NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: tamat
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:769.1k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Hancur berkeping-keping

Mendengar kabar Ajeng pergi dengan pria lain, Mami Mia langsung lemas. Ia bersandar pada sandaran kursi untuk menopang tubuhnya yang gemetar. "Ya Tuhan... Ada apa ini? Kenapa bisa begini?" lirihnya, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Matanya berkaca-kaca penuh kekhawatiran.

Zeya yang duduk di samping Mami Mia, langsung memeluk ibu mertuanya mencoba menenangkannya. "Sabar ya, Mi," ucapnya seraya mengusap lembut punggung sang ibu mertua.

Sementara Papi Baim diikuti Daniel dan Davin, segera menghampiri Darren dan membawanya masuk ke dalam rumah. Sang ayah, memeluk putranya dengan erat, mencoba menyalurkan kekuatan dan ketabahan. "Abang yang kuat ya, Nak. Papi yakin ada hikmah di balik semua ini. Mungkin dia bukan jodoh yang terbaik buat Abang," bisiknya, meski hatinya sendiri merasakan sakit teramat sangat.

Tak kalah memilukan, Pak Haris, yang sejak awal tampak bangga dan bahagia melihat putrinya menikah dengan Darren, langsung limbung mendengar berita tersebut. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi pelipisnya. "Tidak mungkin... Kenapa kamu tega melakukan ini, Nak," gumamnya, raut tak percaya terpancar jelas di wajahnya.

Bu Hasna, berusaha menenangkan suaminya, meski air mata sudah membasahi pipinya. Ia tak menyangka, putri yang selama ini ia sayangi tega melakukan hal memalukan seperti ini. "Bapak yang sabar, ya, Pak. Kita cari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya dengan suara bergetar, berusaha tegar walaupun hatinya sangat hancur.

Mami Mia tiba-tiba beranjak dari duduknya, menghampiri Pak Haris dan Bu Hasna dengan emosi yang menggelegak. "Bagaimana ini bisa terjadi, Pak, Bu? Putri Anda sudah mempermalukan putra kami di depan semua orang! Pernikahan ini baru dalam hitungan jam, tapi dia malah kabur dengan pria lain!" Nada bicaranya dingin dan menusuk, mencerminkan amarah yang terpendam.

Mereka berdua hanya bisa tertunduk, air mata terus mengalir di pipinya tak berani menatap Mami Mia, merasa malu dan bersalah atas perbuatan putrinya.

"Kami tidak tahu apa-apa, Bu Mia. Kami sendiri juga terpukul atas kejadian ini. Kami tidak tahu apa yang ada di pikiran Ajeng dan mengapa dia melakukan ini. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap Pak Haris dengan suara tercekat.

"Maaf? Apakah kata maaf bisa mengembalikan harga diri anak kami yang sudah diinjak-injak? Apakah dengan maaf bisa menyembuhkan luka yang sudah Ajeng torehkan di hati Darren?" Mami Mia meninggikan suaranya, emosinya meluap tak terkendali.

"Anda ini bagaimana? Sebagai orangtua seharusnya jangan memaksa kalau memang anaknya tidak mau menikah dengan Darren. Atau Anda memang sengaja ingin menghancurkan hati anak kami dan mempermalukannya?"

Papi Baim langsung menghentikan ucapan Mami Mia, dia tidak mau kalau sampai istrinya itu kelepasan bicara.

"Cukup, Mi. Kita jangan memperkeruh suasana dan saling menyalahkan. Oke," ucapnya lembut sambil mengusap lengan sang istri.

"Tapi, ini sudah keterlaluan, Pi. Mami nggak terima mendapatkan penghinaan seperti ini." Papi Baim menggelengkan kepalanya pelan.

"Sudah, Sayang. Tolong kendalikan emosimu," bisiknya berusaha menenangkan sang istri, lalu membawanya duduk kembali.

Mami Mia menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan amarahnya. Namun, luka di hatinya terlalu dalam untuk bisa sembuh dengan cepat. Tatapan matanya begitu dingin seolah menggambarkan betapa dalam kekecewaannya. Suasana tegang semakin terasa di ruangan itu, menyelimuti kedua keluarga yang seharusnya berbahagia di hari pernikahan Darren dan Ajeng.

Bagi Bu Hasna, kata-kata Mami Mia bagai cambuk yang menghantam hatinya. Ia semakin terisak, merasa bersalah dan tak berdaya. Ia merasa menjadi orang tua yang gagal, tak mampu mendidik dan mengawasi putrinya dengan baik.

Di sisi lain, Pak Haris merasa sangat tertekan dan stres memikirkan hal tersebut. Dia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas perbuatan putrinya. Dia membayangkan betapa hancurnya hati Darren, bagaimana malunya keluarga Darren, dan bagaimana masa depan mereka yang kini suram.

Tekanan mental yang begitu besar membuatnya merasakan sesak di dada, jantungnya berdebar dengan kencang, kepalanya berputar, dan pandangannya mulai kabur. Bayangan wajah Darren yang terluka dan tatapan dingin besannya terus menghantuinya.

Pak Haris memegangi dadanya, napasnya tersengal-sengal, wajahnya pucat pasi. "Aaarrgh..." erangnya, sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.

"Bapak...!" Bu Hasna berteriak histeris, mencoba membangunkan suaminya.

Papi Baim langsung mendekat bersama Davin mencoba memberikan pertolongan pertama. Kemudian dengan dibantu oleh kerabat lainnya, segera melarikan Pak Haris ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Suasana panik dan kacau balau semakin menambah pilu pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi kedua keluarga. Di tengah hiruk-pikuk dan kepanikan itu Darren hanya bisa terpaku dengan tatapan nanar, menyaksikan kehancuran yang semakin menjadi-jadi, seolah mimpi buruk tak akan pernah berakhir.

Mami Mia terdiam, raut penyesalan mulai terlihat di wajahnya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Ia mendekati Darren dan memeluknya dengan erat. Tangisnya langsung pecah seketika, ia bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan sang putra, dipermalukan di hari pernikahan.

Mami Mia begitu bahagia ketika Darren mengabarkan akan menikah. Saat itu, hatinya dipenuhi kebahagiaan dan harapan, putranya bisa hidup bahagia bersama wanita pilihannya dan mengurangi beban bersalah di hatinya.

Ia sudah membayangkan cucu-cucu lucu yang akan hadir menghiasi rumahnya. Namun, kini semua impian itu hancur berkeping-keping dalam sekejap mata. Pernikahan baru saja terjadi dan harus kandas di tengah jalan. Ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka.

*

Acara masih berlanjut meski tanpa hadirnya tuan rumah. Namun, tak ada sorot mata penuh semangat dan binar kebahagiaan dari wajah-wajah yang hadir di sana. Para kerabat dan tamu undangan saling menatap dengan ekspresi prihatin, sambil berbisik-bisik dan berkomentar tentang kejadian yang mengejutkan itu. Suasana yang sebelumnya penuh harapan kini berubah menjadi canggung dan penuh tanda tanya.

Mami Mia menatap Darren dengan serius sambil menggenggam tangannya erat. "Bang, apa tidak sebaiknya pernikahan kalian dibatalkan saja?" cetus Mami Mia.

Darren terkejut bukan main mendengar ucapan maminya. Pandangannya tertuju pada wajah cantik di depannya, tetapi ekspresi di matanya sulit ditebak. Dengan perlahan, dia menggelengkan kepala, seolah memberi isyarat bahwa apa yang dikatakan maminya tidak akan pernah terjadi.

Seketika tatapan matanya begitu dingin, dengan rahangnya yang mengeras dan tangan mengepal. "Ren, tidak akan membatalkan pernikahan ini, Mi, apalagi menceraikannya. Kecuali....?"

.

.

.

Kasih bocoran dong, Ren. Kecuali apa...?

1
Evy
Ajeng yang tidak tahu arti bersyukur...kalo suaminya sudah lelah dengan prilaku nya itu... ditinggalkan suami baru Tahu rasa...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: hummmm
total 1 replies
Evy
Apa ada ulat bulu?
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: gak ada🤭
total 1 replies
Evy
Teman gak ada akhlaq...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🙃🙃🙃🙃🙃
total 1 replies
Edi Sulaiman
Ajeng coba dibikin stroke...hhh baru mntap...
Partini Minok Nur Maesa
gampang terhasut dan baperan itulah niken
Evy
Pasti akan dibuatkan resepsi pernikahan yang mewah...bisa shock si Ajeng...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: huummm
total 1 replies
Evy
Garcep juga ...
Evy
Semoga berjodoh dengan Niken adiknya Ajeng..
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
Evy
kenapa tidak dibatalkan pernikahan nya ya...kan belum sehari mempelai wanita nya sudah kabur..belum pernah tidur bersama.kan tinggal buat pembatalan pernikahan nya...
Evy
Harusnya dinikahkan saja atau dijodohkan dengan adiknya Ajeng saja...santun juga sopan...
Evy
Pada pandangan pertama saja..Ajeng sudah terpesona tuh...
Evy
Nyahok tuh Nancy mendengar syarat nya...
Evy
Roni...Roni .. penyakit kok dicari...
Evy
Jangan suka Fitnah Mas Roni...
Evy
Darren yang penuh semangat...
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 💪💪💪💪💪🫰
total 1 replies
Randa kencana
Ceritanya sangat menarik
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: makasih bintang 5 nya 🫰🫶
total 1 replies
Evy
Tunangan saudara kembarnya itu bukan wanita yang baik untuk dijadikan istri.belum masuk keluarga nya sudah menyakiti saudara tunangan nya...
Partini Minok Nur Maesa
harusnya ajeng jgn mimpi ketinggian
Partini Minok Nur Maesa
hrsnya darel nyamar aja biar dpt yg tulus kyk niken
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜🤭🤭🤭
total 1 replies
Partini Minok Nur Maesa
klo sama yg ini setuju thor
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🫰🫰🫰🫰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!