NovelToon NovelToon
Merajut Takdir Dunia

Merajut Takdir Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Spiritual / Sistem
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Evolved 2025

Di era teknologi yang melesat bak roket, manusia telah menciptakan keajaiban: sistem cerdas yang beroperasi seperti teman setia. Namun, Arcy, seorang otaku siswa SMA kelas akhir, merasa itu belum cukup. Di puncak gedung sekolah, di bawah langit senja yang memesona, ia membayangkan sistem yang jauh lebih hebat—sistem yang tak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kekuatan energi spiritual, sebuah sistem cheat yang mampu merajut takdirnya sendiri. Mimpi itu, terinspirasi oleh komik-komik isekai kesukaannya, membawanya ke petualangan yang tak terduga, sebuah perjalanan untuk mewujudkan sistem impiannya dan merajut takdir dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evolved 2025, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sembilan Kesatria

Kilasan memori menyerbu benaknya. Arcy teringat pertemuannya pertama kali dengan Sekar saat Sekar dibuli siswa lain. Kemudian, setelah pulang sekolah dan pergi ke toko optik untuk mengganti kacamatanya yang rusak, ia bertemu Elis, gadis cantik yang tersenyum padanya. Kemudian, saat mencoba membersihkan apartemen Elis, ia menemukan seragam sekolah dengan nama "Sekar" di keranjang pakaian.

'Pantas saja dia merasa tak asing,' pikirnya.

Kini, semua potongan puzzle itu menyatu. Sekar dan Elis adalah satu orang yang sama. ‘Tapi mengapa? Mengapa Elis harus menyamar menjadi Sekar? Apakah karena ia ingin menghindari perhatian karena kecantikannya? Atau ada alasan lain yang lebih dalam?’

Elis terkesiap, menyadari Arcy telah mengetahui penyamarannya.

"Bagaimana bisa?" bisiknya dalam hati. Sekar, dengan senyum misterius di wajahnya, menoleh pada Arcy. "Sejak kapan kamu tau?"

Arcy menatap Elis sejenak sebelum menjawab, "Di taman. Setelah aku beri kamu minuman."

Elis mengerutkan kening. "Jadi, itu sebabnya kamu tidak gunakan kekuatan kamu?"

Arcy hanya tertawa garing. Tiba-tiba, Arcy bertanya dengan serius, "Elis, siswa yang sering membullymu. Kenapa kamu tidak melawan balik? Dengan kekuatan kamu, kamu bisa saja menghapus ingatan mereka. Kenapa kamu biarkan mereka, terus merundung kamu?"

Elis terdiam, sorot matanya meredup. "Aku tidak suka...," jawabnya lirih.

Arcy terkejut mendengarnya.

Elis melanjutkan, "Mempermainkan ingatan dan hati seseorang... berapa kali pun aku menghapus ingatan mereka, mereka akan terus melakukannya lagi. Aku tidak mau terus menghapus ingatan orang lain. Aku tidak berhak melakukannya. Aku tidak bisa merebut kebebasan mereka."

Arcy tertegun, tak menyangka dengan pengakuan Elis. Sebelumnya, ia mengira Elis akan bersikap acuh tak acuh soal menghapus ingatan orang lain. Ternyata, Elis lebih memilih diam dan menaati aturan daripada menggunakan kekuatannya. Elis memiliki pemikiran yang sama dengannya.

Arcy menatap Elis dengan kagum. "Kamu benar," gumamnya, "Ingatan dan hati seseorang tidak bisa kita permainkan begitu saja. Itu sama saja dengan merenggut kebebasan mereka."

Arcy menatap Elis dalam-dalam, lalu berkata dengan tulus, "Aku berjanji akan selalu berada di sisimu, Elis. Aku tidak akan membiarkanmu terluka. Aku memang masih Awakener pemula, tidak sekuat kamu dan teman-temanmu, tapi aku janji akan melindungimu, apa pun yang terjadi."

Mendengar ungkapan tulus tersebut, Elis tersenyum. Ia tersentuh dengan janji Arcy yang ingin melindunginya. Elis menunduk malu, pipinya merona merah. Tanpa sepatah kata pun, ia berbalik dan berlari masuk ke dalam apartemen, meninggalkan Arcy yang berdiri terpaku.

"Elis!" seru Arcy bingung, melihat Elis tiba-tiba lari meninggalkannya. Ia kemudian mengejarnya sambil memanggilnya.

***

Malam itu, Arcy berendam di air penyembuh. Elis dengan telaten merawat Arcy, memastikan setiap inci tubuhnya membaik. Arcy melirik panel sistemnya, melihat status kesehatannya. HP-nya yang semula hanya 30, kini telah naik menjadi 50. Ia merasakan tubuhnya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Suara META terdengar lembut.

"Tuan akan pulih dalam dua minggu."

Arcy mengalihkan pandangannya pada Elis yang duduk di sampingnya. Gadis itu tampak begitu berkonsentrasi, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menyembuhkan dirinya.

Wajah cantik Elis tak henti-hentinya membuatnya terpesona. Elis tidak hanya cantik, tapi juga kuat dan baik hati. Sulit dipercaya ada gadis seperti dirinya di dunia ini. Di mata Arcy, Elis bagaikan seorang bidadari.

Arcy memejamkan mata, tekadnya membara. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi lebih kuat, agar bisa melindungi Elis dari segala bahaya. Dengan niat yang kuat, ia memasuki alam bawah sadarnya.

Saat membuka mata, Arcy mendapati dirinya berdiri di tengah lautan yang memisahkan siang dan malam. Ia menghela napas kesal, karena tidak langsung berada di pulau siang.

Karena belum bisa mengendalikan kekuatannya, Arcy hanya bisa pasrah. Ia menarik napas dalam-dalam, lalu melangkah maju. Seperti yang sudah-sudah, ia tercebur ke dalam air.

Arcy berusaha berenang menuju pantai, namun ombak terlalu kuat menerjangnya. Ia kelelahan dan akhirnya tenggelam.

Samar-samar, ia mendengar suara debur ombak. Arcy membuka mata dan mendapati dirinya terbaring di tepi pantai pulau siang. Ia segera bangkit dan berjalan menuju toko Merajut Takdir Dunia.

Di dalam toko, matanya tertuju pada buku-buku dimeja, yang belum sempat ia baca. Arcy pun melanjutkan membaca buku-buku tersebut.

Buku kali ini yang ia baca menceritakan kisah tentang sembilan kesatria yang bertarung melawan salah satu penegak hukum tertinggi di dunia ASTRALIA. Pertarungan itu berakhir dengan kekalahan mereka, dan mereka terdampar di bumi.

Dalam buku berjudul "Sembilan Kesatria," terungkap kisah tentang sembilan individu perkasa yang membentuk aliansi, yang kemudian berkembang menjadi persahabatan sejati.

Mereka adalah kelompok yang terdiri dari sembilan orang, yang awalnya saling bermusuhan. Namun, karena memiliki tujuan yang sama, yaitu mengalahkan salah satu penegak hukum tertinggi di dunia ASTRALIA, mereka memutuskan untuk bersatu dan melawannya.

Sayangnya, kekuatan lawan mereka terlalu besar. Sembilan kesatria itu akhirnya dikalahkan dan terdampar di bumi. Di bumi, energi spiritual mereka telah habis terkuras. Energi spiritual di bumi juga tidak sebanyak di dunia asal mereka. Akhirnya, mereka memilih untuk berbaur dengan penduduk bumi, menjalani kehidupan sehari-hari seperti orang biasa.

Buku itu juga mengungkapkan bahwa kebangkitan kekuatan di bumi bermula dari kedatangan mereka. Ketika mereka terdampar melalui retakan dimensi, energi dari ASTRALIA beresonansi dengan energi bumi. Resonansi ini memicu kebangkitan kekuatan pada sebagian orang di bumi.

Tiba-tiba, saat Arcy tengah asyik membaca, tulisan pada halaman buku itu terbakar, dan muncul tulisan baru.

Arcy mengerutkan kening, matanya terpaku pada tulisan tersebut.

"Carilah mereka yang memiliki akar jiwa surgawi, dan bantulah mereka membangkitkan kekuatan sejati mereka."

Arcy terkesiap. "Mencari orang yang memiliki akar jiwa surgawi? Apa maksud semua ini?" Ia merasa dirinya kali ini seperti akan terseret ke dalam sebuah takdir yang lebih besar dari yang bisa ia bayangkan.

Tugas baru ini terasa berat, namun juga membangkitkan rasa penasaran.

'Siapa orang-orang dengan akar jiwa surgawi itu? Dan bagaimana cara ia membantu mereka?'

Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di benaknya, mendorongnya untuk segera memulai pencarian.

Sementara itu, dalam mimpi yang lebih buruk dari sebelumnya, Elis melihat orang tuanya berdiri tegak melawan sosok berjubah hitam. Kilatan cahaya menyambar, menerangi pertarungan putus asa mereka. Ayahnya, dengan keberanian yang Elis kenal, menyerang dengan tinju terarah, sementara ibunya, lincah dan cepat, meluncurkan serangan yang tak terduga. Namun, setiap serangan mereka dipatahkan dengan mudah oleh sosok itu.

Lalu, dalam gerakan cepat yang mengerikan, sosok berjubah itu melumpuhkan mereka. Ibunya terlempar ke tanah, tak bergerak. Ayahnya berlutut, napasnya terengah-engah, tubuhnya bergetar karena kelelahan dan luka.

Sosok berjubah itu mendekat, tangan pucatnya meraih wajah ayahnya. Elis berteriak dalam mimpi, tetapi suaranya hilang ditelan kegelapan. Ia hanya bisa menyaksikan tanpa daya saat sosok itu menggenggam wajah ayahnya.

“Ayah!!!”

Elis tersentak bangun, jeritan tertahan menggantung di udara. Jantungnya berdebar tak terkendali.

Kamar tidurnya gelap, hanya diterangi remang cahaya dari luar jendela.

Ia terduduk tegak di tempat tidur, napasnya tersengal-sengal. Keringat dingin membasahi dahinya, rambutnya lepek menempel di pipi. Bayangan orang tuanya yang kalah, ayahnya yang berlutut, dan sosok berjubah hitam itu masih terpatri jelas di matanya.

Elis memeluk dirinya sendiri, mencoba menenangkan diri.

1
micho0w0
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Evolved 2025: terimakasih ka, update setiap hari jam 10 malam 🙏
total 1 replies
Hebe
Ingin baca lagi!
mr.browniie
Gemes sama tokoh ini. 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!