NovelToon NovelToon
Anak Tiri Terbuang Menjadi Istri Tangguh Duda Killer

Anak Tiri Terbuang Menjadi Istri Tangguh Duda Killer

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Balas Dendam / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Anak Kembar / Mengubah Takdir
Popularitas:8.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mom Ilaa

Azura Eliyena, seorang anak tiri terbuang. Ibu dan Ayahnya bercerai saat usia Azura masih tiga tahun. Bukan karena ekonomi, melainkan karena Ibunya tak sudi lagi bersama Ayahnya yang lumpuh. Ibunya tega meninggalkan mereka demi pria lain, hidup mewah di keluarga suami barunya. Menginjak remaja, Azura nekat kabur dari rumah untuk menemui Ibunya. Berharap Ibunya telah berubah, namun dirinya justru tak dianggap anak lagi. Azura dibuang oleh keluarga Ayah tirinya, kehadirannya tak diterima dan tak dihargai. Marah dan kecewa pada Ibunya, Azura kembali ke rumah Ayahnya. Akan tetapi, semua sudah terlambat, ia tak melihat Ayah dan saudaranya lagi. Azura sadar kini hidupnya telah jatuh ke dalam kehancuran. Setelah ia beranjak dewasa, Azura menjadi wanita cantik, baik, kuat, tangguh, dan mandiri. Hidup sendirian tak membuatnya putus asa. Ia memulai dari awal lagi tuk membalas dendam pada keluarga baru Ibunya, hingga takdir mempertemukannya dengan sepasang anak kembar yang kehilangan Ibunya. Tak disangka, anak kembar itu malah melamarnya menjadi Istri kedua Ayah mereka yang Duda, yang merupakan menantu Ayah tirinya.

“Bibi Mackel… mau nda jadi Mama baluna Jilo? Papa Jilo olangna tajil melintil lhoo… Beli helikoptel aja nda pake utang…” ~ Azelio Sayersz Raymond.

“Nama saya Azura, bukan Bibi Masker. Tapi Ayah kalian orangnya seperti apa?” ~ Azura Eliyena.

“Papa ganteng, pintel masak, pintel pukul olang jahat.” ~ Azelia Sayersz Raymond.

“Nama kalian siapa?”

“Ajila Ajilo Sales Lemon, Bibi Mackel.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom Ilaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 29. ANAK TIRI TERBUANG MENJADI ISTRI TANGGUH DUDA KILLER | TIBA-TIBA BERDIRI

Joeson yang melihat istrinya mabuk berat, ia menarik tangan Azura mencoba membawanya pulang. Namun, Azura tidak bergerak. Sebaliknya, wanita itu melompat dan memeluknya.

“Hei, lepaskan!” sentak Joeson, tetapi Azura seakan tidak mendengarnya. Mata tajam Joeson beralih ke lutut Azura yang terluka dan tanpa alas kaki.

“Dia ini… apa yang dia lakukan di tempat begini? Apa dia benar-benar habis menjual diri?” gumam Joeson ragu kemudian terpaksa mengangkat tubuh istrinya.

"Argh… sial! Ke mana dia?” umpat Elvan. Darah masih merembes dari kepalanya, dan kini pria itu kehilangan targetnya. Elvan pun meninggalkan klub untuk segera mengobati lukanya ke rumah sakit.

Tak lama kemudian, Joeson tiba di rumah. Rumahnya tampak sepi karena si kembar masih berada di rumah kakeknya. Joeson melirik Azura yang masih di bawah pengaruh alko'hol. Ayah si kembar itu menarik napas dalam-dalam sejenak sebelum keluar dari mobil untuk membantu istrinya.

Joeson masuk ke rumah sambil menggendong Azura. Setiap pijakan kakinya terasa berat. Hatinya dipenuhi tanda tanya mengapa istrinya bisa semabuk itu dan berada di tempat yang tak seharusnya dia datangi.

Cklek!

Pintu kamar Azura terbuka. Joeson masuk, berjalan ke arah tempat tidur lalu ia membaringkan Azura dengan hati-hati. Tiba-tiba, tubuhnya tertarik jatuh sehingga tak sengaja ia menindih tubuh kecil istrinya. Azura di bawahnya tampak menatapnya sambil mengalungkan tangannya ke leher Joeson.

“Tuan Tampan… main denganku…” pinta Azura.

“Ck… kukira dia sudah tenang, ternyata masih mabuk. Berapa gelas yang dia minum?” gumam Joeson.

“Lepaskan!” sentak Joeson, mencoba menarik tangan Azura dari lehernya. Namun, istrinya malah makin erat memeluknya. Tangannya kini dengan cepat pindah memeluk dada Joeson.

“Baunya enak sekali…”

Deg!

Dada Joeson sedikit terguncang mendengar bisikan istrinya itu. Perlahan, wajah tampannya merona.

“Ahh… ada apa denganku ini?” desah Joeson sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Dengan paksa, ia melepas pelukan Azura.

Setelah terbebas dari cengkeraman istrinya, Joeson berdiri di samping ranjang. Ia menghela napas lega, lalu memandangi istrinya yang menggeliat tak karuan di atas kasur sambil meracau tidak jelas.

Joeson mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Hansel.

“Kau di mana sekarang, Han?” tanya Joeson, duduk di kursi sambil memandangi Azura yang berguling-guling di sana.

“Di jalan, Tuan. Kami sudah dekat,” jawab Hansel, melirik si kembar yang duduk di sebelahnya dan tak sabar sampai di rumah.

“Han, setelah kau mengantar anak-anakku, aku ingin kau mengecek sesuatu di klub XXX,” titah Joeson.

“Untuk apa, Tuan?” tanya Hansel berbisik agar si kembar tidak terganggu dengan obrolan mereka.

“Wanita itu… dia baru saja dari tempat itu, Han.”

“Istri Tuan, Nona Azura?”

“Cih, jangan sebut dia istriku. Dia cuma ibu pengganti untuk anak-anakku!” decak Joeson kesal.

Kening Hansel berkerut. “Tapi Anda dan Nona Azura sudah menikah, Tuan,” katanya sedikit bercanda.

“Kami memang sudah menikah, tapi bagiku dia hanya pengasuh anak-anak. Lagipula, aku tidak sudi wanita ini menggantikan Aina. Dia berbeda dari istriku.”

“Baiklah, Tuan. Saya akan menyelidiki klub itu,” jelas Hansel, memilih patuh daripada dimarahi lagi.

Setelah panggilan itu berakhir, Joeson lalu melirik Azura. Spontan pria itu berdiri dari kursinya melihat Azura hendak melepaskan pakaiannya.

“Hei, apa yang mau kamu lakukan? Apa kamu tidak sadar aku masih di sini?” ucap Joeson menghentikan istrinya.

“Panas… badanku panas, Tuan…” rintih Azura merasa tidak nyaman. Tubuhnya terasa berkeringat, gerah, dan lengket. Hal itu pun membuat jakun Joeson naik turun melihat lekuk tubuh istrinya yang cukup menggoda.

“Lebih baik aku keluar saja,” kata Joeson, beranjak ingin keluar. Namun, sebelum pria itu berdiri, Azura mendadak memeluknya dari belakang.

“Jangan pergi… tetap di sini… Tuan.”

“Cih, lepaskan! Aku mau mandi." Joeson, merasa tak tahan mencium aroma memabukkan dari tubuh istri keduanya itu. Ia ingin menjernihkan pikirannya dengan membersihkan diri sekarang. Namun, Azura tidak mau melepaskan pelukannya.

Terpaksa Joeson mendorong Azura ke kasurnya. Ia menarik selimut, lalu membungkus tubuh Azura agar istrinya itu tidak bergerak lagi.

Joeson secepatnya keluar setelah mendengar suara klakson mobil Hansel. Derap langkah kaki kecil si kembar terdengar menaiki tangga dengan cepat.

“PAPA!” teriak mereka, melihat punggung Ayahnya. Si kembar berlari riang menghampiri sang Ayah, tetapi mereka berhenti setelah menatap penampilan baru Joeson. Sementara itu, Hansel pergi melanjutkan tugas barunya.

“Woah… Papa habis cukul lambut?” tanya mereka, terpana.

“Ya, baby. Maaf tidak bilang-bilang, ya,” jawab Joeson sedikit malu-malu.

“Nda apa-apa. Papa sekalang tambah kelen! Jila suka!” ungkap Azelia, melompat memeluk Ayahnya.

“Papa, Mama Jula mana?” tanya Azelio, tidak melihat ibu pengganti mereka.

“Di kamar tidur,” jawab Joeson, menunjuk ke kamar Azura. Seketika, si kembar berlari ke sana.

“Ehhh, tunggu! Kalian jangan masuk…”

Brak!

Si kembar langsung membuka pintu sebelum Joeson menghentikan mereka. Mereka tercengang melihat ibu pengganti mereka terbungkus selimut bak ulat yang menggeliat ke kanan kiri.

“Papa, Mama Jula napa tidul na kaya gitu?” tanya mereka bingung.

“Papa juga tidak tahu, tapi gimana kalau kalian pergi ganti baju dulu? Bicara sama Bibi Azura nanti saja,” mohon Joeson melihat seragam sekolah si kembar masih melekat di tubuh mereka.

“Baik, Papa. Tapi jagain Mama Jula dulu sini ya,” ucap mereka menunjuk Azura, kemudian bergegas pergi ke kamar mereka.

Joeson mengembuskan napasnya lalu melirik ke samping. Pria itu seketika melongo melihat Azura yang berhasil terbebas dari lilitan selimut dan bahkan telah melepaskan pakaiannya, membuat mata Joeson ternodai dengan pemandangan tubuh polos istrinya.

“PAPA!” teriak si kembar di depan pintu membuat Joeson terperanjat. Secepatnya pria itu menarik selimut dan menutupi tubuh polos istrinya.

“Oh… Papa, mana Mama Jula?” tanya si kembar tidak melihat ibu pengganti mereka. Hal itu karena Joeson sudah menyembunyikan istrinya di samping ranjang sebelum mereka melihatnya.

“I-itu di dalam kamal mandi, baby,” jawab Joeson sambil menunjuk kamar mandi di sebelah mereka.

“Yah… Mama Jula lagi mandi, ya Papa?” tanya mereka sedikit kecewa.

“I-iya, katanya gerah jadi Papa suruh mandi dulu,” jawab Joeson mencari alasan.

“Kalo gitu Papa kasih tahu Mama Jula, ya, suluh Mama Jula ke kamal kita,” ucap mereka sambil memohon.

“Untuk apa?” tanya Joeson.

“Keljain pe-el dali sekolah Papa … tadi di lumah kakek nda bisa keljain. Adik Jee sama Jena nda bisa bantu, Papa....” jawab mereka, mengingat tingkah kedua adik kembarnya yang sangat rewel sehingga mereka tidak sempat belajar.

“Baik, nanti Papa sampaikan,” jawab Joeson mengangguk paham dan tersenyum.

Si kembar segera pergi ke kamar mereka sendiri. Joeson mengusap rambutnya ke belakang dengan kasar lalu membuka selimut istrinya. Ia sedikit terkejut melihat Azura mendengkur di sana.

“Syukurlah… dia sudah tenang…” hela Joeson, lalu mengangkat tubuh Azura dengan selimutnya agar matanya aman dari tubuh polos sang istri.

Setelah menidurkan Azura kembali ke ranjangnya, Joeson melirik pakaian dallam istrinya yang tergeletak di lantai. Joeson menelan ludah, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

‘Tenanglah, Joeson.. jangan sampai kau terpancing olehnya!’ batin Joeson.

Joeson memungut pakaian Azura dan pura-pura tidak melihat sambil membuang pakaian itu ke keranjang cucian. Setelah itu, Joeson keluar dari kamar istrinya dan tak lupa menguncinya dari luar agar si kembar tidak mengganggu Azura yang terlelap di sana.

Joeson menuju ke kamarnya sendiri untuk menjernihkan pikirannya yang sedang kacau. Pikirannya kini dipenuhi oleh Azura.

Pasalnya, tubuh istrinya lumayan menggoda dan terus terbayang-bayang. Joeson masuk ke kamar mandi. Ia berdiri di bawah shower sambil memejamkan mata.

“Sialan… kenapa denganku hari ini?” desis Joeson, menutup wajahnya yang memerah dengan telapak tangan kanannya. Ia bingung dengan dirinya sendiri, ditambah “pusaka”-nya tiba-tiba berdiri.

___________

Nggak suka Azura, tapi adik kecilnya nggak bisa bohong ya Jho ><

Like, komen, subscribe, vote 🌹

1
mom'snya devadhamian
mulut bilang ga suka ya Jo...tapi otak sama Otong ga bisa di bohongi 😁😁😜
partini
nah Lo udah bangun tuh anaconda
pasti lucu tiap ketemu teringat tubuh polos istri nya pasti langsung on
secara dah lama ga ganti oli 😂😂😂
Yus Nita
cari mampus si Elvan
partini
duda karatan wkwkkw
Yus Nita
setelah sekian tahun, mereka baru di pertemu kan lagi...
Yus Nita
darah lbh keental dati oada air. bagaimana pun sifat ny saudara kita, dia tetap saudara kita damai kapan pun.
Yus Nita
beeuntung Azura menikah dengan Hoe, jadi dendam ny terhadapMatthuas bisa terlakszna kan
karena klrga joe bukan kaleng3
Yus Nita
aneh y..
bapak nymshhidup dn tanggung jawab samaanaj ny, kok malah mauerevut hak asuh.
memang nyari masalah nexh siMatthuas dan Aeishta
Yus Nita
stukur2 di kontrakae umur hiduo, kan mayan bisa balas dendam sama mak lampir
Iqlima Al Jazira
next
Yus Nita
segampangbjiti y holang kaya dapat buku nikah ny 😁😁😁
༎ຶP I S C E S༎ຶ: ada uang 💸 semua bisa diatur secepat kilat kak 🤫😆
total 1 replies
Yus Nita
dasar psikopat gila, hajar saja diajoe, kasih faham dukit, biar jangan sesuka hati ny sama Azura
partini
good story 👍👍👍👍👍
༎ຶP I S C E S༎ຶ: trima kasih bintangnya kk 🤩🤩🤩
total 1 replies
partini
main bawa aja
partini
kan kontrak seumur hidup thor
Iqlima Al Jazira
next thor. suka banget cadel gini
partini
duda anak 2 nanti kalau dah jatuh cinta baru tau rasa kamu
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Maizuki Bintang
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!