NovelToon NovelToon
Balasan Dari Neraka

Balasan Dari Neraka

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Horor / Pembantu / Poligami / Iblis / Dendam Kesumat
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: cucu@suliani

Romlah tak menyangka jika dia akan melihat suaminya yang berselingkuh dengan sahabatnya sendiri, bahkan sahabatnya itu sudah melahirkan anak suaminya.

Di saat dia ingin bertanya kenapa keduanya berselingkuh, dia malah dianiaya oleh keduanya. Bahkan, di saat dia sedang sekarat, keduanya malah menyiramkan minyak tanah ke tubuh Romlah dan membakar tubuh wanita itu.

"Sampai mati pun aku tidak akan rela jika kalian bersatu, aku akan terus mengganggu hidup kalian," ujar Romlah ketika melihat kepergian keduanya.

Napas Romlah sudah tersenggal, dia hampir mati. Di saat wanita itu meregang nyawa, iblis datang dengan segala rayuannya.

"Jangan takut, aku akan membantu kamu membalas dendam. Cukup katakan iya, setelah kamu mati, kamu akan menjadi budakku dan aku akan membantu kamu untuk membalas dendam."

Balasan seperti apa yang dijanjikan oleh iblis?

Yuk baca ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cucu@suliani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BDN Bab 13

Sugeng merasa kalau istrinya itu terlalu mengada-ada, dia merasa kalau istrinya itu terlalu keterlaluan. Dengan memukuli dirinya saja sudah membuat dia kurang suka, kini ditambah lagi dengan Inah yang lebih keterlaluan lagi.

Minati sudah sangat capek memasak dan juga menyiapkan makanan untuk mereka di atas meja, tetapi wanita itu dengan teganya mengatakan Minati ingin membunuhnya dengan makanan yang menurutnya ada belatungnya.

Padahal, saat Sugeng melihat piring yang ada di hadapan Inah, di sana tidak ada belatung sama sekali. Emosinya menjadi memuncak, rasanya ingin menampar mulut Inah, tapi tak tega.

"Aku bukan mau membuat kamu tidak napsu makan, tapi pada kenyataannya Mbak Minati itu sangat kurang ajar, Mas. Kenapa nasinya ada belatungnya?"

"Inah, coba kamu perhatikan baik-baik. Aku sudah melihatnya berkali-kali dan tidak ada belatungnya, kamu itu jangan macam-macam dan mengada-ada saja. Jangan buat aku marah," ujar Sugeng sambil menahan amarah.

Inah memperhatikan nasi yang ada di piringnya, memang tidak ada belatung sama sekali. Dia sampai mengucek matanya berkali-kali, nyatanya tetap saja di piringnya itu nasi, bukanlah belatung.

"Tapi tadi beneran di sini ada belatungnya loh Mas," bela Inah.

"Lama-kelamaan aku jadi muak, bilang saja kamu itu mau mencari kesalahan dari Mbak Minati. Kamu itu cemburu sama dia, makanya ingin dia nggak bekerja lagi di sini, kan?"

"Jujur aku emang cemburu, Mas. Tapi sungguh aku tidak ingin memfitnah dia," ujar Inah yang kini malah merasa serba salah.

"Sudah, Tuan, Nyonya. Kalian jangan bertengkar, jika dengan aku bekerja di sini membuat kalian ribut, mendingan aku berhenti bekerja saja. Aku akan pergi," ujar Minati.

Minati memberikan bayi yang sedang dia gendong kepada Inah, bayi itu tadinya terlihat tenang dan juga tidur pulas. Namun, saat berpindah ke pangkuan Inah, bayi itu menangis dan bahkan menjerit.

Bayi itu membuka mata dan saat melihat wajah Inah sudah seperti melihat hantu saja, Inah sudah berusaha untuk menenangkan bayi itu. Dia bahkan berusaha untuk menyusui bayi itu kembali, tetapi bayi itu semakin kencang saja saat menangis.

"Kamu itu becus apa enggak sih ngurus anak? Di saat digendong Mbak Minati anteng-anteng aja, tapi giliran digendong sama kamu udah kayak ngelihat setan."

"Mas!" pekik Inah yang merasa tersinggung dengan apa yang dikatakan oleh suaminya itu.

"Nggak usah teriak-teriak, beberapa hari ini kamu jadi galak banget. Nggak ada lagi Inah yang lembut sekali dalam berucap, yang manja dan juga selalu pengertian terhadap aku."

Sugeng merasa kalau istrinya itu terlalu cemburu terhadap Minati, makanya sikapnya berubah drastis. Tak selalu lembut dan menjadi istri idaman, indah berubah tiga ratus enam puluh derajat.

"Mas, maaf. Tapi ini anaknya nangis terus, aku harus gimana?"

Inah sampai merasa kalau yang digendong olehnya itu bukanlah anak kandungnya, karena seperti tidak nyaman di dalam gendongannya. Namun, dia yakin kalau anaknya itu tidak ditukar oleh siapa pun.

"Kasih ke Mbak Minati, dia jangan dibiarkan berhenti dari pekerjaannya. Karena kamu tidak becus jaga anak," jawab Sugeng.

Inah mau tidak mau memberikan putrinya itu kepada Minati, dengan penuh kasih sayang wanita itu menggendong Ayu dan anak itu ajaibnya langsung terdiam. Bayi berusia 4 bulan itu langsung tersenyum saat berada di gendongan Minati, bahkan tangannya menggenggam jari telunjuk Minati seolah tidak ingin ditinggalkan.

"Lihat tuh anak kita, anteng banget di dalam gendongan Mbak Minati. Kayaknya kamu itu tangannya panas, hatinya nggak bersih. Makanya anak kita saja nggak betah di dalam gendongan kamu," ujar Sugeng yang membuat Inah kesal dan juga sakit hati.

"Sudah, Tuan, Nyonya. Kalian jangan bertengkar lagi, kalau misalkan memang Nyonya cemburu terhadap saya, kalau misalkan Nyonya memang ingin saya berhenti dari pekerjaan ini, saya ikhlas. Tapi, tolong carikan pengasuh yang baik untuk Ayu."

"Tuh, Mas. Denger kata Mbak Minati, dia nggak apa-apa dipecat. Besok pokoknya aku mau cari pengasuh baru, aku mau cari yang jelek aja wajahnya. Biar kamu gak kegatelan."

Di saat Sugeng dan juga Inah bertengkar dengan begitu hebat, ada sosok wanita di pojok ruangan itu. Sosok yang tidak bisa dilihat oleh mereka, wanita itu tersenyum dengan apa yang sudah terjadi.

'Sudah aku katakan, hidup kalian tidak akan bisa bersatu. Sekalinya tetap bersama, pasti akan ada halangan dan juga rintangan yang datang.'

Setelah mengatakan hal itu, sosok itu menghilang tanpa jejak. Keduanya masih terdengar bertengkar, hingga beberapa saat kemudian Wati datang dan langsung melerai keributan di antara keduanya.

"Sudah jangan ribut terus, kamu nyari aja pengasuh baru. Minati akan ibu antarkan ke rumah lain jika kalian sudah mendapatkan pengasuh baru, Minati itu sangat pengalaman dalam mengurus anak, banyak orang yang mau memakai jasanya."

"Itu lebih bagus, besok aku cari pengasuh baru."

Inah langsung pergi setelah mengatakan hal itu, dia merasa kalau terus ada Minati di rumah itu, maka kehidupannya tidak akan aman. Dia besok akan pergi ke yayasan untuk mencari pengasuh baru.

Setelah kepergian Inah, Sugeng langsung memberikan uang yang banyak kepada Minati. Minati sempat menolak, tetapi Wati juga mendukung. Mereka berkata kalau itu sebagai uang kompensasi.

"Makasih ya, Tuan. Makasih, Bu. Saya padahal niatnya cuma buat kerja doang, tapi malah dicurigai terus sama nyonya."

"Maaf loh, Minati. Padahal saya suka banget sama kamu," ujar Sugeng.

"Iya, saya juga suka." Wati memeluk Minati.

Keesokan harinya Inah datang ke yayasan. Inah meminta kepada pemilik yayasan itu untuk mencarikan pengasuh yang jelek rupanya, karena dia tidak mau kalau pengasuhnya nanti akan berselingkuh dengan suaminya.

Pemilik yayasan itu berkata kalau Inah harus pulang terlebih dahulu, karena dia yang nanti akan mengantarkan pengasuh baru itu pada saat malam hari.

"Eh? Bu Ela, sudah datang bawa pengasuh?"

Malam sudah menjelang, pemilik yayasan yang bernama Ela datang ke rumah Sugeng. Wanita itu disambut dengan hangat oleh Inah.

"Iya, saya datang. Saya gak bisa lama, cuma antar Romlah saja."

"Hah? Siapa?"

Inah sampai melotot matanya mendengar nama yang disebutkan oleh pemilik yayasan itu, dia bahkan sampai mengusap telinganya karena takut salah mendengar.

"Pengasuh baru untuk anak, Nyonya. Namanya Romlah, sesuai dengan pesanan Nyonya, wanita ini sangatlah jelek. Namun, pengalamannya dalam menjadi pengasuh sudah lumayan lama."

"Di--- di mana dia?" tanya Inah penasaran.

"Masih di mobil, sebentar saya panggilkan."

Pemilik yayasan itu kembali ke mobilnya, tak lama kemudian dia kembali dengan membawa seorang wanita muda. Namun, sebelah wajahnya seperti ada bekas luka bakar.

"Ini, Nyonya. Namanya Romlah, sudah sepuluh tahun jadi pengasuh. Sekarang usianya dua puluh lima tahun," ujar Bu Ela.

Inah memperhatikan wajah Romlah, mirip sekali dengan Romlah sahabatnya. Namun, wanita yang ada di hadapannya memang sangat jelek sekali.

"Kenapa malah diam saja, Nyonya?"

1
Reni
jiaaaaa amsyong 😅🤣😂
GI ambil duit dulu baru indehoy enak betul maunya gratisan emang Inah wekkkkk
Reni
Wati linglung
Reni
Nahhhh diajarin ngutil duit suami 🤭
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
eh bisa bisanya perawat kaya gini🤣🤣cuma ada di novel...
Cucu Suliani: Seriusan ada, aku pernah denger perawat gosipin pasien. Perawat gen z yang lagi magang, makanya aku masukin science ini🤣🤣
total 1 replies
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
bukan terlalu lagi itumah, udh bener bener bener bener bener jahat tingkat paling atas mentok😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
santai Inah, kamu ada temen nya🤣🤣akuuu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
iiiii Inah ni lemot bngy🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mampus di tolak🤣🤣🤣semoga aja Ajeng salah satu dari rencana nya Romlah, semoga aja Ajeng ga mw di ajak nikah, eh tapi gapapa Deng nikah aja, nanti minta semua aset Sugeng, terus terlantarin🤣
Reni
kapokkkk keadaan nya sama seperti dulu pas kamu sibuk merebut Sugeng , sakit kan sama bahkan lebih sakit yg dikhianati, dirampok hartanya , dibunuh
Reni
yeeeee akhirnya kebagian juga tu Wati ibu mertua lucnut
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
cowo gapunya duit aja banyak gaya😡😡
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
gila
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
mulai
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
makanya jangan jahat🤣🤣🤣mampus tuh
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
Sugeng, aku jatoh aja waktu itu di jait 14 jaitan sembuh nya sebulanan baru ga ngeluarin darah😭 belum kering, apalagi itu operasi tetew, gila kali itu
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
jahat bngt si sugeng
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
wkwkwk🤣🤣
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
lah giliran menantu siri aja inget
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
😈😈😈
kaliaa🐈🐈‍⬛👯
kan anak sialan kamu itu yang bikin Romlah jadi jwlek
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!