NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:97k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih tinggal di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran dan juga seorang pembalap.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikutnya. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33

Setelah menutup teleponnya, Alaric berbaring di tempat tidur. Ia tersenyum dengan mata terpejam.

Kemudian membuka matanya dan memiringkan tubuhnya ke kanan. Merasa kurang nyaman, ia berpindah ke kiri.

Alaric kembali meraih ponselnya lalu menghubungi seseorang untuk mengurus dokumen perjalanan untuk Indah.

Keluarga Henderson banyak koneksi. Jadi, untuk urusan seperti itu sungguh sangat mudah.

Alaric melempar ponselnya di tempat tidur setelah melakukan panggilan. Dia ingin istirahat sejenak sebelum kembali ke kontrakan nya.

Sementara di tempat Indah. Indah tersenyum senang karena di ajak oleh Alaric untuk menonton balapan.

Apalagi saat mendengar Mr. A ikut balapan. Dedi yang merasa heran melihat putrinya senyum-senyum sendiri pun bertanya.

"Kenapa kamu Ndah? Jangan bilang kamu lagi kesambet?" tanya Dedi.

"Ah Ayah ada-ada saja. Al mengajak aku keluar negeri. Tapi aku rasa dia hanya menghiburku. Andai saja itu benar terjadi, aku akan sangat bahagia," ungkap Indah.

"Hai, anak muda zaman sekarang, belum tidur saja sudah mimpi. Jangan ketinggian khayalan nya, nanti jatuhnya sakit," kata Dedi.

Indah terdiam, ada rasa kecewa di hatinya saat mendengar Dedi berkata seperti itu. Padahal, tadinya dia sudah berbunga-bunga di hatinya.

Namun sekarang malah di patahkan oleh ayah nya, sehingga semangatnya pun hilang. Indah menjadi lesu dan kurang semangat saat bekerja.

Dedi hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah putrinya. "Kalau kamu ingin pergi, pergilah. Ayah akan tanggung biayanya. Tapi kamu harus membuat dokumen perjalanan," kata Dedi akhirnya.

Indah seketika bahagia mendengarnya. Sebenarnya dia juga punya uang kalau untuk keluar negeri satu atau dua minggu.

"Tapi, Al akan mengurusnya," kata Indah.

"Al lagi, memang kamu kenal betul dengan dia? Jangan terlalu berharap banyak pada orang lain, nanti kamu sendiri yang kecewa," ujar Dedi.

"Baiklah," ucap Indah pelan.

Tidak terasa waktu pulang kerja hampir tiba. Alaric datang ke tempat Indah bekerja. Alaric langsung masuk setelah memarkirkan motornya.

"Eh Nak Al, sudah pulang kerja?" tanya Dedi.

"Aku libur Paman, aku datang kemari untuk meminta izin ke Paman untuk membawa Indah keluar negeri. Masalah ongkos dan dokumen perjalanan Paman jangan khawatir, semuanya aku yang urus," jawab Alaric.

"Tadi Paman dan Indah sudah membahas itu. Paman setuju, tapi Paman minta, kamu jaga Indah dengan baik," ujar Dedi.

Indah kembali senang mendengarnya. Alaric sudah meminta izin kepada ayahnya, berarti Alaric benar-benar serius.

Indah menggigit telunjuknya sendiri saking senangnya. Kemudian dia keluar menghampiri Alaric.

"Jadi kamu tidak bercanda?" tanya Indah.

"Tidak lah, bercanda ada tempatnya juga," jawab Alaric sambil tersenyum. "Oh iya, kamu pulang pakai apa?" tanya Alaric.

"Aku pakai mobil sama ayah," jawab Indah.

Alaric menawarkan diri untuk mengantar Indah pulang. Dedi setuju dengan kedekatan mereka.

Walaupun Dedi belum tahu pasti latar belakang Alaric. Namun, Dedi tahu Alaric orang yang baik.

"Pakai ini biar tidak masuk angin," kata Alaric memakaikan jaket ke Indah. Tadi Alaric sempat mampir ke mall untuk membeli jaket untuk Indah.

Kemudian Alaric memakaikan helm untuk Indah. Indah terdiam, namun hatinya tidak bisa di bohongi jika dirinya bahagia. Juga detak jantungnya berpacu dengan cepat.

"Begini 'kan enak," kata Alaric lalu mencubit hidung Indah.

Hati siapa yang tidak akan luluh jika di perlakukan seperti itu? Indah sampai tidak bisa berkata apa-apa lagi. Perhatian kecil, namun membuat hati Indah meleleh.

Alaric menjalankan motornya. Lalu meminta Indah untuk berpegangan lebih kuat. Alaric mulai ngebut agar secepatnya sampai di rumah.

Indah begitu bahagia. Apalagi saat membayangkan jika dirinya nanti akan menonton balapan mobil dan bertemu langsung dengan sang idola.

Tidak pernah terpikirkan olehnya akan ada seseorang yang mau mengajaknya untuk bepergian ke luar negeri.

Sesampainya di rumah, Indah meminta Alaric untuk masuk. Alaric sudah beberapa kali datang, jadi dia tidak terlalu sungkan lagi.

"Eh, Nak Alaric, kan?" tanya Alia.

"Iya Tante," jawab Alaric.

Sejak mengetahui Alaric punya kembaran, Alia jadi ragu untuk langsung menyebutkan nama Alaric. Alia takut salah orang. Karena yang dia lihat, Alaric dan saudaranya benar-benar mirip.

Indah mengabarkan kabar gembira itu kepada ibunya. Terdengar jelas kebahagiaan Indah saat mengatakan itu.

"Apa iya Nak Al?" tanya Alia pada Alaric.

"Benar tante, aku sudah meminta izin ke Paman. Dan beliau mengizinkan," jawab Alaric.

"Tapi, kalian di sana?" tanya Alia ragu.

"Tante tenang saja, aku bertanggung jawab penuh kepada Indah. Aku akan menjaganya dan memastikan Indah baik-baik saja," jawab Alaric.

Alia tersenyum. "Kalau begitu Tante juga izinkan. Tapi ingat, kalian ini harus jaga batasan."

Alaric mengangguk dan meyakinkan jika dia punya batasan yang tidak boleh di langgar. Terlahir dari keluarga Kerajaan, tentu sudah dididik etika dengan baik.

"Hanya aku harap Indah tidak akan terkejut nantinya setelah tahu siapa aku sebenarnya?" Namun ucapan itu hanya Alaric ucapkan di dalam hati.

Alia meminta Indah untuk membuatkan minuman untuk tamunya. Namun Alaric mencegahnya.

Namun Indah tetap ke dapur untuk membuatkan minuman. Tidak lengkap rasanya jika ada tamu tidak disuguhkan minuman.

Tidak berapa lama Dedi pun datang. Setelah mengucapkan salam, Dedi pun masuk. Dedi langsung duduk di kursi ruang tamu.

"Paman hanya ingin berpesan, karena kalian sudah sama-sama dewasa, Paman harap kalian tidak mencoreng nama keluarga. Paman rasa Nak Al sudah paham, kan?"

"Iya Paman, aku juga tahu batasan antara pria dan wanita. Paman tenang saja, aku pastikan Indah tidak akan kenapa-napa," jawab Alaric.

Dedi tersenyum. Sejak pertama kali bertemu dengan Alaric, Dedi sudah kagum dengannya. Ada aura kuat yang tidak di miliki oleh orang biasa dalam diri Alaric.

"Silakan di minum Al," kata Indah sambil meletakkan minuman di meja. Alaric pun tersenyum tipis.

Alaric mulai menyeruput kopi tersebut. Kebetulan kopi itu tidak terlalu panas.

"Paman merasa kamu bukan orang biasa. Apa kamu berdarah bangsawan?" tanya Dedi.

"Uhuk, uhuk." Alaric menyemburkan kopi yang di teguknya. Indah segera mengambil tisu untuk mengelap nya. Dan memberikan kepada Alaric.

"Maaf," ucap Alaric.

"Paman juga minta maaf karena membuat kamu tersedak air," kata Dedi.

"Ayah ngomong apa sih?" bisik Alia. Dedi hanya tersenyum kepada istrinya.

Alaric pun permisi setelah menghabiskan minumannya. Dia tidak menceritakan tentang dirinya. Dia hanya ingin Indah dan keluarganya tahu dengan sendirinya.

"Hati-hati di jalan," ucap Indah. Alaric tersenyum lalu mengangguk.

Motor Alaric pun segera pergi dari situ, Indah pun kembali masuk ke dalam berkumpul bersama orang tuanya.

"Ayah bicara apa sih? Kasihan Alaric sampai tersedak begitu. Mungkin dia kaget dengan perkataan ayah," ujar Indah.

"Hehe, Ayah hanya merasa jika dia bukan orang sembarangan," ujar Dedi.

Indah teringat saat balapan beberapa hari lalu. Adik Alaric dan teman-teman nya mengendarai mobil mewah. Hanya Alaric sendiri yang menggunakan motor biasa.

"Ah sudahlah, untuk apa aku pikirin? Mau dia anak bangsawan atau apa, yang penting dia akan membawa aku bertemu idola ku," batin Indah sambil tersenyum sendiri.

Kedua orang tua Indah pun heran melihat Indah senyum-senyum sendiri. Hingga Alia menepuk pundak Indah yang membuat Indah tersadar.

Indah pun langsung pamit untuk ke kamar. Indah beralasan ingin mandi karena hari hampir malam.

1
Zea Rahmat
kangen opa 7R terkesan bgt cerita mereka... paling senang klo opa 7R muncul🤭🤭🤭
Zea Rahmat
sampe punya langganan tempat makan lesehan 🤣🤣
Sani Srimulyani
ga kebayang gimana syok nya mereka pas lihat mobil berjejer mana rombongannya banyak lagi .....
Sani Srimulyani
wah pasti pada kaget tuh yang ada disana....
Nanin Rahayu
jgn pingin nnt mlh ga JD lamaran 🤭🤣🤣 satu kelurahan datang 😂😂
StAr 1086
Next
kaylla salsabella
nah kan terkaget-kaget ya 🤭🤭🤭
StAr 1086
next
Astuti tutik2022
Akhirnya bisa ketemu besan jga, daaaaannn kaget ortu Indah😄😄
StAr 1086
serem euy
Puspa Dewi kusumaningrum
jngn sampai pingsan y thooor
Leny Wijaya
terkaget yg dtg klurga handerson😄miranda pasti juga kagetlah slma ini dia penasaran dgn alaric
Healer
pasti ada yg mau pingsan ni .... Miranda/Dedi/Alia 🤣🤣👍👍...s tunggu up nya thor 👍👍
Zea Rahmat
mato berdiri tuh emak nya indah🤣🤣🤣

dobel ka
White Fire
lanjut kak👍
Astuti tutik2022
Cieeee yg mau dilamar cieeee
Sani Srimulyani
ayo Arsy kasi pelajaran berharga untuk dokter gadungan itu.
Sani Srimulyani
wiiihhhh keluarga Henderson emang ga kaleng2.
Leny Wijaya
Akhirnya perang selesai😄Indah akan dilamar oleh Alaric
semngat thor💪terimakasih hari ini 2bab bisa di baca😄🤭🤭
Rohana Omar: terima kasih thor 2 bab.....💪💪💪💪💪💪💪
total 1 replies
Soraya
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!