NovelToon NovelToon
Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Aku Sang Pewaris Yang Kamu Hianati

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Penyesalan Suami / Pelakor jahat
Popularitas:7.2k
Nilai: 5
Nama Author: Vira

Selama ini Amara memberikan kehidupannya kepada Dion dan mengabdikan diri sebagai istri yang sempurna. sudah 3 tahun sejak pernikahan tidak ada masalah pada rumah tangga. namun fakta lain membuat hati Amara begitu teriris. Dion berselingkuh dengan seorang wanita yang baru ia kenal di tempat kerja.

Amara elowen Sinclair berusia 28 tahun, wanita cantik dan cerdas. Pewaris tunggal keluarga Sinclair di london. Amara menyembunyikan identitasnya dari Dion Karena tidak ingin membuat Dion merasa minder. mereka menikah dan membina rumah tangga sederhana di tepi kota London.

Amara menjadi istri yang begitu sempurna dan mencintai suaminya apa adanya. Tapi saat semuanya terungkap barulah ia sadar ketulusannya selama ini hanyalah dianggap angin lalu oleh pria yang begitu ia cintai itu.

Amara marah, sakit dan kecewa. ia berencana meninggalkan kenangan yang begitu membekas di sisa sisa hubungan mereka. akankah Amara dapat menyelesaikan masalahnya?....

ikuti terus ya guysss

selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 3

Amara menghapus air matanya. Percuma saja rasanya menangis seperti ini tanpa berbuat apa-apa.

" Aku akan membuatmu menyesal Dion." Amara mengepalkan tangan dan matanya memerah menahan sakit hati yang begitu besar.

Ia teringat masa masa berpacaran dengan Dion. Pria itu sangat sederhana dan menyejukkan hati. Sikapnya lemah lembut, tidak pernah membentak dan selalu perhatian. Amara jadi nyaman dan rasanya sulit sekali berpaling hingga ia berani menentang orang tuanya untuk menikah dengan Dion. Jika di pikir sekarang rasanya begitu sakit. Apalagi ia hampir saja memutuskan hubungan dengan kedua orangtuanya.

" Apa aku harus kembali ke rumah?." gumamnya. Air matanya kembali runtuh, hatinya tidak sanggup menjadi benteng pertahanan dari rasa sedih yang menyerang. Amara menenggelamkan wajahnya pada bantal dan menangis sejadi jadinya. Bahunya bergetar hingga suaranya nyaris tak terdengar. malam itu menjadi saksi betapa hatinya begitu hancur. Malam dimana Dion sedang bersenang-senang sementara dirinya menderita menahan rasa sakit. Rasa kepercayaan nya pada Dion membuatnya tertipu.

Cukup lama Amara meneteskan air mata kekecewaan, tanpa sadar rasa lelah dan kantuk menyerang, hingga akhirnya ia tertidur dengan air mata yang terus mengalir.

.

.

Sementara itu di tempat lain, Dion sedang mandi di sebuah kamar hotel pinggir kota. Pikirannya terus tertuju pada Vanya yang saat ini sedang menatapnya dari balik pintu kaca.

" Boleh aku masuk?." tanya Vanya.

Dion terperanjat, ia refleks mengangguk.

Vanya masuk ke dalam kamar mandi, ia meluruhkan seluruh pakaiannya hingga tak tersisa. Sementara Dion dengan cepat menangkap tubuh polos Vanya masuk ke dalam pelukannya. Dion mencium kasar bibir Vanya dengan ganas. Suasana semakin panas saat Dion mengangkat sebelah kaki Vanya ke atas.

" Dion.. Ahh aku tidak tahan rasanya...ahh"

" Kamu sangat cantik dan seksi Vanya, aku mencintaimu."

Ciuman panas itu berlanjut dengan beberapa hentakan kasar dari bawah. Vanya meringis kesakitan hingga pipinya me merah. Dion tidak melepaskannya sama sekali. Dion mengangkat tubuhnya dan mereka kembali beradu.

Adegan itu berlanjut hingga Dion mengerang nikmat dan melepaskan Vanya.

Vanya terkulai lemas terduduk di lantai kamar mandi.

Dion kembali mengangkat tubuh Vanya dan memeluk wanita itu.

.

.

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi, Amara terbangun dengan mata bengkak dan sembab. Rasanya sangat melelahkan menangis semalaman. Namun ia tidak berniat sedikitpun menelpon Dion karena percuma saja Dion tidak akan mengangkat teleponnya.

" Kamu bersenang senang semalaman tanpa memikirkan perasaanku." gumamnya lirih. Ia begitu terpukul hingga untuk melangkah saja rasanya sangat sulit.

Amara bangkit dan berniat untuk membersihkan diri. Namun saat akan melangkah ia berhenti karena mendengar suara bel berbunyi.

Amara mengira jika itu Dion. Ia merapikan rambutnya dan mencuci wajahnya. Setelah selesai, ia bergegas turun.

Sesampainya di pintu utama, Amara memutar gagang pintu dan pintu terbuka.

Amara tak menatap ke arah pintu yang baru saja dibukanya, ia memilih langsung berbalik dan berharap tak melihat wajah bahagia Dion yang baru saja tiba.

" Amara."

Suara familiar yang baru saja memanggil namanya membuat Amara membulatkan mata. Ia berbalik perlahan dan mendapati sosok yang selama tiga tahun ini tidak pernah ia lihat.

Amara terdiam tak percaya, ia masih mencoba mencerna apa yang terjadi.

" Mama." ucapnya lirih dan pelan.

Sosok di hadapannya tersenyum dan membentangkan tangannya seakan mempersilahkan Amara untuk memeluknya.

Tanpa aba aba, amarah berlari memeluk ibunya dengan erat. Rasa rindu dihatinya membuatnya menangis histeris.

" Mamaaa."

" Iya sayang mama di sini." keduanya hanyut dalam deraian air mata rindu. Sesekali wanita paruh baya itu mencium pucuk kepala putri kesayangannya.

" Bagaimana mama bisa tahu keberadaan Amara?."

Wanita paruh baya bernama Sania Elowen Sinclair itu hanya tersenyum sambil menatap lekat manik putrinya yang masih bersikap sangat polos.

" Apa kamu berpikir mama akan membiarkanmu begitu saja tanpa pantauan. Kamu salah sayang, setiap langkahmu mama bisa melihat jejaknya." ucap Sania sambil mengelus punggung tangan Amara.

Amara menggeleng pelan seakan menyesali kebodohannya selama ini. Meskipun kedua orang tuanya telah ia sakiti, namun mereka masih peduli padanya.

" Ma, Amara bersalah. Maafkan Amara." Isak tangis kembali terdengar hingga membuat seisi ruangan kembali terasa menyedihkan.

" Tidak ada orang tua yang membenci anaknya. Meskipun sebelumnya kamu sudah membangkang, tapi kamu tetaplah putri mama dan papa, jadi tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memaafkan mu. Kami tahu kamu sedang jatuh cinta. Kekuatan cinta sangatlah besar hingga kami tidak sanggup menentang cintamu yang besar itu." jelas Sania pada putri semata wayangnya.

Amara hanya terdiam dengan linangan air mata yang menggenang. Mendengar kata cinta dari ibunya membuatnya kembali tersadar. Cinta yang dulu memang sangat kuat tapi cinta yang sekarang hanyalah sebuah ranting kering yang menunggu angin untuk menjatuhkannya.

" Amara, bagaimana hubunganmu dengan Dion?."

Amara menoleh saat mendapati pertanyaan dari ibunya. Amara menunduk sambil menggenggam tangan ibunya.

" Mama pasti lebih tahu dibanding Amara." ungkap Amara.

Sania menghela nafas.

" Apa kamu akan terus membiarkan hatimu tersakiti?. Lakukan sesuatu yang pantas kamu lakukan." Ucap Sania.

Amara terdiam dengan perasaan berkecamuk. Perkataan ibunya benar. Amara tidak mau terus tersiksa sendirian, walaupun pelan ia akan memastikan penderitaan Dion lebih dari apa yang ia rasakan.

Amara menatap lekat ibunya. " Ma, terimakasih sudah datang berkunjung. Amara sangat menyayangi mama dan papa."

Sania kembali memeluk putrinya. " Papamu begitu merindukan putri kecilnya. Pulanglah ke rumah utama."

Amara mengangguk pelan, rumah yang tiga tahun ini sudah ia tinggalkan dengan kenangan pahit, kini akan kembali ia masuki dengan niat akan memperbaiki semuanya.

" Baiklah ma, Amara akan pulang ke rumah dan menemui Papa." ucap Amara.

" Syukurlah, mama pergi dulu ada urusan yang harus mama selesaikan." ungkap Sania.

Amara mengangguk. Sania berpamitan dan pulang. Amara menatap kepergian ibunya dengan raut wajah tersenyum.

Bayangan ibunya sudah menghilang di terangnya cahaya pagi itu. Amara sesaat melupakan rasa sakitnya setelah melihat sosok yang selama tiga tahun ini tidak ia pandang.

" Aku akan kembali." gumamnya lirih kemudian ia memutuskan untuk menutup kembali pintu rumah.

Saat akan berbalik, Amara kembali mendengar suara bel. Amara akhirnya mundur dan membuka pintu.

"Sayang, lihat apa yang aku bawa!." Dion tersenyum bahagia ke arah Amara sambil menenteng sebuah paperbag yang berisi makanan hangat.

Suara yang begitu ia nanti nanti kepulangannya kini seperti dengungan yang memekikkan di telinga. Rasa jijik mejalar dalam dada Amara saat mendengar kata sayang dari mulut pria yang berstatus suaminya itu.

" Sayang, jangan diam peluk aku." Dion mendekatkan tubuhnya hingga kini ia memeluk Amara. Namun tangan Amara tidak terangkat sama sekali seakan enggan membalas pelukannya.

" Sayang apa aku membuat kesalahan, katakan?." ucap Dion yang mulai menyadari perubahan Amara.

" Aku lelah." Amara berlalu meninggalkan Dion begitu saja.

Pria itu termenung ditempatnya sambil mempertanyakan sikap Amara yang tiba tiba berubah.

" Ada apa dengannya?." ucap Dion pelan.

1
Ramlah Kuku
ceritanya bagus sekali
vira: terimakasih 🥰tetap ikuti terus ya 😘
total 1 replies
Ma Em
Leo kok ayahnya galak bener seperti bkn seorang apa bkn ayah kandung Leo , Aku mau tau hukuman apa yg akan diberikan Dion pada Elis .
Sribundanya Gifran
lanjut
Ma Em
Akhirnya si Dion dan keluarganya sdh susah hidupnya sekarang titel menejer sdh hilang Dion sekarang sdh jadi gembel dan si pelajor Vanya juga hancurkan hdp nya .
Diah Susanti
baru mampir thor, semoga ceritanya gk dibikin kayak yang disebelah. setelah tau mantan istri pewaris/orang kaya si cowok ma keluarganya selalu cari cara untuk mendapatkan harta si cewek dengan dalih 'harta gono gini'
vira: selamat datang ,🥰
total 1 replies
Ma Em
Amara tunjukan pada semua orang bkn Amara yg mandul tapi Dion yg mandul dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion , ditunggu Thor seru banget ini biar para benalu dapat kejutan yg membuat Dion dan ibunya sock dan kena serangan jantung.
Ma Em
Waktunya pembalasan Amara pada Dion Bu Anggi ,Alis dan Vanya pasti mereka akan kena serangan jantung besok apalagi Bu Anggi pasti akan pingsan setelah tau siapa Amara sebenarnya , ditunggu Thor pertunjukannya 💪
Ma Em
Dion pasti menyesal karena sdh membuang berlian hanya untuk batu kali begitu juga Bu Anggi , Alis dan Vanya pasti mereka sock setelah tau CEO Sinclair yg baru adalah Amara .
Ma Em
Thor kapan pelantikan pengangkatan Amara menjadi CEO ditunggu banget mau tau reaksi Dion dan keluarganya yg selalu menghina Amara .
Ma Em
Mimpi saja kamu Vanya kalau kamu mau jadi istri Dion tapi tdk akan terlaksana , Gery pasti akan bongkar semua kebohongan mu dan anak yg dikandung Vanya bkn anak Dion tapi anaknya Gery .
Ma Em
Thor ditunggu bab selanjutnya, makin seru mau tau reaksi Dion setelah tau Amara adalah anak pengusaha kaya raya dan akan segera memimpin sebuah perusahaan besar pasti si Dion akan pingsan setelah tau Amara putri dari orang yg sangat berpengaruh dan kaya . ditunggu Thor bab selanjutnya 🙏💪🤗
vira: siap 🥰😘
total 1 replies
Heny
Sebelum keluar minta talak dl br pergi jng terlalu abai
Heny
Kuharap Amara tdk membuang2 air mata yg gk penting
Heny
Vanya cpt urus surat cerai jng lama2
Heny
Dah lah Dion nikahi vanya ceraikan Amara
Heny
Amara jng lg km bkn kan bekal Dion mubazir bkl yg km beri dibuang
Heny
Lembur dng selingkuhan
Heny
Hadir thor
vira: okey 🥰🤗
total 1 replies
Ma Em
kamu hebat Amara cepatlah bertindak jgn sampai Dion tau kamu anak seorang pengusaha kaya sebelum bercerai dgn Dion ,tunjukan pesonamu Amara biarkan Dion , Bu Anggi dan Alis menyesal setelah tau kamu seorang CEO perusahaan Sinclair
vira: terimakasih atas dukungannya 🤗😚🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!