Menikah bukan berarti kehadiran orang ketiga tidak ada. Kisah ini bermula dari bangku kuliah, Sherly mahasiswi kedokteran tingkat akhir jatuh cinta kepada seniornya yang sudah menjalani koas dokter Timo. Sherly tidak mengetahui sahabatnya Leni memiliki perasaan yang sama dengannya. Bagaimana kisah cinta segi tiga ini???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wisye Titiheru, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jujur Itu Sakit
"Kesehatan dokter dan si manis Nora baik dan bagus. Perkembangan pertumbuhan Nora juga progresnya baik."
"Terima kasih dokter Gita."
Besok Nora dan maminya Sherly sudah diijinkan pulang. Luka bekas operasi Sherly bisa diobati oleh suaminya sendiri di rumah, karena dia adalah spesialis bedah. Tentu obat dan plester pelindung luka sudah yang terbaik yang di berikan.
"Tadi ibu Grace didepan, mungkin malu mau menjenguk. Makanya langsung saya suruh masuk."
"Ooooo." Sherly tersenyum.
"Kalau begitu saya permisi ya bu dokter."
Tertinggal Timo, Sherly dan juga Grace. Mereka saling diam. Sherly memperhatikan suaminya dan Grace bergantian.
"Suamiku penasaran mba, kenapa mba meninggalkan dia waktu itu? Saya harap mba bisa menjawab kepenasaranan suamiku didepan saya istri sahnya."
"Itu sudah lima belas tahun. Saya mohon maaf Imo, dek. Saya pikir biar itu jadi rahasia saya. Mendingan kamu tidak usah tahu Imo, kalau rasa itu sudah tidak ada?"
"Maksud kamu apa?"
"Mas....."
"Kamu kan punya istri dan anak - anak."
"Ya dan saya sangat mencintai mereka."
"Mas....."
Grace menangis dan pergi meninggalkan ruangan tempat Sherly dirawat, ada luka dihatinya yang membuat dia menangis. Sedangkan Timo matanya hanya tertuju pada istri dan Nora yang tertidur dalam pelukan hangat maminya. Sherly tahu bahwa masalah ini belum selesai, Sherly sadar bahwa cobaan hidup yang baru akan dia hadapi ke depan.
Sherly dan Nora sudah dirumah, dia masih ijin tiga hari. Sherly sangat tertolong karena sus Tini yang dulu merupakan susnya Noah, kembali bisa menjaga Nora adeknya Noah.
"Mami, dede nangis."
"Sabar ya kaka, papi lagi obati luka mami. Kaka minta tolong sus Tini dulu ya."
"Mami sakit tidak?"
"Sedikit." Sherly menjawab dengan memperagakan seberapa besar sakit dengan ukuran ruas jari. Ya luka operasi Sherly mengalami infeksi karena kemarin Sherly tidak sengaja operasi dan darah pasien mencar. Luka Sherly tidak ditutup dengan kasa perban yang baik. Akhirnya merembes.
"Kenapa jadi dokter melawan ya." Timo berbicara marah tetapi sambil mencium bibir istrinya dengan gemas. "Sayang kalau satu dua hari ada operasi bisa diganti dokternya bukan kamu sayang?"
"Mas, ini aku akui salah, karena tidak persiapan baik, padahal aku baru selesai operasi."
"Mas ngerti tanggung jawab kamu, tetapi ingat kesehatan kamu. Ada aku, Noah dan Nora. Ingat ibu direktur." Sudah selesai diobati langsung digendong istrinya bangun. Sherly langsung mencium dengan mesra bibir suaminya. Dan menyolek barang sensitif suaminya. "Mulai Nakal ya istriku ini?"
"Puasa mas."
"Iya mas tahan." Sherly tersenyum lagi. Dipeluk suaminya.
"I love you suamiku Timotius Johanes."
"Love you more Sherly Isabel Carlos istriku sayang." Timo langsung mengemut bibir istrinya berpindah keleher dan langsung mau menuju ke bukit kembar istrinya.
"Mas, aku masih haid."
"Banyak cara kamu bisa memuaskan aku istriku. Kamu yang memulai, maka harus dikerjakan tuntas." Digendong istrinya ke kamar mandi dan Sherly membantu suaminya dengan menggunakan tangannya, sampai lahar segar keluar. "Terima kasih sayang, terima kasih."
Timo begitu segar pagi ini. Selesai berdoa dia dan istrinya mandi bersama dan Sherly membantu dia menjinakan singa lapar kepunyaan suaminya. Karena belum bisa melalui tempat biasa, maka tangan istrinya yang digunakan. Stock ASI Nora melimpah di kulkas. Sus Tini tidak akan kesulitan. Nora sama seperti Noah kakanya, mereka sama - sama tidak rewel sangat pengertian.
Selesai mengantar Sherly ke kantornya dia lanjut ke tempat kerjanya. Timo sangat segar, masuk kerja. Dari jauh dia melihat Grace, namun hanya disapa dengan senyuman dan langsung melangkah meninggalkan Grace. Semua ini Timo lakukan karena semalam dia merenung buat apa masa lalu dia pikirkan, apalagi dia yang perna hampir kehilangan Sherly. Masukan dari Jefry sahabatnya memang benar. Untuk melupakan karena itu masa lalu, sedangkan masa depannya ada Sherly yang setia, Noah dan Nora buah cintanya yang tumbuh sehat penuh cinta jadi anak yang pintar. Kurang apa dirinya.
Berbeda dengan Grace yang menyangka bahwa masih ada sakit hati Timo terhadap dirinya. Dia tahu bahwa dia adalah cinta pertamanya, pasti susah untuk dilupakan.
Jam makan siang, Timo sedang di kantin menikmati makan siang karena baru selesai operasi. Karena spesialisnya sama dengan istrinya Timo selalu berdiskusi dengan istrinya tentang kasus yang dia hadapi. Seperti saat ini, dia sedang vidio call dengan istrinya. Tiba - tiba Grace datang bergabung di mejanya.
"Permisi bisa saya duduk disini, ada yang mau saya bicarakan." Kedatangan Grace didengar oleh Sherly istrinya.
"Sayang,nanti lanjut ya. Ada ibu Grace."
"Silahkan mas."
"Kamu percaya mas kan?"
"Saya sangat percaya mas."
"Terima kasih sayang." Grace kaget karena Timo sedang berbicara dengan istrinya.
"Maaf jika saya menganggu."
"Sebenarnya iya sih. Tetapi silahkan kan mau berbicara? Istri saya percaya sama saya dan saya harus menjaga kepercayaannya. Apa yang mau dibicarakan? Silahkan."
"Ini tentang kejadian lima belas tahun yang lalu."
"Saya sudah tidak butuh penjelasan itu. Sudah lama saya lupakan."
"Tetapi kamu harus tahu Imo."
"Oke silahkan."
Grace menceritakan semuanya, tentang kondisi keluarganya, sampai perkataan yang perna mamanya Timo katakan kepadanya. Karena selama pacaran, Timo tidak perna pacaran sembunyi - sembunyi dia memperkenalkan kepada keluarganya juga sebaliknya.
"Kenapa waktu itu kamu diam, tidak jujur. Karena kamu sudah memilih jalan itu, maka saya tahu kita berdua sudah berpisah. Lagian aku sudah berkeluarga, kamu tahu istri dan kedua anakku. Terima kasih karena sudah mau jujur."
"Hanya begitu???"
"Maksudnya??? Sekali lagi kita sudah dua orang yang berbeda, kenagan masa lalu biarlah menjadi kenangan saja. Saya punya istri dan anak."
"Tetapi saya masih mencintai kamu Imo." Timo tertawa mendengar pernyataan Grace. Namun dari kejauhan Sherly istrinya datang menghampiri mereka, ternyata ada pertemuan beberapa direktur rumah sakit yang akan mengadakan kegiatan bakti sosial dan seminar, dan rapatnya tadi di rumah sakit tempat Timo suaminya bekerja.
"Mas,.... Eh mba Grace." Sherly menyalami Grace teman suaminya. Timo mencium bibir istrinya didepan Grace. Tindakan Timo menjawab pernyataan Grace yang katanya masih mencintai Timo.
"Sama siapa kesini? Tadi di jemput dokter Heny ada pertemuan dengan dokter Chandra." Direktur rumah sakit tempat Timo bekerja.
"Menganggu mas??"
"Ngak lah. Sudah selesai, mau langsung pulang." Sherly memberi kode dengan kepalanya. Kemudian mereka berdua pamit meninggalkan Grace dengan sakit dihatinya.
Sakit hati Grace ternyata menimbulkan kebencian dalam hatinya. Dia tidak menyangka bahwa Timo begitu saja melupakannya. Grace uang dikenal baik dan pendiam. Berubah menjadi antagonis.
"Kalau saya tidak bahagia, kamu juga tidak boleh bahagia Imo. Aku begini karena kamu.!!!