NovelToon NovelToon
Kemelut Di Istana Juragan

Kemelut Di Istana Juragan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Harem / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: aisy hilyah

Istana Nagari, begitulah orang-orang menyebutnya. Sebuah bangunan megah berdiri kokoh di atas perbukitan di desa Munding. Tempat tinggal seorang juragan muda yang kaya raya dan tampan rupawan. Terkenal kejam dan tidak berperasaan.

Nataprawira, juragan Nata begitu masyarakat setempat memanggilnya. Tokoh terhormat yang mereka jadikan sebagai pemimpin desa. Memiliki tiga orang istri cantik jelita yang selalu siap melayaninya.

Kabar yang beredar juragan hanya mencintai istri pertamanya yang lain hanyalah pajangan. Hanya istri pertama juragan yang memiliki anak.

Lalu, di panen ke seratus ladang padinya, juragan Nata menikahi seorang gadis belia. Wulan, seorang gadis yang dijadikan tebusan hutang oleh sang ayah. Memasuki istana sang juragan sebagai istri keempat, mengundang kebencian di dalam diri ketiga istri juragan.

Wulan tidak perlu bersaing untuk mendapatkan cinta sang juragan. Dia hanya ingin hidup damai di dalam istana itu.
Bagaimana Wulan akan menjalani kehidupan di istana itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Juragan?"

Misnah, Lastri, dan Ningsih spontan menjatuhkan diri berlutut saat juragan Nata muncul di kamar Wulan. Ia berdiri di samping istri kecilnya, melirik dengan ekor mata, memastikan keadaan Wulan baik-baik saja.

"Kamu tidak apa-apa?" tanya juragan membuat tubuh Wulan menegang.

Ia menoleh dan menganggukkan kepala. Wulan hilang kesadaran beberapa saat karena terpesona oleh ketampanan sang suami. Namun, bila teringat rumor buruk tentangnya, Wulan menepis semua pujian itu.

"Ampun, juragan! Saya salah!" ucap Misnah dengan kepala tertunduk dalam.

Tubuhnya bergetar, peluh membasahi seluruh tubuh. Juragan melirik mereka, mengernyit saat tidak mengenali siapa pelayan yang begitu angkuh itu.

"Ningsih, Lastri, apa yang kalian lakukan di sini? Apakah kalian tidak puas dengan tempat tinggal kalian sendiri?" tanya juragan dengan nada suara biasa, tapi sudah membuat keduanya bergetar ketakutan.

"Ti-tidak, Juragan! Bu-bukan seperti itu. Ka-kami ... ka-kami ...." Lastri menggigit bibir, gugup dan bingung tak tahu harus berkata apa.

"Mereka menyerobot masuk dengan membanting pintu. Semalam Nyai Ratih kesayangan Juragan membanting pintu juga, sekarang mereka berdua juga. Apa orang-orang di sini memang suka membanting pintu?" ungkap Wulan dengan polosnya.

Ketiga wanita yang tengah berlutut itu mendongak bersama-sama. Menatap Wulan dengan mata yang lebar, sedikit mengancam dan ketakutan lebih banyak terpancar di manik-manik mereka.

"Benarkah?" Juragan bertanya geram, tapi masih menahan diri. Hanya tangannya saja yang mengepal dengan kuat mengumpulkan emosi di sana.

Wulan menganggukkan kepala pasti. Dia memang takut mengadu kepada juragan, tapi dia hanya bisa bertaruh memastikan sikap juragan.

"Sumar, periksa pintu itu!" titah juragan kepada Kang Sumar.

Laki-laki paruh baya itu mengangguk dan berjalan mendekati pintu. Kamar Wulan adalah bangunan baru yang dibangun sebelum mereka menikah. Akan terlihat jika ada masalah di sana.

"Ampun, Juragan! Memang ada bekas pintu dibanting di tembok dan di gagang pintunya," ucap Kang Sumar setelah memeriksa pintu kamar Wulan.

"Neng Wulan baru masuk ke kamar malam ini, dan pagi ini belum keluar sama sekali. Artinya Neng Wulan belum menyentuh pintu itu," tambah Bi Sumi membuat suasana semakin memanas.

Juragan menghela napas panjang, sikapnya yang tenang membuat Wulan meragukan rumor yang beredar. Ia melirik juragan, menunggu apa yang akan diputuskan.

"Lastri dan Ningsih sudah membuat keributan di pagi hari. Menganggu ketenangan orang lain, berlaku tidak sopan, dan bersekongkol untuk menyakiti istri saya. Putus keuangan mereka selama tiga bulan, dan tidak diizinkan keluar kamar selama satu Minggu penuh!" titah juragan dengan tegas.

Kedua wanita itu jatuh lunglai, memutuskan keuangan artinya tidak akan ada pemasukan sama sekali dan mereka harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan kediaman. Wulan melirik, tersenyum melihat betapa gagahnya sang suami.

"Dan kamu ... pelayan dari mana kamu ini? Begitu lancang di hadapan majikan!" ketus juragan menatap Misnah yang sudah membungkuk nyaris mencium lantai dengan tubuh yang bergetar.

Ah, Juragan tidak mengenal orang ini? Bukankah dia adalah abdi pribadi istri kesayangannya itu? Tidak mungkin! Pasti ini hanya akting untuk memperdaya saya.

Wulan mencibirkan bibir, meragukan sikap juragan yang membelanya. Bi Sumi melirik, tersenyum melihat betapa serasinya mereka saat berdampingan seperti itu.

"A-ampun, Juragan! Sa-saya abdi nyai Ratih," jawab Misnah bergetar.

"Ratih lagi? Bagaimana cara majikanmu mendidik? Apakah dia mengajarkan kalian untuk merendahkan orang lain?" bentak juragan yang geram dengan sikap angkuh Ratih.

Sudah banyak laporan mengenai kesombongannya, tapi selama ini juragan tak ingin ikut campur masalah harem. Sekarang, ada Wulan di istana Nagari. Juragan tidak bisa tinggal diam saat mereka menindas istri kecilnya itu.

"Ampun, Juragan! Semua ini bukan salah nyai Ratih. Saya sendiri yang tidak menyukai Nyai Wulan. Benar, ini semua tidak ada hubungannya dengan nyai Ratih," ucap Misnah melindungi Ratih untuk semua kesalahan.

Juragan menghela napas panjang, melirik istri kecilnya yang bergumam tanpa suara. Hanya bibirnya saja yang bergerak-gerak lucu dan menggemaskan.

"Sumar, lakukan hukumannya dan kirim dia kembali ke paviliun Ratih sebagai peringatan untuknya!" titah juragan yang tanpa menunggu waktu langsung menyeret Misnah keluar dari kamar Wulan.

"Untuk kalian, selama kalian bertobat dan bersikap baik kepada istriku Wulan, aku akan mempertimbangkan hukuman kalian. Pergi!" Suara juragan berubah menyeramkan.

Ningsih dan Lastri segera bangkit dan membungkuk sebelum keluar dari kamar itu. Membawa kekesalan di dalam hati karena kalah dari Wulan.

"Awas kamu Wulan! Kurang ajar. Lihat saja apa yang akan saya lakukan kepadamu!" Lastri mengecam, mengepalkan tangan kuat-kuat.

Sementara Ningsih, diam tanpa kata dengan wajah pucat pasih. Ini adalah kali pertama mereka melihat kemarahan juragan langsung. Memang tidak ada bentakan, tapi hukuman yang diberikan sangatlah tegas dan tidak dapat dibantah.

"Bagaimana?" tanya Juragan setelah mereka semua pergi.

"Eh?" Wulan melongo tak tahu.

1
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
udah lah jd ajang coba2, harus beraktinf, difitnah pulak. ckckckckc kesian si sumat
Aisy Hilyah: iyaaaa kesian lah
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
sandiwara kah??
Aisy Hilyah: yup betul
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
malunya
Aisy Hilyah: banget
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Siapakah mbh kari apakah dia yg mengendalikan juragan atas perintah ratih ?wulan cucunya ki jagat mkanya jngn macam2 klu tdak ingin matt dngn sia2 apa lagi dia tidak ingin mencari musuh tp klian yg ingin bermusuhan dngnya jd tangunglah resekonya
Aisy Hilyah: bener banget itu
total 1 replies
Memyr 67
𝗁𝗂𝗂𝗂𝗁, 𝗐𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝖽𝗂𝖺𝗆 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗋𝖺𝗆𝗄𝖺𝗇. 𝗍𝖾𝗋𝗂𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗌𝗎𝖽𝖺𝗁 𝗎𝗉
Aisy Hilyah: sama sama kakak
total 1 replies
Kustri
klu brg percaya bs dikasih tanda, lha klu uang... apa bs🤔
Aisy Hilyah: kan yang punya uang kertas cuma juragan ceritanya
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Kodam nya Wulan keluar gimana jadi mau kenalan 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hehe iya dong
total 1 replies
vj'z tri
hayo juragan mari kaborrrrrr 🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahah ayo lah
total 1 replies
Dsy_Sagitariuzz
aku terwulan wulan
Aisy Hilyah: ehehehe
total 1 replies
vj'z tri
kang Sumar ,sabar yah hari ini sudah jadi kelinci percobaan jadi kambing hitam pula 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha saya sabar nyai
total 1 replies
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 maluuuuu maluuu kalau masih punya malu kau lampir
Aisy Hilyah: udah putus urat malunya
total 1 replies
vj'z tri
ini dia biang Lala nya menyerahkan diri buat di bina 😏😏😏😏 lapor kang Dedi juragan biar di masukin barak 🤣🤣🤣🤣🤣 atau ibu Susi biar di tenggelam kan 🤣🤣🤣
Aisy Hilyah: hahaha iya iya bener
total 1 replies
Kustri
basi pak!
giliran bs hidup enak ingin ikutan, ngapain dl kalian siksa
Aisy Hilyah: bener banget
total 1 replies
Kustri
klu ada ayah durhaka, ya dia asepso😁🤭
Aisy Hilyah: sabun cuci haha
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Sekarang ningsih yg ketahuan besok2 istri 1 dan 2 yg akan ketahuan busuknya...Ayo wulan tunjukkan pesonamu sdah waktunya mereka mempertanggungkan perbuatanya
Aisy Hilyah: iya bener satu satu dikupas
total 1 replies
Memyr 67
𝖽𝖾𝗀 𝖽𝖾𝗀𝖺𝗇. 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗒𝗀 𝖽𝖺𝗍𝖺𝗇𝗀? 𝗆𝖺𝗎 𝖽𝗂𝖺𝗉𝖺𝗂𝗇 𝗇𝗂𝗇𝗀𝗌𝗂𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗃𝗎𝗋𝖺𝗀𝖺𝗇?
Aisy Hilyah: hayooo diapain
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
obat perangsang kah?
Aisy Hilyah: betul
total 1 replies
@$~~~rEmpEyEk~~k@c@Ng~~~$@
habis mandi bunga kah kau ratih
Aisy Hilyah: tujuh rupa tengah malam
total 1 replies
Liana CyNx Lutfi
Untungnya kang sumar masih selamat...mengatall kau selir mengatal kau🤣🤣
Aisy Hilyah: haha iya bener
total 3 replies
Dsy_Sagitariuzz
waduh ratih si titisan iblis sudah tau rencana juragan menyuruh org memata matai mereka🤔 smg wulan tau
Aisy Hilyah: tentu dia gak sembarangan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!