NovelToon NovelToon
Balas Dendam

Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Horor / Misteri / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Hantu / Roh Supernatural / Tamat
Popularitas:39.9k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Sulastri tak menyangka kalau dia akan jadi korban pemerkosaan oleh pria yang tak dia kenal, dia sampai hamil dan dihakimi oleh warga karena merasa kalau Sulastri merupakan wanita pembawa sial. Sulastri meninggal dunia dan menjadi kuntilanak.

Wanita yang menjadi kuntilanak itu datang kembali untuk membalas dendam kepada orang-orang yang dulu membunuhnya, dia juga terus gentayangan karena mencari siapa yang sudah merenggut kesuciannya.

Jangan lupa follow Mak Othor biar gak ketinggalan up-nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BD Bab 21

Johan dan Wandi berdiri terpaku di depan makam Wisnu, napas mereka sesak menahan gelombang duka yang menyergap. Tak ada satu pun dari mereka yang siap menerima kenyataan pahit itu. Wisnu, sahabat terbaik mereka, harus pergi secepat Gunawan pergi menghilang dalam keheningan.

Sebelum dimakamkan, tubuh Wisnu yang merupakan sahabat mereka itu bukan lagi sosok yang mereka kenal, miliknya hancur berantakan, perutnya berlubang menganga seperti pintu neraka yang menelan nyawanya.

Ususnya terburai, bergelantungan tak berdaya, membuat siapa pun yang menyaksikan merasa tersayat hati hingga nyaris patah. Rasa kehilangan mereka membakar dada, diselimuti kebingungan dan amarah, karena kematian Wisnu tak hanya cepat, tapi juga sarat misteri dan kesedihan yang mengoyak jiwa. Dunia seakan runtuh dalam sekejap, menyisakan kepedihan dan ketakutan yang begitu dalam.

"Jo, ngerasa nggak sih kalau kita lagi diincar?" tanya Wandi yang mulai resah.

"Merasa sih, tapi sumpah aku tak menyangka kalau dengan kejadian waktu itu bisa membuat kedua teman kita mati." Johan mengusap air matanya yang mengalir di kedua pipinya.

"Mungkin sekarang kedua teman kita yang meninggal, besok giliran kita berdua."

"Hus! Jangan ngaco ah, semoga saja cuma mereka berdua yang diincar. Kita nggak, kan' Gunawan yang ngebet banget sama Lastri."

Johan menatap kosong ke langit  yang terlihat begitu terik. Napasnya berat, seolah ada beban yang menekan dada. Seolah ada batu berat yang menimpa tubuhnya dan membuat dia kesulitan untuk bangun.

"Aku belum siap mati," pikirnya.

Suara hati yang bergemuruh dalam diam. Dia masih ingin merasakan hangatnya sebuah keluarga, pelukan seorang istri, tawa anak-anak di rumah. Namun bayangan Sulastri terus menghantui.

"Woy! Jangan ngada-ngada terus, Jo!"

Wandi tiba-tiba mendorong jidat Johan dengan ringan, tapi tegas. Matanya terlihat lelah, seolah sudah terlalu lama bergulat dengan kesedihan yang sama. Bergulat dalam ketakutan yang luar biasa, bergulat dalam keresahan yang terus mendera.

"Kita semua waktu itu tergoda sama Lastri, nggak usah tambahin Gunawan lagi."

Johan menutup matanya sesaat, mengingat bodi Sulastri yang dulu mampu membuat hati siapa pun luluh. Bodi wanita itu begitu menggoda, membuat pikirannya kalau itu tersesat.

"Kalau masalah bodi, dia juaranya. Neng Dea boleh lebih cantik, tapi Lastri itu lain cerita."

Suaranya pelan, hampir seperti mengeluh. Wandi menghela napas panjang. Keduanya berada dalam kebingungan yang berkepanjangan, keduanya kini berada dalam ketakutan yang tak kunjung habis.

"Sudahlah, lebih baik kita tobat. Gak usah mikirin yang aneh-aneh. Siapa tahu dengan doa dan penyesalan, arwah Lastri bisa memaafkan kita."

Johan membuka matanya, menatap sahabatnya. Ada harapan kecil yang menyelinap di antara keraguan.

"Setuju," jawab Wandi lirih, seolah mencari damai dalam keruwetan perasaannya.

Di saat keduanya sedang asyik mengobrol, tiba-tiba saja mereka melihat ada sosok bayangan wanita yang begitu mengerikan. Sosok wanita itu memakai baju putih lusuh, seperti baru tercebur lumpur. Wajahnya penuh luka dan rusak, perutnya bahkan terlihat bolong.

"A--- apa itu?!" teriak Johan penuh ketakutan.

"Kayaknya, itu---- setan!" teriak Wandi yang langsung lari dengan penuh ketakutan.

Melihat sahabatnya berlari meninggalkan dirinya, Johan tentunya ikut berlari. Padahal hari masih sangat siang, tapi mereka bingung kenapa bisa-bisanya melihat setan.

"Wandi! Tunggu--- aduh!"

Johan terjatuh karena kakinya tersandung batu, pria itu benar-benar ketakutan saat hendak berdiri karena sosok wanita yang begitu menyeramkan itu semakin mendekat.

"Wandi! Jangan tinggalin aku!" teriak Johan yang langsung berlari dengan kencang ketika dia berhasil berdiri kembali

Kedua pria itu berlari ketakutan, mereka berusaha menyelamatkan diri karena belum ingin mati. Berbeda dengan Salman yang saat ini berada di rumah sakit. Pria itu berada di rumah sakit yang ada di kota, dia kini sedang melakukan pemeriksaan terhadap kesehatan istrinya.

"Bagaimana keadaan istri saya, Dok? Kenapa tidak ada perkembangan ya? Padahal awalnya hanya stroke ringan, kenapa sekarang malah tidak bisa bicara sama sekali? Bahkan, kalau di dudukan di kursi roda saja dia mengeluh kesakitan."

"Seharusnya kondisi kesehatannya sudah lebih baik, apalagi saya memberikan obat yang paling bagus. Apa selama ini obatnya teratur diminum?"

"Ya, Dok. Selalu teratur, ini bahkan sudah mau habis. Mau minta obat lagi," jawab Salman.

"Boleh, saya akan meresepkan obatnya kembali."

Dokter meresepkan obat untuk Sinta, setelah mendapatkan resep dari dokter, Salman mengantri di depan apotek. Dia dengan sabar menunggu sampai mendapatkan obatnya.

"Kok obatnya agak lain ya dengan yang kemarin?"

Bulan lalu dia sibuk dan tidak bisa menemani istrinya untuk berubah, Syahdan yang menemani istrinya. Namun, dia merasa heran dengan obat yang sekarang diberikan oleh dokter, nampak berbeda dengan yang diberikan oleh Syahdan.

"Apa aku tanya ke dokter saja ya? Takutnya salah meresepkan obat," ujar Salman.

Salman mendorong istrinya yang didudukkan di kursi roda, kemudian dia menemui dokter untuk menanyakan tentang obat itu. Setelah bertemu dengan dokter, Salman begitu kaget karena obat yang diberikan oleh Syahdan itu merupakan obat pelumpuh saraf.

"Kok bisa sih Dok? Apa nggak salah cek?"

"Nggak, Pak. Ini memang obat pelumpuh saraf, tapi seingat saya dulu, saya tidak memberikan obat pelumpuh saraf. Karena kalau saya melakukan hal itu, artinya saya melanggar sumpah sebagai dokter."

Dokter mengambil catatan berobat milik Sinta, kemudian dia memperlihatkannya kepada Salman. Di sana tentunya ada diagnosa penyakit Sinta, di sana juga ada obat yang dia resepkan kepada Sinta.

"Astagfirullah! Apa mungkin Syahdan ingin membuat istri saya semakin lumpuh? Tapi, apa motifnya? Karena selama ini saya selalu berbuat baik terhadap dia," ujar Salman dengan perasaan campur aduk.

"Diselidiki saja dulu, Pak. Jangan gegabah dalam bertindak, percuma juga kalau kita tidak punya bukti tapi langsung melabrak. Yang ada nanti kita yang dipenjara," ujar Dokter.

"Ya, Dok. Saya akan melakukan penyelidikan untuk hal ini," ujar Salman.

Salman memutuskan untuk pulang, sepanjang perjalanan dia terus saja berpikir dengan begitu keras. Dari mana awalnya dia harus menyelidiki Syahdan.

"Ya Allah, tolong berikan aku petunjuk."

1
FiaNasa
neneknya yg bongkar itu
FiaNasa
mimpi kau syahdan
FiaNasa
ayo Salman gercep sebelum sesuatu terjadi Adamu & kluargamu..klau bisa ungsikan dulu istrimu ditempat aman yg sekiranya syahdan & ibunya tidak tahu,mungkin ditempat kluarga istrimu gitu
FiaNasa
baru ketahuan liciknya syahdan
Mega Arum
Luar biasa.. suka dg crta horor author
Cucu Suliani: Makasih Kakak🥰
total 1 replies
❤️⃟Wᵃf Yuli a
wah....udah tamat...
ditunggu yg baru kk
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
horor horor horor horor horor #nada penuh seeemangat
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hayoloh nenek😭😭😭😭meninggal juga ya....
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
hiihhh jahatnyaaa
Ayudya
bahagia lah kamu Lastri dan nenek sumira di sana.
Siti Yatmi
alur nya jelas .tidak bertele tele ...
Siti Yatmi
kasian nya sama lastri .,semoga tenang yah Lastri. terimakasih ya thor atas cerita mu..,.bikin lagi ka cerita yg lain ...siap membaca ...
Mar Yati
tunggu cerita selanjutnya thorrr semangat 💪💪💪
Ineke Susanti
Bagus
Shidqia Rahma
horor makthor. 😍
Dede Maesaroh
di tunggu karya baru nya lagi thor😍
❤️⃟Wᵃf Yuli a
dan pada akhirnya nenek juga meninggal ya...
kasihan banget sih sebenarnya.,😭😭
❤️⃟Wᵃf Yuli a
kirain masih ada sisi baiknya... ternyata ngasih sedekah hanya untuk dijadikan tumbal....
Cindy
next
Cindy
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!