NovelToon NovelToon
Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat

Status: tamat
Genre:Fantasi Timur / Misteri / Action / Epik Petualangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Tamat
Popularitas:2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Sang_Imajinasi

Terlahir kembali sebagai Tian Feng di Desa Batu Angin yang terpencil, ia merasakan keputusasaan total.

Mantan Dewa Langit, kini terperangkap dalam tubuh lemah tanpa Dou Qi, menjadi sasaran cemoohan.

Titik baliknya adalah penemuan batu hitam misterius yang ternyata menjadi wadah bagi Yao Ling, seorang ahli Dou Zun yang disegel.

Di bawah bimbingannya, Tian Feng tidak hanya melatih Dou Qi dari nol, tetapi juga melatih kembali jiwanya untuk menerima kondisi fananya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 20

Tian Feng tidak berhenti setelah keberhasilan pertamanya. Di dalam gua yang sunyi, ia menggunakan set bahan terakhir yang tersisa. Kali ini, gerakannya lebih lancar, lebih percaya diri. Setiap langkah—kontrol api, pemurnian esensi, dan kondensasi pil—dilakukan dengan keanggunan seorang master, bukan seorang pemula.

TINK!

Satu kantong lagi Pil Darah Bintang dengan kualitas puncak tercipta, menambah koleksinya menjadi total sepuluh pil. Ia menyimpan satu pil untuk dirinya sendiri, merasakan energi murni memulihkan Dou Qi-nya yang terkuras dengan efisiensi yang jauh melampaui pil sampah dari sekte. Sembilan sisanya ia masukkan ke dalam botol giok kecil yang ia beli.

Keesokan paginya, ia berjalan dengan tenang menuju Paviliun Ramuan Roh.

Suasana di paviliun sama sibuknya seperti kemarin. Saat ia masuk, beberapa murid yang mengingatnya dari taruhan kemarin menatapnya dengan senyum mengejek.

"Lihat, si petarung sombong itu kembali."

"Aku ingin tahu ekspresinya saat harus menjadi pesuruh Nona Muda Ling Yue."

Tian Feng mengabaikan mereka. Ia melihat Ling Yue di area pemurnian tingkat lanjut, sedang dengan serius mengawasi api di bawah tungku peraknya yang indah. Ia menunggu dengan sabar di samping, tidak mengganggunya.

Setelah beberapa menit, Ling Yue menyelesaikan prosesnya, menyegel pil yang baru jadi ke dalam botol. Baru saat itulah ia menoleh dan menyadari kehadiran Tian Feng.

"Oh, kau di sini," katanya, menyeka sedikit keringat dari dahinya. Wajahnya menunjukkan sedikit rasa lelah tetapi juga kepuasan seorang perajin. "Sudah menyerah? Ini bahkan belum satu hari penuh. Jangan khawatir, menjadi asistenku tidak terlalu buruk."

Ia jelas berasumsi bahwa Tian Feng datang untuk mengakui kekalahan.

Tian Feng tidak mengatakan apa-apa. Ia hanya meletakkan botol giok kecil yang ia bawa di atas meja di depan Ling Yue.

KLIK.

Suara kecil itu menarik perhatian beberapa murid di dekatnya.

Ling Yue menatap botol itu dengan bingung. "Apa ini?"

"Hutangku," jawab Tian Feng singkat.

Ling Yue mengambil botol itu, tatapannya masih skeptis. Ia membuka sumbatnya dan mengintip ke dalam.

Seketika, senyum di wajahnya membeku. Matanya melebar. Ia dengan cepat menuangkan isi botol ke telapak tangannya.

Sembilan butir pil merah darah yang sempurna menggelinding di tangannya. Masing-masing halus, berkilau, dan memiliki titik perak kecil yang berdenyut dengan kehidupan. Aroma obat yang murni dan kaya menyebar di udara.

Paviliun yang tadinya riuh mendadak menjadi sunyi. Semua murid alkemis yang melihat pemandangan itu berhenti dari pekerjaan mereka. Mata mereka terpaku pada pil di tangan Ling Yue, lalu pada wajah Tian Feng, lalu kembali ke pil itu.

"Ini... ini..." Ling Yue tergagap, kehilangan kata-katanya. Ia mengambil satu pil dan memeriksanya dengan teliti. "Kualitas... puncak? Tidak, ini bahkan lebih murni dari itu! Hampir tidak ada cacat sama sekali!"

Ia mengangkat kepalanya, matanya yang cerdas kini dipenuhi oleh keterkejutan total. "Kau... bagaimana kau melakukannya? Kau bahkan belum satu hari penuh! Ini tidak mungkin! Kau pasti menukar poin yang kuberikan dengan pil jadi!"

Tian Feng menatapnya dengan tenang. "Periksa bahan di tungku yang kuambil. Dan tanyakan pada dirimu sendiri, apakah ada Pil Darah Bintang dengan kualitas seperti ini yang dijual di tempat murid luar?"

Argumen itu tak terbantahkan. Pil dengan kualitas seperti ini, jika ada sekalipun, harganya akan sangat mahal dan hanya tersedia untuk murid dalam.

Keheningan di paviliun menjadi semakin memekakkan telinga. Para murid yang tadinya mengejek Tian Feng kini menatapnya seolah mereka melihat hantu. Seorang pemula, yang baru pertama kali menyentuh tungku alkemis, berhasil menyuling Pil Darah Bintang kualitas puncak dalam waktu kurang dari sehari? Ini bukan lagi bakat, ini adalah sesuatu yang menentang logika.

Ling Yue menatap Tian Feng lama, keterkejutan di wajahnya perlahan berubah menjadi sesuatu yang lain kekaguman, rasa hormat, dan percikan semangat kompetitif yang membara. Ia tertawa, bukan tawa mengejek, melainkan tawa gembira seorang jenius yang akhirnya menemukan tandingannya.

"Aku kalah," katanya dengan terus terang, suaranya bergema di paviliun yang sunyi. "Aku kalah telak."

Ia mengembalikan botol pil itu pada Tian Feng. "Ini milikmu. Hutangmu lunas. Poin kontribusi yang kuberikan... anggap saja sebagai hadiah perkenalan dariku."

Ia menatap Tian Feng dengan tatapan baru. "Aku tidak tahu monster macam apa dirimu, Tian Feng. Tapi kau benar. Kau berbeda."

Ia berhenti sejenak, sebuah ide terbentuk di benaknya. "Seorang petarung dengan kemurnian Dou Qi sempurna, dan seorang alkemis dengan kontrol jiwa yang mengerikan. Kau tahu, di sekte ini, ada jalan bagi orang-orang sepertimu untuk mendapatkan sumber daya tanpa batas, jika kau cukup berani."

"Jalan apa?" tanya Tian Feng, minatnya terusik.

Ling Yue tersenyum misterius.

"Menjadi murid pribadi seorang tetua."

1
Rajo Mudo
dapat pedangnya darimana...???
Rajo Mudo
terlalu muda (8 th ,walau punya jiwa tua) untuk dihadapkan sebagai pemuka dalam sebuah konflik besar...
Pecinta Milf
🤣🤣🤣
Pecinta Milf
keren
Hann
iri... tidak ada yg mau sama kamu
Pecinta Milf
jadi bini kah ni
Muslih Hidayat
Mkin zzxxerrrruuuu
Adi Rachmat Soepena
pdhl tiang fen kan level 4 knp diakhir cerita tadi masih level 3 oooooo
Adi Rachmat Soepena
knp tetua akn dibunuh kok gak dibantu malah kbnyakan mikir nih gak sensi tiang fen ini kesel ane
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
saatnya menaikkan ranah kultivasi rekan2 🦾🦾🦾
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
nah gitu dong, jaraaah 🤣🤣🤣
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
gak dipungut tuh barang2 yg mampus? 😄😄😄
kang baca
kenapa musti nunggu 18 hari lagi.. kenapa g langsung di eksekusi aja kan udah tau ada penyusup.. mumpung penyusupnya masih kekuatan ecek2
kang baca
aku curiga ini yang bekerjasama tetua Yun he
kang baca
curiga saya bahwa wakil ketua yang bekerjasama
kang baca
masa iya kepala akademi tidak bisa merasakan kalau perisai akademinya di tembus.. lucu juga
☯️꧁༒⫷Loͥngͣ ͫTian ⫸༒꧂☯️
sama senior gak boleh langsung nyebut nama 😂😂
Rief Jay
banyak celah butanya, dimana peran ketua/tetua sektenya (disini cuma beri perintah aja), ga adakah ingatan kultivasi masa lalunya? lumayanlah buat ngisi waktu luang tanpa berharap lebih. tetap semangat buat athornya 💪🏻💪🏻💪🏻
Rief Jay
ibarat ikan teri mancing ikan kakap, kebodohan yang hakiki /Tongue/
muhadsa
kenapa masih ada pembunuh bayaran,kan ini dunia yang khusus untuk ujian.seharusnya hanya peserta yang bisa masuk..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!