NovelToon NovelToon
Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Petualangan Bayi Rumput Didunia Antarbintang

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: WIZARD_WIND26

Manusia antarbintang : "Uhhh, dia sangat menggemaskan. Tuan! bolehkah aku mencubit pipi gembul nya?


Monster dan mutan : "SEMUANYA LARI! DIA AKAN MEMAKAN KITA ...."


Bonbon : "Mamam Cana, mamam cini, mamam mana-mana ...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WIZARD_WIND26, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Noxtis bukan anak Mama na.

  

Belian penasaran dengan asal-usul bayi yang telah diadopsinya, oleh karena itu dia tidak menghentikan Bonbon untuk berbicara dengan sang pangeran ... yang pernah Bonbon sebut sebagai "saudara?" entahlah, melihat antara si kecil dan Noxtis, jelas tidak memiliki kesamaan apapun baik fisik maupun sifat mereka

Saat Bonbon mengatakan kalau ratu pertama adalah ibu kandungnya yang sedang dia cari! Belian cukup terkejut, namun berusaha tenang dipermukaan seolah ucapan Bonbon hanyalah kesalahan kata anak-anak.

"Begitu, jadi Mama Bonbon adalah Tamara?" tanya Belian dan sikecil mengagguk cepat.

"Belian tau mana Mama na celakang? Antal Bonbon Cana lah, Belian! Bonbon mau temu Mama." Berlonjak senang, sikecil menatap penuh harap.

Sudah lama sekali rasanya dia terlepas dari kantong benih sang Mama. Membayangkan banyak saudaranya bisa lengket dengan Mamanya sesuka hati saat dia tidak ada, Bonbon cukup iri, ok.

Dan begitu saja ... tatapan tidak suka dari Bonbon terlontar pada Noxtis, membuat sang pangeran tertegun sesaat. Jadi, dimana letak salahnya?

"Nanti kita temui Mama Bonbon," ucap Belian tidak menyadari tatapan khawatir Dave, Leonore, Viola, dan Prizil.

"Menalka? Kapan Bonbon na bica temu Mama?"

"Nanti. Sekarang, Bonbon bisa pergi bermain."

Mendengar itu Bonbon mengagguk cepat sebelum meluncur turun sambil bergelantungan pada kaki Belian.

"Bonbon hali ni mau cali banak batu, bial bica banak dapat Wang. Bica pigi cama Mama mamam campai kenang (kenyang)," ucap si kecil sambil menerima keranjang dari Dave. Lalu, tatapan tajam terlontar lagi pada Noxtis.

"liat caja codala na. Mama pacti cayang Bonbon Dali codala," lanjut si kecil makin membuat alis Noxtis terangkat tinggi.

Semua orang menyaksikan bocah gembul itu pergi, dan setelah itu ruangan kembali hening sebelum Belian beranjak untuk meminum larutan nutrisi biasa.

Berbeda dengan Belian, Noxtis yang tidak terlalu suka rasa dari larutan nutrisi yang hambar memilih sarapan ala manusia.

Roti dan sebutir telur, serta beberapa daging berempah berwarna sedikit kecoklatan.

"Jadi, bagaimana tanggapan anda tentang ... yang aku sarankan, komandan?"

Setelah denting sendok dan pisau, beradu diatas piring berhenti, akhirnya Noxtis angkat suara.

Belian yang sedari tadi menunggu sang pangeran selesai makan, hanya menghela nafas dan membuang sisa tabung larutan nutrisi ke empat kedalam tong sampah.

"Apa yang akan terjadi jika saya menolaknya?" tanya Belian disambut seringai Noxtis.

"Kamu tau sendiri. Pada awalnya aku berniat menjadikan para prajurit mu sebagai sandera, atau ... orang-orang di Sahara, mungkin!?" Noxtis berucap sambil terkekeh dan suasana didalam ruangan tiba-tiba berubah.

"Tapi ... sepertinya itu cukup sulit dan merepotkan. Ditambah lagi jantungmu tidak menunjukkan reaksi apapun sekarang. Tapi ... bagaimana dengan Bonbon?"

Seringai Noxtis melebar, meskipun samar dia bisa merasakan detak jantung yang berbeda dari pria didepannya.

"Terima kenaikan jabatanmu sebagai seorang Jenderal. Maka, aku akan membantu menutupi tentang Bonbon dari sorotan publik, dan ... melupakan sedikit pembicaraan pagi ini soal Bonbon yang menganggap ku sebagai saudaranya." Pria itu berucap sambil bangkit dari tempat duduk. Diikuti Rachel dari belakang, Noxtis meninggalkan ruang makan dibawah tatapan Belian dan yang lain.

"Cih, sudah kuduga! Dia berniat menjadikan Bonbon untuk mengancam kita. Komandan, jangan percaya kata-katanya, tidak ada siapapun yang bisa membawa Bonbon dari planet ini. Aku jamin itu!" Leonore menyampaikan ketidaksukaannya terhadap sang pangeran. Mengapa anggota kerajaan repot-repot datang ke planet ini! Toh, saat perintah pembersihan planet yang penuh dengan monster dan mutan diberikan pada Batalion lima, dengan hanya 100 orang ... mereka tutup mata dan mulut seolah nyawa 100 prajurit tidak berharga.

Mengapa sekarang mereka berdatangan untuk menjilat dan menyelidiki planet Sahara, lalu terakhir mengancam mereka? Keluarga kerajaan memang a*jing semua.

Itulah pemikiran Leonore yang kalut dalam emosi.

"Tenangkan dirimu, markas bisa runtuh," ujar Belian membuat Leonore akhirnya sadar. Benar saja gedung itu sedikit bergetar seolah gempa bumi kecil terjadi.

"Sorotan pada Bonbon akan terjadi cepat atau lambat. Bagaimanapun, pria tua yang paling kamu benci itu tidak akan tinggal diam. Apa kamu tidak melihat tatapannya kearah Bonbon saat pergi dari planet ini?"

Pria tua yang dimaksud oleh Belian adalah jendral batalion dua, Arnold Swacehran. Saat pria itu akan pergi dari Sahara, terlihat tatapan berapi diarahkan pada Bonbon.

Ditambah lagi berita didunia virtual yang baru-baru ini muncul, merilis tentang Belian yang mengadopsi seorang bayi bangsawan. Hal itu tentu saja menimbulkan kegemparan jagat maya, siapa lagi yang berani menggiring kemarahan publik dengan berita tidak jelas seperti itu kalau bukan sang jendral.

"Sialan! ARNOLD SIALAN. FEDERASI SIALAN, PARA ELIT MILITER SIAAAALLAANNN! KALAU KALIAN TIDAK MAMPU MENGUSIK KAMI, JANGAN BERMAIN DIBELAKANG, DAN MENGGUNAKAN BONBON KECILKU ... SIAAAALLAAANNN ...."

Berlari kearah jendela, Leonore berteriak keluar melampiaskan amarahnya.

Dan orang-orang dibelakang yang melihat tingkah Leonore, hanya menggeleng tidak habis pikir.

"Untuk membungkam Jenderal. Kita memang harus berpegang pada posisi anggota kerajaan. Jujur saja, kelakuan Arnold tidak bisa ditolerir lagi, dia benar-benar berniat mengubur batalion lima di planet ini."

Prizil berucap penuh pertimbangan, dan disamping Dave juga ikut merenung.

Mereka bisa menghindar selama ini memilih untuk bersikap abai, tapi terus-terusan ditekan maka dendam pasti akan menumpuk.

Bangkit dari tempatnya duduk, "Siapkan kapal perang, kita pergi ke planet Atalanta," perintah sang komandan, di jawab kata siap oleh Leonore dan Dave.

Bukankah di planet Sahara ada seorang pangeran berkunjung? Seharusnya Belian tetap disana untuk melayani tamunya. Tapi ... khe ... peduli apa Belian, dia bukan pengawal atupun anjing setia Noxtis.

Yang terpenting saat ini, dia harus mengumpulkan koin bintang sebanyak mungkin agar jatah susu Bonbon tidak dikurangi. Selain itu, dia juga harus membangun planet Sahara, sebagai tanda terimakasihnya pada si bayi gembul.

***

  Seperti hari-hari sebelumnya, beberapa anak-anak dan para wanita lemah pergi ke tepi lubang akar meteorit. Memungut pecahan batu hitam, yang bisa dibawa untuk dijual ke pengepul.

Kali ini Bonbon dan yang lain pergi sedikit lebih jauh dari hari sebelumnya, sebab ditempat bisa mereka mencari, bebatuannya mulai sedikit.

"Blapa dapat Wang malen, pilti?" tanya Bonbon pada gadis kecil disamping.

"Sepuluh koin bintang! Lima untuk membeli cairan nutrisi tingkat rendah, lima lagi ditabung." Pretty berseru senang, karena dia bisa menghasilkan uang sendiri tanpa meminta pada Yohanes.

"Manak na! Puna Bonbon dapat tiga cuma. Habic beli mamam pula tuh." menepuk-nepuk perut, Bonbon yang membeli roti kukus rasa berry kemarin ingin membeli lagi hari ini.

"Bonbon haluc dapat celupuh Wang! Tluc beli mamam banak banak ...." semangat si kecil sambil mengepalkan tangan, sebelum memungut kerikil seukuran ibu jari kaki.

"Tapi Bonbon ...."

Pretty yang hendak menginterupsi Bonbon, dihentikan oleh Yohanes yang menepuk pelan pundak sang adik.

"Jangan katakan apapun. Biarkan saja," ucap Yohanes diangguki oleh Pretty.

Siapapun tau, kalau sekeranjang kerikil yang dikumpulkan Bonbon ... bahkan tidak bernilai satu koin bintang. Dan roti kukus yang dimakan si kecil kemarin, jelas bukan seharga tiga koin.

Tapi pengepul, orang yang ditunjuk secara pribadi oleh sang komandan untuk memberi upah kepada pemungut batu! Membeli sekeranjang kecil batu meteorit milik Bonbon, dengan harga tiga koin bintang.

Bukan hanya itu, si penjual misterius yang menjual roti kukus Berry ... rela menjual dua roti pada Bonbon dengan harga tiga koin saja?

Jelas ini adalah permainan yang dibuat oleh sang komandan. Bonbon tidak pernah meminta uang pada Belian, dan selalu merasa kalau pria itu juga "orang miskin." Karena itulah Belian memberi jajan pada si kecil dengan cara berbeda, dan tetap mengajarkan Bonbon untuk bekerja keras dalam meraih sesuatu.

"Ternyata benar disini," ucap sebuah suara, yang seketika membuat Bonbon, Yohanes, Pretty, serta Arian! Berbalik untuk melihat siapa yang berbicara.

"Waa ... CODALA! NAPA CODALA NA CINI?" melihat itu adalah Noxtis dalam balutan jubah, Bonbon segera menghampiri. Tapi, Yohanes yang entah mengapa bisa merasakan kalau orang didepan cukup berbahaya, segera memegang tangan si kecil, kemudian berdiri didepan untuk menjaga Bonbon.

"Napa joanec talik Tanan Bonbon na? Joanec, gecel cikidit (sedikit), Bonbon mau temu codala," ucap sikecil mengintip Noxtis dari balik tubuh Yohanes.

Bukannya bergeser, Yohanes justru menggelengkan kepala kemudian bertanya pada orang didepan.

"Siapa kamu?" tanyanya, dengan tangan menggenggam batu hitam sedikit runcing.

"Khe ... Benar-benar cocok menjadi kesatria," komentar Noxtis mengukur Yohanes dari ujung kepala sampai ujung kaki.

Sang bocah semakin waspada, bahkan membawa Bonbon mundur menjauh.

"Jangan takut, aku bukan penjahat," lanjut Noxtis sambil mengangkat kedua tangan, sebab bisa merasakan degup jantung yang memburu dari Yohanes.

"Semua penjahat mengaku kalau mereka orang baik!" anak lain berseru, dan seperti Yohanes ... dia berdiri menjaga Pretty, dengan sebelah tangan juga memegang batu.

Melihat keadaannya seperti ini, Noxtis hanya bisa menghela nafas.

"Aku hanya seorang tamu di planet kalian. kebetulan, tadi tersesat saat jalan-jalan. Dan, ya! Bonbon mengenaliku, seperti yang kalian lihat tadi." Untuk pertama kalinya, Noxtis memberi penjelasan pada anak-anak, dengan lembut, agar tidak membuat mereka semakin takut.

"Umm! Codala na, codala Bonbon. Joanec, itu codala main lumah Belian, yang tadi Bonbon na kata," jawab sikecil mengagguk cepat, sambil menunjuk Noxtis.

"Kapan Bonbon bercerita kalau saudaramu datang?" tapi Yohanes masih tidak percaya.

"Oh, Ndak ada, ya, Bonbon celita cama joanec, cama pilti, cama Alian ... codala Bonbon na main cini?" Si kecil bertanya sambil mengingat-ingat sesuatu. Apakah dia tadi tidak menceritakan kalau saudaranya datang? Itulah pertanyaan di benak Bonbon, sebelum pikiran si kecil kembali penuh oleh roti kukus rasa berry lembut.

"CETAGA ... LUPA BONBON NA CELITA CAMA MANTEMAN!" teriak Bonbon kemudian menggelengkan kepala.

"Manteman, ini nama na codala notic. Codala Bonbon dali jauh. Lambut notic Ndak milip cama Mama cama Bonbon juga. Cebab notic ambil tempat campah cama Mama na ...." angguk sikecil yakin sambil menunjuk pria didepan.

Ya, sekarang Bonbon tau kenapa Noxtis tidak memiliki rambut biru. Pria itu pasti dipungut dari tempat sampah oleh sang Mama, atau ....

"Itu codala Bonbon, yang bukan codala. Paham kan, manteman?"

Noxtis : Sejak kapan dia menjadi anak pungut. Dan lagi, dipungut dari tempat sampah?

Yohanes, Pretty, Arian : Dilihat dari tampilan orang aneh tapi tampan itu, tidak mungkin dia anak tong sampah.

To be Continue

Maafkan pemikiran Bonbon Noxtis.🙈🙈

Jangan lupa tinggalkan ulasan dan komentar. Bantu tekan like, subscribe dan bintangnya ya.

1
fenelove34
rasanya sangat sedikit sekali five up nya besok ya author
Adin Dera
ini typo gk thor? harusjya 100%. klo 0% aman, artinya bahaya dong (?)
WIZARD_WIND26: lah iya, 10 nya ketinggalan 🙈 makasih udahh ingatin 🥺🫶
total 1 replies
riani
Aaaaa mau lagi up dobel besok kak
riani: hihih aku suka banget dan sampai ku ulangi terus
total 2 replies
riani
aku nunggu up nya kak dari kemarin loh
riani: iya kak
total 3 replies
riani
aku suka cerita ini, up banyak ya kaka, semangat juga ya /Determined//Determined//Determined//Determined//Drool//Drool//Drool//Drool//Rose//Rose//Rose//Plusone//Plusone//Plusone//Plusone//Heart//Heart//Heart//Heart//Heart/
riii
kok belom up thor?
Aliyah B_Sita aminah
besttt pokonya mah
fenelove34
uh aku berharap ada picture lain tentang bonbon karena mau bagaimana pun itu sudah jadi milik Rui tapi aku suka cerita nya sangat bagus
fenelove34
wow agak kebalik ini tapi darimana makannya dan di mana akhirnya
fenelove34
jangan bilang bonbon dari zaman modern kenapa bisa sampai antar bintang bonbon ini keberuntungan kah
WIZARD_WIND26: masih misteri kalau soal bayi iki🤭🫵
total 1 replies
fenelove34
uh kenapa bisa sampai sejauh itu kamu sayang
fenelove34
sekarang bayi rumput kah apakah rambutnya hijau, inikah yang di namakan lahir dari tanah 🤭🤣
fenelove34
kirain rui, sekarang bayinya berada di antar bintang ya, dari modern, survival horor, antar bintang jangan bilang selanjutnya antara zaman kuno, zaman purba sama dunia kultivasi lagi🤣🤭
Admiral Samwan
Lucu menggemaskan tingkat akut. Ibarat 5/5.
Admiral Samwan
Itu wujud planet Mars?
.
Jejak-kaki 👣👣👣
WIZARD_WIND26: semoga suka ceritanya 🫶
total 1 replies
Sulastri Mawardi.87
kata" BonBon ambil codala na di tempat sampah..mengingatkan ku dngn Rui..mama Rui na di ambil tempah sampah 🙊🙊🙊
Adin Dera
heh kepikiran dari mana itu si buntelan😭😭😭
WIZARD_WIND26: nggk mirip fiks, anak pungut🙈
total 1 replies
Agung Akmal
wow bonbon leluhur/tetua noxtis 🤣🤣🤣
WIZARD_WIND26: 🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Evi Oktavia
yahhh di gantung lagiii
minta upnya double dong Thor
kangen setelah mao-mao, bon-bon adalah penyemangat ku buka noveltoon ini khusus buat bon bon
😄😄😄
Evi Oktavia: wp aplikasi apa kak
total 2 replies
Sulastri Mawardi.87
codala rindu BonBon na..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!