Kata orang anak perempuan itu milik ayahnya, tapi kenapa ayah tak menginginkan aku ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilma Nasution, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.20
" Tama yang keluar dari kamar mandi pun langsung minum, dan dia merasa seperti sempoyongan".
kamu kenapa ? " Dira yang pura-pura memeluk tama yang ingin jatuh ".
kok, kepala saya lusin ya ? " tangan yang memegang kepalanya ".
kamu istirahat dulu " membantu Tama untuk berbaring di tempat tidur dan Tama tidak sadarkan diri".
" Dira membuka handuk Tama, dan dira pun membuka semua pakaian nya lalu Dira tidur di samping Tama".
" Dira mana sih, katanya mau ke salon barang " mami Tama yang membuka pintu kamar Dira dan dia melihat Tama dan Dira sedang terlelap tidur".
oh my God, rencana ku jodoh in mereka berhasil bentar lagi aku bakalan punya cucu, untung aja Tama gak jadi sama orang kampung itu " menutup pintu kamar berlalu pergi ke ruang tamu".
" Beberapa jam kemudian, Tama tersadar dan dia melihat Dira tidur disampingnya, dan Dira pun pura-pura ikut bangun".
kamu ? " Tama melihat ke arah Dira".
saya kenapa ? kamu yang kenapa? kita itu suami istri, kamu tadi habis mandi langsung meluk saya terus sekarang nanya kamu kenapa ? " Dira yang mencoba untuk berpakaian dan pergi ke kamar mandi".
tapi yang saya ingat, tadi saya selesai mandi setelah itu saya minum lalu saya gak ingat apapun lagi, sekarang saya udah tidur bersama Dira " Tama yang berbicara kepada dirinya sendiri".
" Dira yang sedang mengintip tama pun berkata dalam hatinya semoga Tama gak curiga".
mungkin saya salah ambil minuman kali ya , ah sial " mengumpat dirinya sendiri".
kamu kenapa sih ? Mandang saya gitu " Dira yang tidak suka dengan cara pandang tama".
kok saya gak ingat apapun ya, tentang kejadian Tadi " Tama yang curiga kepada Dira".
Gimana kamu ingat, orang kamu tadi mabuk, mau melakukan itu kenapa harus mabuk sih !
kamu bilang pasti aku mau, kita kan suami istri " Dira yang akting di depan Tama".
saya minta maaf, harusnya kita gak lakuin itu " Tama yang menarik rambutnya".
maksud kamu ? trus kenapa kamu mau menikahi aku ? " berbicara sinis kepada suaminya" .
karena Riska, Riska sudah menikah dan aku gak mau terlihat kalah di Depan dia " dengan suara halus dan menyakitkan Tama menjawab pertanyaan Dira".
kamu pikir aku juga mencintai kamu, kalau bukan karena orang tua ku, aku juga gak mau nikah sama kamu " berbicara dalam hatinya".
terserah kamu ya Tama, kita ini udah menikah dan aku gak mau dengar nama wanita lain, kalau sampai kamu lakuin itu , aku gak segan untuk kasih tau mami sama papi " Dira mencoba mengancam Tama".
oh, kamu ingin mengancam aku ? " Tama yang ingin berdiri tapi dia Sadar dia sedang tidak memakai busana ".
hm, kamu pikir aku takut sama kamu, apalagi kamu udah bilang seperti itu sama aku, padahal kamu tau aku itu istri kamu " berlalu pergi ninggalin Tama".
kurang ajar, kalau dia sampai hamil aku tidak akan bisa terlepas dari dia , apalagi mami sangat Suka sama Dira " Tama memukul dirinya sendiri".
Mi, maaf lama " Dira yang memeluk mertuanya".
namanya juga pengantin baru, hari ini kita mau shopping apa ? " memegang pinggul Dira".
terserah mami aja, Dira mah ngikut mami " ketawa dengan nada elegant".
" Sovia dan Dira pun pergi ke mall untuk belanja, sedangkan Tama sedang pusing mikirin permasalahan dia yang bertambah".
" tak terasa waktu begitu berlalu, sekarang Amora Cantika sudah kelas dua SMA, dan dia tumbuh menjadi gadis cantik dan sangat baik".
tau gak sih di kelas satu ada cewek yang songong banget " Nisa yang membenarkannya rambutnya ".
siapa ? emang lebih cantik dari kita " alisia yang tidak pernah lepas dari cermin selain saat belajar".
kalau gak salah namanya Dea, sok cantik banget, lebih cantikan juga kita " Nisa melibas rambutnya ".
guys, gak usahlah kita mikirin orang lain, mending kita itu belajar " Amora yang sedari tadi membaca buku".
amor, kamu sih diam aja udah lebih cantik daripada kami, jadi apa yang harus kamu permasalahkan ? " tangan Nisa yang memeluk Amora".
eh, besok kan hari Minggu gimana kalau kita pergi main ? " Alisia yang menatap kedua sahabatnya".
kita mau main kemana ? " Amora menutup buku nya".
ke mall, kita belanja udah lama kita gak Belanja " Alisia yang membulatkan matanya".
ok deh, aku mau soalnya aku juga mau beli bajuuu " Amora yang mengiyakan ide temannya tersebut".
eh, lihat itu Yang namanya Dea " Nisa menunjuk dengan mulut ".
MMM... hello semua perkenalkan nama saya Dea dari kelas IPA satu C, saya mau ngundang kalian ke acara ulang tahun saya " sembari memberikan kartu undangan".
hello, " Dea Yang memberikan undangan kepasa Alisia, Nisa dan Amora".
eh ada kak risky, ini Dea mau ngasih undangan " menyodorkan undangan kepada risky sang ketua OSIS yang sangat cool dan pintar ".
iya, " risky melihat ke arah Amora".
" sedangkan Dea mengikuti arah tatapan risky dan dia melihat risky menatap Amora".
kak risky datang kan ? " suara Dea mengalihkan pandangan risky".
insyaallah ya , " menjawab pertanyaan Dea".
kakak harus datang soalnya semua orang di sekolah ini Dea undang " dengan ekspresi murung".
iya insyaallah " risky berlalu pergi meninggalkan Dea".
" tak lama kemudian, bel masuk kelas pun berbunyi, semua murid SMA garuda masuk ke kelas masing-masing ".
sedangkan di kelas dua IPS A, guru berhalangan, dia tidak bisa masuk kelas karena sedang sakit.
Untung aja ibu gak masuk, mana aku belum ngerjain pr lagi " Fauzi yang merasa dirinya aman".
Amora, kita jadikan ke mall nya besok " Nisa yang menghamilinya meja Amora dan Alisia".
jadi dong, besok kita ketemuan dimana ? " Amora yang sedang membuka buku nya".
kita ketemuan di mall aja, soalnya rumah kita kan gak ada yang searah " Nisa yang mengeluarkan jurus andalannya yaitu eksperesi sedih".
Rizky, besok malam kamu pergi gak ke pesta ulang tahun anak kelas satu itu ? Fauzi membuka undangan yang diberikan Dea".
insyaallah, kalau ada waktu " risky yang menjawab apa adanya".
oh iya, besok si anak songong itu ulang tahun. " Nisa dengan nada ceplas-ceplos nya".
" Alisia langsung menutup mulut Nisa dan berkata, ih Nisa siapa tahu disini ada saudaranya, kamu bisa dapat masalah " .
iya tuh Nis, " Amora yang ikut kesal dengan Nisa".
Amora, kamu pergi gak besok ke ultah itu ? " Fauzi yang kepo dengan teman-teman nya".
kita ada acara lain " Nisa yang benar-benar tidak Suka melihat Dea".
siapa juga yang tanya kamu ! " Fauzi membalas dengan nada jutek".
karena, semua tergantung aku Alisia dan amora pergi atau gak " Nisa melihat kepada kedua sahabatnya dengan ekspresi senyum".
kayak nya aku gak bisa pergi deh Fauzi, soalnya besok aku ada acara keluarga " Amora yang membalikkan badannya dan melihat ke arah Fauzi".
" risky yang melihat ke arah Amora pun tersenyum, karena melihat kekecewaan di wajah Fauzi".
"dalam hati Rizky, Amora Sangat cantik tapi kenapa aku tidak berani untuk mendekati dia, dia terlalu sempurna".
mor, seperti nya risky suka deh sama kamu, dia selalu aja lihat kamu " Alisia yang menyadari gerak-gerik risky" .
mana mungkin risky suka aku, dia itu murid paling pintar di sekolah ini, dia ketua OSIS banyak yang suka sama dia " Amora yang melanjutkan membaca buku nya".
misalnya, kalau risky Suka kamu apa kamu mau pacaran sama dia ? kalian itu serasi tau " Alisia yang mengepalkan tangannya dan bertingkah gemas".
kalau masih SMA gak ada sih pikiran aku buat pacaran, tapi kalau kuliah belum tahu soalnya kan manusia mudah berubah " Amora yang menjawab dengan Santai".
kalau aku secantik kamu ya Mora, semua cowok ganteng aku terima, termasuk risky aku pamer sama semua orang kalau aku pacaran sama ketua OSIS " Alisia yang tidak Sadar kalau Fauzi menguping pembicaraan mereka".
wahhhh, apa nih kalian membicarakan risky " semua mata tertuju kepada Amora dan Alisia, termasuk risky" .
what ???? "Siska yang sangat menyukai Risky sangat marah mendengar perkataan Fauzi".
******