Luke Alvarez laventez adalah anak satu-satunya dari keluarga laventez, dikabarkan kedua otangtuanya telah meninggal dunia saat dia berusia 14 tahun. Lalu Luke dirawat oleh pembantunya, dia memiliki tujuan ingin berkerja paruh Waktu agar tidak selalu merepotkan pembantunya itu.Sejak Luke duduk dibangku SMP sangat suka sekali dengan anime dan game, dia sampai mengumpulkannya hingga sekarang.
Lalu Luke memiliki rencana ingin membeli figur aksi anime yang baru saja rilis yaitu tensura dan dia segera bergegas agar tidak kehabisan. saat diperjalanan ia bertemu dengan seseorang yang ingin ditikam dan dia sangat tidak beruntung.
Akankah di kehidupan berikutnya Luke akan mendapatkan keberuntungan atau malah menjadi kesialan baginya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BUBBLEBUNY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dunia Tensura
Kemudian Luke mulai tersadar disebuah ruangan yang sangat gelap gulita, lalu dia berjalan sangat lama sekali dan tidak menemukan titik ujung dari ruangan tersebut. Saat Luke mulai mengingatnya sambil tersenyum
"Apa tempat ini seperti yang aku bayangkan?"
"Lebih baik aku mencobanya saja"
"Aku ingin ramen"
"Benar saja ternyata ini adalah tempat yang dinamakan kehampaan"
"Jika aku ingat kembali siapapun tidak bisa masuk kesini secara sembarangan termasuk Dewa sekalipun"
"Dan hanya aku yang bisa masuk ke dalam dunia kehampaan ini"
"Baiklah sekarang aku harus serius"
"Aku ingin sebuah sistem yang sudah memiliki segalanya"
[DING...selamat tuan rumah telah menciptakan sistem Mahakuasa]
"Apa maksud kamu sistem?" Kata Luke dengan wajah yang terkejut
[DING... Anda telah menciptakan sistem dari esensi milik tuan rumah]
"Jadi maksudnya kamu tercipta dari energiku dan kehampaan" Kata Luke yang bertanya kembali sambil menarik turunkan alisnya untuk memastikannya
[DING... Anda memanglah pintar tuan rumah]
"Hey sistem berhentilah memanggilku tuan rumah dan apa kamu memiliki nama?" Kata Luke dengan tatapan seriusnya
[Ding... Sistem tidak memiliki nama tuan rumah]
"Baiklah aku akan memberikanmu sebuah nama dan hilangkan kata ding itu" Kata Luke yang melihat ke arah atas sambil mengetuk-ngetukan jarinya
"Bagaimana jika nama kamu Roy saja dan panggil saja aku Luke?" kata Luke dengan tegasnya
[Ding Menghilangkan kata ding dan memproses nama Roy 0%...20%...40%...60%...80%...100%]
[Ding Pembaharuan telah selesai, apa begini sudah cukup Luke]
"Ya jika begini sudah lebih baik" kata Luke dengan wajah datarnya itu
"Oh ya Roy apa kegunaanmu itu sama seperti sistem yang ada di novel-novel?" Kata Luke sambil memejamkan kedua matanya
[Anda benar Luke, tapi Roy ini adalah sebuah sistem yang dapat melakukan apa saja yang anda inginkan tanpa batas]
"Aku sudah mengerti dan Roy bagaimana aku bisa keluar dari tempat ini?" Kata Roy yang menaikan sebelah alisnya
[Luke hanya harus berjalan saja ke arah cahaya, tapi apa Luke tidak ingin ada permintaan?]
"Memangnya bisa aku meminta apapun itu" Kata Luke yang masih saja menutup matanya
[Tentu saja anda bisa dan apa yang anda minta itu unlimited karena saya ini adalah sistem milik anda]
"Hm...jika begitu baiklah aku ingin harta milikku didunia sebelumnya terbawa ke duniaku berikutnya, aku ingin abadi dan memiliki tubuh yang tidak dapat terkena racun ataupun sihir apapun, aku ingin memiliki ras terkuat, aku ingin memahami pengetahuan apapun dengan instan, aku ingin semua jurus yang ada di anime Naruto, dan aku ingin memiliki keluarga" Kata Luke yang tersenyum tipis
[Luke hampir saja Roy melupakan hal ini, anda ingin kedunia mana?]
"Aku ingin kedunia tensura saja" Kata Luke yang menampilkan senyumannya yang lebar
[Baiklah semoga saja perjalanan anda disana lancar dan bisa hidup dengan bahagia, dan Roy telah menambahkan sesuatu karena anda telah menciptakanku]
Kemudian Luke melihat ada sebuah cahaya yang sangat menyilaukan mata dan dia pun langsung saja melangkahkan kakinya ke arah cahaya tersebut, lalu tanpa Luke sadari dia sudah berada di sebuah padang rumput yang sangatlah luas
"Aku berada dimana ini?" Kata Luke yang terheran-heran
[Sekarang anda sedang berada di padang rumput di dekat gua]
"Roy jadi maksudmu itu aku berada di padang rumput didekat gua tempat Veldora di kurung" Kata Luke yang membulatkan kedua matanya karena perkataan dari Roy
[Luke anda benar sekali]
"Jadi Roy bisa kamu buka statusku"
[Bisa Luke]
"Baiklah buka statusku"
Nama: Luke Alvarez Laventez
Usia: ∞
Ras: Dewa Kegelapan
BloodLine: Absolut Demon Gods
Tubuh: Abadi
Level: 1
Job: -
Title: Reincarnation, Pangeran Mahkota Kegelapan
Pasangan : -
STR : Unlimited
AGL : Unlimited
LCK : Unlimited
MP : Unlimited
HP : Unlimited
INT : Unlimited
VIT : Unlimited
Skill :
- Regenerasi Super
- Memory
- Mangekyeo Saringgan
- Saringgan
- Tomoe
- Rinenggan
- Kagebunshin
- Gluthonny
- Teleportasi
- Resistensi racun dan sihir
Skill Bawaan
- Sihir Ruang dan waktu
- Domain Demon
- Manipulasi Energi Kegelapan
Element: Api, Air, Angin, Tanah, Cahaya, Tanaman, Kegelapan
Penyimpanan: Pedang Kegelapan
Kekayaan: Unlimited
Sistem 01
"Hey Roy apa ini tidak terlalu berlebihan?" Kata Luke yang sangat terkejut saat melihat status miliknya itu sambil membelalakan kedua matanya
[Tentu tidak karena itu juga salah satu hadiah dari Roy]
"Baiklah aku tidak akan bertanya lagi"
"Jadi Roy apakah aku dapat merubah alur ceritannya?"
[Tentu saja Luke karena keberadaan anda itu sudah merubah cerita]
"Jadi begitu baiklah Roy apa aku bisa ke tempat yang bukan termasuk dunia sihir?"
[Bisa Luke hanya merubah mana sesuai dengan tempatnya]
"Baiklah Roy sekarang aku ingin berlatih dulu" kata Luke menutup matanya sambil duduk sikap lotus
Kemudian Luke pun mulai memejamkan kedua matanya agar dapat fokus dan munculah berbagai cahaya yang sangat indah mengelilinginya, saat Luke sedang berlatih dia mendengar ada yang memanggilnya dirinya
GRUOAHHHH
"Pantas saja aku merasakan ada orang ternyata hanya anak kecil saja" kata sosok yang berada di balik tempat penyegelan
....
"Oy anak kecil jangan mengabaikan diriku yang kuat ini" kata sodok tersebut yang mulai kesal
....
"Hey anak kecil aku bilang jangan mengabaikan atau kamu akan tau akibatnya" kata sosok yang besar tersebut yang sejak tadi
Kemudian Luke pun membuka kedua matanya perlahan untuk membiasakan tubuhnya dengan sekitarnya sambil berdecak
"Ck... Siapa tadi yang menggangu diriku yang sedang berlatih?" kata Luke yang tidak suka sambil mengeluarkan sedikit auranya itu
"Menyebalkan sekali" kata Luke yang sejak tadi berbicara sendiri tanpa ada yang menimpalinya
Setelah itu saat Luke sedang melangkahkan kedua kaki mungilnya untuk mencari sumber suara tersebut, lalu ia pun mulai terhenti di sebuah penjara yang bentuknya sangat aneh dan langsung saja ia merasakan sebuah energi yang semakin lama semakin menipis.
"Apakah asal suara tadi berasal dari sini?" kata Luke sambil meletakan telapak tangannya di sebuah penjara yang aneh
"Oy kenapa bisa ada anak kecil di tempat seperti ini?" kata sosok besar tersebut
''Hey kadal jangan panggil aku anak kecil" kata Luke dengan wajahnya datarnya itu
"Oy anak kecil siapa yang kamu panggil kadal" kata sosok besar tersebut dengan marahnya
"Kamulah memangnya siapa lagi" kata Luke dengan santainya sambil tersenyum tipis ke arah sosok tersebut
"Hey anak kecil aku ini bukanlah kadal, tapi aku ini Veldora sang naga badai makhluk yang sangat kuat" kata Sosok tersebut dengan percaya dirinya
....
"Hey anak kecil apa kamu mendengarkan ku?" Kata Veldora yang merasa jengkel
"Berisik sekali kadal satu ini" kata Luke dengan wajah datarnya itu
"Sudah aku bilang bukan kadal tapi Veldora sang naga badai yang terkuat" kata Veldora sambil mengeluarkan aura miliknya itu
"Hoh kadal satu ini sangat berani sekali" kata Luke dengan tersenyum tipis sambil mengeluarkan sedikit auranya
"Glupp... Aura ini seperti milik orang itu" kata Veldora yang ketakutan sambil kesulitan menelan ludah
"Hey maksudmu apa milik orang itu?" kata Luke dengan santai sambil berwajah datarnya
"Apa kamu anak dari makhluk terkuat itu ya?" kata Veldora yang menaikan sebelah alisnya kebingungan
"Ya aku adalah anak sekaligus pewarisnya" kata Luke dengan datarnya
GRUOAHHHH
"Luar biasa walaupun tidak bertemu dengannya tapi aku bisa bertemu dengan penerusnya" kata Veldora yang sangat senang sampai meraung dengan keras