NovelToon NovelToon
Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Pengantin Dadakan Tuan Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Noor.H.y

Aruna gadis sederhana dari keluarga biasa mendadak harus menikah dengan pria yang tak pernah ia kenal.
Karena kesalahan informasi dari temannya ia harus bertemu dengan Raka yang akan melangsungkan pernikahannya dengan sang kekasih tetapi karena kekasih Raka yang ditunggu tak kunjung datang keluarga Raka mendesak Aruna untuk menjadi pengganti pengantin wanitanya. Aruna tak bisa untuk menolak dan kabur dari tempat tersebut karena kedua orang tuanya pun merestui pernikahan mereka berdua. Aruna tak menyangka ia bisa menjadi istri seorang Raka yang ternyata seorang Ceo sebuah perusahaan besar dan ternama.
Bagaimana kehidupan mereka berdua setelah menjalani pernikahan mendadak ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor.H.y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 Tinggal Bersama

Satu kata "SAH" dari para tamu undangan yang hadir menggema di seluruh ruangan gedung menjadi pertanda Aruna telah sah menjadi istri seorang Raka Mahendra. Penghulu meminta Aruna untuk menyalami suaminya sebagai bentuk bakti kepada lelaki yang sudah menjadi suaminya saat itu.

Aruna tetap geming karena masih belum juga percaya bahwa sekarang ia sudah menjadi seorang istri seorang lelaki yang tak pernah dikenal, bahkan baru saja ia temui beberapa saat lalu.

"Nduk.. Apa yang kamu tunggu, cepat salim sama suamimu". Ucap Bu Murni menyenggol Aruna yang masih saja melamun padahal Raka sudah menjulurkan tangannya walaupun dengan malas.

"Eh.. Iya Bu". Aruna menggapai tangan Raka menunduk untuk mencium punggung tangannya.

"Alhamdulillah, sekarang kalian sudah sah menjadi suami istri. Papa lega dan senang sekali akhirnya kamu menikah. Semoga kalian bisa saling mencintai dan melengkapi satu sama lain langgeng sampai akhir hayat yang memisahkan, doa Papa selalu menyertai kalian berdua nak". Kata Pak Agung kepada Raka dan Aruna "Papa minta kamu jaga Aruna, Papa tahu kalian belum saling mengenal.. Tapi Papa yakin Aruna wanita yang tepat untuk menjadi istrimu". Lanjut Pak Agung dan hanya diangguki oleh Raka

"Omg... gue beneran udah menikah, dan sama dia ?". Gumam Aruna dalam hati dan di tatapnya Raka yang masih sibuk menyalami para tamu undangan berpamitan meninggalkan tempat

"Huh... Ini semua gara-gara Nawa, bisa-bisanya dia ngasih tempatnya salah kaya begini, bukannya kasih pelajaran sama si Yogi dan cewek uler eh malah gue yang apes". Bicara Aruna lihir sesaat meratapi nasib yang di jalaninya.

* *

Di toko kue dimana Nawa sedang menata kue di dalam etalase, ia tiba-tiba teringat dengan sang sahabat yang katanya mau melabrak sang mantan kekasih. Diambilnya telepon di saku celananya.

"Nomor yang anda tuju sedang tidak bisa di hubungi karena sibuk". Bukannya suara Aruna yang terdengar tetapi suara mbak-mbak operator telepon yang menyahuti.

"Kenapa ini bocah, kok nggak bisa dihubungi sih.. Apa acara labrak melabraknya belum selesai". Gumam Nawa saat telepon Aruna tak kunjung tersambung setelah beberapa kali di hubungi

"emmm.. Gue chat aja deh". Nawa membuka ruang chat Aruna, seketika matanya membelalak membaca chat terakhir Nawa yang mengirimkan alamat tempat Yogi melangsungkan pernikahan

"Omg.. Gue salah lagi ngirim alamatnya, duhhh ini tadi alamat yang mau gue kasih ke mang supir untuk nganterin kue pesanan eh malah kekirim ke Aruna. Parah jangan sampai deh Aruna kena masalah". Cepat-cepat Nawa mengirim pesan yang mengatakan kalau Aruna salah tempat dan ia pun meminta maaf sesaat setelah nya ia mencoba menghubungi sahabatnya lagi, tetapi hasilnya nihil.

"Nawa.. Tolong packing pesanan kue untuk dikirim ke alamat ini segera". Suara Mbak Amel membuat Nawa yang sedang menelpon Aruna menutup ponselnya segera

"Siap Mbak".Sahut Nawa "Huh.. Semoga saja Aruna tidak mendapatkan masalah karena ini". Gumam Nawa setelah itu mengerjakan perkerjaannya lagi.

* *

"Nduk.. Kamu baik-baik ya sama Nak Raka, Ibu masih nggak nyangka kamu sudah menjadi seorang istri sekarang. Ingat baik-baik pesan Ibu.. Kamu harus patuh sama suamimu hormati dia, jangan pernah membantahnya ya nduk. Ibu sama Bapak pamit pulang dulu ya". Bu Murni memeluk Aruna sesaat sebelum beranjak pulang.

"Nak Raka, Bapak nitip Aruna ke kamu.. sekarang tugas Bapak beralih ke kamu, kalau kamu merasa sudah tak sanggup membimbing Aruna jangan sakiti dia, datanglah ke tempatku bicara baik-baik dan saya akan menjemputnya pulang". Pak Rahmat menasehati Raka "Insyaallah Pak".Jawab Raka yang di balas senyuman Pak Rahmat

Walaupun mereka belum saling mengenal satu sama lain tetapi Pak Rahmat merasa bahwa Raka seorang lelaki yang bertanggung jawab dan ia yakin Aruna akan hidup bahagia bersamanya.

"Pak Rahmat dan Bu Murni tenang saja, saya akan selalu ada untuk mereka. Kalau Raka sampai macam-macam sama Aruna, saya tidak segan-segan untuk mengasih pelajaran sama putra ku ini". Pak Agung bicara meyakinkan kedua besaannya, sebelum pergi meninggalkan gedung bersama supir yang diutus Pak Agung untuk mengantar mereka.

"Mari kita pulang, supir sudah menunggu". Ajak Pak Agung sebelum Raka menyela

"Tunggu.. Raka dan Aruna pulang ke rumah, Papa bisa pulang sendiri dengan Mang Asep"

"Maksutnya rumah? Kita cuma tinggal berdua gitu? Terus Pak Agung ?" Aruna bertanya menatap Raka dan Pak Agung bergantian masih belum bisa mencerna perkataan Raka

Pak Agung tersenyum ke arah mereka berdua "Baik, kalau itu mau kamu.. Tapi ingat mulailah belajar mencintai istrimu, jangan pernah sakiti dia". Pak Agung menepuk pundak Raka lalu beralih menatap Aruna "Aruna, kamu tinggal bersama Raka di rumahnya. Tenang, kalau Raka macam-macam sama kamu jangan ragu untuk bilang ke Papa. Biar Papa yang menegurnya".

Raka hanya memutar bola matanya malas dengan perkataan ayahnya yang di ucapkan pada menantu dadakannya itu.

"Nggak Pak.. Kita tinggal bersama yah, saya nggak mau kalau cuma tinggal berdua sama.." Ucap Aruna menggantung sesaat menatap Raka yang masih menatapnya dengan tatapan tajam nan dingin "Tuh kan Pak.. Belum apa-apa juga dia udah ngasih tatapan membunuh gitu ke saya, lihat tuh Pak". Lanjut Aruna yang merapatkan badannya ke arah Pak Agung.

Diliriknya wajah Raka, lalu beralih ke Aruna "Raka memang begitu, dan ini tugas kamu untuk membuat tatapan singanya menjadi tatapan kucing yang menggemaskan". Pak Agung mencoba menangkan Aruna menepuk pundaknya lalu beranjak pergi masuk ke mobil pulang ke kediamannya.

Aruna hanya menghela nafasnya panjang, saat melihat mobil yang di tumpangi Pak Agung melesat pergi.

"Mari Tuan, Nona.. Mobil sudah siap". Reno mempersilahkan keduanya untuk memasuki mobil, Raka beranjak masuk mobil tanpa menunggu Aruna. Sedangkan Aruna dengan langkah yang terasa berat harua ia paksa memasuki mobil yang super mewah itu.

* *

Setelah Aruna turun dari mobil, di pandangnya rumah besar megah bertingkat khas rumah seorang milyader yang biasanya hanya ia lihat di sinetron dan drama korea, sekarang ia bisa merasakannya sendiri. Aruna berasa seperti mimpi saat pintu rumah dibuka, ia melangkahkan kakinya masuk ditatapnya berbagai interior rumah yang sangat mewah dan pasti sangat mahal harganya.

"Selamat Malam Tuan, Nyonya". Sambut Bi Surti

"Bawa semua barang ke atas, terus antar dia ke kamar".

"Baik Tuan". Bi Surti mengangguk lalu mengajak Aruna menuju kamar di lantai atas

"Wah.. ternyata Nyonya Aruna juga tak kalah cantik sama Nona Mesya, lebih cantik malah. Tuan Muda beruntung banget sih". Kata Bi Surti sesaat setelah sampai di depan kamar

"Jangan panggil saya Nyonya Bi, panggil Aruna saja.. Perasaan belum tua-tua banget masa harus dipanggil Nyonya".

"Eh.. Nggak bisa Nyonya, itu namanya nggak sopan Bibi nggak bisa".

"Huh... ya sudah terserah Bibi mau panggil apa, tapi tetap jangan panggil saya Nyonya".

"Baik Nona". Jawab Surti lalu membukakan pintu dan mempersilahkan masuk.

"Makasih ya Bi, saya masuk dulu. Capek banget mau tidur". Bi Surti hanya mengangguk dengan tersenyum penuh arti.

Aruna beranjak masuk ke dalam kamar lalu tercengang saat melihat kamar yang akan di tempatinya.

Bersambung * *

1
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍
run away.┲﹊
Wah! Gak sabar nunggu karyamu yang baru, Thor!
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir di karyaku 😊
total 1 replies
Takagi Miho
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
Noor.H.y: makasih kak.. sudah mampir 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!