NovelToon NovelToon
Cinta Sang Mafia

Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Lili Syakura

Sinopsis
Jovan, seorang pria muda pewaris perusahaan besar, harus menjalani hidup yang penuh intrik dan bahaya karena persaingan bisnis ayahnya membuat musuh-musuhnya ingin menjatuhkannya. Suatu malam, ketika Jovan dikejar oleh orang-orang suruhan pesaing, ia terluka parah dan berlari tanpa arah hingga terjebak di sebuah gang sempit di pinggiran kota.
Di saat genting itu, hadir Viola, seorang wanita sederhana yang baru pulang dari shift panjangnya bekerja di pabrik garmen. Kehidupannya keras, dibesarkan di panti asuhan sejak kecil tanpa pernah mengenal kasih sayang keluarga kandung. Namun meski hidupnya sulit, Viola tumbuh menjadi sosok kuat, penuh empati, dan berhati lembut.
Melihat Jovan yang berdarah dan terpojok, naluri Viola untuk menolong muncul. Ia membawanya bersembunyi di rumah kontrakan kecilnya yang sederhana. Malam itu menjadi titik balik dua dunia yang sangat berbeda.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lili Syakura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 28 luka dalam kegelapan..

Hujan deras seakan tak mau berhenti malam itu. Mobil hitam melaju kencang di jalanan sepi pinggiran kota. Di dalamnya, Davin menggenggam setir erat, wajahnya menegang, matanya tajam mengarah ke depan. Di kursi belakang, Viola terikat dan tubuhnya masih lemah akibat demam serta sisa efek obat jebakan pesta kemarin.

"Kau tidak akan pernah kembali pada Jovan,"desis Davin lirih tapi tajam.

"Aku akan membuatmu sadar… kalau cuma aku yang pantas di sisimu."

Viola menggertakkan gigi. Meski tubuhnya sakit dan lemah, matanya menyala dengan sisa keberanian. Tangannya perlahan meraba sabuk pengaman mobil menatap jalan yang gelap di luar sana.

"Aku… tidak akan jadi milikmu, Davin,' gumamnya pelan namun tegas.

Davin menoleh cepat, "Apa yang kau bilang—"

Tepat saat mobil melaju di jalan lurus dan licin, Viola nekat membuka pintu mobil dan tanpa berpikir panjang, melompat keluar...

Tubuhnya terseret di atas aspal yang basah.

"bruakkk!"

Suara terdengar keras. Tubuh Viola terbanting di aspal, terguling beberapa meter, dan menghantam pembatas jalan. Darah langsung mengalir dari pelipis dan kakinya. Nafasnya memburu, kesadarannya setengah hilang.

"VIO—!!"Davin menginjak rem sekuat tenaga. Mobil berhenti mendadak, nyaris tergelincir. Ia turun dengan panik, berlari ke arah tubuh Viola.

Wajah Davin pucat pasi melihat darah membasahi pakaian gadis itu.

"Bodoh! Kenapa kau melakukan ini, Viola..?!" teriaknya panik.

Ia berlutut di sisi Viola. Tubuh gadis itu nyaris tak bergerak,nafasnya pendek dan berat, darah mengalir dari dahi ke pipinya. Namun meski dalam kondisi sekarat, bibir Viola bergetar lemah.

"Lebih… baik… mati… dari pada hidup bersamamu,"bisiknya lirih.

Ucapan itu menghantam dada Davin keras. Ia terdiam beberapa detik… lalu ketakutan mengambil alih wajahnya.

"Sial! Aku bisa dipenjara karena ini!." gumamnya panik.

Tanpa pikir panjang, Davin meninggalkan Viola tergeletak di tengah hujan, dan kabur dengan mobilnya meninggalkan jejak ban di aspal yang licin.

Di saat yang sama, Jovan dan orang-orang nya sudah membagi wilayah pencarian. GPS pelacak dari ponsel Viola yang sempat aktif sebelum dimatikan Davin memberikan koordinat terakhir di jalur pinggiran kota.

"Boss, kami dapat sinyal lemah di jalur utara," suara anak buahnya terdengar dari komunikasi radio.

"Pastikan lokasi! Saya ke sana sekarang!" Jovan langsung memutar mobilnya, menyalip beberapa kendaraan di jalan.

Beberapa menit kemudian, lampu sorot mobil Jovan menyinari sosok gadis yang tergeletak tak bergerak di pinggir jalan, bersimbah darah.

"VIOLA!!" teriak Jovan begitu mengenali tubuh itu.

Ia keluar dari mobil tanpa peduli hujan deras, berlari dan memeluk tubuh Viola yang sudah pucat pasi.

 Tangan Jovan bergetar saat meraih wajah gadis itu yang dingin.

"Viola… buka matamu… jangan tidur… jangan tinggalkan aku…" suara Jovan pecah, matanya memerah.

Nafas Viola sangat pelan,nyaris tak terdengar.

Luka di kepala dan kaki membuat darah mengalir deras. Anak buah Jovan segera membawa kotak P3K darurat dan memanggil ambulance, tapi Jovan sendiri yang menekan luka di pelipis Viola agar pendarahan tak makin parah.

"Kita tidak punya waktu! Bawa mobil ke depan! Sekarang juga!!" teriak Jovan dengan suara bergetar tapi tegas.

Di dalam mobil, Jovan memeluk Viola di pangkuannya, sambil menahan tekanan pada luka-lukanya.

dari kejauhan terdengar suara sirene mobil ambulance sudah datang.

 Sirene ambulance memecah keheningan malam, sementara hujan menampar kaca mobil, tapi detak jantung Jovan yang paling keras terdengar di dalam kepalanya sendiri.

"Bertahanlah…Vio,aku tau kamu kuat.. Viola… kamu selalu kuat…"

"Aku janji, aku tidak akan biarkan siapa pun menyakitimu lagi…"

Viola menggenggam jari Jovan dengan sisa tenaga yang ia punya. Meski suaranya sangat pelan, ia sempat berbisik:

"Aku… tidak takut… selama… kau ada…"

Mata Jovan berkaca-kaca, namun ia menggigit bibirnya, menahan emosi.

"Kau akan baik-baik saja. Aku tidak akan kehilanganmu."

Jovan menggenggam tangan Viola erat.

"Jovan…"suara Viola pelan, matanya setengah tertutup.

"Aku di sini… kamu aman sekarang, bisiknya, basah oleh air hujan yang bercampur air mata.

Viola bersandar di dadanya, tubuhnya lemah, tapi di dalam hatinya ia tahu hanya pelukan pria ini yang membuatnya merasa aman.

Viola langsung dibawa ke ruang operasi darurat. Dokter menyebutkan ada **patah tulang ringan, pendarahan di kepala, dan luka dalam** akibat benturan keras. Sementara itu, Jovan berdiri di luar ruang operasi dengan pakaian basah kuyup, tangannya berdarah karena menahan luka Viola selama perjalanan.

Rara datang menyusul sambil menangis.

"Jo… bagaimana Viola?"

"Dia akan selamat," jawab Jovan dengan suara berat. "Harus selamat!"

Jovan berdiri di depan ruang operasi. Rahangnya mengeras, matanya tajam penuh dendam.

"Davin…"gumamnya lirih. "Kau sudah menyentuh batas terakhirku. Aku akan buat kau membayar ini… dengan segalanya."

Sementara di tempat lain…

Davin bersembunyi di sebuah apartemen, wajahnya pucat, tangannya gemetar. Ketakutan mulai menyergapnya.

"Kalau gadis itu mati… aku habis," gumamnya panik. Tapi dalam hatinya ia tahu,Jovan tak akan membiarkannya lolos kali ini..

"Karena ketika cinta dipertaruhkan, orang yang paling tenang pun bisa berubah menjadi badai."

1
Kaylin
Lanjut dong, ceritanya makin seru!
Lili Syakura: asiap kakak 😍😍😍
total 1 replies
🚨🌹maly20🌹🏵️
Bener-bener nggak bisa berhenti baca!
Lili Syakura: thanks kakak, sehat terus 😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!