Warga desa yang berasal didaerah pulau kecil yang terletak dibagian wilayah Timur mendadak dihebohkan dengan penemuan mayat dengan tubuh yang tinggal tulang belulang saja, karena bagian daging dan organ tubuhnya habis tidak tersisa.
Awalnya warga mengira jika korban dimakan hewan buas. Namun hal itu terbantahkan setelah beberapa warga menghilang dan ditemukan dalam kondisi yang sama dengan menyisakan tulang belulang saja.
Tak hanya itu, teror semakin merebak, dimana pelaku sudah menyerang mereka saat berada didalam rumah.
Siapakah sang peneror? Dan warga menyebutnya 'Hantu Suanggi, sebab berasal dari daerah pulau tempat dimana mereka tinggal berdekatan.
Apakah warga dapat menemukan sang peneror?
Ikuti kisah selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gelisah
Para tamu menyantap hidangan papeda dan kuah kuning ikan tongkol dengan begitu lahap. Rasa gurih berempah dan asam dari perasan air jeruk membuat mereka menikmatinya.
Namun, hal itu tidak untuk Milea. Ia merasakan dirinya sangat mual, dan aroma dari makanan itu membangkitkan amarahnya.
Disisi lain, Gaba' Rama terlihat memperhatikannya. Ia melihat wanita cantik itu tak juga menyentuh makanannya.
Hal itu membuat ia semakin meyakini, jika dia, adalah sosok yang telah meneror warga dan melakukan pembunuhan berantai.
Tentu saja ia sangat tau alasannya. Sebab bagi penganut Ilmu hitam Suanggi, mereka takut akan batu coral dan jeruk purut. Sedangkan ikan bumbu kuning itu, ia mengganti jeruk nipis dengan menggunakan jeruk purut.
Bagi warga yang benar-benar polos, maka hal itu tidak akan membuat mereka menyadari tentang rasanya. Namun baginya, itu sangat membahayakan.
Pria itu berjalan membelah kerumunan. Langkahnya tertuju pada sang gadis dan tentu saja membuat perhatian para warga teralihkan.
Langkahnya terus diayunkan, mengikuti setiap nalurinya yang tak dapat dibantah, ia sangat meyakini , jika gadis itu benar adalah Suanggi.
Akan tetapi, sesuatu hap terjadi, tiba-tiba saja angin bertiup kencang. Hao itu membuat para warga merasa cemas.
Pohon damar terlihat meliuk, seolah ingin tumbang. Warga yang hampir saja menghabiskan papedanya, terpaksa berhamburan dan meninggalkan tempat tersebut.
Suasana hiruk-pikuk, sebab petir tiba saja menyambar ujung pohon damar. Kemudian hujan turun dengab sangat deras, dan membuat makanan mereka ikut berserakan.
Diantara mereka, Tommy sudah berada dirumah dinasnya, dan beberapa warga ikut menumpang berteduh disana, sebab rumah Gaba' Rama tidak cukup untuk menampung semuanya.
Hujan terus turun. Cukup deras, membasahi papeda yang ditinggalkan mereka, dan salah satu mangkuknya, masih belum tersentuh.
Gaba' Rama terus memandang mangkuk yang berada dipinggiran terpal, yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Ia tahu, jika wanita itu yang sengaja membuat suasana menjadi kacau, padahal ia hanya sedikit lagi untuk menangkapnya.
Wuuuuuuusss
Angin bertiup kencang. Menghembuskan air hujan yang mengakibatkan tampias ke dalam rumah.
Saat bersamaan, wanita berambut sepundak mengeluh sakit.
Ia merasakan sesak pada bagian dadanya, dan jantungnya sangat sakit.
Wanita itu tak lain adalah istri Ma-Lek, yang ikut memasak papeda, dan membagikannya kepada warga, dan secara kebetulan, ia yang memberikan jatah kepada Milea.
Tiba-tiba saja ia merasakan tubuhnya cukup sakit. Lalu luruh kelantai rumah yang terbuat dari papan. Hal itu mengundang perhatian banyak orang.
"Ale kamu kenapa e?" tanya warga yang melihat kondisi wanita itu. Ia sedang tidak baik-baik saja.
Istri Ma-Lek tak dapat menjawab. Ia semakin meringis menahan sakit. Dimana potongan rumput teki dan ilalang yang cukup tajam sedang menyayat organ tubuhnya.
Ia menggelepar bagaikan ikan yang dinaikkan ke atas daratan.
Gaba' Rama bergegas menghampirinya. Lalu membaringkannya diatas lantai, dan mencoba mengobati wanita tersebut.
Dengan segelas air putih, ia membacakan mantra dan meniupkannya pada permukaan air didalam gelas, lalu meminumkannya pada istri Ma-Lek.
Dalam hitungan detik, wanita itu memuntahkan sesuatu. Dimana terdapat potongan daun ilalang dan juga daun teki dalam jumlah segenggaman tangan.
"Hah! Doti-doti" warga tersentak kaget. Mereka mengenali benda-benda tersebut, dan itu adalah cara kerja Suanggi mengirimkan serangannya.
"Jadi benar. Dikampung kita ada Suanggi! Sialan, kita sudah tidak aman." Fentje buka suara.
"Iya. Bagaimana nasib anak-anak kita? Sekolah mereka cukup jauh. Tidak ada kendaraan, dan membuat kita rasa khawatir," ungkap salah satu warga, yang terlihat was-was.
"Bagaimana ini, Gaba' Rama?" kita harus tangkap itu Suanggi, sebelum dia yang tangkap kita e," Yosep angkat bicara.
"Kita tidak dapat asal tangkap, sebelum bukti itu cukup jelas. Kita harus menggunakan perangkap," ucapnya dengan tegas.
Ia melirik kerumunan warga, mencari sosok warga yang dicurigainya, yaitu sang gadis cantik, dan saat ini tidak ada dalam diantara para warga.
Sosok cicak bermata merah sedang berada diatas galangan rumah. Ia mendengarkan semua apa yang dibicarakan oleh Gaba' Rama untuk melakukan penangkapan terhadap orang yang dicurigai sebagai Suanggi.
Hal itu membuatnya semakin amarah, dan ia akan melakukan serangan yang cukup mematikan, sebab targetnya kali ini lolos dari maut.
Sedangkan istri Ma-Lek masih dalam kondisi lemah. Organ tubuhnya masih terluka dibagian dalam. Ia butuh pemulihan.
Sementara itu, hujan masih turun cukup deras, disertai petir yang menyambar dsn bersahutan.
warga mulai resah. Mereka terlihat gelisah, dan larut dalam lantunan doa dengan kepercayaan mereka masing-masing.
Setelah cukup lama menunggu. Akhirnya hujan berhenti, meskipun meninggalkan gerimis yang turun rintik-rintik, warga memilih pulang, sebab hari semakin larut.
Mereka pulang secara beramai-ramai, dan seakan dihantui bayangan mengerikan yang terus mengincar mereka.
Cicak bermata merah melesat meninggalkan rumah Gaba' Rama, lalu menuju ke sebuah rumah diseberang sungai.
Sedangkan Istri Ma-Lek berjalan pulang dengan langkah yang masih sangat lemah.
****
Milea berada dikamarnya. Ia merasa jika dirinya sudah dicurigai oleh warga. Ia merasa tidak lagi aman tinggal ditempat itu, ia harus mencari rumah baru, yang jauh dari warga. Misinya belum selesai, dan ia tidak ingin berakhir begitu saja.
Ia melesat ditengah hutan yang gelap. Ia kembali ke dasar lembah, tempat dimana ia meninggalkan jasad sang ibu disana.
Niatnya ingin selalu berdekatan dengan Tommy harus ia singkirkan terlebih dahulu. Ia dapat menemui pria itu saat malam hari, dan keselamatannya harus ia fikirkan secara mendalam.
Sebab Ma-Lek dan juga Gaba' Rama terlihat mulai ingin membongkar kebusukannya.
Ia memasuki gubuk bambu dengan atap ilalang yang sudah menemaninya selama ini hingga berpuluh tahun lamanya.
Aroma busuk tercium menguar didalam rumah. Dimana jasad wanita tua itu sudah mulai mengalami pembusukan.
Belatung terlihat mengerumuni jasad yang sudah membusuk. Milea memasang pelita dengan menggunakan lemak babi sebagai bahan bakarnya.
Ia menatap jasad tersebut dengan nanar. Lalu berbaring disampingnya, tanpa rasa takut ataupun jijik.
"Ibu, aku kembali lagi kesini" gumamnya lirih. "Aku mencintai pria itu." ia mengusap perutnya yang datar. Ia berharap ada sesuatu yang tumbuh disana, dan akan menjadi pewaris ilmunya kelak.
"Aku ingin hidup bersamanya. Tetapi gadis itu." Milea mengingat wajah Hera, gadis yang ia anggap sebagai penghalang dalam cintanya. "Dia telah menjadi duri dalam daging. Aku akan menyingkirkannya," ia terlihat sangat marah. Lalu memiringkan tubuhnya, dan memeluk tubuh yang hampir menjadi kerangka, dengan aroma busuk serta belatung yang berkerubung.
Gadis itu memejamkan matanya, dan tangan satunya, mengusap perutnya dengan lembut.
~Author tidak akan membahas masalah agama disini secara intens. Sebab di Pulau ini, ada tiga keyakinan yang berkembang. Dibagian pesisir mayoritas Muslim. Sedangkan dibagian pegunungan pedalaman, dibuni oleh Muslim, Kristen dan juga Animisme.
Jangan lupa tinggalkan jejak like, komen, vote, rate ⭐⭐⭐⭐⭐
keren thorrrrrr
mkne jgn mudh di hasut lahh kann mbalek kann
itulah yg terjadi pada si ibu nya milea
tp klo di lihat dr ilmu hitam nya ngeri juga e awk baca nya masa iya makan dan minum darah hiii smoe licit tuh tulang kekk kucing makan tulang aja. 🫣🫣🫣