah tangga kalian."

Dengan penuh kasih dan lemah lembut pak Ahmad terus memberikan wejangan pada putri bungsunya, Walaupun Ia percaya sama Nisa tapi merasa tidak tenang sebelum mewanti-wantinya.

Nisa menatap sang ayah penuh haru kemudian Ia menghambur memeluk pak Ahmad erat dengan mata berkaca-kaca.

"Terimakasih banyak Ayah. Adek akan selalu mengingat pesan Ayah dan Adek selalu berharap supaya ayah tidak bosan untuk selalu membimbing dan mengingatkan Adek. Ayah mau kan?" Nisa menatap sang ayah penuh harap.

"Buat anak ayah apa yang tidak?" Pak Ahmad mengecup kening Nisa sambil menyeka air mata harunya yang ikut menetes. Tidak menyangka gadis kecil kesayangannya sebentar lagi akan melepas masa lajang. Ikhlas gak Ikhlas sudah jadi takdir sebagai orang tua Ia hanya mendoakan yang terbaik agar anak-anaknya selalu bahagia.

"Aa. Kita berasa ngontrak ya disini. Ada tapi tak terlihat." Bu Ratna mendengus kesal menyaksikan anak dan suaminya saling meluapkan rasa kasih sayang tanpa menghiraukan keberadaannya dan Arman.

"Hemmm" Arman hanya menjawab dengan deheman sambil senyum membuang muka, Ia kadang geli dengan Ibunya yang sering cemburu karena merasa terabaikan.

"Ibu mah gitu. Padahal waktu ayah habis sendiri sama ibu 8 jam kita gak cemburu." Sambil cemberut Nisa pura-pura merajuk pada ibunya. Ia beranjak berdiri kemudian memeluk sang ibu dari samping.

"Ayah mau berangkat bareng apa nanti siangan?" Arman menatap sang Ayah yang sudah berdiri juga mau meninggalkan meja makan.

"Rencana hari ini ayah gak kemana-mana soalnya besok mau ke Garut nengokin ikan sudah seminggu gak kesana."

"Ya sudah kalau gitu. Aku berangka kerja dulu Assalamu'alaikum."

Arman pamitan sama Ayah dan Ibunya sambil mencium punggung tangan keduanya, terakhir pada Nisa yang sudah berdiri didepannya.

......................

Jakarta, Sore hari aktivitas bubaran jam kantor, Jalanan kembali padat merayap. Orang-orang seolah tidak sabar ingin segera pulang kerumahnya masing-masing terbukti dengan suara klakson kendaraan yang bersahutan padahal sudah ketahuan jalanan padat merayap. Macet bukan karena ada pelanggaran tapi memang jalanan yang penuh karena banyaknya warga yang menggunakan kendaraan pribadi ketimbang angkutan umum.

🍁🍁🍁

Cinta bisa merubah segalanya dan siapapun, Buruk jadi baik, dingin jadi hangat dan peduli, begitupun sebaliknya tergantung lingkungan, andaikan diantara readers tercinta ada yang mengalami perubahan karena jatuh cinta semoga berubah ke hal yang lebih baik, jadi pribadi lebih baik dari sebelumnya, Salkomsel 😊

1
Aisyah Isyah66
Luar biasa
☠@AngguN
wkwkekek saking diem dieman dalam mobil😄
☠@AngguN
memang lebih baik berpisah drpd banyak hati yg terluka
☠@AngguN
astaghfirullah
lucky gril
awalnya ngintip kok jadi keterusan sampai tamat❤❤❤
lucky gril
ternyata mak baca expresss tau2 udah tamat,makasih karya nya teh nei🙏🙏🙏
lucky gril: sama2 kk'yg mau nuangin karyanya di NT dan waktunya untuk menghibur mak yg kegabutannya ruaaarrr biasa😅
total 2 replies
lucky gril
kok perasaan mak ngga enak😔

jagain fahri atuhhh
lucky gril
SAH
lucky gril
si mm risa mau menodai pikiran kotor ke caca🤣🤣
lucky gril
guling nis itu🤣🤣🤣
lucky gril
bintang utamanya siapa y...kok tau2 fahri datang tanpa kejelasan hubungan siapa ....

masih membanggongkan ceritanya😯
lucky gril
loh kok rian ngga pamit sama orang tuanya nisa😟
lucky gril
wa'alaikum salam salam kenal dr mak di brebes😍
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Semoga berhasil ya bu
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Bener banget makanya dibilang cinta itu buta, tapi harus pake logika yah😂😂😂
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Wkwkwkwwk pada senyum2 sendiri
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Wkwkwwk males amndi ternyata bukan cuman di novel, kenyataan juga begitu harus pada diomelin dulu padahal handuk udh dipegang dr tadi
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Nisa gak sadar dengan tingkah abstrudnya
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Ketahuan hayooo saling baperrr
☠ Atin 🍒𝐙⃝🦜
Kejedot bener dirasa in sama nisa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!