Romansa Terlarang

Hari telah berlalu,sampai waktu yang di tunggu rei datang.

"kring..kring..kring...

"halo...

"hallo dengan nyonya reiko ?? Maaf mengganggu,surat permintaan anda telah selesai, bila sempat anda boleh mampir ke kantor kami ??"

"baiklah terimakasih atas infonya."

sebelum rei ke toko,rei mampir ke kantor untuk mengambil surat.

Sesampainya di toko roy sudah duduk disofa tunggu

Rei meminta maaf karena masalah pribadinya mengganggu pekerjaannya.

"Maaf aku terlambat ...."

"Apa kau terlambat bangun ?"tanya roy.

"tidak,hanya saja tadi mampir ke suatu tempat."

"Baiklah mulailah bekerja, kau tau ada discount di beberapa produk, pasangkan harga promonya ya."kata roy

"Baiklah,

Rei meletakan Tasnya di meja kasir.

kemudian roy membantu membawa produk yang sedang discount,roy tidak sengaja melihat secarik kertas keluar dari tas rei.

"Apa yang dia bawa,seperti berkas.?"

"Aku akan melihatnya."

Roy menarik kertas itu dari tas dan membacanya.

"Surat cerai ??apa dia yakin ??"

"apa dia sudah mengetahui semuanya ??tapi dia masih diam padaku, kenapa ??" tanya dalam hati roy.

Kemudian roy meletakan kembali kertas itu ke dalam tas sebelum ketahuan rei.

Roy terus memikirkan rei mengapa memutuskan untuk bercerai apa alasannya dan untuk siapa ??

"apa kau melamun ??"tanya rei tiba-tiba.

"kapan kau kesini ?"tanya roy yang tidak menyadari kedatangan rei.

"aku sudah menyelesaikannya,aku simpan kembali label nya."

"baiklah ,nanti kita akan ke gudang,aku akan mengirim beberapa produk ke investor itu,kau mau ikut ??

" baiklah "

Rei sangat senang bekerja,meskipun dirumah juga banyak pekerjaan tapi dia bisa mengekspresikan dirinya.

Waktu istirahat tiba,rei menjemput anaknya dan kembali setelah istirahat.

Rei telah menyimpan surat itu dirumahnya,tetapi roy sudah melihatnya.

"apa kau tidak mau mengatakan sesuatu ke padaku ??tanya roy.

"mengatakan apa ??"

"Benar,dia ingin menyimpannya sendiri,atau dia belum yakin ?? Dalam hati roy.

"mengatakan kau rindu padaku ??"

"Kau benar, aku merindukanmu," ucap rei sambil memegang bahu roy,

Kemudian mereka pergi ke gudang

"apa kabar kak ?" tanya rei pada mawar.

"oohh rei baik, lama sekali kalian tidak kesini.?"tanya mawar.

"hehe iya .

Setelah berbincang dengan rei,mawar meminta waktu pada roy untuk bicara.

"Roy ikutlah ada yang perlu dibicarakan."

Roy mengikuti kakaknya.

"Kenapa ..??

"Apa kamu menyukai rei ??"

"kenapa ??

"kau memang gila,dia sudah memiliki anak dan suami,kau tau kan ??

"Tau..."

"Dasar gila.....!!!"

"Kau tau orang tua itu pergi ke rumah kita waktu itu, dia menagih janji, apa yang akan kau lakukan ??"

"Akan aku lakukan jika ini yang terbaik untuk mendiang orang tua kita."

"lalu bagaimana dengan dirimu ???"

"jangan hiraukan aku kak,lagi pula hanya aku yang bisa menyelesaikan ini."

"Baiklah aku percaya padamu."

Kemudian mereka kembali memilih produk,

"Apa ada masalah serius ?"

"ah aku tidak berhak tau,kalau itu urusan keluarga."ucap dalam hati rei.

"Kau banyak membantu rei,ucap mawar.

"sudah sepantasnya kak, aku kan pegawai hehehe...

sore telah tiba rei masih di gudang bersama mawar,roy,dan karyawan mawar.

"Aku kirim pesan dulu ya roy"

roy mengangguk.

Setelah mengemas barang yang akan di kirim, roy membawa produk terbaru yang baru datang.

"bagaimana produk ini sudah ada di gudang kita kak ??tanya roy.

"entahlah mereka menghubungiku katanya akan terlambat,

"aku akan membawanya sekalian."

"silahkan..."

Waktu berganti malam rei dan roy kembali ke toko.

"apa kau tidak lelah ??

"kau meninggalkan bajumu kemarin, beristirahatlah dulu atau ganti pakaianmu lihatlah" kata roy menunjuk baju rei yang belepotan terkena debu kardus.

"oh benarkah, baiklah dimana ??

"dalam paper bag didalam kamar."

"oke, rei pergi ke kamar roy.roy masih mengangkati barang- barang ke ruangan roy.

Roy tidak sengaja melihat dari celah pintu rei sedang membuka bajunya.

"aaaa.... Kenapa kau datang ?"teriak rei kaget dan langsung memakai baju.

"Untuk apa lagi ??"

Roy mendekati rei perlahan

Dan mendekatkan wajahnya pada wajah rei.

Rey mundur sampai terpojok di dinding.

Kemudian......