Birahi Terlarang Suamiku

Perlahan Edward mendekat kan wajahnya dan menempelkan bibir nya dengan bibir Exie. Edward seperti tersengat listrik saat bibir mereka menempel. Kemudian Edward melepas lagi dan menatap wajah Exie lagi, Exie membuka mata dan menatap Edward.

Kemudian Edward kembali menempelkan bibir sambil melum*at, menyes*ap bibir Exie dengan lembut dan pelan karena Edward ingin menikmati rasa yang selalu terngiang di kepala nya.

Exie pun ikut membalas ciuman itu dengan kaku. Karena Exie hanya mengikuti cara Edward melum*at dan menyes*ap nya. Edward mulai terbakar apa yang dia mulai tanggan nya mulai menggapai kancing piyama tidur satin lembut dan jatuh milik Exie.

Exie pun mulai menikmati permainan Edward dan sudah menyiapkan diri 100 persen untuk malam pertama nya dengan suami sah nya. Entah sejak kapan piyama itu telah tanggal ke kasur dan Edward mulai menyapa kaca mata kuda milik Exie tanpa melepas ciuman yang sangatt memabukkan apalagi kini Edward merasakan deru nafas Exie di tengah ciuman lembut mereka.

Tangan Edward sudah mulai melepas pengait kaca mata kuda warna Hitam yang kontras dengan kulit putih bersinar milik Exie. Edward mulai mendorong pelan tubuh Exie hingga berbaring tanpa melepas ciuman itu.

Sesekali melepas kemudian dicium nya lagi bibir yang membuat candu itu. Edward sudah melepas kaca mata kuda dan balon udara itu terlihat jelas dengan pucuk yang mungil berwarna peach menantang, padat, kenyal dan berisi.

Benar prediksi Edward, sangat pas di genggaman tangan besar Edward, Edward melum*at sebelah dan sebelahnya dia rem*as.

"Ahhhh, Ed! " des*ah Exie karena pertama kali merasakan hal rasa itu.

De$4h an Exie bagai simfoni indah di telinga Edward, sangat sex¥ dan seolah meminta lebih. Edward begitu menikmati bermain dengan lidah dan tangan nya dengan balon udara itu, dia ingin berlama-lama disana.

Tiba-tiba Edward menyadari sesuatu. Edward yang tengah memegang balon udara langsung dia lepas dan mengingat bayang-bayang jika balon udara itu telah dimainkan banyak tangan dan lidah orang.

"Aku ke kamar mandi dulu, maaf Ex! pakailah kembali piyama mu" jawab Edward cepat dan mengambil ponsel bergegas ke kamar mandi.

Exie hanya bengong melihat apa yang dilakukan Edward, ada rasa kesal, tidak terima, pengen di lanjutkan dan perasaan tidak diinginkan.

Exie kemudian memungut piyama dan kaca mata kuda nya. Entah karena apa air mata Exie menetes kemudian buru buru dia usap dan menetralkan hati nya sambil memakai kembali baju nya dan duduk memegang ponsel nya.

Pikiran Exie berkecamuk, sampai dia browsing di google alasan kenapa pria menghentikan permainan nya di tengah jalan, dan tidak menemukan alasan yang cocok antara mereka. Entah kenapa Exie merasa seperti seorang pela¢ur sekarang. Ditinggalkan suaminya di tengah jalan dengan keadaan setengah bugil tanpa perduli diri nya. Apa yang membuat suami nya menghentikan permainan? bukankah kalau alasan nya honeymoon, tidak apa juga unboxing di hotel ini.

Setelah satu jam menunggu Edward tak kunjung keluar dari kamar mandi, Exie akhir nya tertidur di sofa dengan perasaan berkecamuk dan gelisah.

Sedangkan Edward di kamar mandi tengah berendam dan menenangkan anaconda nya agar tidur kembali sambil mengutuki diri dengan semua yang dia perbuat dan dia mulai. Edward jadi memikirkan bagaiman perasaan Exie ditinggal di tengah jalan saat dia sudah nyaman dan mulai mende$4h. Edward sengaja berlama-lama di kamar mandi karena menunggu Exie tidur, Edward tidak bisa menghadapi Exie malam ini. Expresi kecewa Exie tapi mengganggu kelelakian Edward, dia berasa seperti pria bajingan yang sangat kurang ajar. Mematik api hasrat istri nya dan kemudian dia tinggalkan dan tidak di tuntaskan.

Sampai akhirnya Edward rasa Exie sudah tidur, Edward keluar setelah hampir 2 jam dan benar saja Exie tertidur di sofa. Edward mendekat dan mengangkat tubuh Exie ke kasur dan dipeluknya, diusap kepala Exie dan Edward pun mulai memejamkan mata.

Exie yang terbangun saat di angkat suami nya pura-pura melanjutkan tidur nya karena dia pun tidak bisa menghadapi Edward saat ini. Sungguh Exie bingung dengan perilaku Edward. Edward tidak ingin menyetu*buhi nya, tapi di seperti menyayangi nya, seperti saat ini mengusap surai dengan lembut sambil dia dekap di pelukan nya.

pikiran Exie sudah seperti benang ruwet dan tertidur karena lelah berfikir. Exie bertekad tidak akan bertanya besok pagi, biarkan Edward tenang dengan dirinya sendiri.

Hingga pagi saat Exie terbangun, Edward masih sangat damai dengan tidur nya, kemudian Exie bergegas menelpon untuk mengantar sarapan ke kamar mereka dan mandi. Exie sudah sangat bugar, sudah berganti dengan baju polos kebesaran warna forestgreen denga hotpants yang tertutup kaos, karena kaos nya sampai setengah paha Exie.

Kemudian mengambil makanan di luar dan menata nya di sofa. Kemudian mengambil tablet dan pensil nya untuk melanjutkan gambar nya. Exie memang mengambil jurusan design art, karena papa nya yang memiliki perusahaan keramik selalu meminta Exie yang menggambar motif nya, seperti yang terakhir launching, bunga dandelion dipadukan dengakan duri rambat menjadi booming di pasaran, karena papa nya mencetak hanya 20 dan limited. Sehingga banyak kolektor guci yang tertarik.

Bungan dandelion yang memiliki Arti cinta murni, sahabat sejati, pengambilan keputusan, itu seolah dijaga oleh diri yang siapa saja bisa terluka saat mengambil dandelion itu, ide nya ternyata membawa nama perusahaan keramik papa nya semakin melejit dan semakin di perhitungkan.

Akan tetapi Exie tidak membatasi karya nya, dia belum menentukan magister di bidang design apa. Dia masih berfikir dan menilai dirinya menyukain design di bidang apa. Selama ini selain design guci, Exie juga sangat menyukain design baju, hingga dia punya buku design baju sendiri.

Ketika Exie sangat fokus dengan design nya di tangan, ternyata Edward sudah duduk di samping nya yang merebahkan kepala nya di paha Exie.

"Ed, kenapa tidak ada suara nya? " tanya Exie sangat terkejut.

"Kamu sangat fokus men- design jadi tidak mendengar ku! " jawab Edward mendusel di perut Exie.

"Geli Ed, ihhh! " kata Exie kegelian karena Edward semakin menggesekkan hidung nya di perut Exie.

"Maaf, semalam....! " kata Edward tidak melanjutkan ucapan nya karena jujur saja bingung dengan apa yang harus dia jelaskan.

"Semalam apa? " tanya Exie, Exie yang biasanya me jawab gak papa aku ngerti kok, sekarang dia malam bertanya memancing Edward, karena sunggu Exie juga penasaran.

"Semalam aku kebelet pup dan sakit perut! kayak nya aku gegelen deh Ex! "

.

.

.

.

.

.

Happy reading semua nya🤗🤗