Ketika cinta terhalang oleh strata sosial. Maka memilih mencintaimu dalam diam adalah caraku.
Akankah semuanya berakhir bahagia? Atau hanya sebuah penantian yang sia-sia belaka.
Jika mencintaimu adalah sebuah dosa, maka biarkan aku tenggelam dalam dosa tersebut.
Kalia, seorang gadis yatim yang berjuang keras dalam hidupnya, dicintai seorang pria bernama Damar dengan jabatan seorang Letnan Kolonel yang berasal dari keluarga kaya raya.
Namun cinta mereka terhalang oleh sebuah dinding kokoh, yaitu Kasta kehidupan.
Akankan mereka dapat bertahan? Atau sebaliknya. ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Biaya
Yatmi dibawa keruangan pemeriksaan, dan mendapatkan hasil yang sangat mengejutkan, dimana terdapat adanya timbunan lemak pada bagian hati, dan hal ini yang membuat tubuh Yatmi merasa lemas dan demam tinggi, tetapi menggigil kedinginan.
"Ibu harus rawat inap, dan menjalani perobatan yang intensif, sampai dinyatakan bisa pulang," Dokter wanita itu mencoba menjelaskan.
Kalia terlihat khawatir. Ia tidak tega mendengar penuturan Dokter tentang kondisi ibunya yang harus dirawat inap.
"Kalau boleh tahu, apa penyebab penyakit ibu saya, Dok?" tanyanya dengan rasa penasaran.
Dokter tersebut menatapnya. Ia melihat jika Kalia saat ini adalah gadis yang penuh dengan semangat tinggi dalam menjalani hidupnya, bahkan mandiri.
"Ibumu kelelahan dan sering bergadang malam, sehingga menyebabkan terinfeksi liver atau disebut hepatitis C," ujar sang Dokter, mencoba menjelaskan kronologi penyakit Yatmi.
"Apa resikonya, Dok?" rasa khawatir mulai menyerang hatinya. Namun, ia harus berusaha bersikap tenang agar sang ibunda tidak risau.
"Jika tidak diobati dapat terjadi pembengkakan pada bagian perut dan berakibat fatal,"
Kalia tercengang. Lalu menghirup udara dengan berat dan menghelanya. Ia tahu ini akan menghadapi banyak masalah. Dimana akan berbagi waktu dengan sekolah, dan juga merawat sang ibunda.
Apalagi jadwal pulang sekolah hingga sore hari, dan ia juga harus menyiapkan bahan dagangannya.
"Rawat ibu saya, Dok. Masalah biayanya akan saya usahakan," jawabnya dengan tegas, meskipun sejatinya ia sendiri bingung untuk mencari biaya tersebut.
"Tapi--," Yatmi menghentikan ucapannya, saat Kalia menempelkan jemari tangannya dibibir sang ibu.
"Sudah, ibu istirahat disini. Mungkin sering bergadang buat kue, jadi ibu sakit seperti ini," Kalia menatap sang ibunda. Ia mencoba menyembunyikan semua permasalahan hidupnya.
Yatmi lagi-lagi tak dapat menolak, dan ia harus dirawat inap malam ini, dan ditempatkan diruangan pasien.
"Bu, Kalia pulang dulu, mau ambil pakaian ganti buat ibu." Ia berpamitan pada Yatmi setelah wanita itu dipasang jarum infus.
Iya, hati-hati," pesan Yatmi. Ada gurat kesedihan diwajahnya, sebab ia merasa akan me jadi beban bagi puterinya.
"Ya." Kalia mengecup kening ibunya, lalu beranjak pergi dari klinik.
Ia kembali mengendarai motornya dan menuju pulang kerumah. Jalanan yang ramai dan cukup padat, membuatnya berhati-hati agar tidak lagi ada kejadian yang tidak mengenakkan seperti waktu kemarin.
Setibanya dirumah, ia bergegas menyiapkan semua bahan yang akan ia masak esok pagi, dan berpacu dengan waktu. Hingga akhirnya, ia tertidur saat larut malam.
Saat menjelang pukul empat pagi. Ia beranjak, bangkit, dan menyiapkan dagangannya. Lalu mengemasnya. Bahkan ia tak sempat sarapan pagi.
Gadis itu membawa barang dagangannya saat waktu masih menunjukkan pukul enam pagi. Kemudian menuju klinik untuk melihat ibundanya, dan mengantarkan pakaian ganti. Sedangkan untuk sarapan sudah disiapkan oleh pihak klinik.
"Bu, Kalia tidak dapat lama, harua ke sekolah." ia menyerahkan pakaian ganti dan juga sejumlah uang hasil.tabungannya yang akan ia gunakan untuk mebeli sepatu, tetapi takdir berkata lain.
"Hati-hati, Sayang." pesan Yatmi dengan tubuh yang masih lemah.
Kalia menganggukkan kepalanya, dan bergegas pergi.
Yatmi merasakan betapa sulitnya hidup puteri kesayangannya. Rasa hatinya ingin segera sembuh, dan membantu gadis kecil tersebut, tapi sayangnya, ia harus terbaring diranjang rumah sakit, diruangan yang dingin tanpa ada yang menemani.
Kalia mengendarai motornya menuju ke sekolah. Ia harus bergelut dengan waktu serta kecepatan motor bertambah laju. Setibanya disekolah, ia setengah berlari menuju kelas, dan hampir saja terdahului oleh guru Matematika.
Ia menyusun toples dagangannya disamping meja belajar, dan tidak sempat menjualnya, sebab sudah sangat terlambat.
Wisell yang duduk dibelakangnya, mencoleknya menggunakan pena. "Kenapa terlambat?" tanyanya dengan kesal, sebab perutnya sudah keroncongan, karena tidak sempat sarapan.
"Sorry, ibuku masuk klinik, jadi aku ngerjain sendiri semuanya," sahut Kalia setengah berbisik. Nafasnya masih tersengal.
Seorang guru matematika masuk ke dalam kelas dan menatap dagangan Kalia dengan tatapan yang dingin.
Saat tiba dimeja guru, wanita itu terlihat sinis kepadanya, lalu melipat kedua tangannya disepan dada.
"Didalam kelas itu dilarang untuk berjualan, dan seharusnya kamu tahu aturan sekolah!"" sindir sang guru dengan nada ketus. Entah apa yang membuatnya berkata seperti itu, bukankah seharusnya ia mendukung siswanya?
Kalia tercengang. Ia menundukkan kepalanya, kali ini ia merasa jika mentalnya sangat down.
"Tapi saya berjualan bukan saat jam belajar, Bu. Ini untuk bantu ibu beli kebutuhan pokok." Kalia mencoba membela dirinya, dan berharap jika wanita itu mengerti kondisinya.
"Disekolah ini ada kantin. Mereka bayar perbulan, dan kamu merusak dagangan mereka, itu tandanya kamu memutus rezekinya," sahut wanita itu dengan tatapan yang sangat dalam.
Kalia merasa terpojok. Ia terdiam seribu bahasa. Ia tahu jika ia berdagang tidak membayar sewa lapak, tetapi ia merasa jika apa yang dilakukannya tidak melanggar aturan, sebab berdagang bukan saat jam pelajaran.
"Apa bedanya, Bu? Jika begini, ibu juga memutus rezeki Kalia," celetuk Ahyana, dengan nada santai, sembari memutar penanya.
Sontak saja, wanita bernama Suri dengan rambut digelung keatas itu menatap Ahyana dengan sorot mata tajam, dan bibirnya yang yang ditarik kedalam.
"Jangan membantah! Atau kamu juga ingin saya beri sanksi karena ikut membelanya?!" ancam Suri dengan nada intimidasi.
Sontak saja gal itu membuat kemarahan para siswa. Bagi mereka Kalia hanya menjual makanan itu teman mereka di kelas, tidak sampai mencakup siswa yang dikelas lainnya.
"Bu, Kalia itu dagang bukan untuk kaya, tapi untuk membuat perutnya agar tetap terisi setiap hari, meskipun tidak kenyang." Wina menimpali.
"Cukup! Saya ingatkan buat kalian! Jika sampai ada yang membeli dagangannya didalam kelas, maka saya akan beri nilai buruk pada kalian semua!" wanita itu semakin berang, dan membuat kebencian tertanam pada diri siswa karena sikap yang arogan.
Sementara itu, Kalia menahan rasa kesedihannya, sebab hal itu membuat ia akan kehilangan mata pencahariannya, dan ibunya sedang butuh uang untuk perobatan.
Wisell mencoba menenangkan Kalia, ia mengusap punggung sahabatnya dari arah belakang.
"Tenang, Kal, Tuhan gak tidur, dan Dia melihat semuanya. Kamu yang sabar, kita akan usaha bantu kamu, Kok," Ahyana menimpali, mencoba menyemangati keputusasaan yang dirasakan oleh Kalia, si gadis tangguh.
Suasana kelas yang tadinya sempat tegang, perlahan hening dengan rasa penuh kebencian yang terpatri pada hati mereka.
Pembelajaran dimulai, dan semua siswa mengikuti pembelajaran yang sudah terjeda beberapa saat dengan tak nyaman.
Setelah jam pelajaran berakhir dan Suri meninggalkan kelas, mereka menghampiri Kalia, lalu membayar dagangan rekannya. Semakin mereka dicegah, maka pemberontakan keras.
"Sudah jangan sedih. Kita akan tetap beli daganganmu, diluar kelas, alias dipintu gerbang sekolah, mulai besok!" Ahyana menggerakkan para rekannya dengan kalimat penentangan terhadap sebuah penindasan.
kan si mariana ini emosian bget sihh nnti anak2 nya g mai sama dia nnti nagis darah
wis tgu aja nasib mu di jauhi anak mu
bu yatmi meski sederhata tp mendidik dgn penuh kasih sayang dan cara didik nya g kaleng2
karam mana yg akan di tuai 🤭
terhura aku kak 😭
seorang ibu yg di pisahkan dgn putranya slm berpuluh th hadehh 😢😢😢
kn mariana dan yatmi sama-sama melahirkan ,,, tp anak nya mariana meninggal dan yatmi pendarahan melahirkan si damar ,,, akhirnya si damar di ambil sama feernando buat gantiin anak nya yg meninggal ❓🤔
jd bingung aku 🤔🤔🤔❓❓
baru jg tuh congor nya susi ngehina bu yatmi dan kalia ,,, eeee tiba-tiba anak nya pulang ma laki nya bu suri dan parah nya di labrak donk di rumah nya 🤣🤣🤣
jalang teriak jalang 🤣🤣🤣🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️