NovelToon NovelToon
PENGANTIN PENGGANTI

PENGANTIN PENGGANTI

Status: tamat
Genre:Nikahkontrak / Spiritual / Balas dendam. / Perubahan Hidup / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Peningkatan diri-peningkatan identitas/sifat protagonis / Tamat
Popularitas:245.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nita

MISI KEPENULISAN NOVELTOON

Khansa Isvara dijemput kembal ke rumahnya oleh keluarganya dari desa. Khansa diminta untuk menggantikan adik tirinya untuk menikahi seorang pria penyakitan yang akan segera meninggal.


Ibu kandung Khansa meninggal ketika dia herusia sembilan tahun. kemudia dia dipergoki seakaan-akan telah mendorong kakek kandungnya dari tangga, lalu ada peramal yang mengatakan bahwa Khansa adalah pembawa sial. oleh karena itu dia dikirim kembali ke desa oleh ayahnya.

Dari luar Khansa terlihat sebagai gadis liar yang dibuang oleh keluarganya. Tapi sebenarnya Khansa tumbuh dengan sangat luar biasa, wataknya tenang wajahnya cantik.

Leon Sabastian, tinggi 186cm. Memiliki tempramen yang luar biasa. Tuan muda keluarga Sebastian, satu dari empat keluarga besar di Palembang. Tuan muda keluarga Sebastian memiliki kekuasaan besar.

Dia adalah penguasa dunia bisnis termuda dan tertampan namun misterius. Akankah Khansa bisa menjalani perannya sebagai pengantin pengganti untuk Leon Sebastian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 21 : SERANGAN BALIK

Jihan senang karena Maharani sangat baik terhadapnya. Mereka menunggu Khansa turun karena adegan fantastis akan segera dimulai.

Jihan kembali ke teman-temannya, saat ini, ada seorang teman yang bertanya kenapa Jihan tidak memakai gaun NT, Jihan tersenyum dan berkata akan segera pergi mengganti pakaiannya. Jane menarik tangan Jihan dan memberitahu kalau Khansa sudah turun.

"Lihat! Itu Khansa sedang turun ke sini," ujar Jane seraya menunjuk ke arah Khansa.

Semua mata memandang ke arah Khansa yang turun dengan memakai gaun NT, gaun NT itu bernuansa perak.

Bermodelkan bahu terbuka sehingga mengekspos kulit Khansa yang putih halus dan bahunya yang indah.

Gaun NT ini juga memakai kristal Swarovski  dan berlian yang menghiasinya. bertahtakan 50 berlian dan juga 50 Swarovski, Gaun NT yang dipakai Khansa juga memiliki aplikasi sulaman sederhana. Akan tetapi, pengaplikasian sulaman tersebut malah membuat gaun tampak menjadi lebih manis dan anggun.

Pengerjaan gaun yang diberi nama “Stardust” tersebut membutuhkan ketelatenan, khususnya saat proses pengaplikasian berlian.

Adapun waktu yang dibutuhkan desainer untuk merampungkan gaun tersebut mencapai enam bulan lamanya.

Untuk membuat model gaun pesta tersebut semakin cantik, sang desainer juga mengkombinasikan kain taffeta, sutra, serta satin.

Orang-orang yang ramai di aula jadi terdiam, seluruh pandangan tertuju pada tubuh Khansa. Bertaburan berlian, tentu saja membuat long dress yang dikenakan Khansa terlihat berkilauan di bawah sorotan cahaya.

Tak ayal jika selebritis papan atas dunia rela mengucurkan dana hingga puluhan bahkan ratusan miliar rupiah hanya untuk sebuah gaun yang akan dikenakan pada event penting, karena pemilihan gaun yang tepat maka akan membuat penampilan semakin mempertinggi gengsi dan posisi juga tentu saja meningkatkan kepopuleran.

Jihan mengepalkan tangan ketika melihat Khansa begitu anggun memakai model gaun yang seperti itu, walaupun memang merencanakan agar Khansa memakai gaun itu, tapi Jihan merasa sangat iri dengan pandangan orang-orang terhadap Khansa sampai ingin melenyapkan Khansa dari muka bumi.

Maharani menatap Khansa dengan kejam, Berkat kejadian di keluarga Isvara  sepuluh tahun yang lalu, kini putrinya Jihan yang menjadi nomor satu di Palembang, bukan Khansa! Namun Maharani masih belumlah puas dengan posisi itu. 

Maharani maju kedepan dan menarik tangan Khansa dengan akrab, “Khansa, kamu sudah selesai ganti gaunnya, ya?" Ujar Maharani dengan anggun dan dengan nada suara yang penuh dengan kelembutan berbalut kepalsuan.

"Ayo! Aku kenalkan beberapa teman-teman padamu … eh tunggu, kenapa gaun yang kamu pakai ini terlihat familiar?" tanya Maharani seraya memutar-mutar tubuh Khansa, memperhatikan.

"Bukankah ini gaun NT yang akan dipakai Jihan malam ini?” ujarnya dengan pura-pura terkejut.

Meski Maharani memasang wajah terkejut. Namun, Khansa terlihat biasa saja karena tahu tontonan heboh akan segera dimulai.

Jihan pun mulai beraksi, menatap Khansa dan mulai memberikan pertanyaan yang menyerang dan ingin mempermalukan Khansa dengan sangat dalam.

Jihan sengaja melantangkan suaranya, agar orang-orang yang sedang menatap kagum kepada Khansa dapat mendengarnya, "Kenapa kau memakai gaun NT yang merupakan hadiah ulang tahun untukku?" 

"Kenapa kau mengambilnya tanpa ijin dari aku?" Jihan semakin mengeraskan suaranya.

Jane pun ikut maju membela suara temannya itu, bertindak seperti alat pengeras suara yang memberikan efek suara menggema keras, "Kau ini sungguh keterlaluan sekali."

"Pencuri!" hardik Jane.

Mendengar suara keras Jane, orang-orang di sekeliling mulai membincangkan Khansa, dan menghina Khansa.

[Issh … tidak tahu malu sekali]

[Bukankah dia baru saja datang dari desa, tak disangka begitu inginnya memakai baju mahal, sampai-sampai mengambil baju adiknya]

[Benar-benar tak punya malu]

Saat ini Fauzan berjalan kearah Khansa, dia tidak ingin kejadian memalukan terulang lagi dan memperingati Khansa, " Jangan membuat hal memalukan! Apa kau ingin membuat nama keluarga Isvara tercoreng," 

"Mengapa kau mencuri baju Jihan?" tanya Fauzan memendam kesal. 

Khansa, "…"

"Kau segera naik ke atas, tidak perlu turun!" bentak Fauzan.

Fauzan langsung men-cap Khansa kurang ajar dan memintanya jangan turun karena membuat malu. Tentu saja Ini membuat Maharani dan Jihan sangat senang.

Ibu dan anak itu saling memberi senyum dalam samar. Masing-masing bibir mereka menyunggingkan senyum nyinyir kepada Khansa dan senyum kemenangan memuji otak licik mereka.

Jihan pura-pura sedih dan juga pura-pura menjadi orang baik dengan mau memberikan gaun itu pada Khansa, Jihan dengan sengaja membesarkan suaranya lagi. 

"Aku tahu kamu dari desa, jika kau memintanya baik-baik dengan aku. Maka aku pasti akan memberikanya kepadamu," ujar Jihan sembari terisak dan mengeluarkan air mata buaya, dan pura-pura menghapus dengan sapu tangannya.

Mendengar suara Jihan yang melirih, semua tante kaya dan putri mereka memandang Khansa dengan hina.

[Sungguh terlihat mencolok sekali perbedaan kedua putri Isvara ini. Satu tuan putri, satunya ketua perampok]

[Begitulah sikap orang kaya baru, terkadang tamak dan serakah]

[Benar-benar tidak tahu diri]

[Sungguh tak patut, menyandang nama keluarga Isvara jika perilakunya seperti ini, benar-benar memalukan]

[Dasar! Anak liar]

Maharani sangat puas karena berpikir sudah mengendalikan keadaan dan Khansa sudah memakai gaun NT itu. Namun Maharani masih belum puas dan masih mau mempersulit Khansa dengan memintanya naik ke atas.

"Ayo! kita bicarakan ini baik-baik ya," ujar Maharani berpura-pura terpukul namun ingin masih terlihat manis dan penyayang.

"Jika kau tidak leluasa mengaku di depan umum, maka ayo! Kita bicarakan tentang ini semua di atas," ujar Maharani lagi, dengan kesan sebagai ibu tiri yang baik, yang ingin mendamaikan perselisihan kedua putrinya itu, dan tidak pilih kasih.

Khansa diam sedari tadi dan saat ini mengerutkan alis sambil berkata pelan, “Gaunku ini bukan milik Jihan!”

Semua orang jadi heboh, Maharani jadi berprasangka buruk dan segera berujar, “Khansa, aku bisa mengerti dirimu, tapi akan sangat keterlaluan kalau kamu masih mencari alasan.”

"Mengaku saja! Kami tidak akan memarahimu karena ini," ujar Maharani meyakinkan.

"Ya lagipula kita ini kan memang saudara," Jihan menimpali perkataan Maharani.

Maharani melanjutkan akting dan perkataanya lagi, "Asalkan mengaku dan meminta maaf, maka kami akan memaafkanmu." 

"Kelak nanti, ingin baju yang seperti apa, maka cukup meminta saja kepada kami, Jihan pasti akan mau membantumu memilihkan model yang sedang trend," jelas Maharani.

Khansa malah berjalan  ke arah Jihan. Melihat hal ini, Maharani memancarkan senyuman namun sudah mulai terlihat panik, berpikir kira-kira langkah apa yang akan dilakukan oleh Khansa untuk menghindari jeratan dari mereka untuk kali ini.

Mengingat beberapa kali lalu, Khansa berhasil mengelabuinya berkali-kali, dan melepaskan diri dengan begitu mudahnya dari rencana licik mereka yang ingin menjatuhkan Khansa.

Khansa terlihat sedih dan lemah, tapi terus mengulang ucapannya, “Gaun NT ini bukan milik Jihan, tapi… tiruan premium.”

1
Purba Ratna
kerennnnnn
Aisyah
luar biasa
Cha Cha
katanya fauzan mencintai ibunya kansha, tpi malah membuang anak kandungnya bersama stepani yg katanya sangat di cintainya itu
palupi
👍👍👍
Siti Umi
sy baca yg k 2 x..
neni yusnaini
Luar biasa
Rosa Nayna
kali aja si khansa bukan anak kandung di jas hujan ya...
~kristal~
tiba' kangen baca in crta, lngsung ku download aplikasi noveltoon dn cri crta in skarang lgi baca yg kesekian kalinyaa😆 udah baca dri waktu masih SMA smpe sekarang udah kuliah masih suka ulang'😁
sakura
....
Ira Rachmad
nice story
Ira Rachmad
aku suka kerusuhanmu khansa....
Ira Rachmad
haaahhhhh
Ira Rachmad
kwkwkwkwkw.....
khansa...khansa
Ira Rachmad
kwkwkkwk...sepertinya begitu hansen
Ira Rachmad
daebak.....
out of the box khansa
piwka
kak cerita nya bagus semangat terus yah🥰
Christina Irawati
Luar biasa
Christina Irawati
Lumayan
Evi Fartimah
sangat luar biasa
aphrodite
kalo kopi selalu gagal jadi ganti air biasa akhirnya tenang😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!