Tak pernah terbayangkan oleh Nabila saat ini, saat ini ia tengah bersanding dengan seorang laki laki yang mengisi hidupnya selama beberapa tahun
Rian Rivaldo, laki laki yang kini yang akan menjadi suami Nabila
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Caramel_Machiato, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Pagi ini Nabila yang baru saja selesai mencuci pakaiannya langsung berpindah ke area belakang untuk menjemur pakaian, sambil memutar musik ia asik melakukan aktifitasnya.
Saat tengah asik sendiri, dari samping rumahnya terdengar suara pintu terbuka dan benar saja Rian keluar sambil membawa minuman untuk ia nikmati.
" Lo ga kerja ? " tanya Rian
" Kerja atau ga kerja bukan urusan Lo " jawab Nabila tanpa menoleh
" Ya gue kan cuma nanya Bil, kenapa ga di laundry aja ? Kan nanti lo cape habis ini harus kerja "
" Lo bisa ga gausah ikut campur ian, mending lo masuk kedalam deh. Sumpah lo berisik banget "
" Galak banget, kayak ga pernah ciuman aja Bil " ucap Rian yang langsung meninggalkan Nabila
Nabila terkejut dengan ucapan Rian, entah kenapa Rian selalu saja mengganggu dirinya dan membahas masalalu dengan dirinya.
" Rese banget, lama lama pindah juga gue " ucap Nabila dengan kesal
Rian segera bersiap siap untuk bekerja, Rian sengaja membuat Nabila kesal dan membicarakan masalalunya.
" Bil Bil, gue tau lo masih sayang sama gue. Ga usah munafik kali " kata Rian sendiri sambil tersenyum
Saat Rian keluar dari dalam rumah, Rian melihat ojek online yang sudah Nabila pesan.
" Atas nama Nabila ya pak ? " tanya Rian
" Iyah Pak, betul " jawab pengemudi itu
Rian mengeluarkan beberapa lembar uang, kemudian ia memberikan kepada ojek online tersebut.
" Batalin aja ya pak, ini buat bapa sebagai gantinya" kata Rian
" Oo oke Pak oke, makasih banyak ya " ucap si pengemudi dengan riang
Ojek online itu segera pergi dari halaman rumah mereka, dan tak lama Nabila yang sudah harus segera berangkat mendadak panik.
" Loh ko di batalin " kata Nabila begitu Keluar dari rumah
Nabila tak punya waktu untuk memesan ojek kembali, Rian yang melihat Nabila cemas pun langsung menghampirinya.
" Kenapa ? Panik banget" ucap Rian sambil menahan tawa
" Bukan urusan lo " jawab Nabila ketus
" Bareng sama gue aja gimana ? Daripada telat " ucap Rian
" Ogah " jawab Nabila sambil mencari driver kembali
Nabila belum juga menemukan driver kembali, ia pun semakin panik. Ditambah hari ini ia harus meeting pagi, Nabila semakin dibuat panik.
" Gue hitung sampai 5, 1.. 2.. 3..4.."
" oke oke gue mau, terpaksa " jawab Nabila dan Rian tersenyum
Rian langsung membuka pintu mobilnya, namun Nabila justru membuka pintu belakang.
" Gue bukan supir Bil " kata Rian kepada Nabila
" Cepetan Ian " jawab Nabila
" Pindah dulu kedepan, baru kita jalan "
Karena tak ingin berdebat dan mengulur waktu, segera Nabila pindah ke kursi depan dan duduk disamping Rian.
Segera Rian menyusul, dan mereka segera meninggalkan Halaman rumah.
" Lo kerja dimana ? " tanya Rian
" PT. Buana Sakti "
" Oohh Deket dari tempat gue yah "
Nabila tak menanggapi, ia tak perduli dimana Rian bekerja.
" Btw Bil, ini ga gratis yah " kata Rian membuat Nabila menoleh kearahnya
" Wahh ternyata lo ada maksud, berapa sih berapa yang harus gue bayar " kata Nabila dengan kesal
" Gue ga minta di bayar pakai duit Bil, gue ga semiskin itu "
" Terus Lo mau gue bayar pakai apa hah ? "
" lo temenin gue nonton hari Sabtu nanti, gimana ? "
" Dih ogah banget, modus banget Mending gue turun deh "
" Kalau lo turun emang lo yakin ga akan terlambat? "
Nabila merasa Ian benar, ia memang tak punya waktu banyak.
" Gimana ? Nonton di hari Sabtu" kata Rian mengulang
" Gue kerja " jawab Nabila
" Yaudah Minggu, oke "
" Yaudah iya oke, ini karena terpaksa dan di paksa bukan karena gue mau "
" Oke, ga ada alesan lagi yah "
Dengan terpaksa Nabila menuruti permintaan Rian.
Begitu sampai di tempat kerja, Nabila segera turun dari mobil Rian tanpa mengucapkan apapun.
" Sama sama " teriak Rian dari dalam mobil
Nabila tak perduli ia terus berjalan meninggalkan Rian.
Saat Rian hendak menutup kaca pintu, seseorang menghampiri dirinya.
" Ngapain lo " ucap seorang wanita
" Aurel ? Lo kerja disini "
" Jawab gue, Lo ngapain disini "
" Nganterin Nabila "
" Turun Lo "
Rian turun dari mobil, ia dan Aurel menepi sejenak.
" Apasih Rel ? " tanya Rian bingung
" Lo yang apa apaan Rian, ngapain lo deketin Nabila lagi hah. Dengan lo pindah di sebelah dia aja itu udah ganggu hidup dia "
" Ya mana gue tau kalau gue tetanggaan sama dia sih Rel "
" Yaudah sekarang kan Lo tau, mending lo pindah deh. Emang lo belum puas ya nyakitin sahabat gue "
" Nyakitin? Justru sahabat lo itu yang nyakitin gue Rel. Dia mutusin gue tiba tiba, semua akun gue di blokir. Sampai sekarang gue aja ga tau alasan apa sampai dia mutusin gue "
" RIAN MANA ASA CEWE YANG NGELIAT COWOKNYA SELINGKUH DIEM AJA "
" Selingkuh ? Siapa sih Rel yang selingkuh "
" Ya lo lah Rian pake nanya lagi, nih yah gue kasih tau. Waktu itu gue sama Nabila pergi ke Jogya buat kasih lo kejutan. Tapi ternyata kita ngeliat lo pelukan sama cewe "
" Kapan ? "
" Ya pokoknya saat kita masih kuliah, cewenya itu tinggi, putih , rambut pirang ya cantik sih "
Rian mencoba mengingat, kemudian ia teringat oleh sosok perempuan yang Aurel maksud.
" Oo Manda "
" Bodo ga peduli siapapun mau Manda, Mandi. Yang jelas lo udah selingkuh"
" Dia saudara gue, bahkan dia udah gue anggap adik kandung sendiri Rel. Gue berani sumpah "
Saat Aurel hendak menjawab, terdengar bunyi ponsel miliknya.
" Duh gue hampir telat, udah lah gue sibuk . " Aurel berjalan meninggalkan Rian
Kini Rian paham letak kesalahannya, Nabila salah paham kepada dirinya.
Rian tau harus berbuat apa, dengan segera Rian pergi dari tempat kerja Nabila pergi menuju tempat ia bekerja.
..
Pukul 10 malam Nabila baru bisa pulang kerumahnya, dengan rasa lelah ia berjalan mencoba untuk masuk kedalam rumahnya.
Saat Nabila hendak mencari kunci rumah, tak ia temui kunci rumah tersebut.
" Kayaknya ketinggalan deh, duh gimana nih " kata Nabila panik
Nabila mencoba menghubungi pemilik kontrakan, namun sayang sang pemilik tidak berada dirumah.
Nabila ingat jika pintu belakang tak terkunci, namun kini ia harus melewati rumah Rian untuk bisa masuk kedalam rumahnya.
" Terpaksa deh gue, daripada gue ga bisa masuk " ucap Nabila sendiri
Nabila mengetuk pintu rumah Rian, dan tak lama sang pemilik membukakan pintu.
" Bila, kenapa ? " tanya Rian melihat Nabila yang berdiri didepan pintu
" Kunci rumah gue ketinggalan di kantor, si Ibu lagi ga dirumah. Jadi gue mau numpang lewat rumah Lo buat kerumah gue "
" Oohh, boleh sih. Tapi lo temenin gue makan malem yah "
" Ian, gue cape sumpah buat berdebat sama lo gue mau istirahat "
" Lo pasti belum makan Bil, udah ayo lo masuk dan duduk gue siapin semuanya "
Nabila yang enggan berdebat pun masuk kedalam rumah, ia pun duduk di sofa yang Rian minta.
Saat Nabila tengah menunggu Rian, Nabila Melihat sebuah foto.
Rian keluar dari dalam kamar setelah mengganti pakaian, namun saat Rian keluar Rian tak menemukan Nabila disana.
" Loh ko pergi " ucap Rian
Saat Rian hendak membuka pintu belakang milik Nabila, pintu itu sudah terkunci.
" Kenapa yah " ucap Rian bingung