NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Ku Rebut Suamimu

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cerai / Pelakor / Suami Tak Berguna / Tukar Pasangan / Balas Dendam / Tamat
Popularitas:745.2k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

"Ambil saja suamiku, tapi bukan salahku merebut suamimu!"

Adara yang mengetahui pengkhianatan Galang—suaminya dan Sheila—sahabatnya, memilih diam, membiarkan keduanya seolah-olah aman dalam pengkhianatan itu.

Tapi, Adara bukan diam karena tak mampu. Namun, dia sudah merencanakan balas dendam yang melibatkan, Darren—suami Sheila, saat keduanya bekerjasama untuk membalas pengkhianatan diantara mereka, Darren mulai jatuh dalam pesona Adara, tapi Darren menyadari bahwa Adara tidak datang untuk bermain-main.

"Apa yang bisa aku berikan untuk membantumu?" —Darren

"Berikan saja tubuhmu itu, kepadaku!" —Adara

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan Belas

Galang memandang Sheila dengan mata yang penuh kekecewaan. "Baiklah, Sheila. Jika kamu tidak mau melakukannya, maka kita akan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku sudah tak memiliki uang tabungan lagi."

Sheila jadi terdiam memikirkan ide yang Galang berikan. Dalam hatinya masih bimbang karena tak mau dipenjara saat semua kebohongan itu terbongkar nantinya.

Sheila masih terdiam memikirkan apa yang Galang katakan. Ide itu terlalu beresiko. Namun, diakuinya kalau itu bisa membuat dia menjadi memiliki banyak uang lagi tanpa harus bekerja.

"Coba kau pikir ulang ideku itu. Aku mau tidur, jangan di ganggu!"

Galang lalu masuk ke kamar tanpa pedulikan Sheila lagi. Wanita itu menarik napas dalam. Belum menikah saja sikapnya sudah mulai berubah. Apa lagi nanti saat mereka menikah dan hidup bersama, pikir Sheila.

"Atau aku coba menemui Darren saja. Aku lihat dulu, gimana sikapnya. Jika dia marah dan tak mau bertemu aku lagi, aku tak perlu melakukan ide itu.

Sheila akhirnya tidur setelah memikirkan jalan apa yang sebaiknya dia lakukan. Dia lalu berbaring di samping Galang.

**Cuaca sore itu terasa adem, sinar emas matahari mulai meredup di balik pepohonan. Sheila berdiri di depan pintu rumah Darren, mantan suaminya. Dengan ketukan lembut di pintu, dia merasakan bergetar di dalam hatinya, campuran antara rindu dan ketidakpastian. Memikirkan Fuji, putri mereka yang tinggal bersama Darren, membuatnya berani mengambil langkah ini. Meski telah bercerai, tidak ada yang bisa menghapus kasih sayang Sheila sebagai seorang ibu.

Walau niatnya bukan hanya melihat Fuji saja. Dia ingin tahu sikap Darren nanti saat mereka bertemu. Dari manajernya, Sheila tahu kalau pria itu sedang tak ada jadwal shooting.

“Siapa ya?” Suara Darren terdengar dari dalam rumah. Sheila menarik napas dalam, berusaha menenangkan detak jantungnya yang terasa semakin cepat. Momen ini bukanlah hal yang mudah, namun dia tidak bisa menunda lagi.

Setelah beberapa detik, pintu terbuka. Darren berdiri di sana, mengenakan kaos hitam dan celana jeans yang tampak kasual. Wajahnya yang tampan dan tegas itu masih sama, meski ada sedikit kerutan di dahi yang menandakan pertanyaan di dalam pikirannya.

“Sheila?” suara Darren bergema, tercampur rasa tidak percaya. “Kenapa kamu datang?”

“Hai, Darren. Maaf kalau aku terlalu tiba-tiba.” Sheila tersenyum, walaupun dia tahu senyumnya terasa kaku. “Aku cuma mau melihat Fuji ....”

Fuji jadi alasan dia bisa datang. Darren tak bisa menghalangi karena dia bisa menuntutnya. Pengadilan mengatakan jika dia berhak bertemu putrinya kapanpun dan Darren tak boleh menghalangi.

Darren mengangguk, seolah mencoba mencerna kalimat itu. “Dia ada di dalam, lagi nonton kartun. Kamu bisa masuk.”

Darren tak mungkin melarang. Dia juga takut akan resikonya. Sheila bisa saja menjadikan ini sebagai alasan untuk menjatuhkan dirinya.

Sheila melangkah ke dalam, menghirup aroma familiar yang membanjiri ruangan. Ini adalah rumah yang pernah mereka huni bersama. Sebuah tempat yang penuh kenangan—baik dan buruk. Dia melihat Fuji duduk di sofa, terfokus pada layar televisi yang menayangkan kartun kesukaannya.

“Mama ...!” Fuji berteriak ceria dan berlari ke pelukan ibunya. Sheila membalas pelukannya, air mata mengalir perlahan di pipinya. Semuanya terasa begitu manis dan pahit sekaligus.

“Aku rindu kamu, Nak,” ujarnya sambil mengelus rambut Fuji.

Setelah beberapa saat, Sheila melirik Darren yang berdiri di ambang pintu. Darren menatap mereka dengan tatapan hangat, meski ada sedikit jarak antara mereka. Sheila merasa detak jantungnya berdebar lebih cepat. Ini adalah saat yang tepat untuk berbicara.

“Darren,” Sheila memanggil, menarik perhatian mantannya. “Aku ... aku ada sesuatu yang ingin aku bicarakan.”

Darren menghampiri mereka dan duduk di kursi di seberang. “Ada apa? Kenapa kamu tampak gelisah?”

Sheila mengatur napas, merasakan beratnya beban yang harus disampaikan. “Sebenarnya, aku ... aku hamil,” katanya pelan.

Darren terdiam sejenak, wajahnya berubah mendengar pengakuan itu. “Hamil?” tanyanya, suaranya penuh dengan ketidakyakinan. “Kenapa kamu katakan itu padaku. Bukankah kita sudah berpisah ... Kita bahkan tidak berhubungan badan lagi sejak lama ....”

“Iya, aku tahu. Dan itu yang membuat ini semakin sulit bagiku,” jawab Sheila, menghindari tatapan Darren. “Tapi satu hal yang bisa ku pastikan, ini anakmu.”

“Anakku, jangan mengada-ada, Sheila.” Darren tampak bingung, dan tak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Sejenak, segala kenangan indah bersama Sheila membanjiri pikirannya. Namun, tiba-tiba tergantikan dengan bayangan pengkhi'anatan wanita itu. Membuat dia ingin marah.

Fuji, yang tak mengerti duduk perkara dewasa, mengalihkan perhatian mereka. “Aku mau makan es krim!” teriaknya sambil melompat-lompat di sofa.

Keduanya tersenyum menanggapi kelucuan anak mereka. Darren lalu meminta bibi membawa Fuji ke dapur. Dia tak mungkin berdebat dengan Sheila di depan putrinya.

"Katakan padaku, apa sebenarnya yang kau inginkan? Kenapa tiba-tiba mengakui jika sedang hamil anakku?" tanya Darren dengan suara tegas.

Sheila menarik napasnya. Sedikit ragu untuk melanjutkan kebohongan ini. Tapi, dia tak mungkin mundur. Darren bisa makin curiga dan akan marah besar.

"Aku hamil tiga bulan. Dan aku yakin ini anakmu. Kita baru bercerai dua bulan. Aku tak minta kembali, hanya ingin kamu bertanggung jawab."

"Tanggung jawab apa? Aku yakin itu bukan darah dagingku. Aku harap kau pergi saja. Jangan buat aku makin marah dan membencimu!" usir Darren dengan suatu penuh penekanan.

Sheila lalu berdiri dan tersenyum pada Darren. "Baiklah, Darren. Aku akan pergi. Tapi aku mau kamu memikirkan tentang anak ini. Aku pergi bukan berarti aku bohong. Aku hanya ingin memberi kamu waktu berpikir. Ini anakmu, aku yakin kamu tak akan tega mengabaikannya. Sampai jumpa."

Sheila lalu berjalan meninggalkan rumah Darren. Dalam hatinya berharap pria itu mau mengakui anak dalam kandungannya ini sebagai darah dagingnya.

1
Herlina Yus warkop
kasian juga yah
Herlina Yus warkop
wah mrntsng"artis lagi naik daun sombong
Nii
semangat Thor
Ruk Mini
kebahagiaan slalu datang pdborg" yg ikhlas.. smoga kita slalu d jauhi dr sifat iri, dengki, dn Dendam nauzubillah. tq thor suguhan mu sgtenghibur, walo penuh emosi, tpi menarik🙏👍👍👍
Herlina Yus warkop
💝💝💝💝💝
Herlina Yus warkop
iih si shela bukannya insyaf ini mslah makin iri dasar manusia tak punya rasa syukur
Herlina Yus warkop
alangkah beiknya kamu memaafkan aja Daren dengan sysrat suruh Shela klarifikasi kembalikan nama baik kamu demi masdepan fuji
Mimik Pribadi
Benarkah Sheilla sdh ikhlas melepas Darren??? 🤔🤔
Mimik Pribadi
Sheila kan lgi bermain cantik,dan itu atas saran dari Bunga,,,,,hati2 aja Dara kamu tidak tau klo skrng Sheila lgi cospay jdi Srigala berbulu domba 😅😅
Mimik Pribadi
Fuji lbih bisa merasakan ksh syang Andara yng tulus,ktimbang ksh syng Mama nya yng emng bnyk modus nya,laahh alasan nya ingin ktemu anaknya pdhl ada niatan ingin mendekati lgi Darren,,,,😏😏
Herlina Yus warkop
kasiaaan deh lu, shella marsellino😅😅😅
Ds Phone
semoga semua selamat
Ds Phone
masa buat tak ingat dah terjadi nak buat macam mana
Ds Phone
akhir nya dia pergi juga
Ds Phone
mukin dia akan berubah betul betul
Ds Phone
meraka sepakat semua nya
Ds Phone
mintak semua nya akan jadi yang baik
𝗣𝗲𝗻𝗮𝗽𝗶𝗮𝗻𝗼𝗵📝: halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profil ku ya😌
total 1 replies
Ds Phone
keputusan yang bagus
Ds Phone
buat lah dengan betul dalam hidup kamu
Ds Phone
dia ingat dia aja bolih kasar orang pun bolih buat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!