NovelToon NovelToon
Cinta Terakhir Zulaikha

Cinta Terakhir Zulaikha

Status: tamat
Genre:Patahhati / Poligami / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu Andila

Dilarang Boom Like !!!

Zulaikha Al-Maira. Wanita yang sudah berstatus seorang istri itu harus terpaksa menelan pil pahit kebohongan dan pengkhianatan.

Awalnya, Zulaikha mengira kalau pernikahannya baik-baik saja, tapi semua berubah saat dia mendapati kebenaran tentang pernikahan pertama suaminya.

Zulaikha merasa hancur, dia tidak terima dan memilih untuk pergi dari sisi suaminya.

Zulaikha pergi dan memilih untuk melupakan semua hal tentang suaminya, tapi saat dia ingin memulai. Tiba-tiba, sang suami datang dan kembali mengejar cintanya.

Bagaimanakah kisah Zulaikha selanjutnya ?

Akankah Zulaikha kembali pada suaminya, atau malah membuka lembaran baru dalam hidupnya ?

Ikuti perjalanan cinta Zulaikha yang penuh dengan perjuangan dan air mata.

Follow IG Author ayu.andila 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu Andila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 22. Club Malam

"heh, salah satu pembeli? apa pantas seorang istri duduk berdua dengan pembelinya seperti itu?"

Zulaikha tersentak kaget saat mendengar ucapan Defin, keningnya berkerut dalam karna tidak paham dengan maksud ucapan suaminya.

"apa maksudmu, Mas? di mananya aku tidak pantas duduk dengannya?" tanya Zulaikha dengan lirih.

"di mananya kau bilang?" teriak Defin membuat Zulaikha terlonjak kaget, lelaki itu melangkahkan kakinya untuk lebih dekat dengan sang istri.

"kau, sebagai seorang istri seharusnya menjaga batasanmu! apa kau tidak pernah belajar, bagaimana menjaga harga diri suamimu?" ucap Defin dengan penuh penekanan.

Sakit, itulah yang saat ini sedang dirasakan oleh Zulaikha. Air mata kembali menetes saat mendengar berbagai ucapan yang dilontarkan oleh suaminya.

Lidahnya terasa kaku untuk berkata, bahkan bibirnya saja tidak mampu untuk dia gerakkan. Hanya jantungnya lah yang berdebar keras dengan air mata yang juga mengalir dengan deras.

Defin yang melihat air mata Zulaikha menjadi diam, dia tampak menyesal dengan apa yang sudah dia lakukan pada sang istri.

"Zu-Zulaikha, aku-"

Zulaikha mengangkat tangannya untuk menghentikan apa yang ingin Defin ucapkan, untuk pertama kalinya Zulaikha mengangkat tangan pada sang suami.

"Aku minta maaf karna sebagai istri tidak tau di mana batasanku untuk dekat dengan seorang pria, aku minta maaf karna tidak pernah belajar untuk menghargai suamiku. Aku minta maaf untuk semua kesalahan yang telah aku lakukan." Zulaikha menarik napas dalam sebelum melanjutkan ucapannya.

"Maaf kan aku karna selama ini selalu diam saat suamiku tidak menyentuhku, maafkan aku yang juga selalu diam saat suamiku tidak pernah memberikan perhatian padaku. Maafkan aku karna aku diam saat mengetahui bahwa suamiku sudah menikahi wanita lain sebelum menikah denganku. Maafkan aku karna aku diam saat mengetahui kalau selama ini suamiku terpaksa menikah denganku. Maafkan aku karna selama ini sudah selalu diam saat diperlakukan tidak adil oleh suamiku."

Zulaikha menatap Defin dengan tajam, air mata tidak lagi mengalir diwajahnya akibat rasa sakit yang sudah teramat dalam hingga tidak bisa lagi untuk diungkapkan dengan kata-kata.

Defin mematung ditempatnya saat mendengar semua ucapan Zulaikha, dia tidak bisa membalas semua yang diucapkan oleh istrinya itu.

"Jadi, sekarang aku tidak akan diam lagi. Aku akan mengucapkan semua yang ada dihatiku. Mas Defin, aku, Zulaikha Al-Maira, selaku istri sahmu, tidak pernah mengizinkanmu untuk menikah dengan wanita lain! Dan aku, tidak akan pernah menerima hadirnya wanita lain yang mengaku sebagai istri pertamamu. Maka, saat ini, aku mengatakan padamu bahwa aku memutuskan untuk menggugat perceraian kita ke pengadilan agama."

Zulaikha berbalik, dan melangkahkan kakinya ke arah tangga tanpa menoleh ke belakang. Dia tidak lagi peduli pada lelaki itu yang berstatus sebagai suaminya.

Defin hanya mematung ditempat, dia benar-benar tidak mampu untuk menimpali semua ucapan yang dilayangkan oleh Zulaikha. Dadanya berdebar keras dengan tubuh keringat dingin saat mendengar kata demi kata yang keluar dari mulut wanita itu.

"puas! sudah, puaskan! sekarang lebih baik anda pergi!" usir Syifa setelah Zulaikha pergi dari tempat itu, sementara Sita berjalan ke arah pintu dan berdiri tepat di ambang pintu itu seraya mengulurkan tangannya untuk mempersilahkan Defin pergi.

Defin berjalan gontai keluar dari rumah itu, raganya terasa lemas seperti kehilangan ruhnya. Pikirannya pun tampak kosong karna sangat terkejut dengan semua ucapan Zulaikha.

"ingat, Mas Defin! jika suatu saat nanti kau menyesal, maka kau tidak akan pernah bisa kembali lagi pada Mbakku!" ucap Syifa membuat Defin menghentikan langkah kakinya, dia melihat ke arah Syifa yang memalingkan wajahnya ke arah samping.

Lalu tanpa mengucapkan apa-apa, Defin keluar dari rumah itu menuju di mana mobilnya berada. Ponsel yang sejak tadi berdering tidak dia hiraukan, dia terus menatap lurus ke depan tanpa memperhatikan yang lainnya.

Defin melajukan mobilnya dengan kencang, berbagai kendaraan menekan klakson mereka saat mobil Defin melaju tidak tentu arah.

Defin menghentikan laju mobilnya tepat di depan sebuah Club malam, dia mematikan mesin dan berlalu masuk ke dalam club malam itu.

Defin melampiaskan segala emosi yang saat ini sedang dia rasakan dengan meminum semua minuman keras yang terhidang dihadapannya. Beberapa wanita mendekat dan mencoba untuk menggoda Defin, tetapi lelaki itu tidak memperdulikannya, dia terus menenggak minuman itu hingga beberapa botol telah kandas tak bersisa.

Agnes, yang saat itu juga sedang berada diClub tersebut tidak mengetahui bahwa Defin juga ada di sana. Tiba-tiba seorang pria membisikkan sesuatu ditelinganya membuat Agnes langsung berbalik dan mencari keberadaan Defin.

"honey! apa yang terjadi padamu?" pekik Agnes yang melihat Defin sudah menjatuhkan kepalanya di atas meja.

"*H*oney, bangunlah!" Agnes menepuk-nepuk pipi Defin untuk menyadarkan lelaki itu.

"Zulaikha, kau kah itu?" lirih Defin yang mengira kalau wanita yang ada dihadapannya adalah Zulaikha.

"kau-kau bilang apa?" Agnes merasa sangat emosi, bisa-bisanya saat mabuk seperti ini lelaki itu malah menyebut nama Zulaikha.

Tiba-tiba seorang pria menghampiri mereka, dia memeluk tubuh Agnes dari belakang membuat Agnes terlonjak kaget.

"Rio, apa yang kau lakukan?" bisik Agnes sembari melepaskan tangan Rio yang melingkar diperutnya, dia takut kalau ada orang lain yang melihat.

"apa yang terjadi pada suamimu?" tanya Rio sembari menunjuk ke arah Defin yang sudah tidak sadarkan diri.

"aku juga enggak tau! sekarang bantu aku untuk mengangkatnya!" perintah Agnes.

Mereka berdua lalu membawa Defin dan memasukkannya ke dalam mobil, lalu mereka ikut masuk untuk mengantar lelaki itu ke rumahnya.

"tunggu, kenapa kau membawa Defin ke rumahnya?" tanya Agnes dengan heran, dia melirik ke arah Rio yang juga sedang melihatnya.

"lalu kenapa? bukannya istrinya udah pergi dari rumah?" ucap lelaki itu.

"iya sih, tapikan kalau orangtuanya tau, gimana?" tanya Agnes kembali, dia takut kalau nantinya Defin marah dengan apa yang mereka lakukan.

"udah, kau tenang saja!" Rio semakin menambah laju mobil itu agar cepat sampai ke tempat tujuan.

Tidak berselang lama, mobil yang mereka kendarai sudah sampai dihalaman rumah mewah Defin. Mereka kemudian menurunkan lelaki itu dan membawanya masuk ke dalam.

"besar juga ya rumahnya," celetuk Rio sembari melihat ke sekeliling rumah itu.

"ya besarlah, dia kan kaya raya!" seru Agnes sembari meletakkan Defin ke atas ranjang.

Rio lalu berjalan ke arah sebuah bingkai foto yang terpasang tepat di atas ranjang itu, dia memperhatikan seorang wanita menggunakan pakaian pernikahan sedang bergandengan tangan dengan Defin.

"cantik juga ya yang namanya Zulaikha itu," ucapnya sambil terus memperhatikan wajah Zulaikha yang tampak menawan dimatanya.

"cih," Agnes mendengus sebal karna tidak suka mendengar ucapan Rio.

Tiba-tiba, terdengar suara gumaman dari Defin yang langsung mengalihkan perhatian mereka.

"Zulaikha, kau di sini?"

TBC.

Terima kasih buat yang udah baca 😘

1
Dede Bleher
eha itu sok polos sok baik!
intinya goblok.
untung ridwan pria tegas!
Hr sasuwe
👍
mama Titis
aamiin yaa robbalallamiin
Haerul Anwar
anying skizo
Anonymous
kenapa
Ike Kartika
jgn2 sita bukan adik nya zulaika ya..krn syifa sm sita itu sepntaran.apa sita amnesia..
Ike Kartika
untung dr hongkong justru zhulaika sdh melihat nya..
Ike Kartika
zhulaika lbh baik bercerai dan pergi jauh..dr awal bc smp di bab ini hati ak jadak jeduk panas dingin..kesel emosi yg jelas rs nya nano2 thor
Neulis Saja
cinta boleh yg tdk boleh merebutnya dari yg punya hatinya maka simpanlah cintamu utk dia hanya cara itu yg aman dan cinta tak selalu hrs memiliki cukup kagumi saja
Neulis Saja
ok 👌
Neulis Saja
next
Neulis Saja
nah itu risiko jalan berdua saja tanpa ada yg lain , reader aja sdh feeling kalau jln berdua dikhawatirkan salah satunya ada yg ingin memiliki rasanya dan akhirnya terbukti
Neulis Saja
nah itu
Neulis Saja
karena mereka ada kesempatan berdua sehingga rasa yg tak terduga justru muncul coba kalau sita diajak agar tdk terjadi seperti yg barusan terjadi yg dihawatirkan bgmn kalau rasa itu berlanjut dan BHMN dgn kakakmu ?
Neulis Saja
readers agree with your answer
Neulis Saja
next
Neulis Saja
why did you mention your father died ?
Neulis Saja
defin ingin kembali pada Zulaikha tapi kamu tdk bersikap baik selalu menampilkan perangai yg buruk, org juga mikir bgmn bisa tersentuh kembali dgn sikap yg buruk sedangkan perangai yg baik saja belum tentu tersentuh dan mau comeback again ? kamu jauh dari yg diharapkan oleh mantan istrimu
Neulis Saja
ehm accept your own problems
Neulis Saja
penyesalan datangnya terlambat setelah jatuh talak kamu hrs berpikir jernih, apa mungkin Zulaikha bisa berubah pikiran dan kembali pdmu setelah kau sakiti berkali lipat? like it imposible
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!