Novel ini menceritakan perjuangan seorang pemuda selama lebih dari satu juta tahun untuk menggapai cintanya, dalam waktu satu juta tahun itu, dia sudah kehilangan wanita yang ia cintai lebih dari satu kali, akan tetapi pemuda itu tidak menyerah dan terus berusaha keras untuk menghidupkan kembali kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon gelegar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Omurice
Di sebuah Cafe pinggir jalan, Satou Mizuto melakukan pekerjaan part time menjadi barista, Cafe itu baru di buka selama beberapa hari, dan orang yang bekerja di sana hanya beberapa orang termasuk Satou Mizuto.
Hari ini Satou Mizuto bekerja bersama dengan teman dekatnya yaitu Junichiro Uta sebagai waiter, mereka berdua mengenakan seragam Cafe yang terdiri dari kemeja putih, rompi dan celana hitam, tak lupa pula dengan dasi kupu-kupu berwarna hitam dan sepatu pantofel hitam.
Kebanyakan pelanggan yang datang ke Cafe Satou adalah para gadis, alasan kenapa para gadis datang ke Cafe itu bukan karena dessert yang enak, tapi juga karena barista dan waiter tampan yang bekerja di Cafe tersebut.
Saat seorang pelanggan membuka pintu, akan terdengar suara lonceng kecil yang di gantung di atas pintu dengan beberapa mekanisme yang membuatnya berbunyi saat pintu di buka.
Kling! Kling!...
Saat suara lonceng kecil terdengar, Junichiro Uta dan Satou Mizuto menyambut kedatangan tamu, Satou menyambut dari balik bar, sedangkan Junichiro menyambut dari depan bar samping tempat duduk untuk pelanggan.
"Selamat datang! Eh!?"
Satou terlihat terkejut saat melihat pelanggan yang datang adalah Hishami Yume dan Miyamura Charlotte, Hishami Yume juga terlihat terkejut melihat Junichiro Uta bekerja di Cafe sebagai waiter.
"Junichiro!?"
"Apa!? Apakah se aneh itu melihatku bekerja sebagai seorang waiter?" Ujar Junichiro Uta dengan ekspresi jengkel.
"Pfftt!!!..." Hishami Yume menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya untuk menahan tawanya hingga dia tidak tertawa lagi. "Hyaahh... Aku hanya tak menyangka saja, seorang narsis ternyata mau bekerja menjadi seorang waiter!"
"Tertawalah jika kau mau tertawa, ngomong-ngomong! Selamat datang Miyamura sama! Silahkan duduk di meja pilihan anda!" Junichiro Uta bersikap seperti pelayan profesional dalam suatu kerajaan saat melayani Miyamura Charlotte.
"Terimakasih!" Jawab Miyamura Charlotte dengan senyuman manis yang membuat Junichiro Uta merasa terharu.
"Hey! Kenapa kau tidak bersikap seperti itu juga kepada ku? Aku juga seorang pelanggan di sini!" Protes Hishami Yume.
Tch!!... Junichiro Uta mendecakan lidahnya sambil membuang wajahnya yang masih memasang ekspresi jengkel ke samping.
"Aku kemari karena aku dengar ada Cafe baru dekat stasiun yang sedang populer, tak ku sangka mereka buta, bagaimana bisa mereka sangat tertarik kepada cacing seperti mu!" Cibir Hishami Yume.
"Hey! Kau yang buta, kau buta karena tidak bisa melihat pesona ketampanan ku, aku juga punya banyak pelanggan yang menjadi penggemar ku!
Meskipun alasan sebenarnya Cafe ini populer karena dessert dan adanya dia!" Junichiro Uta menunjuk ke arah Satou yang sedang berdiri diam mengelap gelas kaca dari balik bar.
Hishami Yume langsung tertegun dan terpesona oleh ketampanan Satou Mizuto,.
Glek!... Hishami Yume menenggak ludahnya dengan keras dan berkata dan bertanya kepada Junichiro Uta. "Apakah dia manusia? Rasanya aku familiar dengan sosok yang sama dengannya!" Hishami Yume langsung melirik ke arah Miyamura Charlotte saat mengucapkan kalimat terakhirnya.
"Kenapa kamu tiba-tiba melihatku seperti itu Yume?" Miyamura Charlotte merasa sedikit gelisah melihat Hishami Yume yang sedang menatapnya dengan tatapan yang intens.
Satou Mizuto mengubah penampilannya sejak ia bekerja di Cafe, saat di sekolah dia menyembunyikan wajah tampannya dengan poninya, dan saat bekerja di Cafe, dia menyisir rambutnya ke belakang dan hanya menyisakan dua helai rambut yang menggantung ke depan.
Ekspresi Satou Mizuto terlihat datar dan dingin karena matanya yang tajam, meskipun aslinya dia merasa sedikit gugup karena takut ketahuan oleh Hishami Yume.
"Baiklah Lotte! Ayo kita duduk di depan coffe bar! Dan tinggalkan saja si cacing idiot ini seorang diri!"
Hishami Yume menarik tangan Miyamura Charlotte, mereka berdua duduk di depan bar tempat Satou Mizuto membuat dan menyajikan kopi atau minuman.
"Selamat datang dua nona cantik, apakah kalian sudah menentukan pesanan kalian?" Ucap Satou Mizuto dengan ramah dan lembut.
"Wah! Bukan wajahmu saja yang luar biasa, suaramu juga sangat indah! Aku Hishami Yume, bisa kau beri tahu namamu tuan?"
"Panggil saja aku Kaito Yume sama!"
Satou Mizuto sambil memperkenalkan diri dengan sopan, dia menaruh telapak tangan kanannya di tengah dadanya, sedangkan tangan kirinya ia tarik ke belakang pinggang.
"Lalu bagaimana dengan Anda nona cantik? Bolehkah aku mengetahui namamu?" Ucap Satou Mizuto sambil menatap Miyamura Charlotte dengan penuh perhatian.
Miyamura Charlotte menaruh sikut kirinya ke atas meja lalu menyangga dagunya dengan tangan kirinya, kemudian dia tersenyum dan menatap balik Satou Mizuto dengan penuh perhatian lalu memperkenalkan diri.
"Miyamura Charlotte!"
Hishami Yume merasa terkejut melihat Miyamura Charlotte, Hishami Yume sama sekali tidak menyangka kalau Miyamura Charlotte yang selalu menjauh dari laki-laki lain selain Satou Mizuto tiba-tiba bersikap agresif kepada seorang laki-laki tampan yang baru di temui, Hishami Yume masih belum tahu kalau Kaito itu Satou Mizuto.
"Ada apa ini? Bukankah Lotte hanya tertarik dengan Satou kun? Kenapa tiba-tiba dia bersikap begitu agresif kepada pria tampan satu ini?" Gumam Hishami Yume dalam hati dengan ekspresi tercengang.
"Hey tampan! Bisakah kamu memberikan rekomendasi minuman apa yang paling enak di sini?" Ucap Miyamura Charlotte sambil tersenyum manis dan terus memandangi Satou Mizuto.
Satou Mizuto mulai merasa lebih gugup karena di pandang begitu intens oleh Miyamura Charlotte, setetes keringat mengalir di pelipis Satou Mizuto, akan tetapi Satou Mizuto tetap menjaga sikap dan senyum ramahnya.
"Hmm... Ini cukup membingungkan, bagaimana dengan kopi susu dan omurice? Pelanggan yang datang kemari kebanyakan selalu memesan itu!"
"Baiklah! Kalau begitu aku pesan itu!" Ucap Miyamura Charlotte yang masih terus tersenyum.
"Ah! Kalau begitu aku juga sama!" Ucap Hishami Yume sambil sedikit mengangkat tangan kanannya.
"Baiklah! Kalau begitu tolong tunggu sebentar!... Uta! Omurice 2!"
"Siap!"
Sementara Junichiro Uta membuat dua piring Omurice di dapur belakang, Satou Mizuto membuat kopi susu di bar.
"Silahkan!"
Satou Mizuto menyuguhkan kopi susu dingin ke depan meja panjang kecil yang menyatu dengan bagian depan bar.
"Terimakasih!" Ucap Miyamura Charlotte dan Hishami Yume dengan serentak.
Srruufttt!!!...
"Hmm... Ini enak!" Ucap Hishami Yume.
Tak lama kemudian, Junichiro datang dengan masing-masing tangan membawa sepiring Omurice yang baru matang.
"Dua omurice telah tiba, silahkan di nikmati!" Ucap Junichiro Uta dengan percaya diri akan masakannya.
"Hehh!!... Aku baru tahu kalau kau bisa memasak Junichiro! Dari segi penampilannya, ini terlihat enak, tapi apakah ini baik untuk dimakan?" Cibir Hishami Yume.
"Hey Hishami, kita baru kenal belum lama ini, jadi kau tidak mengetahui apa-apa tentang ku, kau coba saja dulu bagaimana rasanya!" Ucap Junichiro Uta sambil tersenyum percaya diri.
Hishami Yume mengambil sendok yang ada di samping piringnya lalu menyendok Omurice miliknya dan memakannya.
Nyamm! Nyam!...
"Bagaimana!?" Tanya Junichiro sambil tersenyum angkuh.
"Tch! Sulit di percaya, aku bahkan tidak bisa membuat omurice seenak ini, bagaimana dia bisa membuatnya!" gumam Hishami Yume.
"Emm!! Ini enak, aku baru tahu kalau kamu hebat dalam memasak Junichiro kun!" Puji Miyamura Charlotte sambil tersenyum.
"Terimakasih Miyamura sama!" Ucap Junichiro Uta dengan berlinang air mata karena merasa terharu.
"Yah! Aku tidak mau mengakuinya tapi ini memang enak!" Ucap Hishami Yume dengan suara kecil.
"Apa aku tidak bisa mendengar mu Hishami Yume, bisakah kamu mengatakannya lagi dengan lebih keras?"