Aku tidak akan mencintaimu terlalu dalam,aku takut terluka untuk yang ke dua kalinya.
(RESYA PUTRI BAGASKARA)
Jangan pernah mencintaiku karena aku mencintai orang lain.
(ADAM ADITYA GUNAWAN)
Bagaimana kelanjutan kisah cinta antara Resya dan Adam yang rumit dan penuh lika liku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon poppy susan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TERKEJUT
Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 17.00 sore.
"Borring banget sih, kita nonton yuk!!" ajak Mira.
"Ide bagus," sahut Echa semangat.
"Ya sudah, nunggu apalagi ayo let's go!" teriak Keysa.
Sesampainya di Bioskop, ketiga wanita cantik itu melangkahkan kakinya dengan riang gembira, tapi tiba-tiba terdengar suara yang tak asing memanggil mereka membuat semuanya menoleh ke belakang.
"Ih Abang, kok ada disini? Oh aku tahu pasti kamu yang nyuruh Abang ke sini kan, Key?" seru Echa.
Keysa hanya cengengesan...
"Ya sudah yuk masuk, sebentar lagi film nya mulai," seru Mira.
"Eh tunggu..."
"Apalagi sih, Bang?" kesal Echa.
Dirga tidak menjawab, justru Dirga malah celingukan kesana kemari...
"Nah tuh mereka sudah datang," seru Dirga dan semuanya menoleh.
Terlihat dua orang pria tampan dengan tangan penuh dengan makanan dan minuman.
"Kak Adam sama Kak Reno?" seru Echa dan Mira bersamaan.
"Hallo princes, hallo tukang geplak," sapa Reno.
"Apa tukang geplak? sembarangan kalau nhomong," ketus Mira dengan bertolak pinggang.
"Memang kenyataannya seperti itu."
Mira hendak melayangkan lagi tangannya untuk memukul Reno tapi Echa langsung menahannya.
"Sudah...sudah, ayo kita masuk!" ajak Echa dengan merangkul pundak Mira.
Akhirnya mereka pun masuk ke dalam ruangan bioskop, Echa duduk di sebelah Adam
terlihat sekali mereka sangat canggung satu sama lain. Setelah film diputar Echa sangat kaget ternyata Keysa memilih film horor yang sangat Echa takuti.
"Dasar sahabat tidak tahu diri, sudah tahu aku ga suka film horor," gerutu Echa.
Echa melirik kearah Keysa, Keysa hanya mengacungkan jari tengah dan telunjuknya sambil mengedipkan matanya. Selama film diputar, Echa menutup wajahnya dengan tas selempang yang dibawanya.
"Hei, kamu kenapa?" tanya Adam.
"Aku ga suka film horor," sahut Echa.
"Ya sudah, bagaimana kalau kita pergi saja dari sini kita pergi ke tempat lain saja," seru Adam
yang langsung mendapat anggukan cepat dari Echa.
Echa dan Adam pun berdiri membuat semuanya menoleh.
"Mau kemana kalian?" tanya Dirga.
"Mau pergi," ketus Echa.
Keysa dan Mira bertos ria, akhirnya rencana mereka berhasil.
Didalam mobil Adam..
"Kita mau kemana?" tanya Echa.
"Bagaimana kalau kita ke taman?"
"Boleh.." Echa tersenyum.
Tidak lama kemudian, mobil Adam menepi di pinggir taman mereka duduk di kursi taman, sesaat terasa hening.....
"Taman ini tetap sama seperti dulu tidak ada yang berubah," seru Adam menatap lurus ke depan.
"Kakak sering kesini?" tanya Echa.
"Dulu, sebelum pindah ke Semarang hampir setiap hari aku kesini dengan seseorang."
"Sama pacar ya?" tanya Echa.
"Bukan, lebih tepatnya cinta bertepuk sebelah tangan dia hanya menganggapku sebagai kakak."
"Kenapa Kakak tidak mengejarnya kalau Kakak memang mencintai dia?"
"Buat apa? lagipula dia mencintai orang lain malahan sekarang dia sudah menikah," lirih Adam.
"Ohh..." jawab Echa singkat.
"Kalau kamu?" tanya Adam.
Echa menghembuskan nafasnya kasar...
"Sama, orang yang aku cintai juga menikah dengan orang lain," Echa tersenyum kecut.
"Kok bisa?" tanya Adam.
Echa tidak menjawab pertanyaan Adam, dia hanya menatap lurus ke depan. Adam yang melihat ke arah Echa memperhatikan wajah Echa, terlihat sekali kalau wanita cantik yang ada di sampingnya ini menyimpan rasa sakit yang mendalam.
Tiba-tiba ponsel Echa berbunyi tanda ada yang menghubunginya.
"Hallo, ada apa Bang?"
"............."
"Iya, Echa pulang sekarang."
Echa pun menutup ponselnya dan menyimpan kembali ke dalam tasnya.
"Kenapa?" tanya Adam.
"Bang Angga nyuruh aku pulang, katanya nanti malam bakalan ada tamu datang ke rumah jadi aku disuruh siap-siap."
"Ya sudah, yuk kita pulang!" ajak Adam.
Tidak lama kemudian Echa dan Adam sampai di kediaman Bagaskara, ternyata sahabat-sahabatnya sudah sampai duluan.
"Kalian dari mana saja? baru nyampe?" tanya Mira.
"Kita habis dari taman," jawab Echa sembari duduk di samping sahabat-sahabatnya.
"Cieeee...yang habis ngedate," ledek Keysa.
"Ngedate apaan, kira ga ngapa-ngapain," sahut Echa.
"Oh ya Bang, siapa yang bakalan bertamu ke rumah kita?" tanya Echa.
"Itu rekan bisnis Abang sama Papi, waktu Papi meninggal dia ga datang karena sedang di luar kota makannya dia katanya mau kesini sama keuarganya untuk mengucapkan bela sungkawa," sahut Angga.
"Ohhh.." jawab Echa singkat.
"Cha, kalau gitu kita pulang dulu ya," seru Keysa.
"Mau Abang anter?" tanya Dirga.
"Ga usah Bang, kan aku bawa mobil," sahut Keysa sembari tersenyum, kemudian Dirga mengusap kepala Keysa.
"Ya sudah, hati-hati ya di jalan," kata Dirga.
"Cieeee...asyik nih ada yang perhatian," ledek Echa.
"Apaan sih Dek."
"Yu Mir!" ajak Keysa.
"Hei, kok lo ga nawarin anterin gue pulang?" ucap Mira kepada Reno.
"Idiiih ogah, memangnya lo siapanya gue?" sewot Reno.
Mira sudah siap- siap mau geplak Reno tapi di tahan oleh Keysa, Reno pun sudah menghalangi kepalanya dengan bantal sofa.
"Sudah ayo, berantem mulu ah," seru Keysa dengan menyeret tangan Mira.
"Memang gila tuh cewek, ga da manis-manisnya sedikit pun main geplak aja emangnya dia pikir kepala gue ini apaan?" gerutu Reno.
Semuanya malah tersenyum melihat gerutuan Reno.
"Kalau gitu, Echa mandi dulu ya Bang!"
"Jangan lama-lama Dek, bentar lagi tamunya datang!" teriak Angga.
"Siap Abangku yang ganteng."
Echa pun pergi melangkahkan kakinya menuju kamarnya untuk mandi.
"Dir, kayanya kita pulang juga deh ga enak ada tamu," seru Reno.
"Ya sudah, kalian hati-hati," sahut Dirga.
Di saat Adam dan Reno ingin beranjak, tiba-tiba...
"Assalamualaikum..." seru orang yang baru saja masuk.
"Waalaikumsalam, Eh Pak Rifky ayo silahkan masuk Pak," sahut Angga sembari berjabatan tangan.
Deg....
Pandangan Adam tertuju pada sosok wanita cantik yang selama ini dia rindukan, tiba-tiba tubuh Adam mematung kala Dina mendekat.
"Kak Adam, kok Kakak ada di sini?" tanya Dina yang membuat semua orang menoleh ke arah mereka.
"Kamu kenal Sayang dengan orang ini?" tanya Mama Bella.
"Iya Ma, Kak Adam ini dulu tetangganya Dina," jawab Dina.
"Dina, jangan-jangan dia wanita itu," batin Dirga.
"Ayo Pak Rifky dan keluarga silakan duduk," seru Angga.
"Oh ya, Pak Angga kenalin ini Dimas anak saya satu-satunya dan yang ini Dina menantu saya," seru Pak Rifky.
"Oh ya, saya Angga," seru Angga sembari menjabat tangan Dimas dan Dina.
Sementara itu Adam masih diam mematung..
"Woyyy mau pulang ga? malah ngelamun," seru Reno dengan menepuk pundak Adam.
"ohhh..i--iya!!" sahut Adam terbata.
Akhirnya Adam dan Reno pun pergi...
Bi inah menyuguhkan minuman dan makanan kecil saat tahu ada tamu yang datang berkunjung.
"Ayo semuanya silakan diminum," seru Angga.
"Iya, terima kasih Pak Angga," sahut Pak Rifky.
Sementara itu, di kamar Echa. Echa malah ketiduran dengan masih memakai kimono mandinya.
"Ngomong-ngomong, Pak Angga kami turut bela sungkawa atas meninggalnya Pak Gatot, maaf kami baru sempat ke sini," seru Pak Rifky penuh penyesalan.
"Iya, tidak apa-apa Pak saya ngerti kok," jawab Angga.
"Pak Angga hebat ya, masih muda sudah menjadi pengusaha sukses," puji Mama Bella.
"Ah Nyonya bisa saja," ucap Angga.
"Pasti wanita yang menjadi istri Pak Angga sangat beruntung mendapatkan orang seperti Pak Angga, sudah Tampan, sukses lagi," Mama Bella terus memuji Angga.
Angga hanya tersenyum mendengar ocehan istri dari rekan bisnisnya itu. Sementara itu, Dirga hanya diam dan memperhatikan Dina.
"Jadi ini, cewek yang membuat sahabat gue susah move on. Cantikkan juga adek gue," batin Dirga.
Dina yang merasa di perhatikan jadi salah tingkah.
"Nih cowok ngapain ngeliatin aku terus," batin Dina.
"Oh ya, ini Nak Dirga ya Adik Pak Angga?" tanya Pak Rifky.
Dirga menganggukan kepala sembari tersenyum.
"Wah sama-sama tampan, kalau tidak salah Nak Dirga ini seorang Polisi ya?" tanya Pak Rifky.
"Iya Pak," jawab Dirga.
"Bukannya Pak Gatot punya seorang putri?" tanya Pak Rifky kembali.
"Loh kok Mama ga tau Pa, kalau Pak Gatot mempunyai putri pasti cantik banget orang Kakak-kakaknya juga tampan-tampan," sambung Mama Bella.
"Iya memang benar adik bungsu saya perempuan, semua orang tidak tahu karena adik saya memang tidak terlalu suka di ekspose," sahut Angga.
"Oh ya Bang, gue panggil dulu tuh anak lama banget ga turun-turun," seru Dirga dan pergi menyusul Echa.
Dimas yang dari tadi diam saja tidak banyak bicara.
"Kok kenapa tiba-tiba jantung ku berdebar kaya gini," batin Dimas.
Tidak lama kemudian Dirga turun..
"Mana tuh anak?" tanya Angga.
"Dia tidur Bang, malahan masih pakai kimono mandinya," sahut Dirga.
"Ya ampun tuh anak kebiasaan banget," sahut Angga.
"Ya sudah tidak apa-apa Pak Angga, lain kali saja lagi pula kami bertamunya malam-malam mungkin Adik Bapak kecapean, sepertinya kami harus pamit sekarang Pak Angga sudah malam," kata Pak Rifky.
"Lain kali jika Pak Angga berkenan, kami mengundang Pak Angga sekeluarga untuk mampir ke rumah kami," seru Mama Bella.
"Oh ya Nyonya, insyaalloh lain kali saya dan Adik-adik saya mampir," sahut Angga.
Angga dan Dirga pun akhirnya menjabat tangan dengan keluarga Pak Rifky dan akhirnya mereka pun pulang.
Yuhuuu maaf baru Update kemarin Authornya mabok daging🐐🐐😂😂
Jadi ga bisa Update...
Pasti lagi penasaran kan dengan pertemuan Dimas dan Echa🤭🤭
Maaf ya,,belum waktunya mereka bertemu waktunya belum pas...
jadi tetap sabar ya tungguin kelanjutannya🙏🙏🙏
Jangan lupa like,vote,n komen
Terima kasih...
LOVE YOU💞💞💞