Terlahir dengan sekujur tubuh bertato seperti sisik ular. Seorang Anak dari sepasang pendekar terkenal di dunia persilatan. Yao Chan Mengemban takdir langit, yang menghantarkannya pada pertarungan hidup dan mati untuk mendamaikan Kekacauan di tiga dunia.
Kemunculan Pusaka-pusaka Iblis dari Dunia Moxian membuat Dunia Persilatan Kekaisaran Wu menjadi Kacau balau karena kemunculan tokoh aliran hitam dengan kekuatan yang menakjubkan yang didapat dari Pusaka Iblis tersebut. Bahkan Dua dunia lain, mengalami kekacauan serupa.
Mampukah Yao Chan menjalankan tugas langit itu? ataukah akan mengalami hal yang sama dengan pendahulunya yang tewas karena bertarung dengan Lawan mereka yang kuat?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auraga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
021: Prahara Lembah Dewa 2
Tetu Feng Hu segera melesat menerjang Ye Lung dengan jurus andalannya. Kekuatannya g ditunjukan oleh Tetua Feng Hu menunjukan dirinya berada di tingkat Pendekar Raja tahap Awal.
Melihat serangan kuat diarahkan kepadanya, Ye Lung pun tak mau gegabah. Walau ia tahu tidak bisa pergi dari ruangan ini dengan nyawanya, setidaknya, ia bisa membawa satu orang mati bersamanya.
Dia mengalirkan tujuh puluh persen tenaga dalamnya ke pedang yang dipegangnya.
Semua Tetua terkejut dengan kekuatan yang ditunjukan oleh Ye Lung, Selama ini mereka mengira Ye Lung adalah pendekar bergelar, Namun kekuatan yang ditunjukan ini adalah kekuatan di tingkat Pendekar Raja Tahap Awal.
Ye Lung pun menggunakan jurus terkuat dari sektenya, Elang Mencengkram Mangsa.
Keduanya terlibat pertarungan hidup mati hingga lebih seratus jurus. Namun dari pertukaran serangan dapat terlihat Tetua Feng Hu jauh lebih unggul dengan teknik pedang dan pengalamannya.
Setelah pertarungan memasuki dua ratus jurus, serangan Tetua Feng Hu berhasil melukai dada Ye Lung cukup dalam. Wajah Ye Lung terlihat pucat ketika tangannya terus bergetar setiap menangkis serangan Tetua Feng Hu.
Luka di dadanya yang terus mengeluarkan darah, membuat Ye Lung, kehilangan konsentrasi bertarungnya.
Tebasan pedang Tetua Feng Hu yang mengarah ke lehernya hampir saja tak bisa ia hindari, dan ia pun tak bisa menyelamatkan bahu kanannya. Pedang Feng Hu menggores bahunya cukup dalam, membuat pedang ditangannya terlepas dari genggaman.
Ye Lung jatuh dengan posisi berlutut, sementara Tetua Feng Hu menempelkan mata pedangnya ke leher Ye Lung. Andai saja Guo Jin tidak menahannya, Tetua Feng Hu sudah menebas putus leher Ye Lung.
"Beritahukan padaku apa yang Sekte Elang Hitam rencanakan hingga membuatmu menyusup ke Sekte Lembah Dewa. Dengan begitu mungkin aku bisa membiarkanmu hidup!" Guo Jin mengeluarkan kata keras kepada Ye Lung, bertujuan membuat Ye Lung memberinya informasi.
Namun Ye Lung bukanlah sosok yang mudah digertak, sebagai Tetua Sekte Elang Hitam yang memimpin bagian mata-mata dan informasi, tentu saja ia tak akan pernah membuka rahasia sektenya.
Dengan gerakan yang sangat cepat, Ye Lung mencabut pisau dari balik jubahnya dan menikam lehernya sendiri. Aksi bunuh diri ini diluar perhitungan semua orang.
Semua yang hadir di Aula Sekte terdiam menyaksikan kematian Ye Lung. Mereka sadar, kedamaian Sekte Lembah Dewa tidak akan bertahan lama. Karena Sekte Elang Hitam tak akan diam saja melihat salah tetua mereka terbunuh.
"Tetua Hu, kuburkan jasadnya dan apa yang terjadi disini jangan sampai terdengar keluar, kita butuh waktu untuk mempersiapkan diri apabila mereka hendak menyerang kita. Katakan pada murid-murid Ye Lung bahwa guru mereka sedang menjalankan misi keluar secara mendadak" Guo Jin akhirnya bersuara.
Jasad Ye Lung dibawa keluar dan darah yang berceceran dilantai aula segera dibersihkan. Semua orang terdiam dan tampak berfikir tentang peristiwa yang baru saja terjadi.
Setelah para tetua yang mengurus jasad Ye Lung kembali ke Aula, Guo Jin akhirnya berdiri dan memulai pertemuan untuk membahas hal yang baru saja terjadi.
Hasil pertemuan memutuskan untuk memgirim puluhan anggota kelompok pengintai ke beberapa kota terdekat. Tujuannya untuk mengawasi pergerakan dari Sekte Elang Hitam.
**
Setelah Dua bulan tidak memberi laporan, Sekte Elang Hitam meyakini bahwa telah terjadi sesuatu kepada Ye Lung. Setelah mengirimkan mata-matanya, mereka pun mendapatkan kenyataan pahit.
Menyusupnya Ye Lung sebagai mata-mata telah diketahui oleh Sekte Lembah Dewa. Ye Lung dikabarkan telah tewas dengan cara bunuh diri, setelah terluka dalam pertarungan melawan Tetua Feng Hu.
Lang Hu sebagai ketua Sekte Elang Hitam, memang telah lama merencanakan serangan untuk mendapatkan kembali Pedang Rajawali, yang merupakan Pusaka Sekte mereka.
Setelah mendapat informasi tentang Cambuk Naga Api, Lang Hu menyebarkan informasi ini kepada beberapa sekte aliran hitam lainnya. Akhirnya berita kemunculan Cambuk Naga Api yang merupakan Pusaka Langit, menyebar luas di dunia persilatan Kekaisaran Wu.
Kehebatan Pusaka Langit, membuat mereka begitu ingin memilikinya. Bukan hanya mereka saja yang menginginkannya. Banyak pendekar bebas yang tidak terikat dengan sekte, juga menginginkan pusaka tersebut. Hanya saja mereka bergerak dengan cara mereka masing-masing.
Usaha Lang Hu berhasil membentuk Aliansi dengan tiga sekte aliran hitam lainnya. Ketiganya merupakan sekte besar di Kekaisaran Wu. Mereka menginginkan hal yang sama, yaitu membalas dendam dan merebut Cambuk Naga Api.
Ketiga Sekte tersebut adalah Sekte Tombak Serigala, Sekte Pedang Hitam dan Sekte Golok Iblis.
Ketiga Sekte tersebut, sebelumnya memang sudah sering terlibat konflik dengan Sekte Lembah Dewa. Terutama Sekte Golok Iblis yang ratusan anggotanya telah terbunuh dalam konflik selama bertahun-tahun yang lalu.
Lang Hu akhirnya mengirim utusan kepada ketiga sekte aliansi, bahwa penyerangan besar akan dilakukan dua Minggu lagi.
Agar gerakan mereka tidak diketahui oleh Sekte Lembah Dewa, dalam suratnya Lang Hu menyarankan sebaiknya mereka bergerak dari empat arah yang berbeda.
Surat yang dibawa utusan sekte elang hitam telah sampai di Sekte Golok Iblis dalam waktu tiga hari.
Ketua Sekte Golok Iblis, Wang Yun tersenyum senang, ia sudah menunggu waktu ini cukup lama.
Wang Yun menyampaikan pesan kepada utusan sekte Elang Hitam, bahwa ia akan bergerak dari arah selatan sesuai rencana Lang Hu.
Sementara itu Gui Shang, ketua Sekte Tombak Serigala terlihat antusias mendapat berita tentang rencana penyerangan ke Sekte Lembah Dewa beberapa hari lagi.
Gui Shang menyetujui saran Lang Hu dalam surat yang dikirimnya untuk menyerang Sekte Lembah Dewa dari arah barat.
Sementara Ketua Sekte Pedang Hitam, Fan Wei mengerutkan dahinya, ketika membaca surat dari Lang Hu. Sekte Pedang Hitam mendapat bagian menyerang Sekte Lembah Dewa dari arah Utara.
Jalan menuju bagian Utara Sekte Lembah Dewa harus melewati Hutan Merah yang terkenal dengan banyak Siluman Serigala merah yang ganas.
Jalan tersebut jarang dilewati oleh manusia karena keganasan siluman serigala merah. Bahkan banyak informasi menyebutkan, para siluman serigala tersebut dipimpin oleh seekor Raja Siluman Serigala dengan tinggi lebih dari dua meter yang berumur lebih dari seribu tahun.
Fan Wei ingin menolak saran Lang Hu, untuk menyerang Lembah Dewa dari bagian Utara namun utusan Sekte Elang Hitam menyampaikan bahwa ini sudah direncakan dengan kedua Sekte Aliansi yang lain.
Akhirnya Fan Wei pun menerima keputusan itu dengan berat hati.
Di hari yang ditentukan keempat Sekte Aliran Hitam yang tergabung dalam Aliansi, akan segera menyerang Sekte Lembah Dewa.
Sekte Elang Hitam membawa seribu anggota Sektenya. Lima Ratus orang ditingkat Pendekar Pemula tahap Akhir, Tiga Ratus orang Pendekar Ahli tahap Awal, Seratus Lima puluh orang pendekar Ahli Tahap Akhir, Empat Puluh Lima orang Pendekar Bergelar tahap awal dan akhir serta lima Pendekar Raja tahap awal dan Lang Hu yang merupakan Pendekar Raja Tahap Akhir.
Mereka akan menyerang bagian timur Sekte Lembah Dewa.
Sementara itu Sekte Golok Iblis dan Sekte Tombak serigala masing-masing juga membawa seribu anggotanya. Hanya saja komposisi pendekar yang mereka bawa lebih lemah dari komposisi pendekar yang dibawa oleh Lang Hu.
Rencana Penyerangan yang awalnya akan dilakukan di pagi hari terpaksa di tunda karena Sekte Pedang Hitam belum tiba di bagian Utara sekte Lembah Dewa.
Sekte Pedang Hitam yang di pimpin Fan Wei baru tiba sore hari, saat matahari hampir tenggelam. Mereka terlambat karena memutari Hutan Merah.
Fan Wei tidak ingin mengambil resiko dengan melewati Hutan Merah yang terdapat banyak Siluman Serigala Merah yang terkenal dengan keganasannya.
Setelah Sekte Pedang Hitam mengabarkan keberadaanya kepada Lang Hu, Lang Hu pun segera menyalakan Kembang Api sebagai tanda serangan di mulai.
Kembang Api yang besar di sore hari mengejutkan seluruh penghuni Sekte Lembah Dewa, namun mereka semua telah diberi arahan oleh para Tetua, tentang kemungkinan adanya serangan dari sekte aliran Hitam.
*****