NovelToon NovelToon
World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

World Of Cyberpunk: Neo-Kyoto

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Perperangan / Robot AI
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Langit Neo-Kyoto malam itu selalu sama: kabut asam bercampur polusi elektronik yang membuat bulan tampak seperti koin usang. Hujan buatan yang beraroma logam membasahi jalanan, memantulkan cahaya neon raksasa dari papan reklame yang tak pernah padam. Di tengah kekacauan visual itu, sosoknya berdiri tegak di atap gedung tertinggi, siluetnya menentang badai.

Kaelen. Bukan nama asli, tapi nama yang ia pilih ketika meninggalkan masa lalunya. Kaelen mengenakan trench coat panjang yang terbuat dari serat karbon, menutupi armor tipis yang terpasang di tubuhnya. Rambut peraknya basah kuyup, menempel di dahi, dan matanya memancarkan kilatan biru neon yang aneh. Itu adalah mata buatan, hadiah dari seorang ahli bedah siber yang terlalu murah hati. Di punggungnya, terikat sebuah pedang besar. Bukan pedang biasa, melainkan Katana Jiwa, pedang legendaris yang konon bisa memotong apa saja, baik materi maupun energi.

WORLD OF CYBERPUNK: NEO-KYOTO

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13: Sabit Langit dan Pasukan Xenon

Panggilan Sora bergema di seluruh Neo-Kyoto. Dari lorong-lorong bawah tanah hingga atap-atap gedung pencakar langit, orang-orang yang pernah merasakan sentuhan harapan dari Malaikat Penyelamat menjawab. Mereka datang dengan peralatan seadanya, dengan semangat yang membara. Para petani kota dengan alat-alat berkebun yang dimodifikasi, para mantan peretas dengan dek-dek tua mereka, bahkan mantan anggota geng yang kini ingin menebus kesalahan.

Di tengah persiapan yang kacau namun penuh tekad, sebuah anomali muncul di perbatasan Zona Mati, berbeda dari pola energi Korporasi Xenon. Itu adalah jejak energi yang asing, terasa liar dan kuat, seperti badai yang mendekat.

Saat Sora, Anya, dan Raina mengamati hologram, sebuah sosok muncul dari gurun siber yang berdebu. Tingginya sedang, bergerak dengan kelincahan yang luar biasa meski mengenakan pakaian yang tampak usang namun fungsional. Di punggungnya tersandang sabit besar yang memancarkan aura dingin dan mematikan – Sky Death.

"Siapa dia?" tanya Anya, waspada.

Sora mengerutkan kening. "Energinya... tidak seperti apa pun yang pernah kurasakan di Neo-Kyoto. Ini seperti perpaduan antara kekuatan alam dan teknologi yang sangat jauh berbeda."

Sosok itu mendekat dengan cepat, melewati garis pertahanan awal yang mulai disiapkan oleh para sukarelawan. Beberapa orang mencoba menghentikannya, namun ia bergerak terlalu cepat, meninggalkan jejak angin dan pasir di belakangnya. Akhirnya, ia tiba di hadapan Sora, Anya, dan Raina.

Pria itu memiliki rambut hitam panjang yang diikat ke belakang, dan mata tajam berwarna hijau zamrud yang menatap mereka dengan intensitas yang tenang. Di wajahnya terdapat beberapa guratan tato etnik yang rumit. Ia membungkuk sedikit, memberikan salam yang asing.

"Salam," katanya, suaranya dalam dan berwibawa dengan aksen yang belum pernah mereka dengar. "Namaku Zazzi. Aku datang dari wilayah yang jauh, yang disebut Cybumi. Aku merasakan gangguan besar di tempat ini, dan merasakan kehadiran kekuatan yang mengancam. Kabar tentang para penyelamat Neo-Kyoto telah sampai ke telingaku."

Cybumi?" tanya Raina, terkejut. "Wilayah itu... legenda mengatakan terletak di ujung dunia, tempat di mana alam dan roh masih memiliki kekuatan besar."

Zazzi mengangguk. "Legenda itu benar. Sabit Sky Death ini adalah buktinya. Ia ditempa dari meteor langit dan diberkati oleh roh angin Cybumi." Ia menunjuk ke arah pola energi Korporasi Xenon di hologram. "Kekuatan mengerikan itu... aku pernah menghadapinya di wilayah lain. Mereka adalah ancaman bagi seluruh kehidupan."

Sora, Anya, dan Raina saling pandang. Kedatangan Zazzi yang misterius dan senjatanya yang kuat bisa menjadi aset berharga dalam menghadapi Korporasi Xenon.

"Kau datang untuk membantu kami?" tanya Sora.

Zazzi menyeringai tipis. "Aku tidak suka melihat ketidakadilan dan kehancuran. Dan aku punya hutang budi pada roh-roh yang membimbingku. Jika Neo-Kyoto terancam, maka aku akan berdiri di sisimu." Ia menatap sabit Sky Death di tangannya, cahaya dinginnya seolah menyala. "Senjata ini haus untuk menghadapi musuh yang layak."

Kini, harapan Neo-Kyoto bertambah satu sekutu yang misterius dan kuat, seorang pejuang dari negeri yang jauh dengan sabit mematikan di tangannya. Bersama, mereka akan menghadapi bayangan yang datang dari luar, dengan harapan yang baru dan kekuatan yang tak terduga.

Sekutu baru telah tiba di Neo-Kyoto. Zazzi dari Cybumi dan sabit Sky Death-nya siap membantu melawan Korporasi Xenon.

Kedatangan Zazzi membawa gelombang optimisme baru bagi para sukarelawan Neo-Kyoto. Ia tidak hanya seorang petarung, tetapi juga seorang ahli strategi yang intuitif. Dengan cepat, ia menganalisis kekuatan dan kelemahan Korporasi Xenon melalui data yang dikumpulkan Sora. Zazzi menjelaskan bahwa musuh mereka tidak hanya mengandalkan teknologi, tetapi juga mutasi biologis yang mengerikan.

"Mereka bukan hanya tentara," jelas Zazzi, sambil menunjuk pola anomali di hologram. "Mereka adalah 'Anak-Anak Xenon'. Manusia yang dimodifikasi secara genetik menjadi mesin pembunuh. Otak mereka terhubung ke jaringan Korporasi, membuat mereka lebih cepat, lebih kuat, dan hampir tidak merasakan sakit."

"Lalu, bagaimana kita melawan mereka?" tanya Anya, memegang Palu Perusaknya dengan erat.

"Kekuatan mereka adalah koneksi," jawab Zazzi. "Mereka terhubung satu sama lain. Jika kita memutuskan koneksi itu, mereka akan menjadi rentan."

Sora mengangguk. "Itu artinya kita harus menemukan inti jaringan mereka. Tapi itu akan sulit. Mereka pasti akan melindunginya dengan segala cara."

Tiba-tiba, alarm di markas mereka berbunyi dengan keras. Pola energi Korporasi Xenon telah memasuki Neo-Kyoto. Ratusan "Anak-Anak Xenon" berbaris di jalanan, meneror warga kota. Mereka memiliki mata merah menyala, kulit yang terbuat dari nanite (robot berukuran mikroskopis) yang mengkilap, dan cakar tajam yang bisa memotong beton.

"Pertempuran dimulai," kata Zazzi, meraih sabit Sky Death-nya. Bilah sabit itu mengeluarkan cahaya perak yang dingin, seolah siap untuk mengukir takdir di medan perang.

Sora, Anya, dan Zazzi memimpin pasukan sukarelawan Neo-Kyoto. Sora menggunakan kekuatan Kode Genesis untuk memanipulasi lingkungan, mengaktifkan jebakan tersembunyi dan mengganggu komunikasi musuh. Anya dengan Palu Perusaknya menciptakan perisai energi dan menghancurkan setiap musuh yang berani mendekat.

Zazzi adalah kekuatan yang sangat berbeda. Ia menari di antara musuh, gerakan sabitnya secepat angin. Setiap ayunan sabit Sky Death tidak hanya memotong, tetapi juga mengeluarkan gelombang energi aneh yang memutuskan koneksi musuh, membuat mereka bingung dan tidak berdaya. Ia bertarung dengan gaya yang sangat berbeda, mengandalkan kekuatan alam dan roh Cybumi.

Pertempuran itu sangat brutal. Anak-Anak Xenon sangatlah kuat, dan jumlah mereka tidak ada habisnya. Namun, para sukarelawan Neo-Kyoto bertarung dengan berani, dilindungi oleh Sora, Anya, dan Zazzi. Mereka menunjukkan bahwa harapan adalah senjata yang lebih kuat daripada ketakutan.

Di tengah pertempuran, Zazzi melihat seorang Anak Xenon yang lebih besar dan lebih kuat dari yang lain. Matanya memancarkan cahaya merah yang sangat kuat. "Itu adalah komandan lapangan mereka," teriak Zazzi. "Jika kita bisa mengalahkannya, kita akan membuat mereka bingung!"

Sora dan Anya mengangguk. Mereka bertiga melompat ke arah komandan lapangan itu, siap untuk pertarungan yang akan menentukan nasib Neo-Kyoto.

Komandan lapangan Korporasi Xenon adalah sosok yang mengerikan. Tingginya hampir dua kali lipat manusia biasa, dengan armor biologis yang mengkilap dan mata merah yang memancarkan kebencian. Setiap gerakannya memancarkan energi statis yang membuat udara bergetar.Dia adalah puncak evolusi buatan yang kejam, mesin pembunuh yang tak kenal ampun.

"Kalian hanyalah anomali," geram komandan itu, suaranya terdistorsi. "Kalian adalah virus yang akan kami hapus."

"Kami adalah harapan," balas Sora, Katana Jiwa di tangannya bergetar.

Pertarungan dimulai. Komandan itu melesat, cakarnya yang tajam mengincar Sora. Namun, Sora tidak lagi hanya mengandalkan kecepatan. Dengan kekuatan Kode Genesis, dia menciptakan pusaran energi di sekitar tubuhnya, memblokir serangan dan melemparkan komandan itu ke belakang.

1
Yusi Yustiani
Next...
Isa Tawaf
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Isa Tawaf
Next thorrrr🔥
Nomaero
Fress banget Thor ini🥶
Nomaero
Nanggung😌
Asep Opow
Lanjutkan jngan kasih kendor thoorrrr
Asep Opow
🤯🤯🤯
Hidden
Semangat Thor 😁
Hidden
Mati semua kah??
Arifah Hidayat
Lanjutkannya ditunggu Thor udh tambah ke rak buku hehe
Arifah Hidayat
Mantep nih
Amrullah Algifari
moga up nya konsisten😁
Amrullah Algifari
Next next
Alvin Mirza
Next lanjutkan thorrrrr
Alvin Mirza
Next Thor masih penasaran, ga mungkin sampe sini ka?🤣
Alvin Mirza
Thor becanda
Alvin Mirza
pembawaan karakternya bagus
Alifa Alfatunisa
Aku suka cerita yg alurnya fantasi, kebanyakan rata2 alurnya hampir sama, TPI ini beda baru Nemu ada author yg buat cerita tema cyberpunk.
Keren Thor Aku ikutin novelnya😉😉😉
Alifa Alfatunisa
ditunggu lanjutannya Thor😉
Alifa Alfatunisa
MC Mati beberapa chapter🙃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!